Anda di halaman 1dari 6

Uts Tafsir sosial Matius 5.14.

18
Garam Dan Terang Dunia

Nama .Gloria Melay


Nim .
Prodi . Teologi
Matius 5.14.18 merupakan murid Tuhan yesu dari sebelsan dua belas murid Tuhan Yesus

A. Latar Belakang matius

Injil Matius adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB). Injil secara tradisi disalin
dalam urutan dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan Markus, Lukas dan Yohanes.
Bersama-sama Injil Markus dan Lukas, Injil ini digolongkan Injil sinoptis. Kitab Matius
mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; bahasa Inggris: gospel) bahwa Yesus adalah
Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami.
Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan
umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa,
barulah akhir sistem dunia ini berakhir. Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah
dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang
Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa
Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.

Penulisan dan waktu penulisan.

Kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa
Injil ini ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus.

Penulis : Matius

Tema : Yesus, Raja Mesianis

Tanggal Penulisan: Tahun 60-an TM


Perspektif sosial Apa Itu Garam Dan Terang Dunia

Pada zaman Yesus, garam adalah komoditas berharga. Orang-orang menggunakannya


sebagaialat tukar dalam perdagangan, seperti halnya emas dan saham di masa kini. Di musim
panas padawaktu itu, jauh sebelum ditemukannya listrik maupun kulkas, garam tidak hanya
dipergunakan sebagai penyedap masakan, melainkan juga dipergunakan untuk mencegah daging
dan bahan makanan sejenis lainnya dari pembusukan, atau dengan kata lain, untuk menjaga
keutuhan dan kemurnian makanan itu agar terhindar dari perubahan. Oleh karena itu, manakala
Yesus menyebut para pengikut-Nya sebagai garam dunia, Dia hendak menunjukkan
bagaimanaseharusnya seorang Kristen hidup. Yesaya dalam bacaan I mengungkapkan kesejatian
seoranghamba Allah. Ia dipanggil untuk memberi makan, perlindungan, pakaian, untuk
tidakmenyembunyikan diri maupun menutup mata terhadap dunia dengan segala
kekurangannya,untuk tidak menebar fitnah dan dusta terhadap sesama. (bdk.Yes.58:7) Seorang
Kristen yangsejati haruslah menjadi pribadi yang menghadirkan damai dan sukacita bagi setiap
orang yangdia jumpai, untuk membawa sentuhan yang menyembuhkan bukannya melukai,
untukmempertahankan kemurnian martabat kemanusiaan yang diciptakan secitra dengan Allah,
untukmempertahankan hidup bukannya melenyapkan hidup, untuk senantiasa setia
kepadamartabatnya sebagai putra-putri Allah. Suatu panggilan luhur untuk menguduskan diri,
Menguduskan karya, dan menguduskan dunia melalui karya. “Jangan biarkan hidupmu menjadi
Sia-sia. Jadilah manusia yang berguna. Tinggalkan jejak. Pancarkan cahaya iman dan cinta
Kasihmu,” demikianlah kata St. Josemaria Escriva. Kegagalan menjalankan tugas Uhur ini
merupakan penyangkalan akan Allah dan kemanusiaan kita sendiri. Dengan keras Yesus
Mengatakan bahwa untuk orang yang demikian, “tidak ada lagi gunanya selain dibuang
dandiinjak orang Kamu Adalah Terang Dunia Sebuah pelita pada zaman dahulu mempunyai
fungsi yang kurang lebih sama dengan berbagaialat penerangan di zaman kita sekarang ini, yakni
memampukan kita untuk melihat dan bekerjadalam kegelapan, membuat kita bisa melihat
dengan lebih jelas, serta menjaga kita agar tidaktersandung dan jatuh. Seorang Kristen haruslah
menjadi seorang pembawa cahaya .

