Anda di halaman 1dari 26

PERANGKAT / MODUL AJAR

Bab IV
Roh Kudus Memperbarui Hidup Orang
Beriman
Yohanes 14:26; Kisah para Rasul 1:8

Pertemuan Ke 8, 9 & 10
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun : Institusi : ....................
Tahun : 2022 Mata : Pendidikan Agama Kristen & Budi
Pembuatan Pelajaran Pekerti
Jenjang : SMP Kelas/ : VII / Ganjil
Semester
Kode Fase : Fase D
Tema/Bab : Bab IV Roh Kudus Memperbarui Hidup Orang Beriman
Yohanes 14:26; Kisah para Rasul 1:8
Topic/Konten  Roh Kudus Menguatkan Orang Beriman
 Roh Kudus Menguatkan Orang Percaya
 Roh Kudus Memperbarui Hidup Orang Beriman
 Ciri-Ciri Orang yang Diperbarui Oleh Roh Kudus
 Penjelasan Bahan Alkitab Yohanes 14:26, Kisah Rasul 2:3-13
Kata Kunci : Roh Kudus, Orang Beriman, Hidup Orang Beriman, Bahan Alkitab Yohanes 14:26,
Kisah Rasul 2:3-13
Alokasi Waktu
: 3 Pertemuan X 2Jp X 40 Menit ( 240 Menit)
Capaian Pembelajaran Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII dan IX SMP/MTs/Program
Paket B)
Pada fase ini, peserta didik menerima karya Allah dalam YesusmKristus yang telah menyelamatkan manusia
dan dunia. Peserta didik belajar menerima bahwa Allah yang sudah memelihara dirinya juga yang mengampuni
dan menyelamatkan hidupnya. Selanjutnya, peserta didik diharapkan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
kristiani dalam kehidupan sehari-hari, dan melakukan aktivitas dalam kegiatan gereja, masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen
Capaian Pembelajaran
Allah Berkarya Menerima karya pemeliharaan, pengampunan dan penyelamatan Allah
Manusia dan Nilai-Nilai Meneladani Yesus mewujudkan nilai- nilai kristiani dalam kehidupan
Kristiani
Gereja dan Masyarakat Menghayati karya Allah dalam pelayanan gereja dan masyarakat
Alam dan Lingkungan Menerima Allah memelihara alam dan lingkungan hidup
Hidup

B. Kompetensi Awal
1. Memahami ciri-ciri manusia yang telah dibaharui oleh Roh Kudus.

C. Prasyarat Pengetahuan/Keterampilan
1. Bersikap sebagai manusia yang telah diubah dan diperbarui oleh Roh Kudus.

D. Profil Pelajar Pancasila


 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
 Berkebinekaan global
 Mandiri
 Bergotong Royong
 Bernalar kritis
 Kreatif

E. Sarana dan Prasarana (Materi ajar, Alat dan bahan)


Materi :
Bab IV Roh Kudus Memperbarui Hidup Orang Beriman (Yohanes 14:26; Kisah para Rasul 1:8
 Roh Kudus Menguatkan Orang Beriman
 Roh Kudus Menguatkan Orang Percaya
 Roh Kudus Memperbarui Hidup Orang Beriman
 Ciri-Ciri Orang yang Diperbarui Oleh Roh Kudus
 Penjelasan Bahan Alkitab Yohanes 14:26, Kisah Rasul 2:3-13
Media :
 Laptop, Computer, Jaringan internet, Proyektor/LCD, Rekaman untuk Listening, Loud Speaker,
Film/gambar, Power Point Presentation, Layar dan Alat Penunjuk.
Sumber :
 Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti Kelas VII Tahun 2021
 Buku Panduan Siswa Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti Kelas VII Tahun 2021

F. Target Peserta Didik
1. Peserta didik reguler/tipikal
2. Peserta didik dengan pencapaian tinggi:

G. Jumlah siswa
 Maksimum 25 - 35 Siswa

H. Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran yang digunakan model problem based learning dan project based learning,
2. Pembelajaran tatap muka
3. PJJ Daring

II. KEGIATAN INTI


A. Capaian Pembelajaran:
Memahami ciri-ciri manusia yang telah dibaharui oleh Roh Kudus.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, pada kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Peserta didik mampu memahami bahwa Roh Kudus adalah wujud kehadiran Allah dalam cara lain
yang khusus setelah Tuhan Yesus naik ke surga.
2. Peserta didik mampu mengungkapkan cara Roh Kudus berperan di dalam hidupnya sehari-
hari.
3. Peserta didik mampu menjelaskan ciri-ciri manusia yang diperbarui oleh Roh Kudus.
4. Peserta didik mampu menghasilkan karya yang berkaitan dengan karya Roh Kudus.
5. Peserta didik mampu bersikap sebagai manusia yang telah diubah dan diperbarui oleh Roh Kudus.

C. Pemahaman Bermakna/Pengalaman Bermakna


Setiap orang Kristen hidup bersama dengan Roh Kudus. Orang Kristen mengimani bahwa Roh Kudus
hadir pada saat ia dibaptiskan ketika pendeta mengucapkan rumusan yang diakui oleh gereja di segala
abad dan tempat, “Aku membaptiskan engkau dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh
Kudus. Amin.” Meskipun demikian, setiap orang Kristen juga perlu
memelihara hubungannya dengan Roh Kudus, menjaga hidupnya agar tetap dalam ketaatan kepada
Allah, sehingga ia tidak akan mendukakan Roh Kudus, seperti yang dinasihatkan dalam Efesus 4:30,
“Dan janganlah kamu
mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.”.

D. Pemanasan/Pemantik
1. Sebuah janji Roh Kudus yang sangat penting bagi orang-orang Kristen di Indonesia dan di berbagai
belahan dunia lainnya adalah

E. Persiapan Pembelajaran
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain:
1. Membaca kembali Rencana Pembelajaran yang sebelumnya yang telah dipersiapkan.
2. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
3. Menyiapkan alat pembelajaran yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
4. Menyiapkan rubrik penilaian.

Pertemuan Ke 8
Roh Kudus Menguatkan Orang Beriman (2JP X 40 Menit)
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
 Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa sebelum memulai menit
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik;
 Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi
 Pada bagian pengantar atau pendahuluan, guru menjelaskan apa tujuan pembelajaran ini kemudian
menjelaskan alasan pemilihan topik dan apa manfaatnya bagi siswa. Guru menjelaskan kaitan
pelajaran ini dengan pelajaran 1 dan 2 sehingga siswa dapat melihat benang merah pembahasan.
 Guru diharapkan dapat membekali diri dengan berbagai bacaan teologi dan dogma yang bermutu
sehingga dapat menopang pengajarannya ketika harus memberi penjelasan tentang bagaimana Roh
Kudus bekerja mengubah dan memperbarui manusia. Bahwa tidak akan terjadi pembaharuan jika
manusia tidak mau berubah, pembaharuan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup manusia
ketika manusia sebagai pribadi bersedia berubah dan diperbarui. Pembelajaran dapat dilakukan
melalui ilustrasi ataupun ilm pendek, video yang menggambarkan proses seseorang diubah oleh
Roh Kudus. Metode ini akan membantu ketika guru harus melakukan pembelajaran online.
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian
 Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, Capaian pembelajaran, Tujuan Pembelajaran ,
serta model dan metode belajar yang akan ditempuh,
 Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti
 Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik 60
melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain Menit
 Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari permasalahan yang ada di buku
siswa

 Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan hasil pengamatannya dan mencatat fakta-fakta
yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada buku
siswa misalnya :
 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber
untuk menjawab pertanyaan yang telah di identifikasi melalui kegiatan diskusi dan saling tukar
informasi atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah.
 Melalui pendalaman terhadap cerita, peserta didik dibimbing untuk memahami bahwa tidak
mudah untuk mengampuni orang lain. Namun bercermin dari cerita yang ada dalam buku siswa,
mereka dimotivasi untuk bersedia mengampuni sesama.
 Pendalaman mengenai makna mengampuni, mengapa manusia membutuhkan pengampunan Allah
dan mengapa manusia wajib mengampuni sesama? Pada kegiatan ini guru dapat mendalami
sejauh mana siswa memahami makna mengampuni dan kewajiban orang beriman untuk
mengampuni sesama karena Allah telah lebih dahulu mengampuni manusia. Pemahaman ini
menjadi pondasi bagi siswa dalam membangun imannya.
 Peserta didik diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini kemudian peserta
didik diminta untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan tersebut]
 Mengapa manusia membutuhkan pengampunan Allah?
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
 Mengapa manusia diminta untuk mengampuni sesamanya?
 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber
untuk menjawab pertanyaan yang telah di identifikasi melalui kegiatan diskusi dan saling tukar
informasi atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah.
Aktivitas 1.
 Dalam aktivitas 1 ada dua kegiatan. Yang pertama, siswa baca Kitab Kisah Para Rasul
9:1-20. Mengenai pertobatan Paulus ketika ia sedang dalam perjalanan ke Damsyik.
Guru membimbing siswa dalam mencatat hal- hal penting dalam teks yang berkaitan
dengan pembaharuan oleh Roh Kudus. Aktivitas dilanjutkan dengan diskusi dengan
teman sebangku atau bisa juga menuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
ada. Lebih dianjurkan melakukan diskusi sehingga siswa berbagi pengalaman dan
pemikiran. Jika memilih diskusi, maka hasil diskusi dipaparkan didepan kelas. Guru
membantu meluruskan konsep berpikir siswa.

 Peserta didik diminta untuk membaca Kitab Kisah Para Rasul 9:1-19 mengenai
pertobatan Paulus ketika ia sedang dalam perjalanan ke Damsyik! Catat hal-hal
penting yang ada dalam teks kemudian diskusikan dengan teman sebangkumu! Lalu
simpulkan bagaimana cara Roh Kudus berperan dalam peristiwa itu! Atau kalian
dapat mendiskusikannya dalam kelompok yang lebih besar lagi kemudian hasil
diskusi dipaparkan di depan kelas.
 Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok dan menemukan berbagai
kesulitan yang dialami peserta didik dan memberikan kesempatan untuk
mempertanyakan hal-hal yang belum dipahami
 Guru mengarahkan didik dalam kelompok untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti
 Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan dan
menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang disajikan
serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok lain atau secara individual
untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru memberikan bantuan komentar
secara klasikal
 Beberapa perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa
yang telah dipahami berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan
hasil diskusi dan pengamatan
 Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
 Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara lengkap,
komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggung jawab, rasa ingin
tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
 Guru memberi apresiasi atas pemaparan yang disampaikan oleh setiap peserta didik. Menit
 Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan refleksi pembelajaran. Contoh
pertanyaan sebagai berikut.
1) Apa yang menarik dari pembelajaran ini menurut kalian?
2) Apa yang belum kalian pahami pada pembelajaran hari ini?
3) Apa hambatan yang kalian hadapi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran hari ini?
4) Apa kesimpulan pembelajaran hari ini?
 Peserta didik menyimak informasi dari guru mengenai rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan untuk
mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama semoga
apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

Pertemuan Ke 9
Roh Kudus Menguatkan Orang Percaya (2JP X 40 Menit)
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
 Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa sebelum memulai menit
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik;
 Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian
 Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, Capaian pembelajaran, Tujuan Pembelajaran ,
serta model dan metode belajar yang akan ditempuh,
 Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti
 Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik 60
melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain Menit
 Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari permasalahan yang ada di buku
siswa
 Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan hasil pengamatannya dan mencatat fakta-fakta
yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada buku
siswa misalnya :
 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber
untuk menjawab pertanyaan yang telah di identifikasi melalui kegiatan diskusi dan saling tukar
informasi atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah.
Aktivitas 2
 Guru membimbing siswa dalam diskusi mengenai ciri-ciri manusia yang dipenuhi
oleh Roh Kudus. Diskusi ini tidak boleh men-judge siswa yang belum bersikap seperti
orang yang dipenuhi Roh Kudus. Guru mendorong siswa supaya bertumbuh lebih baik
lagi dalam tuntunan Roh Kudus. Aktivitas ini bertujuan menyadarkan siswa bahwa
penting untuk memberikan diri dituntun oleh Roh Kudus dan mengalami pembaharuan
yang ditampakkan melalui ciri-ciri sikap yang disebutkan.

 Coba kamu diskusikan dengan teman, apakah di kalangan jemaat dan perkumpulan
remaja Kristen baik di rumah maupun di sekolah, masih terdapat sikap-sikap
sebagaimana ada dalam Kolose 3:5-6? Menurut kamu mengapa masih terjadi? Apa
yang harus dilakukan supaya sikap-sikap seperti itu dapat diminimalisir ataupun
dihilangkan? Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan?
Aktivitas 3
 Aktivitas ini memberikan pilihan pada siswa dalam menghasilkan karya yang berkaitan
dengan topik pembelajaran. Hal ini penting karena tiap anak memiliki keunikan
tersendiri. Ada yang tidak bisa menggambar tapi bisa menyusun doa, puisi, ataupun
menyusun slogan. Memberikan pilihan aktivitas pada siswa amat penting dalam
mengakomodir keunikan mereka dan memberi kesempatan pada semua siswa untuk
berperan dalam pembelajaran.

 Peserta didik dapat menyusun doa memohon Roh Kudus memperbarui hidupmu
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
ataupun puisi atau menggambar disertai dengan kata-kata seperti caption di media
sosial, misalnya: “datanglah ya Roh Kudus baharui hidup ku”. Atau kamu bisa
bermain alat musik dan menyanyikan lagu yang bertemakan Roh Kudus. Ada
banyak, kok, lagunya, kamu bisa mencarinya.
 Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok dan menemukan berbagai
kesulitan yang dialami peserta didik dan memberikan kesempatan untuk
mempertanyakan hal-hal yang belum dipahami
 Guru mengarahkan didik dalam kelompok untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti
 Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan dan
menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang disajikan
serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok lain atau secara individual
untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru memberikan bantuan komentar
secara klasikal
 Beberapa perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa
yang telah dipahami berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan
hasil diskusi dan pengamatan
 Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
 Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara lengkap,
komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
Refleksi
Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita, Dia mengirimkan Yesus Kristus untuk
menyelamatkan kita. Yesus adalah teladan bagi kita dalam mengampuni sesama. Cara kita
menjawab pengampunan Tuhan adalah dengan mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita
ataupun rela meminta pengampunan pada seseorang yang kita rugikan dan sakiti. Banyak orang
masih merasa sulit untuk mengampuni orang lain maupun meminta pengampunan atas
kesalahannya karena mereka selalu berpikir kalau dirinya benar. Memang, jika mengandalkan
kemampuan diri sendiri, sulit untuk mengampuni orang lain begitu saja. Tetapi orang beriman
dapat mengandalkan karunia Roh Kudus untuk membantu menggerakkan hatinya dalam
mengampuni orang lain.
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggung jawab, rasa ingin
tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 20
 Guru memberi apresiasi atas pemaparan yang disampaikan oleh setiap peserta didik. Menit
 Peserta didik menyimak informasi dari guru mengenai rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
 Guru memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan untuk
mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama semoga
apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

Pertemuan Ke 10
Roh Kudus Memperbarui Hidup Orang Beriman & Ciri-Ciri Orang yang Diperbarui Oleh Roh
Kudus (2JP X 40 Menit)
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
 Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa sebelum memulai menit
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik;
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
 Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian
 Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, Capaian pembelajaran, Tujuan Pembelajaran ,
serta model dan metode belajar yang akan ditempuh,
 Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti
 Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik 60
melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain Menit
 Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari permasalahan yang ada di buku
siswa
 Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan hasil pengamatannya dan mencatat fakta-fakta
yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada buku
siswa misalnya :
 Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran yang menguatkan, mengubah serta
memperbarui hati dan hidup manusia. Contoh nyata dalam Alkitab yang dapat
dijadikan acuan pembelajaran adalah
 Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber
untuk menjawab pertanyaan yang telah di identifikasi melalui kegiatan diskusi dan saling tukar
informasi atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah.

Aktivitas 4
 Aktivitas 4 merupakan kegiatan refleksi. Upayakan siswa merasa bebas untuk berbagi
pengalaman hidupnya. Jika ada siswa yang merasa belum pernah disentuh oleh Roh
Kudus, maka guru dapat membantu menguatkannya bahwa tiap orang harus memberi
diri untuk dituntun oleh Roh Kudus. Hal itu bisa terjadi jika siswa tekun membaca
Alkitab, berdoa, dan beribadah

 Setelah mempelajari beberapa bagian penting dalam pembelajaran ini, kini Peserta
didik dapat menceritakan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam dirimu dan
mengubah serta memperbarui hidupmu. Hal itu dapat dimulai dari hal yang paling
sederhana, misalnya Roh Kudus mengubah sikap malas menjadi rajin. Mungkin saja
ada yang belum pernah merasakan sentuhan Roh Kudus dan masih sukar untuk
berubah, mari kita memohon pertolongan Roh Kudus Tuhan agar kita dimampukan
memperbaharui hidup sebagai orang beriman. Guru akan membimbing peserta didik
dalam hal ini. Peserta didik bisa berbagi dengan teman sebangknya ataupun
menuliskannya dalam kotak di bawah ini
.
Aktivitas 5
 Aktivitas 5 merupakan kolaborasi antara siswa, guru, dengan orang tua. Sinergisme
pembelajaran PAK di sekolah, di gereja, dan dalam keluarga perlu dibangun secara
konstruktif sehingga memperoleh hasil yang optimal.
 Setelah mempelajari ciri-ciri orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus, kini kamu dapat
membandingkan dengan dirimu. Dari ciri-ciri tersebut, manakah yang sudah ada
dalam dirimu dan manakah yang belum. Coba tuliskan dalam buku harianmu, lalu
minta orang tuamu turut menilai dan memeriksanya, apakah sudah benar yang
kalian tuliskan itu? Apakah sesuai dengan sikapmu? Lalu, orang tua akan
menuliskan apa yang mereka harapkan darimu dalam kaitannya dengan ciri-ciri
orang yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus. Lalu
 Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok dan menemukan berbagai
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
kesulitan yang dialami peserta didik dan memberikan kesempatan untuk
mempertanyakan hal-hal yang belum dipahami
 Guru mengarahkan didik dalam kelompok untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti
 Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok atau indiviual untuk menuliskan dan
menanyakan permasalahan hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang disajikan
serta guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok lain atau secara individual
untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan guru memberikan bantuan komentar
secara klasikal
 Beberapa perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran
atau apa yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa
yang telah dipahami berkaitan dengan permasahan kehidupan sehari-hari berdasarkan
hasil diskusi dan pengamatan
 Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganalisis hasil
presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan
informasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.
 Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara lengkap,
komprehensif dan dibantu guru dari materi yang yang telah dipelajari
Refleksi
Roh Kudus adalah penopang hidup orang beriman. Roh Kudus menggerakkan hati manusia untuk
berubah dan memperoleh pembaharuan. Dalam proses itu, manusia harus memberi dirinya Untuk
dituntun oleh Roh Kudus sebagaimana nampak dalam ciriciri orang yang diperbarui oleh Roh
Kudus, sebagai remaja Kristen yang duduk dibangku SMP kelas VII, kalian membutuhkan
topangan Roh Kudus agar tidak terombang-ambing oleh godaan kehidupan yang amat beragam.
Proses perubahan dan pembaharuan tidak akan terjadi jika manusia tidak memberi diri untuk
dituntun oleh Roh Kudus.
Sentuhan Roh Kudus tidak selalu dalam bentuk keajaiban yang spektakuler. Hal itu bisa terjadi
dalam Cara yang sederhana. Misalnya, ketika kalian tergerak untuk belajar dengan tekun, ketika
kalian tergerak untuk menolong sesama yang membutuhkan pertolongan, ketika sebagai remaja
kalian tidak membalas perbuatan bullying dengan tindakan kekerasan yang sama.
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggung jawab, rasa ingin
tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 20
 Guru memberi apresiasi atas pemaparan yang disampaikan oleh setiap peserta didik. Menit
 Peserta didik menyimak informasi dari guru mengenai rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
 Guru memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan untuk
mencari referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di
perpustakaan atau mencari di internet.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucupkan syukur dan berdoa bersama semoga
apa yang dipelajari hari ini dapat dipahami dengan baik.

F. Refleksi
Refleksi Untuk Siswa
1. Guru mendampingi peserta didik merefleksi kemampuannya pada setiap kegiatan dengan
memberikan masukan terhadap siswa:
a. apakah kegiatan tersebut dapat dilakukannya dengan mandiri?
b. apakah kegiatan tersebut dapat dilakukannya dengan terlebih dulu bertanya kepada teman atau
guru, atau melihat teman melakukannya?
c. apakah kegiatan tersebut tidak dipahaminya sama sekali atau tidak dapat dilakukannya tanpa
bantuan teman atau guru?
2. Guru membantu peserta didik merefleksi proses belajarnya saat mengisi tabel berikut dengan
mengingatkan peserta didik terhadap usaha yang dilakukannya saat melakukan kegiatan- kegiatan
pada Buku Siswa.
Tabel Refleksi Peserta Didik
Pengetahuan atau keterampilan yang sudah saya pelajari:
1. …………..
2. ……………….
3. …………….
4. ……………
Refleksi Proses Belajar
Setelah kalian mempelajari materi...
1. Bagian mana yang paling menarik dalam pembelajaran hari ini?
2. Adakah sesuatu yang belum dipahami dalam pembelajaran hari ini?
3. Apakah ada yang menghambat pembelajaran hari ini?
4. Perubahan apa saja yang kalian rasakan setelah pembelajaran hari ini?
5. Hal baru apa yang yang kalian dapatkan setelah mengikuti pembelajaran pada materi ini?
6. Sikap dan perilaku apa saja yang dapat kalian tumbuhkan setelah mengikuti pembelajaran
pada materi ini?
7. Keterampilan apa saja yang dapat kalian kembangkan setelah mengikuti pembelajaran pada
materi ini?
8. Pengalaman apa yang didapat setelah mengikuti kegiatan ini?
9. Tantangan apa yang kamu jumpai dalam proses pembelajaran tadi?
10. Apakah yang kamu lakukan hari ini sudah mencapai tujuan dari desain yang kamu buat?
11. Ide apa yang kamu dapatkan setelah pembelajaran hari ini?
12. Apakah kalian dapat menyampaikan produk hasil proyek dengan jelas?
13. Apakah kalian dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari teman-teman
kalian ketika menyampaikan produk hasil proyek tersebut?
14. Hal positif apa yang kalian ambil dari pembelajaran hari ini?
15. Apakah yang paling membuat kalian senang dalam melakukan pembelajaran hari ini?
16. Apa yang akan kalian lakukan selanjutnya setelah kalian menguasai materi ini?

Refleksi Untuk Guru


Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri atas pembelajaran yang telah
dilaksanakan mulai dari proses persiapan¸ pelaksanaan hingga proses evaluasi kegiatan pembelajaran.
Refleksi guru ini bertujuan menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran yang
kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
Pedoman Refleksi Guru
N
Pertanyaan Refleksi
o
1 Bagian mana yang paling menyenangkan dalam pembelajaran
hari ini?
2 Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa atau temukan
dalam proses pembelajaran?
3 Apakah yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki
proses pembelajaran?
4 Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran?
5 Apakah tujuan pembelajaran hari ini tercapai?
6 Apakah kegiatan pembelajaran hari ini sudah sesuai target?
7 Apakah strategi/rencana pembelajaran hari ini berjalan dengan
baik?
8 Apakah metode pembelajaran yang digunakan cocok untuk
materi ini?
9 Apakah peserta didik dapat menceritakan kembali pengetahuan
dan keterampilan yang telah diperoleh dari seluruh kegiatan
pembelajaran secara runtun?
10 Apakah peserta didik memahami tujuan dan manfaat dari
runtunan seluruh kegiatan pembelajaran dalam kehidupannya
sehari-hari?
11 Apakah peserta didik kesulitan dalam mengikuti runtunan
seluruh kegiatan pembelajaran?
12 Bagaimana perbaikan yang akan dilakukan jika ada bagian
kegiatan pembelajaran yang kurang dipahami oleh peserta didik?
G. Interaksi dengan Orang Tua
 Guru perlu mengomunikasikan kegiatan pembelajaran peserta didik kepada orang tua dan bekerja
sama dalam ketercapaian pembelajaran yang merupakan tanggung jawab bersama.
 Guru menjalin komunikasi dengan orang tua/wali terkait kegiatan pembelajaran. Guru dapat
berkomunikasi dengan orang tua agar membimbing peserta didik dalam kegiatan mencari informasi
terkait materi yang dipelajari melalui sumber bacaan lain atau internet maupun dari lingkungan
sekitar.
 Guru menjalin komunikasi dengan orang tua/wali terkait bantuan pembimbingan dan pengawasan
pada kegiatan yang dilakukan di rumah. Orang tua/wali diharapkan dapat membantu peserta didik
dalam menyiapkan alat dan bahan serta pendampingan pada saat pengerjaan pembuatan produk.
Selain itu, orang tua/wali diharapkan dapat memberikan arahan kepada peserta didik, baik saat
mencari informasi maupun mengenal fungsi setiap alat.

H. Asesmen/Penilaian dan Kriteria & Rubrik Penilaian
Penilaian dilaksanakan secara holistik dan sistematis pada seluruh aktivitas pembelajaran¸ baik pada
kegiatan pembuka, kegiatan inti, maupun kegiatan penutup. Selain itu, penilaian juga dilakukan dengan
memperhatikan ketercapaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, sikap spiritual dan sosial, serta aspek
keterampilan.
1. Asesmen di awal pembelajaran: memberikan pertanyaan kepada siswa
2. Asesmen Formatif: Observasi kelas, penilaian diri, penilaian antarteman, refleksi, mengobervasi
efektivitas penyajian presentasi dalam kelas, partisipasi dalam diskusi, mengobservasi partisipasi
dalam diskusi, dan uji pemahaman.
3. Asesment Sumatif: Presentasi tugas dan tes tertulis.

Penilaian/Asesmen
 Ketercapaian pembelajaran dinilai menggunakan dua asesmen sebagai berikut.
 Asesmen individu.
 Asesmen kelompok.
 Jenis Asesmen
Kompetensi yang dinilai:
 Proyek.
 Lisan, saat berdiskusi
 Tertulis
 Kriteria Penilaian
 Penilaian sikap.
 Penilaian pengetahuan.
 Penilaian keterampilan.
RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

1. Asesmen Diagnostik
Asesmen ini dilakukan di awal unit sebagai alat bagi guru untuk mengetahui kemampuan peserta didik
berdasarkan pencapaian tujuan pembelajaran sebelumnya (prior knowledge). Asesmen ini membantu guru
untuk menentukan titik awal kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik dalam kegiatan
belajar di kelas. Bisa saja untuk anak yang telah mencapai pemahaman lebih tidak memperoleh kegatan dari
awal, melainkan lanjut kepada kegiatan berikutnya. Beberapa bentuk, asesmen diagnostik yang dapat
dilakukan, antara lain:
 Mengajukan pertanyaan atau pernyataan pada kegiatan pendahuluan di awal unit atau awal kegiatan
untuk mengukur pengetahuan peserta didik, bentuknya dapat berupa respon tunjuk jari atau ceklis.
Asesmen awal yang dilakukan guru ini tidak harus dinilai dengan rubrik, tetapi dapat langsung dicek
dari hasil jawaban peserta didik. Guru dapat melakukan tindak lanjut pembelajaran terhadap respon
peserta didik.
 Memberikan kegiatan menggambar atau membentuk karya menggunakan bahan yang mudah dicari
untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan gagasannya dalam bentuk visual.
Asesmen ini dapat dilakukan dalam waktu sesingkat singkatnya maksimal 5 menit.
 Mendesain permainan (game) di kelas untuk melihat kemampuan peserta didik dalam memahami
prosedur ataupun sebuah situasi.
Asesmen ini dapat dikreasikan oleh guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
N Pertanyaan Ya Tida
o k
1
2
3
4 ...............
5 .................

2. Penilaian Sikap
Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap peserta didik sesuai butir-butir
nilai sikap sesuai elemen Profil Pelajar Pancasila. Berikut ini contoh format penilaian sikap untuk
observasi/pengamatan (dilakukan oleh guru), penilaian diri (dilakukan oleh peserta didik), dan penilaian
antarpeserta didik (dilakukan oleh peserta didik).

a. Penilaian Berdasarkan Observasi Guru


Nama Peserta Kreatif Mandiri Bergotong Bernalar Jumlah Skor yang
Didik diperoleh
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Dst
Keterangan Skor:
1 = Kurang Baik
2 = Cukup Baik
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Skor maksimum 16
Rubrik Penilaian
N Aspek Indikator Nilai
o. yang
Dinilai
1 Kreatif Fokus pada proses berpikir sehingga mampu memunculkan ideide unik 4
dan kreatif.
Cukup fokus pada proses berpikir sehingga mampu memunculkan ideide 3
unik dan kreatif sederhana.
Kurang fokus pada proses berpikir sehingga kurang mampu 2
memunculkan ideide unik dan kreatif.
Tidak fokus pada proses berpikir sehingga tidak memunculkan ideide 1
unik dan kreatif.
2 Mandiri Tidak bergantung dengan teman atau orang lain dalam menyelesaikan 4
tugas.
Cukup bergantung dengan teman atau orang 3
lain dalam menyelesaikan tugas.
Sedikit bergantung dengan teman atau orang lain dalam menyelesaikan 2
tugas.
Sangat bergantung dengan teman atau orang lain dalam menyelesaikan 1
tugas.
3 Bergoton Mampu bekerja sama dengan sangat baikdan toleransi terhadap pendapat 4
g Royong teman
Mampu bekerja sama dengan baik dan toleransi terhadap pendapat 3
teman.
Mampu bekerja sama dengan baik, namun kurang toleransi terhadap 2
pendapat teman.
Tidak mampu bekerja sama dengan baik dan tidak toleransi terhadap 1
pendapat teman.
4 Bergoton Mampu bekerja sama dengan sangat baik dan toleransi terhadap 4
g Royong pendapat teman.
Mampu bekerja sama dengan baik dan toleransi terhadap pendapat 3
teman.
Mampu bekerja sama dengan baik, namun kurang toleransi terhadap 2
pendapat teman.
Tidak mampu bekerja sama dengan baik dan tidak toleransi terhadap 1
pendapat teman.

b. Penilaian Diri Peserta Didik


N Skor Keter
Sikap Pernyataan
o. 1 2 3 4 angan
1. Kerja sama Saya dapat bekerja sama dengan teman yang lain.
2. Rasa ingin tahu Saya suka bertanya kepada teman atau guru tentang
materi atau hal lain yang belum diketahui.
3. Disiplin Saya mengumpulkan tugas proyek tepat waktu.
4. Peduli lingkungan Saya peduli terhadap kebersihan lingkungan kelas.
Keterangan:
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Jarang
1 = Tidak pernah
Predikat:
4=A
3=B
2=C
1=D
c. Penilaian Antar-peserta Didik
N Skor Keter
Sikap Pernyataan
o. 1 2 3 4 angan
1. Kerja sama Teman saya dapat bekerja sama dengan teman yang
lain.
2. Rasa ingin tahu Teman saya suka bertanya kepada teman atau guru
tentang materi atau hal yang belum diketahui.
3. Disiplin Teman saya mengumpulkan tugas proyek tepat
waktu.
4. Peduli Teman saya peduli terhadap kebersihan lingkungan
lingkungan kelas.
Keterangan:
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Jarang
1 = Tidak pernah
Predikat:
4=A
3=B
2=C
1=D

3. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan adalah penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik, meliputi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat
rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan diperoleh dari tes tertulis (penugasan dan lembar
kegiatan). Berikut contoh format penilaian pengetahuan
a. Penilaian Diskusi
Berani Toleransi dan Berani Mampu Jumlah
Nama
Mengemukakan Bekerja Sama Menjawab Memecahran Skor
Peserta
Pendapat (Gotong Pertanyaan Masalah yang
Didik
(Mandiri) Royong) (Bernalar Kritis) (Kreatif ) Diperoleh
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Rubrik Penilaian
No. Aspek yang Indikator Nilai
Dinilai
1 Berani Peserta didik aktif mengemukakan pendapat dengan jelas sesuai 4
Mengemuka topik serta menunjukkan sikap menghargai pendapat temannya.
kan Peserta didik mampu mengemukakan pendapat, meskipun kurang 3
Pendapat jelas dengan topik yang dibahas. Akan tetapi, mampu menunjukkan
(Mandiri) sikap menghargai pendapat temannya.
Peserta didik mampu mengemukakan pendapat, meskipun kurang 2
jelas dengan topik yang dibahas. Tidak menunjukkan sikap
menghargai pendapat temannya.
Peserta didik tidak mampu menjalin komunikasi dengan temannya 1
dan hanya diam saja.
2 Toleransi Peserta didik mampu bekerja sama dengan sangat baik dan 4
dan Bekerja toleransi terhadap pendapat teman.
Sama Peserta didik mampu bekerja sama dengan baik dan toleransi 3
(Gotong terhadap pendapat teman.
Royong) Peserta didik mampu bekerja sama dengan baik, namun kurang 2
toleransi terhadap pendapat teman.
Peserta didik tidak mampu bekerja sama dengan baik dan tidak 1
toleransi terhadap pendapat teman.
3 Berani Peserta didik aktif menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat. 4
Menjawab Peserta didik mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat. 3
Pertanyaan Peserta didik mampu menjawab pertanyaan, meskipun kurang 2
(Bernalar tepat.
Kritis) Peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan. 1
4 Mampu Peserta didik mampu memecahkan masalah dengan benar dan 4
Memecahka hasilnya tepat.
n Masalah Peserta didik mampu memecahkan masalah dengan cara benar, 3
(Kreatif ) namun kurang tepat.
Peserta didik mampu memecahkan masalah, namun masih kurang 2
tepat.
Peserta didik tidak dapat memecahkan masalah sama sekali. 1

PENILAIAN TES TERTULIS


Nama :
Kelas :
Tanggal Kegiatan :

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!!


1. Apa saja yang menjadi ciri-ciri orang yang diperbarui oleh Roh Kudus?
2. Setiap orang Kristen hidup bersama dengan Roh Kudus. Orang kristen mengimani bahwa Roh Kudus
hadir pada saat ia dibaptiskan, yaitu ketika
3. Sebuah janji Roh Kudus yang sangat penting bagi orang-orang Kristen di Indonesia dan di berbagai
belahan dunia lainnya adalah kekuatan
4. Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran yang menguatkan, mengubah serta memperbarui hati dan hidup
manusia. Sebutkan satu contoh nyata dalam Alkitab yang dapat dijadikan acuan pembelajaran adalah
Kunci Jawaban
Nomor
Soal
Kunci Jawaban Skor
- Mampu bertahan menghadapi godaan.
- Setia membaca Alkitab, berdoa, dan beribadah.
- Mengerti apa yang menjadi kehendak Allah
1 25
- Selalu mengucap syukur dalam segala keadaan.
- Rendah hati dan tidak sombong.
- Menerima dan menghargai semua orang tanpa kecuali.
2 Setiap orang Kristen hidup bersama dengan Roh Kudus. Orang kristen 25
mengimani bahwa Roh Kudus hadir pada saat ia dibaptiskan, yaitu ketika
pendeta mengucapkan rumusan yang diakui oleh gereja di segala abad dan
tempat, “Aku membaptiskan engkau dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan
Allah Roh Kudus. Amin.” Meskipun demikian, setiap orang Kristen juga perlu
memelihara hubungannya dengan Roh Kudus, menjaga hidupnya agar tetap
dalam ketaatan kepada Allah, sehingga ia tidak akan mendukakan Roh Kudus,
seperti yang dinasihatkan dalam Efesus 4:30, “Dan janganlah kamu mendukakan
Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari
penyelamatan.”.
Sebuah janji Roh Kudus yang sangat penting bagi orang-orang Kristen di 25
3
Indonesia dan di berbagai belahan dunia lainnya adalah kekuatan
Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran yang menguatkan, mengubah serta 25
memperbarui hati dan hidup manusia. Contoh nyata dalam Alkitab yang dapat
4
dijadikan acuan pembelajaran adalah peristiwa Saulus yang kemudian berubah
namanya menjadi Paulus.
Skor maksimum 100
Penskoran Soal Uraian
Skor
Nomor Soal Kriteria Yang Dinilai/ Alternatif Pertanyaan
Maksimal

1 Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan,lengkap dan benar. 25


2 Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi kurang lengkap. 10
3 Siswa dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 5
4 Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 0
I. Pengayaan dan Remedial (Program Tindak Lanjut)
Pengayaan
Bagi peserta didik dengan kecepatan belajar tinggi, tindak lanjut yang dilakukan adalah memberikan
pengayaan. Tindak lanjut pembelajaran hendaknya memperhatikan keragaman gaya belajar peserta
didik.
Remedial
 Jika ada peserta didik mengalami kesulitan belajar, tindak lanjut penanganan yang dapat dilakukan
guru adalah melakukan remedial teaching atau memberikan bimbingan dan bantuan khusus
(scaffolding).
 Kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
 Pembelajaran ulang
 Bimbingan perorangan
 Belajar kelompok
 Pemanfaatan tutor sebaya
 Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

1. Baca dengan teliti Matius 18:22-35 yang berisi perumpamaan mengenai orang yang kesalahannya
telah diampuni tetapi dia tidak mau mengampuni kesalahan orang lain. Sang Raja adalah Tuhan,
sedangkan yang berutang adalah umat Tuhan. Simpulan perumpamaan ini terdapat dalam (ayat 35).
Coba tuliskan pendapat kalian tentang bagian Alkitab ini dikaitkan dengan topik mengampuni!
Bandingkan dengan pengalaman seperti yang telah dibahas dalam pengantar pelajaran ini.
2. Tuliskan doa yang intinya kalian memohon pengampunan dari Allah, juga memohon ampun atas
semua kesalahan yang telah diperbuat pada sesama maupun Tuhan!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2

PENILAIAN TES TERTULIS


Nama :
Kelas :
Tanggal Kegiatan :

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!!


1. Apa saja yang menjadi ciri-ciri orang yang diperbarui oleh Roh Kudus?
2. Setiap orang Kristen hidup bersama dengan Roh Kudus. Orang kristen mengimani bahwa Roh Kudus
hadir pada saat ia dibaptiskan, yaitu ketika
3. Sebuah janji Roh Kudus yang sangat penting bagi orang-orang Kristen di Indonesia dan di berbagai
belahan dunia lainnya adalah kekuatan
4. Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran yang menguatkan, mengubah serta memperbarui hati dan
hidup manusia. Sebutkan satu contoh nyata dalam Alkitab yang dapat dijadikan acuan pembelajaran
adalah
Kunci Jawaban
Nomor
Kunci Jawaban Skor
Soal
- Mampu bertahan menghadapi godaan.
- Setia membaca Alkitab, berdoa, dan beribadah.
- Mengerti apa yang menjadi kehendak Allah
1 25
- Selalu mengucap syukur dalam segala keadaan.
- Rendah hati dan tidak sombong.
- Menerima dan menghargai semua orang tanpa kecuali.
Setiap orang Kristen hidup bersama dengan Roh Kudus. Orang kristen
mengimani bahwa Roh Kudus hadir pada saat ia dibaptiskan, yaitu ketika
pendeta mengucapkan rumusan yang diakui oleh gereja di segala abad dan
tempat, “Aku membaptiskan engkau dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan
Allah Roh Kudus. Amin.” Meskipun demikian, setiap orang Kristen juga perlu
2 25
memelihara hubungannya dengan Roh Kudus, menjaga hidupnya agar tetap
dalam ketaatan kepada Allah, sehingga ia tidak akan mendukakan Roh Kudus,
seperti yang dinasihatkan dalam Efesus 4:30, “Dan janganlah kamu mendukakan
Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari
penyelamatan.”.
Sebuah janji Roh Kudus yang sangat penting bagi orang-orang Kristen di 25
3
Indonesia dan di berbagai belahan dunia lainnya adalah kekuatan
Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran yang menguatkan, mengubah serta 25
memperbarui hati dan hidup manusia. Contoh nyata dalam Alkitab yang dapat
4
dijadikan acuan pembelajaran adalah peristiwa Saulus yang kemudian berubah
namanya menjadi Paulus.
Skor maksimum 100
Penskoran Soal Uraian
Skor
Nomor Soal Kriteria Yang Dinilai/ Alternatif Pertanyaan
Maksimal

