” DALAM RANGKA
MENYAMBUT NATAL 2013
Rencana lnjil dalam menyokong pekerjaan Allah untuk mengkhotbahkan lnjil yang kekal adalah
melalui persepuluhan dan persembahan umat-Nya. Dasar Alkitabiah untuk pengembalian persepuluhan
dan persembahan dapat ditemukan dalam referensi berikut: Im. 27:30; Mal. 33-12; Mat. 23:23; 1 Kor.
9:9-14; 2 Kor. 9:6-15. Sistem persepuluhan dan persembahan ini dimaksudkan untuk mengingatkan satu
kebenaran besar kepada pikiran mereka-bahwa Allah adalah sumber dari segala berkat, kepada-Nyalah
rasa syukur manusia harus disampaikan atas segala pemberian-pemberian yang baik dari pemeliharaan-
Nya.
"Persepuluhan dan persembahan kepada Allah adalah suatu pengakuan akan kekuasaan-Nya
atas kita melalui penciptaan, dan itu juga merupakan suatu pengakuan akan kekuasaan-Nya melalui
penebusan. Karena semua kekuatan kita berasal dari Kristus, maka persepuluhan dan persembahan itu
harus dikembalikan kepada Allah. Keduanya selamanya mengingatkan kita akan klaim penebusan, yang
merupakan klaim terbesar, dan yang mencakup semua yang lain. Realisasi korban yang menggantikan
kita harus selamanya segar dalam pikiran kita dan harus selalu memberikan suatu pengaruh atas pikiran
dan rencana-rencana kita. Persepuluhan itu kudus, dipisahkan oleh Allah bagi diri-Nya. Ini harus dibawa
ke perbendaharaan-Nya untuk digunakan menyokong para pekerja lnjil dalam pekerjaan mereka. Ia
telah memberikan kepada kita sebuah rencana untuk meningkatkan jumlah yang cukup untuk
menjalankan kegiatan. Rencana Allah dalam sistem persepuluhan itu indah dalam kesederhanaan dan
kesamaannya. Semua orang dapat melaksanakannya dengan iman dan keberanian, karena itu berasal
dari Allah. Di dalamnya tergabung kesederhanaan dan kegunaan, dan itu tidak sulit untuk dipahami dan
dilaksanakan. Semua dapat merasakan bahwa mereka dapat melakukan suatu bagian dalam memajukan
pekerjaan penyelamatan yang mulia. Semua orang, baik pria, wanita, dan orang muda boleh menjadi
bendaharawan bagi Tuhan dan boleh menjadi agen untuk memenuhi tuntutan perbendaharaan. Rasul
berkata: 'Hendaklah kamu masing-masing-sesuai dengan apa yang kamu peroleh-menyisihkan
Dengan mengakui rencana Alkitab dan tuntutan kudus sebagai anak-anak Allah dan anggota
tubuh-Nya, seluruh jemaat didorong untuk mengembalikan persepuluhan dengan setia (sepersepuluh
dari pendapatan atau gaji mereka) ke dalam perbendaharaan Gereja, untuk menyokong para pekerja
dan untuk memenuhi pengeluaran dalam menjalankan pekerjaan Allah dalam lingkup tanggung jawab
dan kegiatan mereka masing-masing. Aspek keuangan dan usaha dari pekerjaan itu sangatlah penting.
Hal itu tidak dapat dipisahkan dari penyampaian kabar keselamatan: bahkan merupakan bagian
mendasar dari penyampaian kabar keselamatan. Rencana keuangan gereja menyokong tujuan yang
lebih besar daripada yang nampak dalam laporan keuangan dan statistiknya. Pengaturan itu lebih
daripada suatu cara untuk mengumpulkan dan membagikan dana. Di bawah pengendalian Allah, ini
adalah salah satu faktor pemersatu yang paling besar dalam Pergerakan pekabaran firman Tuhan
keseluruh dunia. Umat Allah adalah umat yang bersatu. Sistem gereja untuk membagikan persepuluhan
antara Daerah / Wilayah di seluruh dunia dan dalam membagikan dana dengan ladang pekerjaan
sedunia telah menjadi cara yang mengagumkan dalam mempersatukan pekerjaan di seluruh dunia.
Bagaimana Persepuluhan Digunakan? Persepuluhan harus dikuduskan untuk pekerjaan
pelayanan, kebutuhan para hamba Tuhan untuk mengajar Alkitab dan untuk menyokong administrasi
daerah/wilayah dalam memelihara jemaat-jemaat dan usaha-usaha misionaris di ladang. Persepuluhan
itu tidak boleh digunakan untuk pekerjaan lain, untuk membayar utang jemaat atau lembaga, atau
program pembangunan. "Suatu pekabaran yang sangat jelas dan pasti lelah diberikan kepada kita
umatNya. Diperingatkan kepada jemaat untuk menggunakan / menerapkan persepuluhan untuk
berbagai tujuan yang walaupun baik, bukanlah merupakan tujuan penggunaan persepuluhan yang telah
Tuhan perintahkan.
Bagaimana Mengembalikan Perpuluhan. Persepuluhaand alah milik Tuhan dan harus dibawa
sebagai suatu tindakan perbaktian ke dalam perbendaharaan Daerah / Wilayah melalui jemaat di mana
keanggotaan seseorang berada. Para Pekerja Daerah / Wilayah dan Pengurus Jemaat Harus Menjadi
Teladan dalam Mengembalikan Persepuluhan. Para pekerja Daerah / Wilayah dan ketua-ketua jemaat,
serta pengurus lain dan para pemimpin lembaga harus mengakui ini sebagai prinsip kepemimpinan
dalam pekejaan Allah, agar contoh yang baik dibuat dalam hal mengembalikan persepuluhan. Tidak
seorang pun boleh terus menjadi pengurus jemaat atau pekerja daerah/ wilayah jika tidak melakukan
standar kepemimpinan ini. Perpuluhan Suatu Tuntutan Alkitabiah - Sekalipun pengembalian persepuluh
& tidak dilaksanakan sebagai ukuran keanggotaan, ini diakui sebagai tugas Alkitabiah yang harus
dilakukan oleh setiaporang yang percaya kepada Allah dan sebagai salah satu latihan kerohanian dalam
mana pemberinya harus mengakui dengan iman kepenuhan berkat dalam kehidupan dan pengalaman
Kristen.
"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firmanTuhan semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan" (Mal. 3:10). Selain persepuluhan, Alkitab menekankan tugas kita untuk membawa
persembahan kepada Tuhan. Menahan persembahan disamakan dengan menahan persepuluhan dan
disebut dengan perampokan (Mal 3:8 - Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku.
Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan
persepuluhan dan persembahan khusus!). Gereja yang benar sejak permulaannya telah mengikuti
praktek pemberian persembahan secara berlimpah bagi pekerjaan Allah. Sebagai hasilnya kemakmuran
dan berkat yang besar telah menyokong pekerjaan itu. Umat Allah telah bersatu menyokong pekerjaan
Tuhan dengan limpah, oleh memberikan persembahan sesuai dengan pendapatan mereka.
Persembahan sebagai ungkapan kasih kita kepada Tuhan atas berkat kehidupan yang kita
nikmati, tidak ada batasnya. Persembahan tidak ditentukan persentasenya tetapi masing-masing dengan
sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu - Ulangan
16:17. Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-
Nya!- Mazmur 96:8
Perpuluhan adalah milik Tuhan yang kita harus kembalikan yaitu 10 % dari penghasilan kita
kepadaNya. Imamat 27:30Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil
benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi
TUHAN.” Bagaimanakah anjuran Tuhan bagi kita untuk menguji berkat-berkat yang Ia janjikan?
II Korintus 9:7Berikan dengan hati yang penuh suka cita, karena engkau ingin menyenangkan
Tuhan. Ada dalam Alkitab, hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan
dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Adakah perintah pemberian perpuluhan dan persembahan yang suci ini ditiadakan oleh
kedatangan Yesus selama dia menjelma jadi manisia? Perhatikan pernyataan Yesus dalam Matius 23:23
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum
Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan
yang lain jangan diabaikan.
Ayat ini menguatkan bahwa Yesuslah yang memerintahkan pengembalian perpuluhan, dengan
satu pengertian yang benar bukan dengan paksa bukan dengan kekerasan dan menjadi alat pemerasan
bagi anggota jemaat seperti yang sudah dilakukan oleh para ahli Taurat bahkan beberapa Gereja pada
jaman dewasa ini.
Keadilan harus ditegakkan, belas kasihan harus dilakukan dan kesehatian harus dimanifestasikan
karena dengan mengembalikan perpuluhan bukan pengganti akan hal tersebut. Yang satu harus
dilakukan (keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan) dan yang lain jangan diabaikan (perpuluhan dan
persembahan).