Pesfektif Ekonomi

Garam. Pengawet makanan yang biasa sering kali dipakai secara simbolis. Orang percaya
merupakan penahan dari kerusakan dunia. Orang yang tidak percaya sering kali terlindung dari
perbuatan kejahatan karena ada kesadaran moral yang dapat ditelusuri dari pengaruh Kristen.
Menjadi tawar. Apakah hal ini dapat terjadi secara kimiawi masih dipersoalkan. Thomson
menyatakan bahwa garam Palestina yang kotor bisa menjadi tawar (The Land and the Book, hlm.
381). Sekalipun demikian, ilustrasi Kristus mungkin hanya kiasan saja untuk menunjukkan yang
dari seorang percaya yang tidak berguna. Kamu adalah terang. Orang percaya secara positif
berfungsi sebagai penerang dunia di dalam gelap karena memiliki Kristus yang adalah Terang
Dunia (Yoh. 8:12). Terang Kristus seharusnya bercahaya untuk umum, bagaikan kelompok
rumah dari batu putih di suatu kota di Palestina. Terang itu seharusnya juga kelihatan di dalam
hubungan pribadi kita (pelita, kaki diam dan rumah).

Pesefektif Politik

Tinggalkan yang lama dari tahun lama, masuki tahun baru ini dengan kebaruan dari Allah, maka
kita akan berperan baru. Peran itu adalah peran pembaharu yaitu dengan aktif kita menjadi
instrumen Tuhan menaklukkan dan mengubahkan proses perusakan dan kegelapan dunia ini.
Garam yang tidak asin tidak ada gunanya, terang yang jadi gelap pun tidak ada gunanya, sebab
kehilangan hakekat dan perannya. Demikianlah diri kita tidak boleh kehilangan hakekat dan
peran sepanjang perjalanan hidup.

Seting sosial

Dapat diterangkan dengan kekurang jituannya mengenai urutan kronologis di bagian lain. Di
sini, karena Matius telah melukiskan kegiatan Kristus memberitakan datangnya Kerajaan (4:17,
32), adalah wajar baginya untuk mencantumkan suatu pembahasan penuh oleh Yesus mengenai
hal ini. Dengan demikian, Khotbah di Bukit terutama bukanlah pernyataan sejumlah prinsip bagi
gereja Kristen (yang masih belum terungkap), bukan pula berita penginjilan bagi mereka yang
belum diselamatkan, namun merupakan suatu gambaran tentang prinsip-prinsip yang akan
merupakan ciri dari kerajaan Mesianis yang diberitakan Kristus. Belakangan, penolakan oleh
bangsa Israel akan Raja mereka menunda kedatangan dari kerajaan ini, tetapi bahkan saat ini
orang Kristen. Yang telah bersumpah untuk setia kepada sang Raja, dan dipersiapkan secara
rohani

Isu utama

Berbicara mengenai garam dan terang duniaTinggalkan yang lama dari tahun lama, masuki
tahun baru ini dengan kebaruan dari Allah, maka kita akan berperan baru. Peran itu adalah peran
pembaharu yaitu dengan aktif kita menjadi instrumen Tuhan menaklukkan dan mengubahkan
proses perusakan dan kegelapan dunia ini. Garam yang tidak asin tidak ada gunanya, terang yang
jadi gelap pun tidak ada gunanya, sebab kehilangan hakekat dan perannya. Demikianlah diri kita
tidak boleh kehilangan hakekat dan peran sepanjang perjalanan hidup.

Gambaran hubungan Sosial

Pada zaman Yesus, garam adalah komoditas berharga. Orang-orang menggunakannya


sebagaialat tukar dalam perdagangan, seperti halnya emas dan saham di masa kini. Di musim
panas padawaktu itu, jauh sebelum ditemukannya listrik maupun kulkas, garam tidak hanya
dipergunakan sebagai penyedap masakan, melainkan juga dipergunakan untuk mencegah daging
dan bahan makanan sejenis lainnya dari pembusukan, atau dengan kata lain, untuk menjaga
keutuhan dan kemurnian makanan itu agar terhindar dari perubahan.

Pesan tekx

Hidup Kristen adalah hidup yang berarti karena telah ditebus dengan darah Kristus. Hidup yang
demikian bisa menjadi sarana menjangkau orang lain untuk mengalami anugerah yang sama.
Masalah muncul ketika anak-anak Tuhan kehilangan kegunaannya sehingga ia menjadi tidak
berharga di mata Tuhan!

Anda mungkin juga menyukai