Nim : 201910665
Prodi : Teologi
Tesis Pengarang: tujuan buku ini yaitu agar para pembaca mengerti tentang perumpamaan-
perumpamaan Yesus. Tujuan buku ini untuk memberikan ulasan yang cukup dan terkini
mengenai tulisan-tulisan tentang perumpamaan-perumpamaan tanpa dibingungkan sengan
seluruh rinciannya.
Bab 1: Garam
Garam merupakan salah satu kebutuhan hidup yang mendasar. Kegunaannya bersifat
universal dan kelihatannya persediaan garam tidak ada habis-habisnya. Garam selain memiliki
kualitas yang menguntungkan, garam juga bisa merusak. Garam bisa mengubah tanah yang
subuh menjadi tanah yang tandus. Dalam khotbah di bukit, Yesus berbicara kepada orang banyak
dan murid-murid-Nya: kamu adalah Garam dunia. Sebagaimana halnya garam yang memiliki
karakeristik mencegah pembusukan, maka orang Kristen seharusnya dapat memberikan
pengaruh moral di tengah masyarakat dimana ia berada. Perkataan dan perbuatan mereka
seharusnya bisa mencegah pencemaran dalam hal moral dan spiritual. “hendaklah kamu selalu
mempunyai garam di dalam dirimu, dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain,”
kata Yesus (Mrk 9:50).
Tukang bangunan yang bijaksana memilih dasar di atas batu karang. Kemudian dia tidak
perlu kuatir dengan hujan yang amat deras, kenaikan air secara tiba-tiba yang dapat menyapu
bersih rumah-rumah, dan angina keras memukul rumah-rumah. Sebuah rumah yang dibangun di
atas batu karang mempunyai pondasi yang kuat. Seorang tukang bangunan yang bodoh
membangun rumahnya seperti dia memasang kemah. Dia membangun rumahnya di atas pasir,
mungkin supaya dekat dan mudah untuk mendapat air di sungai kecil. Cuaca berubah, awan
sudah berkumpul hujan turun, aliran air naik, dan angina bertiup, maka rumah itu akan rubuh
dengan kerasnya. Perumpamaan ini secara tidak langsung membicarakan tentang penghakiman
Allah, dimana setiap orang, baik yang membangun rumahnya dengan bijaksana ataupun yang
bodoh, harus menghadapinya.
Kulminasi dari perumpamaan ini berbeda didalam kedua catatn injil. Tulisan Matius dan
Lukas berbeda frasa kesimpulannya, “tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya” (Mat
11:19), dan “tetapi Hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya” (Luk 7:35).
Buku 2: