Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR

BAB III. Sumber-sumber untuk Sumber-sumber untuk Mengenal Yesus


Sub Bab : Magisterium Gereja

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Elemen : Yesus Kristus
Sub Elemen : Pribadi Yesus yang terungkap dalam Ajaran Iman
Gereja Katolik.
Alokasi Waktu : 3 JP
Tahun Penyusunan : 2022

II. KOMPETENSI AWAL


Pada pertemuan sebelumnya peserta didik belajar tentang Kitab Suci sebagai sumber
untuk mengenal Yesus. Sekarang peserta didik akan belajar tentang sumber yang lain
untuk mengenal Yesus, yakni Tradisi Suci.
Dalam subbab ini kita akan kembali belajar tentang sumber yang lain untuk mengenal
Yesus, yakni Magisterium Gereja. Magisterium berasal dari bahasa Latin yaitu magister
yang artinya guru, yang juga bermakna luas yang bisa berarti presiden, kepala, direktur,
dan sebagainya, dan juga dalam makna yang sempit berarti seorang pengajar atau
pembimbing kaum muda. Magisterium yang merupakan kata benda merujuk pada
jabatan seorang magister
III. PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
 Mandiri
Menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan
yang konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan.
 Bernalar kritis
Mampu menganalisa dinamika kehidupan yang terjadi sebaga anugerah Allah secara
kritis tanpa memaksakan pendapat atau keinginan sendiri sebagai perwujudan
pribadi dewasa.
 Kreatif
Selalu berupaya aktif menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan
solusi terbaik untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka sebagai pribadi
dewasa yang meneladani ajaran Yesus.

IV. SARANA DAN PRASARANA


Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya :
 LCD Projector,
 Multimedia pembelajaran interaktif,
 Laptop,
 Printer,
 Alat pengeras suara,
 Jaringan internet.
 Kitab Suci,
 Buku Siswa,
 Proyektor.

V. TARGET PESERTA DIDIK


Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
 Dialog Partisipatif
 Diskusi
 Penugasan
 Studi Pustaka
 Refleksi

KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik memahami Magisterium Gereja sebagai salah satu sumber untuk
mengenal Yesus, sehingga bersedia untuk mendengarkan dan melaksanakan ajaran
Magisterium untuk semakin memperdalam imannya akan Yesus Kristus.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Kemampuan pengamatan, pengalaman, pengetahuan mengenai Pengertian
Magisterium Gereja, Magisterium Gereja dalam kitab Suci, Peran Magisterium dalam
Gereja Katolik. membuat sebuah doa untuk Paus dan Para Uskup agar selalu diberikan
kesehatan agar dapat menjalankan tugas sebagai Gembala umat dengan baik dan
selalu dapat dijadikan sebagai teladan dalam iman dan moral.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Jelaskan apa yang dimaksud dengan Magisterium Gereja?
 Apa saja 5 perintah Gereja Katolik?
 Apa itu iman Gereja?
 Apa saja sumber iman dalam Gereja Katolik?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


KEGIATAN PENDAHULUAN : 15 Menit

1.  Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa


pembuka dan mengecek kesiapan siswa
Ya Tuhan Allah kami, kami pada saat ini akan memulai proses pembelajaran
Utuslahlah Roh Kudus-Mu agar menyertai kami dalam belajar, sehingga kami
dapat memahami pelajaran dengan baik. Pada saat ini kami akan belajar
tentang Magisterium Gereja sebagai salah satu sumber untuk mengenal
Yesus. Semoga dengan proses pembelajaran ini iman kami akan semakin
dikuatkan, sehingga kami akan semakin mengenal Yesus dan menjadikanNya
sebagai teladan hidup kami. Semua doa ini kami panjatkan kepadaMu dengan
Perantaraan Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
 Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
KEGIATAN INTI : 100 menit

2. Menggali pengalaman hidup dengan mengamati upaya Dewan Adat dalam


mengajari wisatawan untuk menjaga keindahan alam
 Artikel : Dewan Adat: Wisatawan Raja Ampat Harus Diajari Menjaga Keindahan
Alam”, dengan mendiskusikan beberapa pertanyaan berikut:
 Bagaimana kesan kalian ketika membaca artikel di atas?
 Bagaimana komitmen Dewan Adat terhadap lingkungan?
 Bagaimana tanggapan masyarakat setempat terhadap peraturan yang
dikeluarkan Dewan Adat?
 Nilai-nilai apa yang dapat kalian ambil dari kisah di atas?
 Peserta didik mencatat semua informasi yang didapat dalam buku catatan.
Selanjutnya mencari informasi melalui studi pustaka atau browshing di internet
tentang contoh tentang ketaatan masyarakat dalam menjunjung tinggi kearifan
lokal yang diajarkan oleh leluhur mereka dan mensharingkannya dalam
kelompok kecil.
3. Mendalami Kitab Suci dan Ajaran Gereja Berkaitan dengan Magisterium
Gereja
 Peserta didik dibagi dalam 4 keliompok dan masing-masing mendalami kitab
suci dan ajaran Gereja dengan ketentuana sebagai berikut:
 Kelompok1 = Lukas 6: 12 – 16 dan KGK 85.
 Kelompok 2 = Yohanes 21: 15 – 19 dan KGK 87.
 Kelompok 3 = Yohanes 20: 21 – 23 dan KGK 88.
 Kelompok 4 = Matius 16: 13 – 20 dan KGK 100.
 Setiap kelompok diberi pertanyaan pemandu untuk diskusi sebagainberikut:
Pertanyaan untuk kelompok 1
 Untuk apa para murid dipanggil?
 Apa dampak panggilan itu bagi para murid?
 Apa pesan yang hendak disampaikan dari Katekismus Gereja Katolik
artikel 85 di atas?

Pertanyaan untuk kelompok 2


 Apa Tugas yang diberikan kepada Petrus ?
 Apa artinya “Gembalakanlah domba-domba-Ku?
 Bagaimana hal itu terwujud dalam Gereja katolik dewasa ini?
 Apa pesan yang hendak disampaikan dari Katekismus Gereja Katolik
artikel 87 di atas?

Pertanyaan untuk kelompok 3


 Kuasa apa yang diberikan Yesus kepada para Rasul?
 Bagaimana kuasa itu diwujudkan dalam Gereja Katolik dewasa ini?
 Apa pesan yang hendak disampaikan dari Katekismus Gereja Katolik
artikel 88 di atas?

Pertanyaan untuk kelompok 4


 Kuasa apa yang diberikan Yesus kepasda Petrus?
 Bagaimana kuasa itu diwujudkan dalam Gereja Katolik dewasa ini?
 Apa pesan yang hendak disampaikan dari Katekismus Gereja Katolik
artikel 100 di atas?
 Selanjutnya, setiap perwakilan kelompok mensharingkan hasilnya di depan
kelas. Kelompok yang tidak presentasi mencatat informasi baru yang
disharingkan oleh kelompok lain.
 Guru memberikan peneguhan dan pokok-pokok yang ingin ditekankan
berkaitan dengan kitab suci dan ajaran Gereja tentang magisterium Gereja.
4. Refleksi dan Aksi:
 Refleksi
 Renungkanlah teks berikut:
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus
berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia
berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku (Yohaes 21: 17).
Jika kalian ditanyakan pertanyaan yang sama sebanyak tiga kali berturut-
turut, apa yang anda rasakan?
Ada yang kesal, ada yang sedih, karena yang ia jawab tidak cukup
meyakinkan untuk dapat dipercaya dan sebagainya. Umumnya sebuah
pertanyaan yang diulang-ulang bermaksud untuk meyakinkan si penanya
terhadap jawaban yang ia terima. Coba bayangkan seandainya kalian
ditanya oleh orang tua kalian tiga kali berturut-turut, kalian mungkin
menduga pasti ada yang dicurigai dari kalian.

 Aksi
 Peserta didik membuat sebuah doa untuk Paus dan Para Uskup agar
selalu diberikan kesehatan agar dapat menjalankan tugas sebagai
Gembala umat dengan baik dan selalu dapat dijadikan sebagai teladan
dalam iman dan moral.
Kegiatan Penutup: 20 Menit

5.  Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran


 Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan tentang manfaat tema
pelajaran.
 Guru bersama peserta didik menutup pertemuan dengan doa penutup Tuhan,
Gembalaku yang baik (Mazmur 23: 1 – 6)

V. ASESMEN/PENILAIAN
 Kognitif : pemahaman peserta didik tentang Magisterium Gereja.
 Sikap : penilaian yang dilakukan oleh peserta didik tentang Magisterium
Gereja.
 Perilaku : penilaian terhadap kesungguhan peserta didik mengikuti
pembahasan di kelas dan pengerjaan tugas-tugas.

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


1. Remedial/Perbaikan
Diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai ketercapaian tujuan
pembelajaran, dengan kegiatan sebagai berikut:
 Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka
pahami.
 Berdasarkan materi yang belum mereka pahami tersebut, guru mengadakan
pembelajaran ulang (remedial teaching) baik dilakukan oleh guru secara
langsung atau dengan tutor teman sebaya.
 Guru mengadakan kegiatan remedial dengan memberikan pertanyaan atau
soal yang kalimatnya dirumuskan dengan lebih sederhana (remedial test).

Program Remedial dan Pengayaan


Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………….
Kelas : ………………………………
Semester : ……………………………....
Tahun : ………………………………

No Mater Nama Rencana Program Tanggal Hasil Simpula


. i Pesert Pelaksanaa n
a Didik Pengayaa Remedi n Sebelu Sesuda
n al m h

2. Pengayaan
Peserta didik mencari dari berbagai sumber (media cetak maupun elektronik, tokoh
agama, tokoh masyarakat, teman sebaya, orang tua, dan sebagainya) untuk
memperoleh informasi, atau pengalaman atau paham/pandangan, yang berkaitan
dengan tema: Magisterium Gereja.
Hal itu dapat dilakukan dengan studi literatur, pengamatan, survei, wawancara, dan
teknik pengumpulan data yang dikuasai peserta didik..

SKOR
ASPEK PENILAIAN Sangat Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Kurantg 21 – 40 41 - 61 - 80 81 - 100
< 21 60
Kemampuan Komunikasi
Penguasaan Materi
Kemampuan Mengahadapi
pertanyaan
Penggunaan alat peraga presentasi
Ketepatan menyelesaikan masalah

VII. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Refleksi Guru :
Apakah kegiatan belajar berhasil? Apa yang menurut ibu/bapak berhasil? Kesulitan apa
yang dialami? Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik :
Nama Peserta didik :
Kelas :
No Pertanyaan Refleksi Jawaban
1 Bagian manakah yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
2 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang
3
akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kognitif
 pemahaman peserta didik tentang Magisterium Gereja.

Uraian

Soal Jawaban

1. Apa pengertian  Magisterium berasal dari bahasa Latin yaitu magister


Magisterium Gereja? yang artinya guru, yang juga bermakna luas yang bisa
berarti presiden, kepala, direktur, dan sebagainya, dan
juga dalam makna yang sempit berarti seorang pengajar
atau pembimbing kaum muda. Magisterium yang
merupakan kata benda merujuk pada jabatan seorang
magister.
 Magisterium adalah jabatan ajaran resmi Gereja, dalam
arti peran atau otoritas, bukan sebagai pusat birokratis.
Magisterium di dalamnya terdiri dari paus dan para uskup
yang bersekutu dengannya. Mereka diberikan tugas untuk
menafsirkan Kitab Suci dan membuat penilaian mengenai
“tradisi” dalam Gereja, dan membuat pernyataan resmi
mengenai otentisitas tradisi-tradisi tersebut.
 Magisterium (Lat: :Tugas mengajar”) Tugas untuk
mengajarkan Injil secara berwibawa atas nama Yesus
Kristus. Orang Katolik percaya bahwa kuasa mengaja ini
dimiliki oleh seluruh dewan uskup (sebagai pengganti
dewan para rasuli) dan masing-masing uskup dalam
kesatuan dengan Uskup Roma (Paus).
2. Jelaskan Magisterium Jemaat Perdana setia pada “ajaran para rasul” (Kis 2: 2: 42).
Gereja dalam kitab Suci ? Karena mereka telah menjadi kristiani (pengikut Kristus)
dengan menerima sabda Yesus Kristus, maka hidup kristiani
harus senantiasa diperdalam dengan pemberitaan Injil
secara berkesinambungan. “Iman timbul dari pendengaran,
dan pendengaram oleh firman Kristus (Rom 10: 17). Dengan
penuh kerendahan hati mereka menerima dan mengakui
bahwa keselamatan telah terwujud melalui kematian dan
kebangkitan Kristus.
3. Apa peran Magisterium Peran Magisterium Gereja “bertugas untuk menafsirkan
dalam Gereja Katolik? secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu
yang kewibawaannya dilaksanakan dalam nama Yesus
Kristus.”[8] Magisterium ini tidak berada di atas Sabda Allah,
melainkan melayaninya, supaya dapat diturunkan sesuai
dengan yang seharusnya. Dengan demikian, oleh kuasa Roh
Kudus, Magisterium yang terdiri dari Bapa Paus dan para
uskup pembantunya [yang dalam kesatuan dengan Bapa
Paus] menjaga dan melindungi Sabda Allah itu dari
interpretasi yang salah.
4. Siapakah yang termasuk Magisterium Gereja adalah wewenang mengajar Gereja,
dalam magisterium Gereja yang terdiri dari Bapa Paus (sebagai pengganti Rasul Petrus)
Katolik? dan para Uskup (sebagai pengganti para rasul) dalam
persekutuan dengannya, yang diberikan karisma ”tidak dapat
sesat” (infalibilis) oleh Yesus, yaitu dalam hal pengajaran
mengenai iman dan moral.

 Lembar pengamatan diskusi

No Nama Melaksanaka Menjawab Menghargai Berpartisipasi Merespon Jumlah


. Siswa n tugas pertanyaan pendapat aktif dalam penjelasan Score
kelompok teman kelompok guru

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Sikap

1) Sikap Spiritual:
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
 Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
 Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

No. Butir Instrumen Penilaian selalu sering Jarang Tidak


pernah

Saya menyediakan waktu untuk berdoa


1. secara pribadi
Saya menghormati Paus sebagai
2. penerus rasul Petrus dan para uskup.

Saya taat pada ajaran Gereja yang


3. disampaikan melalui para hierarkhi

jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal

2) Sikap Sosial: Penilaian diri:


Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../..........................
Petunjuk:
 Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
 Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

No. Butir Instrumen selalu sering jarang Tidak


pernah
1 Saya terlibat pewartaan Sabda Allah.

2 Saya ikut menjadi lektor di Gereja.

3 Saya Ikut paduan suara di Gereja

4. Saya terlibat dalam kegiatan pendampingan


iman anak di Gereja.
5. Saya terlibat dalam kegiatan pendalaman
kitab suci di lingkungan.

Skor = jumlah nilai X 100%


jumlah nilai
Skor = ------------------- X 100%
Skor maksimal
Penilaian Keterampilan;
 Peserta didik membuat sebuah doa untuk Paus dan Para Uskup agar selalu diberikan
kesehatan agar dapat menjalankan tugas sebagai Gembala umat dengan baik dan selalu
dapat dijadikan sebagai teladan dalam iman dan moral

Pedoman penilaian untuk refleksi

Kriteria A (4) B (3) C (2) D (1)

Struktur Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan


Refleksi struktur yang struktur yang cukup struktur yang struktur yang
sangat sistematis (Dari 3 kurangsistemat tidak sistematis
sistematis bagian, terpenuhi 2). is (Dari 3 (Dari struktur
(Pembukaan – bagian, tidak terpenuhi
Isi – Penutup) terpenuhi 1). sama sekali).

Isi Refleksi Mengungkapka Mengungkapkan Kurang Tidak


(Mengungkapka n syukur syukur kepada mengungkapka mengungkapka
n tema yang kepada Allah Allah, tapi tidak n syukur n syukur
dibahas) dan menggunakan kepada Allah, kepada Alllah.
menggunakan refrensi Kitab Suci tidak ada
refrensi Kitab secara signifikan. refrensi Kitab
Suci. Suci.

Bahasa yang Menggunakan MenggunakanBaha Menggunakan Menggunakan


digunakan Bahasa yang sa yang jelas namun Bahasa yang Bahasa yang
dalam refleksi jelas dan ada beberapa kurang jelas tidak jelas dan
sesuai dengan kesalahan Pedoman dan banyak tidak sesuai
Pedoman Umum Penggunaan kesalahan dengan
Umum Bahasa Indonesia. Pedoman Pedoman
Penggunaan Umum Umum
Bahasa Penggunaan Penggunaan
Indonesia. Bahasa Bahasa
Indonesia . Indonesia .

Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Artikel
Dewan Adat: “Wisatawan Raja Ampat Harus Diajari Menjaga Keindahan Alam”

Gambar Teluk Kabui di Raja Ampat (Kompas.com/Fidel Ali)

Editor: Reni Susanti


SORONG, KOMPAS.com - Dewan Adat Suku Maya di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi
Papua Barat, mengeluarkan peraturan adat untuk melindungi ekosistem laut dan menjaga
kelestarian hutan setempat.

Ketua Dewan Adat Suku Maya Raja Ampat Kristian Thebu mengatakan, musyawarah adat
akan membahas peraturan tersebut pekan depan. "Selanjutnya akan disampaikan ke Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)," ujarnya Senin (11/9/2017).

Thebu menjelaskan, peraturan adat antara lain melarang perusakan terumbu karang,
penangkapan ikan secara sembarangan. Peraturan adat ini juga mencakup pelarangan
warga, instansi pemerintah maupun perusahaan menebang kayu dan membawanya keluar
dari hutan Raja Ampat. (Baca juga: Belajar dari Kasus di Raja Ampat, Pemerintah Akan
Perketat Keluar-Masuk Kapal Pesiar). "Intinya peraturan adat ini untuk melestarikan Raja
Ampat karena meskipun sudah ada peraturan yang dibuat pemerintah, tetapi selama ini
banyak masyarakat maupun wisatawan yang beraktivitas tidak menjaga kelestarian alam,
terutama terumbu karang," tuturnya.

Ia mengatakan, menjaga dan melestarikan keindahan alam Raja Ampat bukan hanya
tanggung jawab pemerintah dan lembaga konservasi, tetapi semua pihak termasuk dewan
adat dan juga wisatawan. "Wisatawan baik warga Indonesia maupun warga asing yang
masuk ke Raja Ampat harus diajari menjaga keindahan alam terutama terumbu karang agar
pariwisata daerah itu berkelanjutan," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/11/07375961/dewan-adat-wisatawan-raja-ampat-
harus-diajarimenjaga-keindahan-alam

Materi:

 Dalam hal menjaga kelestarian lingkungan hidup, sebenarnya sejak zaman dahulu nenek
moyang kita telah melakukan pelestarian lingkungan dan diturunkan sampai sekarang
dari generasi ke generasi. Sejak dahulu, nenek moyang kita telah menurunkan
pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat. kebiasaan atau etika
yang ada dalam kehidupan bermasyarakat di suatu tempat atau daerah yang biasanya
diturunkan dari generasi ke ke generasi. Demikian pula dengan Dewan Adat di Raja
Ampat berkaitan dengan tugas dan wewenangnya dalam menjaga lingkungan hidup.
Lembaga ini mengeluarkan peraturan terkait dengan kelestarian alam yang harus ditaati
oleh warga, instansi pemerintah maupun perusahaan penebangan kayu, bahkan oleh
wisatawan juga

 Dalam beradaptasi dengan lingkungan, masyarakat memperoleh dan mengembangkan


suatu kearifan yang berwujud pengetahuan atau ide, norma adat, nilai budaya, aktivitas,
dan peralatan sebagai hasil abstraksi mengelola lingkungan. Seringkali pengetahuan
mereka tentang lingkungan setempat dijadikan pedoman yang akurat dalam
mengembangkan kehidupan di lingkungan.

 Berkaitan dengan wewenang dan kuasa mengajar, dalam Gereja Katolik dikenal istilah
Magisterium Gereja. Magisterium berasal dari bahasa Latin yaitu magister yang artinya
guru, yang juga bermakna luas yang bisa berarti presiden, kepala, direktur, dan
sebagainya, dan juga dalam makna yang sempit berarti seorang pengajar atau
pembimbing kaum muda. Magisterium yang merupakan kata benda merujuk pada jabatan
seorang magister.

 Dalam istilah sederhana, Magisterium adalah jabatan ajaran resmi Gereja, dalam arti
peran atau otoritas, bukan sebagai pusat birokratis. Magisterium di dalamnya terdiri dari
paus dan para uskup yang bersekutu dengannya. Mereka diberikan tugas untuk
menafsirkan Kitab Suci dan membuat penilaian mengenai “tradisi” dalam Gereja, dan
membuat pernyataan resmi mengenai otentisitas tradisi-tradisi tersebut.

 Magisterium Gereja dalam kitab suci


 Yesus sengaja mengambil waktu untuk berdoa. Dia memohon bimbingan Allah untuk
memilih ke dua belas rasul dari begitu banyak pengikut-Nya. Orang-orang inilah yang
kelak akan diutus-Nya untuk sebuah tugas khusus. Dalam doa-Nya, Yesus
menyerahkan dir pada kehendak Bapa (Luk 6: 12 – 16).
 Tuhan Yesus sudah menetapkan bahwa Injil harus diberitakan kepada semua suku
bangsa di dunia dan jumlah orang yang diselamatkan harus penuh sebelum Tuhan
datang kembali di Yerusalem. Karena itu, sebagai pengikut Kristus kita harus terus
memberitakan Injil dengan berani dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus (Mat 28:18-
20).
 Magisterium (Latin: Tugas Mengajar) adalah tugas untuk mengajarkan Injil secara
berwibawa atas nama Yesus Kristus. Orang katolik percaya bahwa kuasa mengajar ini
dimiliki oleh seluruh dewn uskup (sebaagai pengganti para rasul) dan masingmasing
uskup dalam kesatuannya denga uskup Roma (Paus).

 Katekismus Gereja Katolik No.85 menegaskan bahwa “Adapun tugas menafsirkan secara
otentok sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada
Wewenang Mengajar Gereja yag hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan atas nama
Yesus Kristus” (DV 10).

 Dalam KGK 891 dinyatakan bahwa “Ciri tidak dapat sesat itu ada pada Imam Agung di
Roma, kepala dewan para Uskup, berdasarkan tugas beliau, bila selaku gembala dan
guru tertinggi segenap umat beriman, yang meneguhkan saudara-saudara beliau dalam
iman, menetapkan ajaran tentang iman atau kesusilaan dengan tindakan definitive Sifat
tidak dapat sesat, yang dijanjikan kepada Gereja, ada pula pada Badan para Uskup, bila
melaksanakan wewenang tertinggi untuk mengajar bersama dengan pengganti Petrus”
(LG 25) terutama dalam konsili ekumenis Bdk. Konsili Vatikan 1: DS 3074. Apabila Gereja
melalui Wewenang Mengajar tertingginya “menyampaikan sesuatu untuk diimani sebagai
diwahyukan oleh Allah” (DV 10) dan sebagai ajaran Kristus maka umat beriman harus
“menerima ketetapan-ketetapan itu dengan ketaatan iman” (LG 25). Infallibilitas ini sama
luasnya seperti warisan wahyu ilahi Bdk. LG 25.

Lampiran 3
GLOSARIUM
aspek fisik : Aspek Fisik /Jasmani Bertumbuh menjadi dewasa
secara fisik adalah meliputi bertambahnya usia, berat badan dan
perubahan organ-organ yang lain termasuk organ seksual .
Perubahan organ-organ seksual yaitu kemampuan berkembangnya
organ-organ seksual atau ciri-ciri seksual yang semakin
membedakan antara pria dengan wanita.
aspek intelektual : Aspek yang berkaitan dengan kecerdasan peserta didik,
kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan bernalar
atau berpikir
aspek emosi : Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang
atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau
kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai
sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap
sesuatu.
aspek sosial : Aspek sosial merupakan hasil aktivitas hubungan manusia dengan
alam sekitarnya. Salah satu bentuknya adalah penindasan.
Penindasan adalah suatu kekerasan, ancaman, atau paksaan yang
dilakukan seseorang kepada orang lain yang melibatkan
ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau orang lain.
aspek rohani : aspek rohani (spiritual) pada segala sesuatu, adalah eksistensi
bahwa segala sesuatu adalah dicipta oleh Tuhan.
aspek identitas : aspek-aspek identitas diri adalah genetik, adaptif, struktural,
dinamis, timbal balik psikososial dan status eksistensial yang
dapat membantu individu dalam menemukan identitas dirinya

Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA

 Komkat KWI, Perutusan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K Kelas X.
Yogyakarta: Kanisius, 2008.
 Maman Sutarman dan Sulis Bayu Setyawan, Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti untuk
SMA Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
 Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores, 1995.

o Internet
 https://gaya.tempo.co/read/1360986/ajarkan-kesetaraan-pada-anak-di-keluarga-dengan-
bermain-peran/full&view=ok
 https://kumparan.com/pencerah-nusantara/bagaimana-cara-terbaik-mewujudkan-kesetaraan-
gender-dalam-pembangunan-1t2fR7y5OrH/full.
 https://kumparan.com/the-shonet/wow-maudy-ayunda-bikin-puisi-untuk-para-wanita-yang-
sedang-berjuang-dengan-kesetaraan-gender-1541933379992619260

Anda mungkin juga menyukai