Anda di halaman 1dari 8

Nama : Radela Salmon

NIM : 202010722

Tugas : Laporan Bacaan

Dosen : Ibu Lenda Debora M.Pdk

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Proses Belajar Mengajar Kristiani Dan Kurikulum Yang Alkitabiah

Penulis : Lebar, Lois E.

Penerbit : Gandum Mas


Tempat : Jawa Timur

Tahun : 2006

Halaman : 380

Tensis pengarang:

Para pendidik kristen memebutuhkan kesadaran yang diperbaruhi tentang


harapan. Dalam dunia yang membingungkan masa kini, orang tua perlu di dorong untuk
mendidik anak-anak menurut disiplin dan pertunjuk tuhan. Nilai-nilai anti-kristen
memberikan penekanan luar biasa di sekolah-sekolah, keluarga, dan gereja.

Bab 1

KEBUTUHAN AKAN DASAR-DASAR PENGAJARAN KRISTEN

Pendidikan semestinya membuat kita bergairan, penuh semangat dan bersukacita dalam
menjalani hidup ini. Namun pendidikan yang berpegang pada konsep rohani dan
menyediakan tempat bagi Allah merupakan pendidikan yang benar, Sebab mengajak
kita keluar dari kelesuan yang melemahkan dan mematikan kerohaniaan kita.

Rutinitas Sebagai Ganti Hidup: Melakukan perkerjaan Allah menurut cara-Nya bukan
lagi menjadi hal yang di alami bagi kita umat manusia jika dibanding dengan mencari
jalan keselamatan Allah bagi diri kita sendiri

Pemakaian Sistem-Sistem pendidikan Buatan Manusia: Karena beberapa dari


kaum Injili kita tidak mau bersusah-susah menyelediki Firman Allah untuk mendasari
falsafah mereka, mereka kurang memiliki kesatuan tujuan dan motede yang seharusnya
menguatkan alasan mereka.

Pengajaran Yang Hanya Merupakan Khotbah Jelek Dari Orang Awan: Adalah
menakjubkaan bahwa seorang gembala sidang (pendeta) akan mengizinkan para
pengajar awan tanpa pelatihan untuk berkotbah di dalam jemaatnya di sekolah minggu
sebelum ia mempunyai kesempatan untuk melakukan hal tersebut.

Kurang Kepemimpian Kaum Injili Yang Dewasa: Bila potensi dari semua orang
kristen dikembangkan dari sejak permulian kehidupan mereka, maka orang-orang
dewasa dalam gereja kita akan menghasilkan kehidupan kristiani, dan keahlian dalam
semua bidang perkerjaan yang layak bagi para pengikut Anak Allah.

Bab 2

POLA-POLA PENDIDIKAN YANG MENONJOL

Karena pendidikan selalu merupakan masalah universal, para pendidik selama pendidik
selama berabad-abad telah mengusulkan bermacam-macam pembaruan. Sistem-sistem
yang bermacam-macam dapat secara jelas dibandingkan dan dibedakan dengan
memperhatikan penekanan mereka pada faktor-faktor di dalam maupun di luar anak
didik (learner).

Penekanan Pada Fakto-Faktor Lahiriah: Kepada bangsa yahudi, umat yang di pilih
untuk maksud-maksud-Nya, Tuhan Allah memberikan didikan Teosentris dan praktis,
dengan keseimbangan sehat antara faktor-faktor dalam dengan luar.

Johann Friedrich Herbart (1776-1841): Herbart adalah seorang cendekiawan yang


menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mengajar filsafat dan pendidikaan pada
dua universitas di jerman.

- Persiapan. Ide-ide masa lalu yang berkaitan dengan ide baru ditimbulkan lagi.
- Presentasi. Guru membuat materi baru itu jelas dalam bentuk gagasan atau
obyek
- Asosiasi. Kemiringan dan perbedaan antara materi lama dengan yang baru
ditunjukan oleh guru.
- Generalisasi. Ide-ide kontrek kini ditimbulkan pada tingkat abstraksi, sebab ini
adalah kesadaran yang berkerja pada kapasitas yang tertinggi.
- Aplikasi (penerapan). Kini murid memakai generalisasi baru untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan.

Penekanan Pada Faktor-Faktor Batiniah: Ada beberapa mengetahuan tentang


mengenai perubahan-perubahan dalam diri manusia. Jika untuk belajar dibandingkan
dalam diri seorang murid, metode apa pun akan berguna. “perkembangan alami, logis,
dan selaras dari seluruh kemampuan anak”.

John Dewey (1859-1952): sejak awal John Dewey sekolah dia merasa sangat bosan
dengan dirinya sendiri. Karenanya, dia berusaha membawa pemikiran dan
kehidupannya.

John Amos Comenius (1592-1670): John Amos Comenius adalah seorang kristen yang
sering disebut pedidik modern pertama, walaupun di hidup pada abad ketujuh kelas.
Sebab dia menerima terang dari tulisan yang di wahyukan Allah maupun dari kitab-Nya
yang kedua tentang alam dia mampu melihat kebenaran tentang pendidikan jauh lebih
dahulu dari pada zamannya.

Bab 3

GURU YANG DATANG DARI ALLAH

1. kaum Injil perlu menghasilkan kekristenan abad kedua puluh yang unggul terhadap
pandangan hidup lainnya.

2. kaum Injili seharusnya menghentikan “pengembangbiakan rohani” dan menjangkau


di luar jalur-jalur teologis maupun denominasional untuk aliran-aliran pemikiran dan
tidakan yang dapat memberikan hidup.

3. kaum Injili semestinya berhenti meniru dan mulai berinisiatif.

4. kaum Injili membutuhkan penekanan baru terhadap “interioritas” iman kristen,


mengurangi perhatian kepada hal-hal eksternal maupun kedangkalan-kedangkalan dari
kekristenan.

Cara Yang Dipakai Melayani Perempuan Samaria Yohanes 4:1-42: Dia


meimbulkan keingintahuan dan pertanyaan-pertanyaan. Dan membangkitkan minat
akan diri-nya sebagai satu pribadi mengindentifikasikan diri-nya dengan kewajiban
yang diemban murid-nya memberikan kesempatan kepada perempuan itu untuk
menanggapi secara aktif.

Memenuhi Kebutuhan Rohani Yang Sebenarnya: Si perempuan telah menyatakan


hastratnya akan air hidup, yesus memiliki kehidupan pribadinya, yang perlu dibersihkan
dan segarkan.

Membuat Kebenaran Itu Berlaku: Jika Kebenaran itu bisa melakukan sesuatu
kebaikan maka akan terjadi suatu yang kita harapkan sebagai hasil setelah kita
mengajarkan firman tuhan allah. Karena itu kita bisa menceritakan kembali apa yang
sudah kita pelajari tentang kebenara.

Cara Yang Dipakai Melayani Nikodemus:

- Metode yang di pakai dalam melayani orang-orang buta


- Metode yang dipakai dalam perumpamaan-perumpaan matius 13:1-52, markus
4:1-34, lukas 8:4-18
- Metode yan dipakai untuk melayani tiga kelompok secara serentak lukas 15:1-
17:11

Pelajaran Paling Sulit Yang Harus Diajarkan Yesus: Pelajaran yang sulit termasuk
kesukaran secara poitik maupun ekonomi. Dia harus datang pertama sebagai
juruselamat yang menderita, penebus-Nya yang membuat mereka mengalami kehidupan
rohani yang berkemenangan.

Pengamatan Dari Keempat Kitab Injil: Kita dapat menyadarikan seluruh pengajaran
kristus. Karena itu kita tersimpan bagi kita dalam catatan kudus tuhan

Pendekatan Pengajaran Yesus: Ketika mereka memulaikan, kita dapat memastikan


ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan pribadian mereka.

Pola-pola Pengajar Yesus: Apa bila kristus hanya mempertimbangan isi saja,
perkataan-perkataan-Nya itulah cakupan pengajaran-Nya. Sementara kita melihat pola-
pola dari berbagai peristiwa mengajar, kita pertama-tama dikagetkan dengan kenyataan
bahwa tidak ada stereotype mengenainya.

Hasil-Hasil Pengajaran Yesus: Apa bila kita ingin melihat perubahan hidup, kita akan
mengajarkan perubahan, kita akan berdoa untuk perubahan, dan kita tidak akan
menghentikan segala usaha kita sampai kita melihat perubahan itu yang paling biasa
ditemukan adalah keras, kekaguman dan percaya.

Pengajar Pada Tingkat Kehidupa: Pendidikan tradisional yang bertujuan untuk


hanya mengajar pikiran berasal dari orang-orang yunani kuno. karena itu tujuan kita
haruslah dalam kaitan dengan perasaan dan tindakan, sama seperti pengetahuan.

Bab 4

BERBAGAI PEMAHAMI DARI BAGIAN-BAGIAN LAIN ALKITAB

Sekolah Padang Gurun: Tetapi Allah telah menyadari jauh sebelumnya bahwa
karatkter manusia haruslah merupakan pertumbuhan dan bukan pemberian. Saya
mengambil dalam satu kelompok yaitu:

 pemilihan ruang-ruang belajar


 Pelatian guru milik Allah (kel. 2-3)
 Situasi-situasi kehidupan alami
 Penggunaan indra
 Pengulangan dengan keberagaman
 Perbedaan-perbedaan pribadi
 Perintah langsung

Bab 5

PENGGUNAAN ALKITAB DALAM MENGAJAR

kita para pelajar berkerja bersama-sama dengan dia untuk mempersiapkan untuk
mendengrarkan dalam konteks kehidupannya.

Tujuan utama kehidupan: mengenal, mengasihi, melayani Allah.

Sasaran-sasaran pendidikan: pengembangan pribadi ke pada gambaran kristus,


penginjilan dan pengembangan karakter.

Metode-metode pendidikan: Interaksi yang dinamis antara Alkitab, Roh, orang-orang


lain dan hidup.
Program-program pendidikan: kegiatan-kegiatan khusus yang mendorong
keserupaan dengan kristus dalam inderaksi dengan Alkitab, murid-murid yang lain dan
kehidupan.

