NIM : 202010722
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Proses Belajar Mengajar Kristiani Dan Kurikulum Yang Alkitabiah
Tahun : 2006
Halaman : 380
Tensis pengarang:
Bab 1
Pendidikan semestinya membuat kita bergairan, penuh semangat dan bersukacita dalam
menjalani hidup ini. Namun pendidikan yang berpegang pada konsep rohani dan
menyediakan tempat bagi Allah merupakan pendidikan yang benar, Sebab mengajak
kita keluar dari kelesuan yang melemahkan dan mematikan kerohaniaan kita.
Rutinitas Sebagai Ganti Hidup: Melakukan perkerjaan Allah menurut cara-Nya bukan
lagi menjadi hal yang di alami bagi kita umat manusia jika dibanding dengan mencari
jalan keselamatan Allah bagi diri kita sendiri
Pengajaran Yang Hanya Merupakan Khotbah Jelek Dari Orang Awan: Adalah
menakjubkaan bahwa seorang gembala sidang (pendeta) akan mengizinkan para
pengajar awan tanpa pelatihan untuk berkotbah di dalam jemaatnya di sekolah minggu
sebelum ia mempunyai kesempatan untuk melakukan hal tersebut.
Kurang Kepemimpian Kaum Injili Yang Dewasa: Bila potensi dari semua orang
kristen dikembangkan dari sejak permulian kehidupan mereka, maka orang-orang
dewasa dalam gereja kita akan menghasilkan kehidupan kristiani, dan keahlian dalam
semua bidang perkerjaan yang layak bagi para pengikut Anak Allah.
Bab 2
Karena pendidikan selalu merupakan masalah universal, para pendidik selama pendidik
selama berabad-abad telah mengusulkan bermacam-macam pembaruan. Sistem-sistem
yang bermacam-macam dapat secara jelas dibandingkan dan dibedakan dengan
memperhatikan penekanan mereka pada faktor-faktor di dalam maupun di luar anak
didik (learner).
Penekanan Pada Fakto-Faktor Lahiriah: Kepada bangsa yahudi, umat yang di pilih
untuk maksud-maksud-Nya, Tuhan Allah memberikan didikan Teosentris dan praktis,
dengan keseimbangan sehat antara faktor-faktor dalam dengan luar.
- Persiapan. Ide-ide masa lalu yang berkaitan dengan ide baru ditimbulkan lagi.
- Presentasi. Guru membuat materi baru itu jelas dalam bentuk gagasan atau
obyek
- Asosiasi. Kemiringan dan perbedaan antara materi lama dengan yang baru
ditunjukan oleh guru.
- Generalisasi. Ide-ide kontrek kini ditimbulkan pada tingkat abstraksi, sebab ini
adalah kesadaran yang berkerja pada kapasitas yang tertinggi.
- Aplikasi (penerapan). Kini murid memakai generalisasi baru untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
John Dewey (1859-1952): sejak awal John Dewey sekolah dia merasa sangat bosan
dengan dirinya sendiri. Karenanya, dia berusaha membawa pemikiran dan
kehidupannya.
John Amos Comenius (1592-1670): John Amos Comenius adalah seorang kristen yang
sering disebut pedidik modern pertama, walaupun di hidup pada abad ketujuh kelas.
Sebab dia menerima terang dari tulisan yang di wahyukan Allah maupun dari kitab-Nya
yang kedua tentang alam dia mampu melihat kebenaran tentang pendidikan jauh lebih
dahulu dari pada zamannya.
Bab 3
1. kaum Injil perlu menghasilkan kekristenan abad kedua puluh yang unggul terhadap
pandangan hidup lainnya.
Membuat Kebenaran Itu Berlaku: Jika Kebenaran itu bisa melakukan sesuatu
kebaikan maka akan terjadi suatu yang kita harapkan sebagai hasil setelah kita
mengajarkan firman tuhan allah. Karena itu kita bisa menceritakan kembali apa yang
sudah kita pelajari tentang kebenara.
Pelajaran Paling Sulit Yang Harus Diajarkan Yesus: Pelajaran yang sulit termasuk
kesukaran secara poitik maupun ekonomi. Dia harus datang pertama sebagai
juruselamat yang menderita, penebus-Nya yang membuat mereka mengalami kehidupan
rohani yang berkemenangan.
Pengamatan Dari Keempat Kitab Injil: Kita dapat menyadarikan seluruh pengajaran
kristus. Karena itu kita tersimpan bagi kita dalam catatan kudus tuhan
Pola-pola Pengajar Yesus: Apa bila kristus hanya mempertimbangan isi saja,
perkataan-perkataan-Nya itulah cakupan pengajaran-Nya. Sementara kita melihat pola-
pola dari berbagai peristiwa mengajar, kita pertama-tama dikagetkan dengan kenyataan
bahwa tidak ada stereotype mengenainya.
Hasil-Hasil Pengajaran Yesus: Apa bila kita ingin melihat perubahan hidup, kita akan
mengajarkan perubahan, kita akan berdoa untuk perubahan, dan kita tidak akan
menghentikan segala usaha kita sampai kita melihat perubahan itu yang paling biasa
ditemukan adalah keras, kekaguman dan percaya.
Bab 4
Sekolah Padang Gurun: Tetapi Allah telah menyadari jauh sebelumnya bahwa
karatkter manusia haruslah merupakan pertumbuhan dan bukan pemberian. Saya
mengambil dalam satu kelompok yaitu:
Bab 5
kita para pelajar berkerja bersama-sama dengan dia untuk mempersiapkan untuk
mendengrarkan dalam konteks kehidupannya.
Bab 6
Mengalihan Proses Belajar Dari Guru Kepada Murid: persoalan kita adalah untuk
menbawa mereka kepada kristus, dan mengajar kepada kristus, menolong mereka
bertumbuh di dalam kristus, mengutus mereka bagi kristus.
Analogi Kitab Suci Dengan Pertumbuhan Fisik: perumbuhan rohani yang terjadi
secara bertahap dan terus-meneru. Seperti kita di bandingkan dengan pertumbuhan
pohon korma, yang sehat dan konsisten.
Mengapa Sulit Mempraktikkan Kebenaran: kita semua sepakat bahwa jauh lebih
mudah untuk memperoleh sebuah kebenaran yang baru daripada untuk mempraktekkan
kebenaran itu.
Bab 7
Otoritas Kristen: Otoritas kristen adalah firman Allah, firman yang tertulis dan hidup.
Karena Allah kita adalah pencipta-penebus yang berdaulatan, keajaiban adalah bagian
logis dari tabiat-Nya (hakikat).
Kreaktivitas Kristen: kita lebih muda untuk menghibur daripada mengajar dan lebih
muda untuk selera masyarakat yang semakin merosot daripada memiliki pikiran sendiri.
Teladan Daud Dalam Kitab Suci: kita menyimpulkan dari banyak-nya rujukan kepada
alam dan mazmur bahwa sementara ia memelihara domba-dombanya dalam dunia Allah
yang luas, ia sejak awal berurusan secara pribadi dengan pencipta segala makluk yang
hidup dan bertumbuh.
Bab 8
MENYUSUN KURIKULUM
Perencanaa Pendahuluan Peorang Pengajar: sebagai para pengikut dari john Amos
Comenius, yang pertama mencetuskan penekanan ini, kita merencanakan dan
mempersiapkan dalam kaitan dengan para siswa kita da nisi pengajar kita.
Merencankan Pengan Para Murid: apabila kita para pemimpin telah lebih dulu
mempersiapkan diri untuk memimpin mereka, mereka tidak akan melenggelepar dan
menghabiskan waktu, karena kita telah menbayangkan beberapa kemungkinan yang
dapat dilaksanakan.
Penggunaan isi
Manfaat pengalaman
Hubungan antara isi dan pengalaman
Memenuhi berbagai kebutuhan murid
Memenuhi berbagai kebutuhan pengajar
Memenuhi berbagai kebutuhan dari perwakilan
Ciri-ciri mekanis materi-materi cetakan
Bab 9
o Kita harus menempatkan pribadi kristus sebagai pusat dan bukannya apa
yang kita perbuat.
o Pemahamana yang rohani dan berkpendidikan memampukan si
pemimpin untuk merusak jauh ke dalam kepribadian.
o Adalah pelayanan yang khusus dari Roh kudus yang menjadikan firman
yang di luar menjadi pengalaaman batin.
o Semua persoalan berakar pada yang rohani, tetapi mereka juga
membutuhkan penyelesaian pada tingkat manusiawi
o Walaupun kita membuat persiapan pelajaran yang menyeluruhh di dalam
Roh sebelumnya, kita juga harus siap untuk dipimpin-Nya selama
pelajaran.