Anda di halaman 1dari 16

RENCANANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 2 Nubatukan


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti
Topik : Tritunggal Mahakudus
Kelas/Semester : X/2 (Genap)
Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit (JP)

A. Kompetensi inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.10. Percaya pada Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristiani
2.10. Bertanggungjawab mengembangkan hidup sesuai iman akan Allah
Tritunggal.
3.10. Memahami Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristiani
4.10. Melakukan aktivitas (misalnya menuliskan refleksi/doa/puisi) tentang
Allah Tritunggal sebagai kebenaran iman Kristiani

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan beberapa kutipan Kitab Suci, yang mengungkapkan pernyataan
Yesus sendiri tentang kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus
2. Menjelaskan beberapa pernyataan Bapa Gereja tentang ajaran Tritunggal
Mahakudus
3. Menjelaskan isi dogma Tritunggal Mahakudus menurut Katekismus Gereja
Katolik
4. Menjelaskan makna kata “hakekat/ kodrat” dalam upaya menjelaskan
makna Tritunggal
5. Menjelaskan beberapa tradisi dalam Gereja yang mengungkapkan
penghayatan Gereja akan Allah Tritunggal

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pendalaman cerita, peserta didik menyadari bahwa penguasaan
ajaran itu penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah penghayatan
2. Dengan membaca teks-teks Kitab Suci dan kutipan dari beberapa
pernyataan Bapa Gereja, peserta didik memahami bahwa ajaran tentang
Tritunggal berakar dari pernyataan Yesus sendiri yang terus dipelihara dan
diperkembangkan para rasul
3. Dengan membaca uraian tentang dogma Tritungggal, peserta didik mampu
merumuskan ajaran Tritunggal dalam bahasa mereka sendiri
4. Dengan memahami berbagai tradisi yang mengungkapkan iman akan
Tritungggal, peserta didik terpanggil menghayati tradisi-tradisi tersebut
E. Materi Pembelajaran
1. Ajaran Kitab Suci tentang Tritunggal Mahakudus
2. jaran Bapa Gereja tentang Tritunggal Mahakudus
3. Dogma Tritunggal Mahakudus menurut Katekismus Gereja Katolik
4. Beberapa Kata kunci dalam menjelaskan makna Tritunggal
5. Berbagai tradisi dalam Gereja yang mengungkapkan penghayatan Gereja
akan Allah Tritunggal

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran : Kateketi, Ilmiah
2. Model Pembelajaran : CTL
3. Metode Pembelajaran : Sharing, Diskusi, Tanya Jawab, Dialog,
dan Informasi.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi, Apersepsi, Motivasi ( 15 menit ):
1. Berdoa spontan dipimpin oleh salah seorang peserta didik. 2 menit
2. Absensi
3. Apersepsi 3 menit
Guru bertanya tentang pelajaran minggu lalu: Apa artinya
Yesus disebut sebagai Tuhan, Anak Allah & Juru Selamat? 5 menit
4. Pertanyaan motivasi :
Mengapa Bapa, Putera & Roh Kudus disebut TRITUNGGAL? 5 menit
Inti  Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai yaitu 100 menit
Menjelaskan beberapa kutipan Kitab Suci, yang
mengungkapkan pernyataan Yesus sendiri tentang
kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus, Menjelaskan
beberapa pernyataan Bapa Gereja tentang ajaran
Tritunggal Mahakudus, Menjelaskan isi dogma
Tritunggal Mahakudus menurut Katekismus Gereja
Katolik, serta Menjelaskan makna kata “hakekat/
kodrat” dalam upaya menjelaskan makna Tritunggal
 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
secara merata dengan memperhatikan kemampuan
siswa
 Guru memotivasi siswa agar lebih aktif dalam
pembelajaran dan mengajak setiap kelompok untuk
berbincang-bincang mendalami isi/pesan cerita
tersebut di atas.
 Melalui bimbingan Guru dapat menuntun para peserta
didik secara berkelompok dengan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
 Bagaimana tanggapanmu terhadap cerita di atas?
 Apa yang menarik dari ketiga orang di atas?
 Apakah mereka memiliki pengetahuan yang banyak
tentang Tritunggal?
 Apa yang menyebabkan mereka tetap bangga dan
bertahan dalam kekristenan?
 Apakah kalian selama ini sudah memahami tentang
Allah Tritunggal Mahakudus?
 Bagaimana kalian menjelaskan tentang Tritunggal?
 Setiap kelompok diajak membaca beberapa kutipan
berikut, serta menjelaskan isinya berkaitan dengan
Allah Tritunggal: Yoh 10:30; Yoh 14:9; Yoh 17: 21
(bdk. Luk 3: 22) (bdk Mat 17:5); Yoh 17:5; Yoh 1:1-
3; Yoh 15:26; Yoh 14:6; Mat 28:18-20.
 Setiap kelompok secara bergantian mempresentasikan
hasil diskusi dan kegiatan kelompok di depan kelas
 Guru memberikan penguatan dengan cara mengulas
isi kutipan-kutipan tersebut:
 Yoh 10:30 Yesus menunjukkan persatuan yang tak
terpisahkan dengan Allah Bapa, “Aku dan Bapa
adalah satu”
 Yoh 14:9 “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah
melihat Bapa…”
 Yoh 17: 21 Di dalam doa-Nya yang terakhir untuk
murid-murid-Nya sebelum sengsara-Nya, Dia
berdoa kepada Bapa, agar semua murid-Nya
menjadi satu, sama seperti Bapa di dalam Dia dan
Dia di dalam Bapa. Dengan demikian Yesus
menyatakan Diri-Nya sama dengan Allah: Ia adalah
Allah. Hal ini mengingatkan kita akan pernyataan
Allah Bapa sendiri, tentang ke-Allahan Yesus
sebab Allah Bapa menyebut Yesus sebagai Anak-
Nya yang terkasih, yaitu pada waktu pembaptisan
Yesus (lih. Luk 3: 22) dan pada waktu Yesus
dimuliakan di atas gunung Tabor (lih. Mat 17:5).
 Yoh 17:5 Yesus juga menyatakan keberadaan Diri-
Nya yang telah ada bersama-sama dengan Allah
Bapa sebelum penciptaan dunia Yoh 1:1-3 Kristus
adalah sang Sabda/Firman, yang ada bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah, dan
oleh-Nya segala sesuatu dijadikan. Tidak mungkin
Yesus menjadikan segala sesuatu, jika Ia bukan
Allah sendiri.
 Yoh 15:26 Selain menyatakan kesatuan-Nya
dengan Allah Bapa, Yesus juga menyatakan
kesatuan-Nya dengan Roh Kudus, yaitu Roh yang
dijanjikan-Nya kepada para murid-Nya dan
disebut-Nya sebagai Roh Kebenaran yang keluar
dari Bapa,
 Yoh 14:6 Roh ini juga adalah Roh Yesus sendiri,
sebab Ia adalah Kebenaran Mat 28:18-20 Kesatuan
ini ditegaskan kembali oleh Yesus dalam pesan
terakhir-Nya sebelum naik ke Surga, “…Pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa, Putera dan Roh
Kudus…”
 Selanjutnya, kita melihat pengajaran dari para
Rasul yang menyatakan kembali pengajaran Yesus
ini, contohnya:
 1 Yoh 5:7 Rasul Yohanes yang mengajarkan bahwa
Bapa, Firman (yang adalah Yesus Kristus), dan
Roh Kudus adalah satu; demikian juga pengajaran
Petrus (lih. 1 Pet:1-2; 2 Pet 1:2); dan Paulus (lih.
1Kor 1:2-10; 1Kor 8:6; Ef 1:3-14). Rasul Paulus
 Guru mengajak peserta didik menyimak pernyataan
beberapa Bapa Gereja dalam ajaran mereka: St.
Paus Clement dari Roma; St. Ignatius dari
Antiokhia; St. Polycarpus; St. Athenagoras; St.
Irenaeus; St. Athanasius; St. Agustinus; Dogma
Tentang Tritunggal Maha Kudus; Beberapa istilah
kunci yang perlu dipahami untuk menjelaskan
misteri Tritunggal; Ungkapan Iman akan Tritunggal
dalam Gereja
 Guru membimbing siswa untuk merefleksikan
pembelajaran yang sudah dipelajari dengan
mengaitkan kehidupan sehari-hari siswa
 Guru memberikan penguatan terkait kegiatan
pembelajaran
Penutup  Siswa diminta untuk memberikan pendapat mereka 15menit
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang
berlangsung
 Guru memberikan kesimpulan dan menutup
pembelajaran
Pertemuan 2 20 menit
Pendahuluan  Guru membuka pertemuan dan menyiapkan siswa
untuk berdoa
 Guru mengecek kehadiran siswa dan
mengkondisikan kelas sebelum memulai
pembelajaran
 Guru memberikan apersepsi denngan memberikan
pertanyaa motivasi Mengapa Bapa, Putera & Roh
Kudus disebut TRITUNGGAL?
Inti  Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai 100 menit
yaitu Menjelaskan beberapa kutipan Kitab Suci,
yang mengungkapkan pernyataan Yesus sendiri
tentang kesatuan Bapa, Putera dan Roh Kudus,
Menjelaskan beberapa pernyataan Bapa Gereja
tentang ajaran Tritunggal Mahakudus, Menjelaskan
isi dogma Tritunggal Mahakudus menurut
Katekismus Gereja Katolik, serta Menjelaskan
makna kata “hakekat/ kodrat” dalam upaya
menjelaskan makna Tritunggal
 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
belajar
 Guru memotivasi siswa agar lebih aktif dalam
pembelajaran dan membagikan LKS, yakni
mengumpulkan informasi dari buku-buku cerita
rakyat, cerita bijak tentang cara orang menghayati
Tritunggal mahakudus dalam hidupnya, serta
merumuskan ajaran gereja tentang peranan Bapa,
Putera dan Roh Kudus dalam kehidupan umat
kristiani sehari-hari
 Melalui bimbingan guru peserta didik secara
berkelompok melakukan tanya jawab dalam
kegiatan diskusi
 Secara bergantian peserta didik bersama kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan kegiatan
kelompok di depan kelas
 Guru membimbing siswa untuk merefleksikan
pelajaran yang sudah dipelajari dengan mengaitkan
kehidupsn sehari-hari siswa
 Guru memberikan soal tes yang sudah disiapkan
dalam bentuk soal cerita untuk menguji
kemampuan analisis siswa terhadap materi
Penutup  Siswa diminta mengisikan skala motivasi untuk 15 menit
melihat peningkatan motivasi belajar siswa
 Tugas: Peserta didik diminta melakukan Adorasi
kepada Tritunggal Mahakudus di gereja/stasi
terdekat, di luar jam pelajaran, Lalu menuliskan
kesan dalam melaksanakan tugas tersebut.
 Guru mengajak peserta didik masuk dalam suasana
hening untuk berefleksi, Hening……..Sambil Guru
membacakan renungan (bisa diiringi musik).
 Guru memberikan penguatan dan menutup
pertemuan

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Rana Sikap
1. Penilaian Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri
b. Rubrik & Instrumen Penilaian :
 Rubrik Penilaian
Sikap/nilai Butir instrument
Kagum terhadap Allah 1
Merasa dicintai Tuhan secara istimewa 2
Bangga terhadap kitab suci 3
Mensyukuri karunia Tuhan 4
Merawat kitab suci 5
Ikut serta memelihara Kitab Suci 6
Membaca kitab suci 7

 Instrumen Penilaian
Nilai
Pernyataan
1 2 3 4
Saya kagum terhadap Allah yang
hadir dalam perjanjian Lama
mensyukuri kebaiakan Allah
Mensyukuri kebaikan Allah
yang telah menciptakan manusia
Memelihara dan merawat kitab
suci sebagai ajaran iman gereja
Bangga terhadap kitab suci
sebagai ajaran iman gereja
Rajin membaca kitab suci
Membaca kitab suci dengan
tepat dan benar
Petunjuk : Nilailah dirimu sendiri: seberapa sering dirimu menyadari hal-hal
berikut dalam kehidupanmu sehari-hari
4= selalu
3= sering (dalam 1 tahun minimal 12 kali)
2= kadang-kadang (dalam 1 tahun kurang dari 4 kali)
1=tidak pernah
2. Penilaian Sikap Sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Rubrik & Instrumen Penilaian :
 Rubrik Penilaian :
Sikap/nilai Butir instrument
Tidak bersiakp diskriminatif. 1
Hormat terhadap sesame 2
Bertanggungjawab terhadap 3
kitab suci

 instrumen Penilaian :
Sikap/nilai Butir instrument 1 2 3 4
1. Tidak Bersikap 1. Bergaul dengan teman
Diskriminatif tanpa bertindak
2. Menghormati sesama diskriminasi
teman yang beragama 2. Bersikap hormat terhadap
lain ajaran dari teman-teman
3. Bertanggung jawab yang beragama lain.
terhadap Kitab Suci 3. Membaca dan
merenungkan Kitab Suci
setiap hari
4= selalu
3= sering (dalam 1 tahun minimal 12 kali)
2= kadang-kadang (dalam 1 tahun kurang dari 4 kali)
1=tidak pernah

2. Penilaian Rana Pengetahuan


a. Teknik Penilaian : Penilaian Tertulis
b. Bentuk Soal : Uraian
Jeni
Kompetensi Dasar Materi Indikator s Soal
Soal
1.7 Menghayati Kitab 1. Menjelaskan Tes 1. Sebutkan garis
Kitab Suci dan Suci pentingnya Tert besar kronologis
Tradisi sebagai Perjanji membaca ulis tersusunnya Kitab
dasar iman kristiani an Kitab Suci Perjanjian Lama ?
Lama Perjanjian 2. Sebutkan bagian-
2.7 Berperilaku Lama bagian dari Kitab
tanggungjawab 2. Menyebutkan Perjanjian Lama?
terhadap ajaran garis besar 3. Jelaskan makna
Kitab Suci dan kronologis istilah “Perjanjian”
Tradisi sebagai tersusunnya dalam Perjanjian
dasar iman kristiani Kitab Lama?
Perjanjian 4. Mengapa penting
3.7 Memahami Lama membaca Kitab
tentang Kitab Suci 3. Menjelaskan Suci Perjanjian
dan Tradisi sebagai makna istilah Lama ?
dasar iman kristiani “Perjanjian” 5. Isi pesan Tuhan
dalam yang terdapat
4.7 Menghayati Perjanjian dalam salah satu
Kitab Suci dan Lama perikop Kitab
Jeni
Kompetensi Dasar Materi Indikator s Soal
Soal
Tradisi sebagai 4. Menyebutkan Perjanjian Lama
dasar iman kristiani bagian-bagian (Kej. 1:2-9. 18.21-
Kitab 23)?
Perjanjian
Lama
5. Merumuskan
pesan Tuhan
yang terdapat
dalam salah
satu perikop
Kitab
Perjanjian
Lama
Kunci Jawaban Soal:
1.

c. Instrumen & Rubrik Penilaian


Skor setiap nomor soal
Nama
No. No. No. No. Nilai
Siswa/Kelompok No. 4
1 2 3 5
1
2
3
Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut: Indikator
penilaian pengetahuan
No Aspek yang dinilai Skor
1. 1. Peserta didik mampu menyebutkan garis besar kronologis 4
tersusunnya Kitab Perjanjian Lama.
2. Peserta didik kurang mampu menyebutkan garis besar 3
kronologis tersusunnya Kitab Perjanjian Lama.
3. Peserta didik salah menyebutkan garis besar kronologis 2
tersusunnya Kitab Perjanjian Lama.
4. Peserta didik tidak menjawab pertanyaan 1
2. 1. Peserta didik mampu menyebutkan bagian-bagian dari Kitab 4
Perjanjian Lama.
2. Peserta didik kurang mampu menyebutkan bagian-bagian dari 3
Kitab Perjanjian Lama.
3. Peserta didik salah menyebutkan bagian-bagian dari Kitab 2
Perjanjian Lama.
4. Peserta didik tidak menjawab pertanyaan 1
3. 1. Peserta didik dapat menjelaskan makna istilah “Perjanjian” 4
dalam Perjanjian Lama.
2. Peserta didik kurang mampu menjelaskan makna istilah 3
“Perjanjian” dalam Perjanjian Lama.
3. Peserta didik salah menjelaskan makna istilah “Perjanjian” 2
dalam Perjanjian Lama.
4. Peserta didik tidak menjawab soal yang diberikan. 1
4. 1. Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya membaca Kitab 4
Suci Perjanjian Lama.
2. Peserta didik kurang mampu menjelaskan pentingnya 3
membaca Kitab Suci Perjanjian Lama.
3. Peserta didik salah menjelaskan pentingnya membaca Kitab 2
Suci Perjanjian Lama.
4. Peserta didik tidak menjawab soal yang diberikan 1
5 1. Peserta didik dapat merumuskan pesan Tuhan yang terdapat 4
dalam salah satu perikop Kitab Perjanjian Lama (Kej. 1:2-9.
18.21-23). 3
2. Peserta didik kurang mampu merumuskan pesan Tuhan yang
terdapat dalam salah satu perikop Kitab Perjanjian Lama
(Kej. 1:2-9. 18.21-23).
3. Peserta didik salah merumuskan pesan Tuhan yang terdapat 2
dalam salah satu perikop Kitab Perjanjian Lama (Kej. 1:2-9.
18.21-23). 1

4. Peserta didik tidak menjawab soal yang diberikan


Skor maksimal 20
Rumus Pengolahan Nilai adalah
Skor yang diperoleh
NILAI ¿ x 10 = 100
3

3. Penilaian Rana Ketrampilan


a. Teknik Penilaian : Membuat Karya Tertulis
b. Bentuk Soal : Menyusun Puisi, Cerita tertulis ataupun gambar
Jenis
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Soal
Soal
1.7 Menghayati Kitab 1. Menjelask 1. Membuat Tes 1. Membu
Suci dan Tradisi an pentingnya refleksi pribadi Tulis at
sebagai dasar iman membaca dalam bentuk refleksi
kristiani Kitab Suci puisi, cerita, pribadi
Perjanjian ataupun gambar dalam
2.7 Berperilaku Lama mengenai sikap bentuk
tanggungjawab 2. Menyebut yang selama ini puisi,
terhadap ajaran Kitab kan garis besar dilakukan cerita
Suci dan Tradisi kronologis terhadap kitab ataupun
sebagai dasar iman tersusunnya suci gambar?
kristiani Kitab 2. Refleksi sesuai
Perjanjian dengan tema
3.7 Memahami tentang Lama kitab suci
Kitab Suci dan Tradisi 3. Menjelask perjanjian lama
sebagai dasar iman an makna 3. Bahasa, kata
kristiani istilah tepat, jelas dan
“Perjanjian” bisa dipahami
4.7 Menghayati Kitab dalam
Suci dan Tradisi Perjanjian
sebagai dasar iman Lama
kristiani 4. Menyebut
kan bagian-
bagian Kitab
Perjanjian
Lama
5. Merumus
kan pesan
Tuhan yang
terdapat dalam
salah satu
perikop Kitab
Perjanjian
Lama

c. Instrumen Penilaian :

Komponen/Sub
Indikator Skor
komponen Penilaian

4.7.1 Membuat sebuah Berhasil membuat puisi dengan langkah yang 4


refleksi pribadi dalam tepat
bentuk puisi, cerita, Berhasil membuat puisi tetapi dilakukan 3
ataupun gambar berulang kali
mengenai sikap yang Tidak berhasil membuat puisi hingga waktu 2
selama ini dilakukan berakhir
terhadap kitab suci Tidak ada upaya untuk membuat puisi walaupun 1
diarahkan oleh guru
Refleksi sesuai dengan
pribadi dalam bentuk

sikap yang selama ini


puisi, cerita, ataupun

Bahasa, kata tepat,


gambar mengenai
Membuat refleksi

perjanjian lama
tema kitab suci
Nama Nilai

jelas dan bisa


dipahami.
Siswa/
Kelompok

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
d. Rubrik Penilaian :

Aspek/Indikator Skor Keterangan


Tes ke
Membuat refleksi pribadi dalam bentuk puisi, cerita, 1 2 belum tuntas
ataupun gambar mengenai sikap yang selama ini 2 4 tuntas
dilakukan terhadap kitab suci
Refleksi sesuai dengan tema kitab suci perjanjian 1 3 tuntas
lama 2 2 belum tuntas
Bahasa, kata tepat, jelas dan bisa dipahami 1 3 tuntas
2 3 tuntas
Nilai KD – Keterampilan ditentukan berdasarkan
skor rerata optimum (nilai tertinggi) dari aspek 4 A
(Indikator pencapaian kompetensi) yang dinilai

I. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar


1. Media :
 cerita mistik tentang “Kami Bertiga, Kamu Bertiga”
 Teks Kitab Suci Injil Yoh 10:30; Yoh 14:9; Yoh 17: 21 (bdk. Luk
3: 22) (bdk Mat 17:5); Yoh 17:5; Yoh 1:1-3; Yoh 15:26; Yoh
14:6; Mat 28:18-20
2. Alat/Bahan :
 Lembaran kertas kosong untuk ditulis doa, puisi dan refleksi
3. Sumber Belajar :
 PAK Jilid 2, Komkat KWI, Kurikulum PAK 94.
 Iman Katolik, Komkat KWI.
 Katekismus Gereja Katolik, Penerbit Nusa Indah.
 A. Lukasih SCY, Memahami Perayaan Ekaristi.
 Armada Riyanto CM, Allah Tritunggal, “Sebuah Sharing untuk
Dialog dengan Islam”.

Mengetahui: Lusikawak,
Kepala SMAN 2 Nubatukan Guru Agama Katolik,
LKPD PERTEMUAN 1 dan 2

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti


Kelas : X Bahasa
Materi Pokok : Tritunggal Mahakudus

Petunjuk:
1. Kumpulkan informasi dari buku-buku cerita rakyat, cerita bijak atau amati
kehidupan di lingkunganmu masing-masing tentang cara orang menghayati
Tri Tunggal Mahakudus dalam hidupnya.
2. Bagaimana cara orang menghayati Tritunggal Mahakudus dalam hidupnya?

Anda mungkin juga menyukai