Bab 6

PROSES BELAJAR MENGAJAR

Mengalihan Proses Belajar Dari Guru Kepada Murid: persoalan kita adalah untuk
menbawa mereka kepada kristus, dan mengajar kepada kristus, menolong mereka
bertumbuh di dalam kristus, mengutus mereka bagi kristus.

Hakikat Pertumbuhan: walaupun ada banyak kesamaan antara pertumbuhan alami


dan pertumbuhan supranatural, terdapat satu perbedaan besar.

Analogi Kitab Suci Dengan Pertumbuhan Fisik: perumbuhan rohani yang terjadi
secara bertahap dan terus-meneru. Seperti kita di bandingkan dengan pertumbuhan
pohon korma, yang sehat dan konsisten.

Mengapa Sulit Mempraktikkan Kebenaran: kita semua sepakat bahwa jauh lebih
mudah untuk memperoleh sebuah kebenaran yang baru daripada untuk mempraktekkan
kebenaran itu.

Bab 7

OTORITAS DAN KREATIFITAS

Otoritas Kristen: Otoritas kristen adalah firman Allah, firman yang tertulis dan hidup.
Karena Allah kita adalah pencipta-penebus yang berdaulatan, keajaiban adalah bagian
logis dari tabiat-Nya (hakikat).

Kreaktivitas Kristen: kita lebih muda untuk menghibur daripada mengajar dan lebih
muda untuk selera masyarakat yang semakin merosot daripada memiliki pikiran sendiri.

Teladan Daud Dalam Kitab Suci: kita menyimpulkan dari banyak-nya rujukan kepada
alam dan mazmur bahwa sementara ia memelihara domba-dombanya dalam dunia Allah
yang luas, ia sejak awal berurusan secara pribadi dengan pencipta segala makluk yang
hidup dan bertumbuh.

Kepribadian Yristen Yang Produktif: setiap kita dapat mengembangkan


produktifikasi kita dengan memperhatikan hal berikut.
 Hendaklah perkataan kristen diam dengan segala kekayaannya di dalam kita
dengan segala hikma.
 Hendaklah Roh Allah memerdekakan kita dari kuasa daging, yang terus-
menerus ingin mengacaukan kegiatan-kegiatan rohani.
 Memberikan kepada Tuhan kesempatan untuk memimpin ke mana pun ia mau.

Bab 8

MENYUSUN KURIKULUM

Perencanaa Pendahuluan Peorang Pengajar: sebagai para pengikut dari john Amos
Comenius, yang pertama mencetuskan penekanan ini, kita merencanakan dan
mempersiapkan dalam kaitan dengan para siswa kita da nisi pengajar kita.

Merencankan Pengan Para Murid: apabila kita para pemimpin telah lebih dulu
mempersiapkan diri untuk memimpin mereka, mereka tidak akan melenggelepar dan
menghabiskan waktu, karena kita telah menbayangkan beberapa kemungkinan yang
dapat dilaksanakan.

Kriteria Untuk Mengevaluasi Materi-Materi Cetakan:

 Penggunaan isi
 Manfaat pengalaman
 Hubungan antara isi dan pengalaman
 Memenuhi berbagai kebutuhan murid
 Memenuhi berbagai kebutuhan pengajar
 Memenuhi berbagai kebutuhan dari perwakilan
 Ciri-ciri mekanis materi-materi cetakan

Perencanaan Jangka Panjang: Apabila seorang pengajar telah memiliki gambaran


terhadap seluruh kuartal, ia akan dapat mengajar para muridnya dengan lebih lentur
dalam kerangka kerja tersebut.

Bab 9

GURU MANUSIA BERERJA BERSAMA-SAMA DENGAN GURU ILAHI

Roh Kudus Di Dalam Guru Itu Sendiri


 Roh kudus ingin menjadi hidup kita, lebih dalam dari sekarang pikiran atau
perasaan
 Roh itu berkerja melalui firman yang tertulis untuk meninggikan kristus yang
hidup dan tersalib
 Satu-satu karya yang bernilai adalah karya-Nya melalui kita.
 Bagian kita adalah siap menerima tuntunan ilahi dan kuasa yang akan diberikan
oleh roh itu.
 Kita harus mempraktikkan penyerahan yang aktif kepada roh kudus, dan
menjadi pasif dalam berkuasa keras untuk hidup kita sendiri.

Roh Kudus Dalam Proses Mengajar

o Kita harus menempatkan pribadi kristus sebagai pusat dan bukannya apa
yang kita perbuat.
o Pemahamana yang rohani dan berkpendidikan memampukan si
pemimpin untuk merusak jauh ke dalam kepribadian.
o Adalah pelayanan yang khusus dari Roh kudus yang menjadikan firman
yang di luar menjadi pengalaaman batin.
o Semua persoalan berakar pada yang rohani, tetapi mereka juga
membutuhkan penyelesaian pada tingkat manusiawi
o Walaupun kita membuat persiapan pelajaran yang menyeluruhh di dalam
Roh sebelumnya, kita juga harus siap untuk dipimpin-Nya selama
pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai