Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH BERDIRINYA

GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA


JEMAAT MAU HAU
Pemberitaan Injil terus dikabarkan di mana-mana termasuk Pulau Sumba menjadi sasaran
Penginjilan, sehingga pada tgl, 11 April 1957 diadakan Kebaktian Kebangunan Rohani oleh Bp.
Mel Tari dari Sinode GMIT Kupang dan yang melibatkan diri dan menghadiri KKR tersebut
adalah Bp. S.P. Manno, Bp. Herwin Hala Kadu, Bp. Wunu Randjawali, Bp. Philipus Djoh Kana,
Bp. Yohanis Bubu, dan Bp. Yulius Lapelani.
Setelah kegiatan KKR selesai, ke enam keluarga tersut diatas membentuk persekutuan
keluarga dan beribadah di rumah dinas kediaman bp. Yulius Lapelani mulai dari tahun 1957-
1958.
Pada tahun 1959 mereka pindah tempat ibadah ke rumah Los kerja proyek di ujung jembatan
Kambaniru. Pada tahun yang sama, mereka bersepakat menghadap pemerintah Desa untuk
melaporkan kegiatan mereka dan meminta lokasi atau tanah untuk membangun rumah ibadah.
Berdasarkan hasil kesepakatan bersama maka di utuslah Bp. S.P Manno dan Bp. Herwin Hala
Kadu menghadap kepala Desa D. Wulang.
Melalui hasil pendekatan secara kekelurgaan kepada bp. Babu Eha maka bp. Babu Eha
menyerahkan/menghibahkan sebidang tanah dengan ukuran 2.810 M 2. Setelah mendapatkan
tanah, maka pada tahun 1960 mereka mulai persiapan dan pengerjaan pembangunan rumah
ibadah. Pada tahun 1960 juga mereka bersepakat memisahkan diri dari GKS dan menyatakan diri
bergabung dengan organisasi Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII). Seiring dengan berjalannya
waktu dan Proses demi proses diupayakan sehingga pernyataan pindah organisasi dari keenam
keluarga ini diterima, maka tepat pada tanggal 26 Agustus 1966 mereka sah menjadi anggota
Gereja Kemah Injil Indonesia dan pada tanggal itu pula berdirilah GKII Jemaat Mau Hau.
Dengan semangat pelayanan dan kecintaan terhadap organisasi GKII maka pada tanggal 18 Juli
1976 berhasil menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah ibadah yang darurat dengan ukuran
5x7 meter dan pada saat itu juga pelayanan mulai ditata dengan di pimpin oleh:
1. Herwin Hala Kadu : Tahun 1976 – 1979
2. Philipus Djoh Kana : Tahun 1979 – 1982
3. Ibu Wayan Dju : Tahun 1982 – 1985 ( 3 Tahun)
4. Elia Asamau : Tahun 1985 – 1990
5. Meliani Ndapamuri : Tahun 1995 – 1999 (melayani sebagai Mahasiswa Praktek
dari SAK Kupang)
6. Erna Autang : Tahun 1999 – 2003
7. Yohanes Ratu Eda : Tahun 2003 – 2004 (melayani sebagai Mahasiswa Praktek
dari STTIK Kupang
8. Costavina Maiaweng : Tahun 2004 – 2007
9. Pdt. Afliani Hau Bata, MABS : Tahun 2007 – 2018
10. Pdt. Apson Arifin Manafe, S.Th. : 01 Februari 2018 – sekarang

TUHAN YESUS MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai