Anda di halaman 1dari 18

Geneva – Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5, No.

1, Juni 2023: 36 - 52

ISSN 2088-8368

MAKNA GARAM DAN TERANG DUNIA DALAM INJIL MATIUS 5:13-


16 DAN IMPLIKASINYA BAGI MASYARAKAT NIAS

1SyutriskaKardia Gulo
2YayanIndrawan
Sekolah Tinggi Teologi Soteria Purwokerto
Email: syutriskagulo369@gmail.com
Email: yayanindrawan@sttsoteria.ac.id

Abstrak
Dunia zaman sekarang adalah dunia yang banyak diperhadapkan dengan berbagai polemik
yang tiada henti. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa mulai dari situlah manusia hidup
memberontak kepada Allah. Oleh karena dunia yang kacau, maka Tuhan Yesus sendiri menginginkan
orang-orang percaya untuk terus melakukan tanggungjawabnya di bumi ini yaitu menjadi penerusnya
dalam melakukan pekerjaanNya di dalam dunia ini yakni menjadi garam dan terang bagi orang-orang
yang tidak mengenal akan Allah. Melihat keadaan dan kondisi dunia saat ini yang semakin merosot
maka garam dan terang adalah sebaiknya harus menjadi ciri khas orang percaya, agar lewat kehidupan
mereka menghasilkan dan dampak dan pengaruh yang ditampilkan lewat sikap hidup yang tetap
konsisten, integritas, punya karakter, memiliki etika yang merupakan gambaran diri Yesus Kristus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna garam dan terang dunia menurut injil matius
5:13-16 dan implikasinya bagi masyarakat Nias. Sehingga dalam hal ini Masyarakat Nias dapat
memahami dan mengerti pengetahuan mereka tentang Allah yang benar. Serta memantapkan hati untuk
menjadi dampak dan terang bagi orang lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel
ini adalah kajian pustaka dan eksegese. Melalui pengamatan yang telah ditelusuri maka hasil penelitian
dari Injil Matius 5:13-16 menunjukkan bahwa garam dan terang memiliki fungsi yang dapat
memberikan perubahan dimanapun ia akan berada.
Kata kunci; Garam, Terang, Peran Orang Percaya.

Abstract

Today's world is a world that is faced with endless polemics. Ever since man fell into sin, man
has lived in rebellion against God. Because of the chaotic world, the Lord Jesus Himself wants believers
to continue to carry out their responsibilities on this earth, namely to be His successors in doing His
work in this world, namely to be salt and light for people who do not know God. Seeing the state and
condition of the world today which is increasingly degenerating, salt and light should characterize
believers, so that through their lives they produce and impact and influence displayed through a
consistent attitude to life, integrity, character, and ethics which are the image of Jesus Christ. The
purpose of this research is to find out the meaning of salt and light of the world according to the gospel
of Matthew 5:13-16 and its implications for Nias society. So that in this case Nias people can understand
and understand their knowledge of the true God. As well as establishing a heart to be an impact and
light for others. The research method used in writing this article is literature review and exegesis.
Through observations that have been traced, the results of research from the Gospel of Matthew 5: 13-
16 show that salt and light have functions that can make a difference wherever they will be.
Keywords; Salt, Light, Role of Believers.

PENDAHULUAN
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 37

Dunia zaman sekarang adalah dunia tergerak hati untuk menginjili di sebuah
yang banyak diperhadapkan dengan pulau yang paling kecil yaitu pulau Nias.
berbagai polemik yang tiada henti. Sejak Injil adalah keselamatan orang
manusia jatuh ke dalam dosa mulai dari percaya dan merupakan kebutuhan orang
situlah manusia hidup memberontak percaya secara utuh. Kebutuhan akan nilai-
kepada Allah. Sehingga dari hal ini nilai kerohanian, juga menjadikan umat-
kehidupan manusia menjadi sebuah Nya sebagai ciptaan baru (2 Kor 5:17).
problem yang sangat membutuhkan suatu Alkitab memaparkan dengan
perhatian secara serius dan mendalam. gamblang bahwa orang percaya dipilih
Karena jikalau hal ini dibiarkan maka Allah untuk memiliki tanggung jawab
mereka akan terus menerus berada dalam menginjili dunia ini tanpa terkecuali. Jelas
kehidupan yang cacat. Cacat yang bahwa maksud Tuhan dalam hal ini adalah
dimaksud di sini adalah cacat kerohanian. segala penjuru bangsa dan mandat tersebut
Memahami betapa rentannya kehidupan dikemukakan dalam ciptaan Allah karena
manusia saat ini maka bagaimana cara itulah semua umat percaya bertanggung
Allah sebagai pencipta untuk memperbaiki jawab kepada-Nya. Dalam karakter Kristus
kegagalan dunia ini untuk berfungsi seperti seperti: peramah, pengasih, mengorbankan
yang dimaksudkan-Nya? Secara singkat nyawanya dan menjadi obat pertobatan.
dengan memberitakan damai sejahtera Dari penjelasan di atas maka
melalui Yesus Kristus. (Kis 10:36).1 Di sini penulis melihat Kekristenan di Nias hampir
terlihat jelas bahwa Allah begitu tidak mencerminkan nilai-nilai kekristenan
memperhatikan setiap ciptaan-Nya. yang sebenarnya. meskipun misi Kristian
Di sini penulis ingin memberikan sudah berhasil dilakukan di Nias. Tetapi
dorongan serta motivasi dan saran-saran dalam hal ini masih saja terjadi hal-hal yang
yang positif serta membangun untuk tidak selaras dengan iman Kristen.
memperkenalkan perintah Allah guna Contohnya dalam artikelnya Aftonul Afif
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari- menuliskan bahwa Sekalipun di Nias injil
hari juga untuk di lakukan bagaimana telah disebarluaskan maka hal tersebut
seharusnya hidup yang selaras dengan tidak menjamin bahwa Nias tidak lepas dari
Firman Allah. Maka dalam hal ini penulis hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran
Tuhan Yesus, terbukti pembunuhan dan

1
J. Andrew Kirk, Apa Itu Misi?, 1st ed.
(Jakarta: Gunung Mulia, 2012), bk. 84.
Syutriska Kardia Gulo, Yayan Indrawan 38

pemenggalan kepala masih kerap terjadi misioner pekabaran injil sampai tuntas.6
hingga sekarang.2 Hal ini dipandang Menghadirkan Kristus dengan menjadi
sebagai benturan terhadap ajaran garam dan terang di tengah-tengah
kekristenan. Setiap orang mengaku kehidupan mereka yang kacau. Garam
beragama namun pada hakikatnya mereka mempunyai sejumlah karakteristik yang
belum ditandai dengan lahir baru.3 dapat memberikan pengaruh terhadap
Kekristenan hanya dipandang sebagai label kehidupan orang percaya.7 Glossa
saja praktik kehidupan mereka cenderung Ordinaria menyatakan bahwa garam ibarat
tidak beres, damai sejahtera hampir punah dokter yang memberikan nasehat kepada
dalam suku Nias dan juga menurunnya pasiennya, dengan nasehat mereka ibarat
kadar kasih dalam kehidupan mereka. Dan sebuah cahaya yang mencerahkan orang-
hal ini juga dipandang karena masyarakat orang yang bodoh.8 Jadi, dengan
Nias jarang sekali mendapat sentuhan keberadaan garam dan terang membawa
penginjilan mengingat pulau Nias di pengaruh dan memberikan dampak bagi
dominasi masyarakat yang beragama kehidupan masyarakat Nias.
Kristen.4 Itulah sebabnya suku Nias masih Sehingga dari permasalahan di atas
kental dengan karakter nenek moyang maka penulis tergerak untuk melibatkan
zaman dahulu (memprioritaskan suku) diri dalam memberikan pemahaman akan
bahkan pada kenyataannya Suku Nias kebenaran. Supaya dari hal-hal yang sudah
masih percaya dengan hal-hal magis.5 dianggap tabu dan tidak sesuai untuk
Sebagai wakil Allah di bumi di sini diperbincangkan akan kembali muncul
memiliki peran dan tanggung jawab yang lewat dengan keberadaan garam dan terang
besar khususnya Gereja dan seluruh umat ditengah-tengah mereka. Penulis benar-
Allah. Mereka adalah orang-orang yang benar akan memfokuskan pemahaman
terlibat dalam menjalankan sebuah mandat mereka tentang Tuhan sebagai juru selamat

2
Afthonula Afif, “Leluhur Orang Nias 6
Kalis Stevanus, “Mengimplementasikan
Dalam Cerita-Cerita Lisan Nias,” Kontekstualita Pelayanan Yesus Dalam Konteks Misi Masa Kini
25, no. 1 (2010): 53–79. Menurut Injil Sinoptik,” JURNAL FIDEI 1, no. 2
3
Eriyani Mendrofa, Aji Suseno, and (2018): 284–298.
Carolina Etnasari Anjaya, “Rancang Bangun 7
Ellyazer, “Kajian Teologis Tentang
Pewartaan Injil Pada Suku Nias Melalui Sanggar Garam, Dan Terang Dunia Menurut Matius 5: 13-
Tari,” Jurnal Efata: Jurnal Teologi dan pelayanan 16, Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan
8, no. 2 (2022): 105–114. Di Lembaga ‘Kingdom Of God Family Fellowship’
4
Ibid. Jakarta,” JURNAL TEOLOGI RAHMAT 7, no. 1
5
Iman Krisdayanti Halawa, “STRATEGI (2021): 48.
8
PERINTISAN JEMAAT DI TENGAH “Matthew 5 - Catena Bible &
SINKRETISME DALAM BUDAYA NIAS” (n.d.). Commentaries,” accessed November 29, 2022,
https://catenabible.com/mt/5.
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 39

secara pribadi bukan bersifat turun temurun 16. Dan juga penulis juga menggunakan
agar mereka tidak tersesat dalam hidup ini, metode eksegese untuk beberapa kata dari
dan menjauhkan diri dari berbagai ayat Alkitab. Kemudian sebelum referensi
penyembahan berhala karena hal itu ini dirujuk dalam tulisan, maka penulis
merupakan kekejian bagi Tuhan. menganalisis terlebih dahulu kalimat per
Adapun tujuan penulisan ini adalah kalimat untuk digunakan dalam penulisan
untuk menganalisis pemahaman makna karya tulisan ini. Dari hasil analisis tersebut
garam dan terang dunia serta akan dipaparkan dalam bentuk bahasa yang
menerapkannya dalam kehidupan sistematis dan mudah untuk dimengerti.
masyarakat di Nias dengan tujuan supaya Sehingga dapat tersusun kajian makna
masyarakat Nias semakin memahami garam dan terang dunia dalam injil Mat.
pengenalan akan Allah yang benar dan 5:13-16.
menjadi orang Kristen yang sejati lewat
kehadiran pemberitaan injil di tengah- HASIL DAN PEMBAHASAN
tengah mereka dengan cara hidup sebagai Definisi Garam
garam dan terang. Garam merupakan komoditi yang
sangat dibutuhkan dalam kehidupan
METODE manusia. Sejak dahulu garam dikenal
Dalam tulisan ini, penulis sebagai kebutuhan pokok dalam memberi
menggunakan metode penelitian rasa pada makanan dan juga dipakai untuk
kepustaka. Metode pustaka adalah suatu mengawetkan makanan, itu fungsinya yang
kegiatan yang meliputi pencarian, membaca paling mendasar. Dalam PL garam dikenal
dan menelaah laporan-laporan penulis dan memiliki hubungan dengan ketuhanan
bahasa pustaka yang membuat teori-teori dalam agama, karena garam memiliki
yang relevan dengan penelitian yang akan simbol kemurnian, keberanian, yang
dilakukan. Jadi penulis dalam hal ini digunakan dalam hal penyembahan kepada
memakai buku-buku, jurnal, paper, artikel, Tuhan, bahkan dipakai untuk
dan Alkitab sebagai sumber primer yang membebaskan orang dari pengaruh setan.9
mendukung gagasan atau ide-ide dari Jadi garam dalam Perjanjian lama memiliki
penulis dalam menemukan makna garam fungsi dalam ritual keagamaan keimanan
dan terang dunia dalam injil Matius 5:13- “Dan tiap-tiap persembahanmu yang

9
Riki Rikardo Simanjuntak, “Eksegese November 11, 2022,
Historis Kritis Matius 5:13-16,” n.d., accessed http://rikirikardos.blogspot.com/?view=classic.
Syutriska Kardia Gulo, Yayan Indrawan 40

berupa korban sajian haruslah kaububuhi dijelaskan oleh Malik menyatakan bahwa,
garam, janganlah kau lalaikan garam garam adalah komoditi yang tidak bernilai
perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; tinggi namun dibalik hal tersebut punya
beserta segala persembahanmu haruslah fungsi tertinggi. Garam memang terlihat
kau persembahkan garam.” (Imamat 2:13) rendah, hina namun memiliki dampak pada
Sehingga tampaknya di sini garam setiap masakan.14 Oleh karena itu dapat
dipahami sebagai pencegah korban dari dipahami dengan jelas bahwa eksistensi
pembusukan, serta dipakai untuk dari garam memberikan makna dan nilai
menyucikan persembahan Israel.10 yang tinggi dalam aspek kehidupan
Kemudian di zaman perjanjian baru garam manusia. Ayub sendiri tahu bahwa nilai
digunakan sebagai penyedap pada masakan garam tersebut begitu penting sebab ia
supaya makanan menjadi enak, selain mengatakan “Dapatkah makanan tawar
sebagai bumbu masakan garam juga dapat dimakan tanpa garam? (Ayub 6:6). Elisa
dipergunakan untuk mencegah daging dan juga menggunakan garam untuk
bahan makanan lainnya dari pembusukan.11 menyehatkan air di Yerikho (2 Raj. 2:19).15
Jadi kegunaan garam memiliki fungsi Selain itu Dalam kitab Yehezkiel juga
tertinggi dalam pola kehidupan manusia mengisyaratkan bahwa bangsa Yahudi
karenanya John Stott menjelaskan dalam biasanya memakai garam untuk diolesi
bukunya bahwa, Setiap rumah tangga pada bayi yang baru lahir sebelum dibalut
seberapa pun miskinnya pasti memerlukan dengan lampin dengan tujuan hal ini
garam dan mutlak harus ada.12 dilakukan yaitu untuk menjaga kesehatan.16
Ferguson menyatakan bahwa, Jadi berangkat dari penjelasan di atas
Garam memang terbilang murah dan memberikan indikasi bahwa manfaat garam
memiliki nilai yang rendah, akan tetapi tidak hanya untuk satu atau dua hal namun
garam memiliki sifat khusus yang jauh kegunaan garam meliputi banyak hal.
melampaui nilainya.13 Hal yang sama yang Sehingga dapat dipahami bahwa garam

10 13
Peter Suwadi Wong John Ruck, Anne Sinclair B. Ferguson, Khotbah Di Bukit
Ruck, Ailsa C.H. Barker Wirawan, Danny (Surabaya: Momentum, 1999), bk. 66.
14
Crowther, Ria Pasaribu, M.S>M, Jemaat Misioner, Malik, “Implementasi Menjadi Garam
1st ed. (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Dan Terang Bagi Dunia Menurut Matius 5:13,”
2011), bk. 158. Phronesis: Jurnal teologi dan Misi Vol. 2 No. 1, Juni
11
J.J. De Heer, Tafsiran Alkitab: Injil 2019 2, no. 1 (2019).
Matius Pasal 1-22, ed. Staf redaksi Gunung Mulia, 15
Ensiklopesi Alkitab Masa Kini, 327.
12th ed. (Jakarta: Gunung Mulia, 2013).
12 16
John R.W. Stott, Khotbah Di Bukit, 3rd Ibid.
ed. (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
1999).
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 41

sebagai salah satu komponen yang hakiki pengajaran Tuhan Yesus metafora garam
dalam kehidupan manusia. ini ditujukan kepada orang-orang yang
notabenenya adalah murid-muridnya dan
Hidup Sebagai Garam: orang-orang yang berada di sekelilingnya
Peranan orang Kristen menjadi pada waktu itu, mereka di sini sebagai
pengawet dalam masyarakat yang pelaku utama sebagai garam bagi dunia.
kacau. Heer juga berpendapat bahwa frasa kamu
Dalam injil Matius 5: 13-16 Tuhan dalam teks ini adalah orang yang sederhana
Yesus memakai metafora garam dan terang dan hina bukan para ahli-ahli taurat.
dunia. Yesus mulai dengan penegasan Jadi dari penelitian tentang frasa
Bunyinya” Kamu adalah garam dunia kamu adalah garam dunia di atas dalam
(13)…kamu adalah terang dunia (14). ayat 13 dapat dipahami bahwa pernyataan
Bentuk kata imperatif, Jadi perihal menjadi Tuhan Yesus ini berbicara tentang misi
garam bukan berbicara tentang perintah penyucian dunia yang secara langsung
namun sebuah fakta yang Tuhan Yesus dilakukan oleh umat Allah dalam dunia ini.
nyatakan tentang umat-Nya di tengah- Itulah tugas mereka. Menyucikan dari
tengah dunia17 Dalam hal mengajarkan arti segala pembusukan dalam dunia yang
menjadi seorang pengikut Kristus di gelap. Karena pada hakikatnya sejak
tengah-tengah masyarakat yang tawar manusia di jatuh ke dalam dosa maka dunia
(kafir). Dalam ayat 13 Tuhan Yesus ini semakin hari semakin buruk sehingga
menekan kamu adalah garam dunia. Jika menunjukkan kecenderungan untuk
garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia merosot. Maksudnya adalah bukan bahwa
diasinkan? selain dibuang dan diinjak dunia ini semakin hambar rasanya
orang. Teks ini merupakan sebuah melainkan semakin basi. Oleh karena itu
pernyataan Tuhan Yesus yang tertuju tidak heran kalau Yesus dalam hal ini
kepada pengikut-Nya karena diikuti dengan menjadikan para murid sebagai garam bagi
frasa “kamu adalah”. Kata kamu dalam dunia ini yaitu untuk menjadi pencegah dari
bahasa Yunani adalah Υμεῖς (Humeis) kerusakan dan pembusukan moral. Stenly
artinya kamu atau kalian (secon personal). Paparang menuliskan bahwa untuk
Kata ini merupakan subjek atau pelaku mencegah kemerosotan dunia ini maka
utama dari kata kerja. Berarti dalam Yesus mengarahkan para murid untuk

17
John Ruck, Anne Ruck, Ailsa C.H.
Barker Wirawan, Danny Crowther, Ria Pasaribu,
M.S>M, Jemaat Misioner.
Syutriska Kardia Gulo, Yayan Indrawan 42

memandang dunia dan mentransformasikan (Kol. 4:6).19 Oleh Krena itu Hendaklah
dunia ini selaras dengan apa yang kamu selalu mempunya garam dalam
dikehendaki-Nya.18 Jadi hanya garam yang dirimu, sebab kalau tidak kamu tidak akan
datangnya dari luar yang bisa mencegah hal menyebarkannya ke orang lain. (Mark.
ini supaya dunia ini menjadi tempat yang 9:50).
lebih baik. Ferguson menyatakan Bahwa
Pendapat lain mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak bermaksud meminta
seorang pengikut Yesus adalah manusia para murid-Nya untuk berubah menjadi jati
yang telah mengikat perjanjian dengan diri orang lain justru Tuhan Yesus semata-
Allah dalam diri Yesus, berarti orang yang mata ingin menyatakan keberadaan mereka
hidup di dalam Kristus adalah mereka yang sebagai miliki kerajaan Allah.20 Maksudnya
telah dinyatakan sebagai garam bagi dunia ialah bahwa dalam keberadaan mereka
ini. Di sini Yesus menginginkan bahwa sebagai murid, mereka harus menjadi
setiap murid-Nya harus mengikuti sebagaimana Allah telah menciptakan
teladannya. Dengan keberadaannya harus mereka. Pemahaman ini mengikuti konteks
mampu memberikan pengaruh di tengah- ucapan bahagia yang sebelumnya berbicara
tengah dunia yang sedang kacau. Melalui tentang ucapan bahagia dalam ayat 5:12
peran ini dapat dinyatakan bahwa mereka Bersukacita dan bergembiralah, karena
menjadi agen transformasi di tengah-tengah upahmu besar di surga, sebab demikian
masyarakat. Namun hal yang perlu juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum
diperhatikan bahwa sebelum menjadi kamu." sehingga perihal menjadi saksi dan
garam atau sebagai pembawa perubahan penderitaan akibat aniaya adalah satu
tentunya terlebih dahulu mereka telah bagian yang tidak terpisahkan. Dalam
mempersiapkan diri lewat pemahaman berbagai tekanan dan aniaya umat Allah
kebenaran Alkitab. Matthew Hendry seharusnya masih tetap berfungsi untuk
menyatakan bahwa pada hakikatnya dalam menggarami dan mencegah manusia dari
diri mereka terlebih dahulu diasinkan kecepatan pembusukan moral dalam dunia.
dengan injil, juga segala pikiran dan Fungsi ini mau tidak mau harus aktif
perasaan, perkataan serta perbuatan, Pengikut Kristus tidak boleh melarikan dari
semuanya harus diasinkan dengan anugerah tugas itu karena misi garam adalah

18 19
Stenly R Paparang, “Korelasi Teologis Tafsiran Mattheww Henry Injil Matius
Antara Ἀγωνίζομαι Dengan Ἅλας DAN Φῶς 1-14, n.d.
Komitmen Kristen Untuk Menjadi Saksi Kristus,” 20
Ferguson, Khotbah Di Bukit, bk. 66.
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1,
no. Desember (2019): 71–85.
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 43

menembus makanan demikian juga para penganiayaan. Karena pengikut Kristus


murid, misi utama mereka adalah tidak bekerja untuk dirinya sendiri,
menembus bumi dalam membawa dunia melainkan ia melakukan hal ini untuk
kepada Kristus.21 Karena pengikut Kristus kemuliaan Allah.24 Di dalam menghadapi
dipanggil untuk menanggung penderitaan hal tersebut, Yesus menghendaki setiap
(1 Ptr. 2:18 dan 21). murid memiliki karakter dan sifat-sifat
Dipandang sebagai kebutuhan yang menggambarkan seperti diri-Nya.
mutlak maka dalam hal ini garam harus Ferguson menjelaskan bahwa, menjadi
tetap ada dan tetap berfungsi. Lalu bumbu masyarakat sama sekali bukan
bagaimana mereka akan digunakan. Bagi seperti seorang egois yang kehadirannya
Matthew Hendry para murid tidak boleh justru menyelimuti sekitarnya dengan
ada dalam satu tumpukkan, tidak boleh kebosanan dan seakan akan menjadi suatu
terus menerus bersama-sama di Yerusalem pertanda bagi perasaan yang
mereka harus menyebar seperti garam yang menghilangkan sukacita. Melainkan
di tabur.22 John Chyrosostom menyatakan, kehadiran mereka justru menambah cita
kamu yang telah dinyatakan sebagai garam rasa kehidupan.25 Dengan demikian penting
maka kamu tidak hanya bertanggung jawab bagi orang percaya untuk mengerti akan
atas hidupmu sendiri tetapi kamu berfungsi panggilannya bahwa mereka tidak
untuk seluruh dunia.23 Bukan hanya orang dipanggil untuk menjadi mayoritas dalam
Kristen saja yang dijadikan murid dunia ini melainkan mereka dipanggil
melainkan seluruh bumi. Seperti yang untuk memenuhi fungsinya sebagai garam.
dikatakan Yesus dalam Injil matius 28:19- Selain dari mencegah dari
20. Tanpa batas semua kaum di muka bumi pembusukan maka hal yang perlu diketahui
ini. Oleh karena itu, keberadaan murid bahwa garam juga mempertahankan
Kristus tidak hanya berada pada titik keasinannya. G.T. Montague dalam
tertentu melainkan ia harus melintasi bumi bukunya menyatakan bahwa, garam tidak
ini dalam menjalankan apa yang menjadi pernah menghancurkan apa yang sudah
kehendak Allah. Meskipun harus diawetkan justru garam berfungsi untuk
berinteraksi dalam penderitaan dan

21 23
Paparang, “Korelasi Teologis Antara “Matthew 5 - Catena Bible &
Ἀγωνίζομαι Dengan Ἅλας DAN Φῶς Komitmen Commentaries.”
Kristen Untuk Menjadi Saksi Kristus,” 80. 24
Paparang, “Korelasi Teologis Antara
22
Tafsiran Mattheww Henry Injil Matius Ἀγωνίζομαι Dengan Ἅλας DAN Φῶς Komitmen
1-14, bk. 175. Kristen Untuk Menjadi Saksi Kristus.”
25
Ferguson, Khotbah Di Bukit.
Syutriska Kardia Gulo, Yayan Indrawan 44

mencegah terhadap kebusukan.26 Pengikut membuat diri mereka diterima dalam


Kristus di dalam menjalankan peran pikiran orang-orang, bukan untuk melayani
mereka tidak boleh merusak apapun di minat duniawi. Tetapi agar orang-orang
dalam dunia ini. Melainkan mereka justru lain itu bisa diubahkan sesuai dengan rasa
berusaha sebaik mungkin untuk dan selera injil.28
mempertahankan mutu dunia ini. Berangkat dari penjelasan di atas
Sebagai pengikut Kristus yang telah maka, pengikut Kristus dituntut untuk
diciptakan oleh kuasa dan kasih Tuhan menjaga pola hidupnya terutama dalam
tentunya dalam hal ini menjadi contoh di menunjukkan sikap dan tindakannya, ia
tengah-tengah masyarakat maupun dunia harus memiliki sikap hidup yang berbeda.
saat ini. Damai sejahtera dari Kristus yang Maksudnya ialah mempunyai kualitas
sudah dianugerahkan kepada orang percaya kehidupan yang jauh lebih baik
perlu dibagikan kepada seluruh bangsa. Ia dibandingkan dengan orang-orang yang
harus menjadi bumbu yang mengeluarkan belum mengenal Allah di dalam Kristus
apa yang baik, serta memberikan Yesus. Ia harus memberikan makna
kenikmatan bagi dunia. Jhon Ruck, dkk kehidupan yang selaras dengan Firman
menuliskan bahwa, setiap komponen Tuhan serta membawa pesan kebaikan dan
bangsa termasuk orang Kristen, harus kedamaian dalam setiap situasi dan kondisi
menjadi agen-agen pembaharuan yang berdasarkan kebenaran Firman Allah.29
aktif.27 Hal ini menunjukkan setiap orang Dalam hal ini sikap yang perdanan dengan
percaya memiliki peranan aktif bukan pasif Kristus Yesus. Menurut Jhon Ruck dalam
dalam kesadaran akan tanggung jawab, bukunya menyatakan, seorang pengikut
dengan menunjukkan tata cara hidup yang Kristus ialah ia harus hidup dengan
peduli dan yang baik terhadap sesama. sederhana serta mencukupkan diri apa
Matthew Hendry mengomentari, mereka adanya, tidak serakah, tidak ikut-ikutan
bukan saja harus menjadi baik melainkan dengan dunia, dalam hal keinginan
juga harus berbuat baik. Mereka harus bisa duniawi.30 Oleh karena itu Stott

26 29
Stefan Leks, Tafsiran Injil Matius, 1st Yonatan Alex Arifianto and Daniel
ed. (Yogyakarta: Kanisius, 2002), bk. 132. Supriyadi, “Shamayim : Jurnal Teologi Dan
27
Peter Suwadi Wong Jhon Ruck, Anne Pendidikan Kristiani Menerapkan Matius 5 : 13
Ruck, Ailsa C.H. Barker Wirawan, Danny Tentang Garam Dunia Di Tengah Era Disrupsi” 1,
Crowther, Ria Pasaribu, M.S>M, Jemaat Misioner, no. 1 (2020): 92–106.
30
1st ed. (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jhon Ruck, Anne Ruck, Ailsa C.H.
2011), bk. 83. Barker Wirawan, Danny Crowther, Ria Pasaribu,
28 M.S>M, Jemaat Misioner, bk. 82.
Tafsiran Mattheww Henry Injil Matius
1-14, bk. 175.
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 45

menegaskan dalam bukunya bahwa hidup secara keseluruhan. Di atas


keasinan Kristian adalah jati diri orang semuanya itu, perkataan merupakan alat
Kristen. Kemuridan Kristiani yang penuh untuk memperkenalkan Kristus tapi perlu
dengan dedikasi yang menjadi panutan bagi dipahami bukan hanya melalui apa yang
orang lain bukan menjadi batu sandungan kita katakan, melainkan juga dengan cara
baik dalam perbuatan maupun dalam bagaimana kita mengatakannya. Hidup dan
ucapan (Luk 24:34,35; Kol 4:6). perkataan yang bijaksana dari setiap
Paulus mengatakan bahwa setiap pengikut Kristus akan sangat
perkataan yang keluar dari mulutmu mempengaruhi orang-orang di mana pun ia
hendaklah itu jangan hambar (Kol 4:6). Ia berada.31
menjelaskan dengan suatu pasal Ferguson menjelaskan bahwa
pembanding dalam Ef 4:29 “Janganlah ada perkataan itu bagaikan garam jika terlalu
perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi sedikit maka makanan akan menjadi
pakailah perkataan yang baik untuk hambar, tetapi bila terlalu banyak maka
membangun, di mana perlu, supaya mereka makanan kita akan terlalu asin. Seperti
yang mendengarnya, beroleh kasih halnya garam, kehidupan dan perkataan
karunia”. Yang menarik dari konteks ini kita mewakili “cita rasa” Yesus Kristus.32
adalah Paulus mengajar setiap orang Dengan begitu demi menjaga kualitas
percaya untuk tidak mendukakan Roh rasanya maka orang Kristen saat ini, harus
Kudus. Mengapa dalam konteks ini? senantiasa menjaga dan memelihara
Karena perkataan yang keluar dari mulut keserupaan dengan Kristus, seperti halnya
bibir kita merupakan tolak ukur terbaik bagi garam yang tetap mempertahankan
kondisi kerohanian para pengikut Kristus. keasinannya. Inilah yang harus orang
Dan seperti halnya perkataan dapat Kristen perbuatan semestinya. Demikian
mendatangkan bahaya (lih. Yak 3:3-12). pula sebaliknya jika terlalu dominannya
Perkataan pun menjadi sarana untuk kita, terlalu banyaknya perkataan yang
mendatangkan berkat besar, yakni keluar dari mulut kita, juga akan
menolong serta membangun orang lain menimbulkan rasa yang tidak enak. Oleh
dengan kauratannya (Ef 4:29); dapat karena itu, jadilah seperti Kristus
membangkitkan semangat mereka yang sedemikian hingga orang tidak lagi
putus asa dan memperbaharui pandangan membedakan garam dan daging. Sebagai

31
Arifianto and Supriyadi, “Shamayim : Menerapkan Matius 5 : 13 Tentang Garam Dunia
Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani Di Tengah Era Disrupsi,” 100.
32
Ferguson, Khotbah Di Bukit, bk. 70.
Syutriska Kardia Gulo, Yayan Indrawan 46

garam diharapkan untuk menjadi orang- busuk sehingga dalam keadaan mereka
orang yang menularkan transformasi tersebut tidak dapat berbuat apa-apa lagi
pribadi yang telah dikerjakan oleh Roh sebab mereka sudah tergolok busuk.
Kudus melalui kesaksian hidup kita kepada Namun bagi Matthew Henry menyatakan
semua orang. Akan tetapi jikalau cara hidup bahwa, pengikut Kristus kalau tidak
mereka sebagai orang Kristen menjadi menjalankan fungsinya sebagai garam
pudar, atau mungkin mereka bukan orang maka mereka menjadi seperti garam yang
Kristen yang sungguh-sungguh maka tawar. Dengan kata lain ia sudah
mereka akan menjadi garam yang tawar kehilangan rasa. Penjelasan yang paling
yang patut dibuang.33 memuaskan dari Matthew henry
Konsekuensi: Kekristenan yang tawar menyatakan bahwa, Bila anda, seorang
akan dibuang dan diinjak-injak orang yang memberi rasa bagi orang lain telah
Pada hakikatnya ketika garam menjadi hambar, memiliki kekosongan
tersebut menjadi tawar ia akan kehilangan dalam kerohanian, hilangnya sukacita dan
esensinya sehingga tidak layak untuk damai maka orang seperti ini tidak layak
dipakai. Dalam ayat 13 Yesus menekankan untuk diperbaiki lagi.
bahwa, Jika garam itu menjadi tawar, Lalu pertanyaanya bagaimana
dengan apakah ia diasinkan? Tawar dalam memulihkan rasanya untuk menjadi garam
bahasa Yunani μωραίνω (moranthe) lagi jika ia sudah menjadi tawar?
kalimat ini berbentuk passive, tidak aktif. jawabanya adalah garam yang sudah tawar
Kemudian Yesus melanjutkan tidak ada tidak akan bisa dipulihkan lagi.35 Artinya
lagi gunanya selain dibuang dan diinjak garam yang kehilangan fungsinya, ia sama
orang. Sehingga dapat diartikan bahwa sekali tidak berguna seperti yang
ketika garam tidak berfungsi bagaimana ia ditekankan Yesus bahwa tidak lagi
bisa menjadi garam lagi. Hilary of Poitiers dibutuhkan selain dibuang dan diinjak
menyatakan bahwa, Kehilangan rasa orang. Tidak lagi memiliki peran dalam
garam, tidak dapat membuat apa yang karya keselamatan Allah bagi dunia.
busuk dapat dimakan.34 Dalam pengertian Matthew Henry juga mengungkapkan
bahwa mereka yang sudah menjadi busuk bahwa, garam adalah obat bagi setiap
tidak akan bisa memperbarui yang sudah makanan yang tawar, tetap tidak ada obat

33 35
Heer, Tafsiran Alkitab: Injil Matius Arifianto and Supriyadi, “Shamayim :
Pasal 1-22, bk. 75. Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani
34
“Matthew 5 - Catena Bible & Menerapkan Matius 5 : 13 Tentang Garam Dunia
Commentaries.” Di Tengah Era Disrupsi,” 99.
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 47

bagi garam yang tawar. Hal ini konsekuensi dari itu semua. bagi Matthew
menunjukkan bahwa kekristenan adalah Henry, ia menjadi binasa dan ditolak. Ia
sebagai pemberi keharuman bagi akan diusir dari perkumpulan orang
masyarakat, akan tetapi apabila cara hidup beriman karena ia menjadi noda dan beban
mereka tetap datar dan bodoh, tidak penuh bagi mereka dan ia akan diinjak orang.
dengan anugerah, serta tawar, maka tidak Oleh karena itulah Orang Kristen
ada pengajaran apapun lagi untuk membuat dituntut untuk menjadi garam bukan
menjadi harum kembali. Jadi sebagai menjadi pengacau, Allah memilih umatnya
pengikut Kristus jikalau tidak dengan tujuan sebagai wakilnya di bumi ini
mencerminkan jati diri sebagai orang untuk menyampaikan kabar keselamatan
percaya maka ia sudah memasuki golongan bagi seluruh dunia. Jika kehidupan kita
pada garam yang tawar. Akan sangat sebagai orang percaya tidak
disayangkan apabila mereka memiliki menggambarkan sikap hidup sebagai orang
identitas seperti garam jika pada akhirnya percaya maka hal itu menjadi pertanda
hidup dan perilaku mereka tidak bahwa kita sudah tidak berfungsi lagi atau
menggambarkan Kristus. seperti garam yang tawar. Kita di dalam
Kemudian Matthew Henry anugerah Allah karena diciptakan di dalam
mengukapkan bahwa, setiap pengikut Kristus Yesus, mengerjakan pekerjaan baik
Kristus yang sudah kehilangan jati dirinya yang telah Allah siapkan (Efe 2:20)
adalah orang yang menimbulkan berbagai sehingga Rasul Paulus menyatakan bahwa
macam masalah mereka lebih banyak baik kemauan maupun pekerjaan itu ada
memberikan kesusahan daripada dalam diri kita yang harus kita keluarkan
kebaikan.36 Mereka tidak berbeda dengan (working out) sehingga menghasilkan
orang yang tidak berakal dan orang jahat. pekerjaan baik. Untuk menghasilkan
sikap mereka tidak mencerminkan Kristus pekerjaan yang baik tentunya ia harus hidup
Jenis orang-orang ini adalah Orang Kristen dalam Kristus. Yesus Berkata “Akulah
yang paling buruk, jahat dan hina. pokok anggur dan kamulah ranting-
Keberadaannya bukan menjadi berkat bagi rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
orang lain justru ia menarik dirinya sendiri Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
sebagai musuh-Nya Allah. Dan satu hal banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat
yang pasti bahwa ia akan menerima berbuat apa-apa (Yoh 15:5). Dirantinglah

36
Tafsiran Mattheww Henry Injil Matius
1-14.
Syutriska Kardia Gulo, Yayan Indrawan 48

tempat berbuah namun tanpa menempel “Kamu adalah terang dunia” Hal ini
pada pokok anggur maka tidak akan memperlihatkan bahwa murid-murid itu
menghasilkan buah. Kita harus bekerja berguna38 Sehingga dalam hal ini Tuhan
memberi buah namun sebagai ranting harus membutuhkan mereka untuk menjadi
tetap menempel pada pohonnya yakni penerang bagi dunia yang gelap, dengan
Kristus. Jadi pola kehidupan kita dalam membangunkan murid-muridnya untuk
menjadi garam adalah Kristus. bersinar di dalamnya.39 Sehingga dengan
Pernyataan Yesus dalam Matius keberadaan mereka, memberikan sebuah
5:13 ini memberikan pesan bahwa transformasi kehidupan yang gelap menjadi
Bertekadlah untuk menjadi garam terang bersinar. Dengan demikian
masyarakat sedini mungkin. Milikilah Chromatius of Aquileia berkata bahwa,
kerelaan untuk membayar harga, apapun melalui sinar yang berasal dari dirimu
respon dunia terhadap kita, jangan jadikan engkau menuangkan cahaya pengetahuan
hal itu sebagai tolak ukur untuk menjadi ke seluruh dunia dan dengan terangmu
teladan di tengah-tengah dunia saat ini. menunjukkan bahwa engkau membuat
Karena kita sudah dimeteraikan oleh Allah kegelapan akan lari dari hati manusia.40
untuk memberi pengaruh moral dalam Perlu diketahui bahwa sumber
dunia ini. terang adalah Yesus sendiri (Yoh 8:12).41 Ia
Orang Kristen Sebagai Pembawa adalah terang yang besar yang telah hidup
Perubahan dalam kegelapan (Mat 4:16). Ia
Terang adalah kehidupan. Oleh memberikan cahayanya, supaya misalnya
sebab itu tak bisa disangkal bahwasanya orang dalam gelap gulita dapat melihat
terang itu baik bahkan merupakan suatu dengan jelas dimana jalan yang aman dan
bagian yang paling dibutuhkan oleh benar yang harus ditempuh (Mazmur
manusia. Jadi terang itu menerangi yang 119:105;Yes 2:5; 1 Yoh 1:7). Dan barang
gelap (Yoh 1:9).37 Tuhan Yesus dalam siapa mereka yang menjadi milik-Nya akan
pengajarannya ini, selain garam Ia juga dipindahkan dari kerajaan maut dalam
mendeskripsikan kehidupan umat-Nya kerajaan terang (Kol 1:12-13). Karena itu
adalah sebagai terang yang bisa umat Allah adalah terang di dalam Tuhan.
memberikan perubahan bagi seluruh dunia. Jadi mereka yang hidup dalam terang maka

37 39
Jhon Ruck, Anne Ruck, Ailsa C.H. Ibid., bk. 175.
40
Barker Wirawan, Danny Crowther, Ria Pasaribu, “Matthew 5 - Catena Bible &
M.S>M, Jemaat Misioner, bk. 346. Commentaries.”
38 41
Tafsiran Mattheww Henry Injil Matius Ferguson, Khotbah Di Bukit, bk. 73.
1-14, bk. 176.
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 49

ia harus hidup dalam terang itu sendiri (Flp. adalah mengajarkan ajaran yang benar,
2:15). Bukanya ikut terlibat dalam meneguhkan iman, dan menunjukkan
perbuatan-perbuatan kegelapan (Ef 5:8- bagaimana cara memperkokoh iman yang
14). Justru harus menelanjangi perbuatan- sesungguhnya, serta bagaimana
perbuatan tersebut dengan terang yang ada memelihara umat Kristen membuktikan
dalam diri mereka. bahwa ia adalah orang Kristen yang
Tuhan Yesus menekankan “Kamu sungguh-sungguh yang memiliki terang
adalah terang dunia. Hal ini mengandung dalam diri.
arti bahwa ada sesuatu gerakan yang keluar Jadi terang dalam hal ini adalah
dari dalam.42 cahaya yang mengeluarkan sebagai pembawa kedamaian bagi semua
sebuah kalian yang memberikan cahaya orang, oleh karena itulah Para murid
kebaikan. Berarti kehidupan pengikut ditantang untuk membiarkan sinar mereka
Kristus tetap mengeluarkan apa yang baik bercahaya44 agar mereka dinikmati oleh
sama seperti terang yang bersinar. lalu orang banyak, karena terang memberikan
pertanyaannya apakah terang yang Yesus rasa aman.45 Dengan demikian pengikut
maksud adalah sebagai perbuatan- Kristus selayaknya menjadi terang dunia,
perbuatan baik? Seperti yang telah keberadaan mereka bukanlah untuk
dikatakan; Biarlah orang melihat menyembunyikan atau membatasi cahaya
perbuatanmu yang baik dan mereka akan kemuliaan melainkan membiarkannya
memuliakan Bapamu yang di sorga (Mat bersinar bagi semua orang. Keberadaannya
5:16; 1 Pet 2). Perbuatan baik yang Yesus tidak mentok pada satu titik saja namun ia
maksud di sini merujuk pada segala sesuatu memberikan terang di segala sisi yang ada
yang dikatakan dan di lakukan oleh orang di bumi. Ia mampu menjangkau seluruh
Kristen.43 dalam pengertian, setiap dunia yang penuh dengan kegelapan.
manifestasi nyata dari iman Kristen yang Sebagai terang yang memberikan
memancar keluar, yang dapat dilihat dan perubahan mereka harus menjadi pelita
didengar. Jadi setiap perbuatan baik yang yang menyala dan bercahaya (Yoh 5: 35).
dimanifestasikan oleh orang-orang Kristen Artinya mereka harus membuktikan dalam

42
Paparang, “Korelasi Teologis Antara Membuktikan Kebenaran Melalui Perbuatan,”
Ἀγωνίζομαι Dengan Ἅλας DAN Φῶς Komitmen Jurnal Teologi Cultivation 5, no. 2 (2021): 72–85.
45
Kristen Untuk Menjadi Saksi Kristus.” Ellyazer, “Kajian Teologis Tentang
43 Garam, Dan Terang Dunia Menurut Matius 5: 13-
Jhon R.W. Stott, Khotbah Di Bukit, bk.
74. 16, Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan
44
Evan Daniel Sinaga, Donny Paskah, and Di Lembaga ‘Kingdom Of God Family Fellowship’
Martianus Siburian, “Menguji Segala Sesuatu : Jakarta.”
Syutriska Kardia Gulo, Yayan Indrawan 50

seluruh tutur kata mereka bahwa mereka maka tahap selanjutnya yang dilakukan
harus benar-benar pengikut Kristus (Yk adalah secara perlahan-lahan
3:13) Bahkan menjadi pemberi nasehat, mempertanyakan hal-hal yang terkait dari
pengarah, dorongan, dan penghibur bagi diri mereka misalnya kepercayaan yang
orang lain (Ayb 29:11). Itulah yang sangat kental terhadap hal-hal magis dan
mestinya dilakukan oleh pengikut Kristus menjadikan kepercayaan hanya sebatas
dalam menjalankan tugas sebagai pembawa formalitas dimana mengikuti keturunan
terang dalam kehidupan orang lain. yang dari awal. Sehingga sama sekali tidak
Sehingga dengan keberadaan mereka ada inisiatif untuk mencari tahu suatu
mampu membawa pembaharuan jiwa. kebenaran yang sesungguhnya. Jadi setelah
mengetahui permasalahan yang dialami
Implikasi Garam dan Terang Dunia oleh masyarakat Nias, maka sebagai
Bagi Masyarakat Nias seorang penginjil mengetahui apa yang
Melihat keberadaan masyarakat menjadi kebutuhan pokok permasalahan
Nias yang pada hakikatnya mereka adalah spiritual mereka.
orang-orang yang jarang sekali tersentuh Dengan mengetahui permasalahan
injil, maka akan sangat disayangkan jika pokok mereka, maka tindakan yang harus
mereka hidup dalam kehidupan yang tanpa dilakukan selanjutnya adalah mulai
pengetahuan akan Allah. Dimana hidup memperkenalkan dan mengajak mereka
mereka seturut dan semau mereka sendiri. untuk mengenal kebenaran yang
Sehingga dari hal tersebut perlunya sesungguhnya. Dengan cara mengadakan
memperkenalkan kebenaran untuk mereka persekutuan doa-doa di rumah-rumah,
lakukan dengan hadir di tengah-tengah pengajaran khotbah di gereja, mendatangi
mereka sebagai garam dan terang yang mereka dan menanyakan kabar, membuat
memberikan pengaruh dan berdampak. kelompok-kelompok kecil untuk
Namun dalam hal ini pertama-tama yang melakukan misi pelayanan lingkungan
harus dikerjakan adalah pendekatan yang sekalipun hal ini dilakukan kepada orang
intens dengan masyarakat, dimana dapat yang sudah percaya tapi hal ini bertujuan
dimulai dari hal-hal yang kecil misalnya membantu masyarakat Nias dapat
bagaimana kebiasaan mereka sehari-hari, memahami dan mengerti iman yang mereka
mengikuti gaya kehidupan mereka di sana, miliki. juga melaksanakan komsel, dan
serta menjadi teman yang baik bagi mereka. sebagainya di mana pada intinya bertujuan
Kemudian setelah itu, dimana kondisi untuk memperbaharui pengetahuan mereka
sudah mulai terjalin chemistry dari mereka akan Allah. Kemudian setelah mereka
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 51

sudah mulai menerima kebenaran yang manusia menjadi garam untuk menjadi
telah diberitakan maka tahap selanjutnya pemberi dampak di tengah-tengah dunia
yang dilakukan adalah mengajak mereka yang sudah kacau ini. Menjadi garam di
untuk rutinitas melakukan hal-hal yang tengah-tengah dunia yang kacau bukanlah
berbaur dengan kerohanian misalnya selalu hal yang mudah dibutuhkan sebuah
hadir di gereja, mengambil bagian dalam komitmen, dan tekad untuk menjadi
pelayanan gereja, dan secara pelan-pelan seorang pengikut Kristus. Seorang pengikut
memantapkan hati mereka untuk memiliki Kristus berarti hidup berbeda dengan dunia
kepercayaan penuh pada Tuhan sekaligus ini. Dengan demikian hidupnya harus
menjadikan lifestyle mereka. Sehingga berpadanan dengan Kristus.
hasil dari penginjilan di masyarakat Nias Yang menjadi kesimpulan dalam
memberikan sebuah kepekaan bagi mereka implikasi garam dan terang dunia bagi
tentang makna garam dan terang ditengah- masyarakat Nias adalah agar terjadi
tengah kekacauan hidup mereka, dan peningkatan pemberitaan injil di Nias maka
tentunya juga semakin memperluas injil diperlukan sistem pemuridan yang dapat
dan kerajaan Allah di bumi. membangun mereka dalam meningkatkan
kerohanian mereka bersama dengan Tuhan.
KESIMPULAN Lewat berbagai kegiatan yang ada dan juga
Dari penjelasan pembahasan di atas ikut dalam komunitas-komunitas yang
dapat disimpulkan bahwa, garam dan membangun. Dengan memberikan
terang adalah komoditi yang selalu implikasi bagi seluruh umat Allah sebagai
berkaitan erat dari kehidupan kekristenan, garam dan terang dunia maka hal itu
orang Kristen adalah garam dan terang menjadi satu hal yang menjadi kemuliaan
yang dinyatakan Allah dalam keberadaan- bagi nama Tuhan.
Nya yang sempurna. Ia menyatakan

DAFTAR PUSTAKA Menerapkan Matius 5: 13 Tentang


Afif, Afthonula. “Leluhur Orang Nias Garam Dunia Di Tengah Era
Dalam Cerita-Cerita Lisan Nias.”
Disrupsi” 1, no. 1 (2020): 92–106.
Kontekstualita 25, no. 1 (2010): 53–
79. Ellyazer. “Kajian Teologis Tentang
Arifianto, Yonatan Alex, and Daniel Garam, Dan Terang Dunia Menurut
Supriyadi. “Shamayim: Jurnal Matius 5: 13-16, Dalam Upaya
Teologi Dan Pendidikan Kristiani Peningkatan Kualitas Pelayanan Di
Syutriska Kardia Gulo, Yayan Indrawan 52

Lembaga ‘Kingdom Of God Family Bangun Pewartaan Injil Pada Suku


Fellowship’ Jakarta.” JURNAL Nias Melalui Sanggar Tari.” Jurnal
TEOLOGI RAHMAT 7, no. 1 (2021): Efata: Jurnal Teologi dan pelayanan
13–16. 8, no. 2 (2022): 105–114.
Ferguson, Sinclair B. Khotbah Di Bukit. Paparang, Stenly R. “Korelasi Teologis
Surabaya: Momentum, 1999. Antara Ἀγωνίζομαι Dengan Ἅλας
Halawa, Iman Krisdayanti. “Strategi DAN Φῶς Komitmen Kristen Untuk
Perintisan Jemaat di Tengah Menjadi Saksi Kristus.” Didache:
Sinkirtesme Dalam Budaya Nias” Jurnal Teologi dan Pendidikan
(n.d.). Kristen 1, no. Desember (2019): 71–
Heer, J.J. De. Tafsiran Alkitab: Injil 85.
Matius Pasal 1-22. Edited by Staf Riki Rikardo Simanjuntak. “Eksegese
redaksi Gunung Mulia. 12th ed. Historis Kritis Matius 5:13-16,” n.d.
Jakarta: Gunung Mulia, 2013. Accessed November 11, 2022.
Jhon R.W. Stott. Khotbah Di Bukit. 3rd ed. http://rikirikardos.blogspot.com/?vie
Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina w=classic.
Kasih, 1999. Sinaga, Evan Daniel, Donny Paskah, and
Jhon Ruck, Anne Ruck, Ailsa C.H. Barker Martianus Siburian. “Menguji Segala
Wirawan, Danny Crowther, Ria Sesuatu : Membuktikan Kebenaran
Pasaribu, M.S>M, Peter Suwadi Melalui Perbuatan.” Jurnal Teologi
Wong. Jemaat Misioner. 1st ed. Cultivation 5, no. 2 (2021): 72–85.
Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Stevanus, Kalis. “Mengimplementasikan
Kasih, 2011. Pelayanan Yesus Dalam Konteks
Kirk, J. Andrew. Apa Itu Misi? 1st ed. Misi Masa Kini Menurut Injil
Jakarta: Gunung Mulia, 2012. Sinoptik.” JURNAL FIDEI 1, no. 2
Leks, Stefan. Tafsiran Injil Matius. 1st ed. (2018): 284–298.
Yogyakarta: Kanisus, 2002. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Jakarta:
Malik. “Implementasi Menjadi Garam Dan Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Terang Bagi Dunia Menurut Matius Kasih, 1997, n.d.
5:13.” Phronesis: Jurnal teologi dan “Matthew 5 - Catena Bible &
Misi Vol. 2 No. 1, Juni 2019 2, no. 1 Commentaries.” Accessed November
(2019). 29, 2022.
Mendrofa, Eriyani, Aji Suseno, and https://catenabible.com/mt/5.
Carolina Etnasari Anjaya. “Rancang Tafsiran Mattheww Henry Injil Matius 1-
Makna Garam Dan Terang Dunia Dalam Injil Matius 5:13-16
Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Nias 53

14, n.d.

Anda mungkin juga menyukai