1 Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan,lengkap dan benar. 25


2 Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi kurang lengkap. 10
3 Siswa dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 5
4 Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 0
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK (Bahan Ajar)
1. Roh Kudus Menguatkan Orang Beriman

(contoh: gambar peristiwa turunnya Roh Kudus)


Setiap orang Kristen hidup bersama dengan Roh Kudus. Orang Kristen mengimani bahwa Roh
Kudus hadir pada saat ia dibaptiskan ketika pendeta mengucapkan rumusan yang diakui oleh gereja
di segala abad dan tempat, “Aku membaptiskan engkau dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan
Allah Roh Kudus. Amin.” Meskipun demikian, setiap orang Kristen juga perlu memelihara
hubungannya dengan Roh Kudus, menjaga hidupnya agar tetap dalam ketaatan kepada Allah,
sehingga ia tidak akan mendukakan Roh Kudus, seperti yang dinasihatkan dalam Efesus 4:30,
“Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang
hari penyelamatan.”.
Sebuah janji Roh Kudus yang sangat penting bagi orang-orang Kristen di Indonesia dan di berbagai
belahan dunia lainnya adalah kekuatan. Sejak awal gereja terbentuk, sejak murid-murid Tuhan
Yesus mendapatkan pencurahan Roh Kudus, mereka memperoleh kekuatan yang luar biasa.
Kekuatan itu yang memungkinkan mereka berdiri tegak tanpa takut di Yerusalem dan berbicara
kepada orang banyak tentang siapa Yesus yang mereka salibkan (Kis. 2). Kekuatan yang diberikan
oleh Roh Kudus terbukti dalam kehidupan berbagai tokoh dalam Alkitab maupun sejarah gereja.
Dalam bagian ini diangkat pengalaman Rasul Paulus sendiri yang seringkali menghadapi masalah-
masalah yang berat, serangan kepadanya yang datang dari berbagai kalangan. Kutipan dari kata-kata
Paulus sendiri menunjukkan hal itu: 8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami
habis akal, namun tidak putus asa; 9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami
dihempaskan, namun tidak binasa. 10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh
kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. 11 Sebab kami, yang
masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus
menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. 12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri
kami dan hidup giat di dalam kamu. 13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti
ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami
juga berkata-kata. 14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan
membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami
bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya. (2 Kor. 4:8-14)
Namun demikian sungguh menarik bila kita mencatat bahwa Paulus tidak pernah berputus asa. Itu
terjadi karena Paulus memperoleh kekuatan dari Roh Kudus sendiri, seperti yang diungkapkannya,
“Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga
menjadi nyata di dalam tubuh kami.” (2 Kor. 4:10).
Tuhan Yesus sendiri menjanjikan bahwa Allah akan mengutus Roh Kudus kepada para murid,
yaitu Penghibur, yang akan mengajarkan dan mengingatkan mereka akan semua yang telah Ia
ajarkan. Dalam Yohanes 14:26 dikatakan, “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan
diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan
akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”.
“Penghibur” dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi “comforter”. Kata ini berasal dari akar
kata “comfort” yang berarti “menghibur”. Kata ini terbentuk dari dua kata dalam bahasa Latin,
yaitu kata cum dan forte. Kata cum berarti “bersama-sama”, sementara kata forte berarti
“kekuatan”. Dengan kata lain, kata “comfort” dalam bahasa Inggris berarti “bersama- sama
memberikan kekuatan”. Dari sini jelas bahwa penghiburan yang diberikan oleh Roh Kudus juga
adalah kekuatan yang akan mengembalikan orang yang dihiburkan kepada kekuatannya yang
sebelumnya atau bahkan lebih hebat lagi.

2. Roh Kudus Menguatkan Orang Percaya


Peranan lain yang menonjol dari Roh Kudus adalah apa yang kita temukan di kalangan gereja-
gereja pentakostal dan karismatik, yaitu gereja-gereja yang menekankan peranan Roh Kudus di
dalam kehidupan umat dan jemaatnya bersama-sama. Dalam waktu sekitar 50 tahun terakhir, dunia
menyaksikan kebangkitan gerakan pentakostal yang luar biasa, yang menjadi pendorong
pertumbuhan dan kebangkitan gereja-gereja di seluruh dunia.
Kembali di sini kita harus mengakui betapa hebatnya peranan Roh Kudus. Tanpa kehadiran dan
peranan Roh Kudus, banyak gereja yang mungkin akan tetap tinggal dalam kelesuan dan tidur yang
panjang. Namun, pada saat yang sama kita perlu berhati-hati di sini. Sesuai dengan sifatnya, yaitu
Roh, yang tidak berbentuk, dan yang dapat berembus ke mana saja tanpa bisa ditebak, gerakan Roh
sulit diduga. Dalam Yohanes 3:8, Yesus berkata, “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau
mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi.
Demikianlah halnya dengan tiap- tiap orang yang lahir dari Roh.”.
Dengan sifatnya seperti itu, seringkali kita sulit membedakan mana yang sebetulnya merupakan
pekerjaan Roh dan mana yang bukan. Namun demikian Surat 1 Yohanes memberikan kepada kita
sebuah pedoman untuk menguji roh-roh yang kita jumpai. Dalam surat itu dikatakan, 1 Saudara-
saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka
berasal dari Allah; sebab banyak nabi- nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.2
Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang
sebagai manusia, berasal dari Allah, 3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari
Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan
sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. (Yoh. 4:1-3)
Dan dalam Kolose 3:5-6 dikatakan pula, “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang
duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama
dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah …” Hidup seperti ini tidak
mungkin mencerminkan hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus. Karena itu mari kita memeriksa diri
sendiri dan gereja kita, apakah roh-roh jahat seperti itu yang berkuasa, ataukah memang sungguh-
sungguh Roh Kudus yang memimpin hidup kita.

3. Roh Kudus Memperbarui Hidup Orang Beriman


Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran dan menguatkan itu memiliki kekuatan untuk mengubah
dan memperbarui hati dan hidup manusia. Contoh nyata dalam Alkitab yang dapat dijadikan
acuan pembelajaran adalah peristiwa Saulus yang kemudian berubah namanya menjadi Paulus.
Dalam perjalanan ke Damsyik, ia diubah dan diperbarui secara total dari manusia yang kejam yang
anti Kristus menjadi pengikut Kristus. Pembaharuan yang terjadi dalam diri Paulus berlangsung
total, ia menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya. Ketika pembaharuan itu terjadi, manusia
dituntun kearah jalan yang benar seturut kehendak Yesus Kristus. Pekerjaan Roh Kudus
adalah untuk meyakinkan orang-orang tentang keseriusan kesalahan itu. Kebanyakan orang tidak
akan menyadari bahwa dosa adalah pelanggaran kebenaran Jahweh atau bahwa dosa akan
menghasilkan penghakiman. Mereka tidak tahu bahwa dosa selalu membawa kematian. Roh Kudus
adalah pribadi yang mulai bekerja di dalam hati seseorang sebelum mereka menjadi orang percaya
dan meyakinkan mereka akan kebutuhan yang mendesak akan seorang penyelamat. Jika kita tidak
tahu bahwa kita terhilang, kita tidak akan mencari Juruselamat.
Saat Roh melakukan pekerjaan yang meyakinkan di dalam kita, kita perlu menanggapi dengan
mengakui dosa-dosa kita. Pengakuan dosa hanyalah pengakuan bahwa kesalahan dan keyakinan
yang kita rasakan di dalam hati kita melalui Roh Kudus adalah benar. Kami telah melakukan
kesalahan.
Setelah pengakuan, langkah kedua adalah kita menerima anugerah yang Allah sediakan bagi kita di
dalam Yesus Kristus dengan iman. Yang kita lakukan hanyalah bertobat dan menerima anugerah
Tuhan. Apa yang kita lupakan adalah bahwa ada lebih banyak hal yang terjadi. Apa yang terjadi
adalah ketika kita percaya, Roh Kudus masuk dan membersihkan hati kita. Dia membasuh kita
bersih dari dosa kita dan memperbarui hati kita. Keselamatan itu sendiri bukanlah tindakan yang
kita lakukan, itu adalah tindakan yang Allah lakukan di dalam kita oleh Roh Kudus. Kita tidak bisa
membersihkan dosa. Roh Kuduslah yang melakukan pekerjaan pembaruan itu di dalam kita.
Titus 3:5-6 mengatakan, “Dia menyelamatkan kami, bukan karena hal- hal benar yang telah kami
lakukan, tetapi karena belas kasihan-Nya”. Dia menyelamatkan kita melalui kelahiran kembali dan
pembaruan oleh Roh Kudus, yang dia curahkan kepada kita dengan murah hati melalui Yesus
Kristus sang Juruselamat.”
4. Ciri-Ciri Orang yang Diperbarui Oleh Roh Kudus
Pembaruan itu tidak terjadi seketika namun dalam sebuah proses pembelajaran iman sebagaimana
tercantum dalam Kitab II Korintus 3:18, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak terselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh,
maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemualiaan yang semakin besar”. Ayat
ini menjelaskan kepada kita bahwa perubahan dan pembaharuan terjadi dalam sebuah proses.
Perhatikan kalimat “kita sedang diubah.”. Ini bukanlah sesuatu yang terjadi dalam sekejap. Roh
Kudus membentuk orang beriman menjadi ciptaan baru, manusia baru yang hidup dalam roh, dan
mampu menolak keinginan-keinginan yang menyimpang dari ajaran iman. Apa saja yang menjadi
ciri-ciri orang yang diperbarui oleh Roh Kudus?
1. Mampu bertahan menghadapi godaan. Orang yang dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus tidak mudah
untuk dipengaruhi dan digoda oleh bermacam- macam tawaran kejahatan. Mereka setia pada
ajaran imannya.
2. Setia membaca Alkitab, berdoa dan beribadah. Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus
menjadikan kegiatan membaca Alkitab, berdoa, dan beribadah sebagai kebutuhan utama dalam
hidupnya. Mereka tidak akan mengabaikan asupan makanan rohani dalam hidupnya.
3. Mengerti apa yang menjadi kehendak Allah. Melalui kesetiaan membaca Alkitab, berdoa, dan
beribadah, seseorang mengasah ketajaman imannya untuk mampu memahami kehendak Allah
dalam hidupnya. Alkitab menulis bahwa Roh akan memimpin orang beriman untuk memahami
kebenaran yang sejati.
4. Selalu mengucap syukur dalam segala keadaan. Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus selalu
tergerak untuk mengucap syukur dalam segala situasi hidupnya, waktu susah maupun
senang, waktu sehat maupun sakit, waktu bahagia maupun sedih. Untuk bagian ini,
kemungkinan siswa akan bertanya pada guru, mengapa saya harus mengucap syukur ketika
saya ditimpa kemalangan ataupun kesedihan? Ada beberapa alasan kita mengucap syukur:
(a) mengucap syukur adalah kehendak Allah supaya umat-Nya senantiasa mengucap
syukur, (b)mengucap syukur mendatangkan kelegaan dalam hidup bahwa kita paham hidup
yang dijalani oleh manusia berada dalam tangan Allah Sang Pengasih, (c) mengucap syukur
baik bagi kesehatan mental kita. Menurut Tribun Solo (15 Maret 2017) ada banyak penelitian
yang membuktikan bahwa orang yang selalu mengucap syukur dalam hidupnya memiliki
kepasrahan dan keikhlasan dalam menghadapi setiap persoalan hidup. Ucap syukur akan
menghancurkan energi negatif dalam diri manusia sehingga muncul rasa optimis, hal ini
penting bagi kesehatan mental. Dengan demikian, kesehatan mental yang baik menunjang
kesehatan isik sebagaimana semboyan “didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”.
5. Rendah hati dan tidak sombong. Berbagai bacaan yang kita pelajari umumnya menulis
bahwa kesombongan mendatangkan banyak kerugian dalam diri manusia. Orang sombong
akan dijauhi oleh banyak orang, umumnya orang sombong hanya peduli pada kepentingan
dirinya sendiri, ingin dipuji, dan disanjung. Sebaliknya orang yang rendah hati akan
memperoleh simpati dari banyak orang juga rasa hormat dan kasih. Orang yang rendah hati
memahami bahwa semua yang ia meiliki berasal dari Tuhan karena itu tidak perlu bersikap
sombong.
6. Menerima dan menghargai semua orang tanpa kecuali. Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus
akan menghargai semua manusia tanpa memandang latar belakang.
Ciri-ciri tersebut diatas tentu masih dapat diperdalam lagi, ciri-ciri ini mengacu pada
Efesus5:18.

5. Penjelasan Bahan Alkitab


Yohanes 14:26.
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang
akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah
Kukatakan kepadamu”. Banyak hal di dunia ini yang mencoba membuat hati manusia gelisah dan
gentar, baik dalam hal keuangan, kesehatan, konlik, studi, urusan pacaran, dan lain-lain. Hal itu
membuat kita menjadi fokus kepada diri kita sendiri dan akan menggeser fokus kita dari Yesus.
Terkadang kita menjadi lebih berfokus apa yang harus kita lakukan daripada apa yang telah Yesus
lakukan. Kita menjadi lebih berfokus pada apa yang harus kita selesaikan daripada apa yang telah
Yesus selesaikan. Namun, Tuhan Yesus mengingatkan kita jangan gelisah dan gentar supaya kita
lebih percaya dan fokus kepada Yesus dan apa yang sudah Yesus lakukan untuk umat-Nya. Dia
ingin kita terus menyadari damai sejahtera dari-Nya. Dan ketahuilah, Roh Kudus akan
mengajarkan kita segala sesuatu bagaimana melihat semuanya dari kacamata kasih karunia.
Percayalah segala sesuatu akan menjadi terkendali dan menemukan jawabannya ketika kita
mengarahkan hati dan pikiran kepada Yesus dan apa yang telah Dia selesaikan untuk kita. Kisah
Rasul 2:3-13
Pentakosta merupakan istilah bahasa Yunani untuk menyebutkan salah satu perayaan dalam
Perjanjian Lama, yaitu hari raya Tujuh Minggu. Hari raya ini jatuh pada hari kelimapuluh setelah
Paskah (Paskah dalam Perjanjian Lama merayakan kasih Allah pada waktu melepaskan bangsa
Israel dari Mesir). Itulah sebabnya disebut Pentakosta (Pentēkostē dalam bahasa Yunani berarti
“kelimapuluh”). Hari raya Pentakosta merupakan satu dari tiga hari raya terpenting Israel. Pada hari
raya ini, orang-orang Israel memperingati kebaikan Tuhan dalam akhir masa panen dan juga
mengucap syukur atas kesuburan lahan pertanian.
Di awal kitab Kisah Para Rasul, Tuhan Yesus telah menjanjikan Roh Kudus akan dicurahkan
kepada orang-orang percaya. Pencurahan Roh Kudus ini menandakan karya Tuhan Yesus dalam
melakukan pembaruan kepada Yerusalem dan memungkinkan karya keselamatan-Nya
menjangkau “sampai ke ujung dunia”. Janji ini tergenapi ketika mereka berkumpul pada hari
Pentakosta. Oleh sebab itu, istilah Pentakosta kemudian digunakan oleh orang-orang Kristen
sebagai peringatan atas turunnya Roh Kudus. Beberapa tanda ajaib yang menyertai peristiwa
Pentakosta adalah:
 Bunyi seperti tiupan angin keras. Angin sering dikaitkan sebagai perwujudan Roh Allah (Ini
menjadi tanda bahwa Allah sedang menyelesaikan pembaruan).
 Lidah-lidah seperti nyala api. Api sering digambarkan sebagai lambang kehadiran Allah dan
juga penyucian atau penghakiman. Penampakan lidah-lidah seperti nyala api ini dapat diartikan
sebagai kehadiran Allah yang Kudus untuk berkomunikasi dengan umat-Nya dan menuntun
mereka.
 Murid-murid bisa berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. Apakah ini merupakan mukjizat
pendengaran atau mukjizat berkata-kata? Dalam Kis. 2:6, 8 ditulis bahwa orang-orang
mendengar bahasa asal mereka dikatakan oleh murid- murid. Sementara itu, klausa “seperti
yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” dalam Kis. 2:4
menunjukkan murid-murid memang berkata-kata dalam bahasa yang asing bagi mereka.
Jadi, ini merupakan mukjizat pendengaran dan berkata-kata sekaligus. Perlu ditekankan bahwa
bahasa-bahasa yang dimaksud di dalam bagian ini benar-benar merupakan bahasa manusia.
Ini lain dengan bahasa lidah yang kemungkinan bukan bahasa manusia, seperti yang tertulis
dalam 1Kor. 12-14.
Mukjizat ini menyatakan bahwa penghukuman Allah melalui keberagaman bahasa pada
peristiwa menara Babel (Kej. 11:1-9) telah usai. Allah menunjukkan niat-Nya untuk
menyatukan orang-orang “dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” (Why. 5:9-10;
7:9) di bawah pemerintahan Anak-Nya (Ef. 1:9-10), yang memberikan akses kepada Bapa
melalui Roh Kudus (Ef. 2:14-18). Allah mewujudkan ini bukan melalui adanya bahasa tunggal,
melainkan justru tetap menggunakan beragam bahasa. Pentakosta juga sangat terkait erat
dengan dimulainya “Hari Tuhan” dalam kitab Yoel, sebagaimana yang dikhotbahkan Petrus
dalam Kis. 2:14-21. Pentakosta merupakan peristiwa yang sangat menentukan bagi tersebarnya
Injil. Roh Kudus yang dicurahkan kepada orang-orang percaya menjadikan mereka memiliki
keberanian dan kekuatan dalam mengabarkan Injil hingga ke ujung dunia.
C. GLOSARIUM
 Awareness: kesadaran
 Diilhamkan: dari akar kata ilham, artinya petunjuk Tuhan yang timbul di hati.
 Digital native: sebutan untuk generasi yang lahir pada era teknologi komunikasi dan informasi
(ICT) dan hampir seluruh aktivitasnya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
 Ekosistem: suatu sistem ekologi tentang terjadinya hubungan timbal balik antara manusia dengan
alam.
 Global: mendunia (melingkupi seluruh dunia).
 Harmonis: serasi dan selaras.
 Hedonis: pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama
dalam hidup.
 Heterogen: keanekaragaman.
 Hidup kekal: hidup selamanya.
Hukum absolut: hukum mutlak yang tidak terbatas.
Integritas: keselarasan antara kata dan perbuatan.
Karismatik: wibawa dalam diri seseorang yang diyakini berasal dari Tuhan.
Knowledge: pengetahuan.
Konsumtif: hanya memakai tidak menghasilkan sendiri.
Mainstream: arus utama.
Pentakostal: gerakan yang menekankan peranan karunia-karunia Roh Kudus.
Pentateuch: lima kitab pertama dalam Kitab Ibrani yang berisi pengajaran tentang kepercayaan
dan iman orang Israel  lih. Torah.
 Pragmatis: sikap yang wajar dan realistis yang didasarkan pada hal-hal yang praktis, dan bukan
teoretis.
 Profesionalisme: kompetensi atau kecakapan yang diharapkan dari seseorang yang profesional.
 Reward: penghargaan yang diberikan atas suatu prestasi tertentu.
 Skeptis: sikap meragukan kebenaran mengenai sesuatu hal yang diterima orang lain.
 Super market: pasar swalayan yang menjual segala macam kebutuhan sehari-hari.
 Torah: secara luas berarti pengajaran, hukum-hukum kehidupan dan Iman → lih. Pentateuch.
 Transformasi: perubahan yang bersifat dramatis dan total.
 Utopia: impian indah tentang sebuah keadaan atau masyarakat (yang tidak mungkin terwujud).
 Wahyu: penglihatan (berkaitan dengan yang Ilahi.
.
D. DAFTAR PUSTAKA
 Abineno J.L.Ch. 2007. Roh Kudus dan Pekerjaan-Nya. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
 Andar Ismail. 2011. Ajarlah Mereka Melakukan. Jakarta: PT BPK Gn Mulia
 Bertens, K. 2011. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
 David Kinnaman. 2002. You Lost Me. Michigan: Baker Publishing Group
 Groome.H.Thomas.2011. Christian Religious Education. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
 Hope S.Antone. 2015. Pendidikan Kristiani Kontekstual. Jakarta: PT BPK Gn Mulia
 Kagoya Beny. Membangun Disiplin Diri melalui Kesadaran Rohani dan Kesabaran Emosional.
Jakarta. Leteng Hubertus. 2012. Pertumbuhan Spiritual, Jalan Pencerahan Hidup.
 Herman Yosef Sunu. 2017. Aplikasi rubrik untuk Penilaian Belajar Siswa. Yogyakarta: Kanisius
 Janse Belandina Non. 2004. Profesionalisme Guru dan Bingkai Materi PAK SD.SMP.SMA.
Bandung: Bina Media Informatika
 Janse Belandina.Non. 2008.Pedoman untuk Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Melaksanakan
Kurikulum Baru.
 Leonardus, OSC. 2010.Agama dengan Dua Wajah-Refleksi Teologis atas Tradisi dalam
Konteks.Jakarta: Yayasan Obor.
 Murray Andrew. 1982.Humility, New Kingston: Whitaker House. Jakarta: Yayasan Obor.
 Olah Schuman.2017. Agama-agama Kekerasan dan Perdamaian. Jakarta: PT BPK Gn Mulia
 Rahmawati Tina.M.Pd. Pembinaan dalam Menanamkan Kedisiplinan dan Pemberian
Hukuman pada Anak Didik, Makalah, Univ Negeri Yogyakarta Samosir.
 Religious Education.. Volume 112. Juni 2017. Routledge Taylor and Francis Group.
 Muhibbin Syah. 2017. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung: Remaja
Rosdakarya.
 Robert W.Pazmino. 2016. Fondasi Pendidikan Kristen. Jakarta: PT BPK Gn Mulia.
 Robert LR.Boehlke. 2011. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktik Pendidkan Agama
Kristen. Jakarta: PT BPK Gn Mulia.
 Rusman, M.Pd. 2014. Model-model Pembelajaran Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
 Sproul R.C. 2008.Kebenaran-kebenaran Dasar Iman Kristen.Malang: Literatur SAAT.
 Suprijono Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
 Van Niftrik-B.J.Boland. 2010. Dogmatika Masa Kini, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
 Vreeger,K.J. 1985. Realitas Sosial. Refleksi Filsafat Sosial atas Hubungan Individu-individu
Masyarakat dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. Jakarta: PT. Gramedia.
 Wright N.T. 2012. Hati dan Wajah Kristen, Terwujudnya Kerinduan Manusia & Dunia.Jakarta:
Waskita Publishing.
 Lembaga Alkitab Indonesia. 2004. Alkitab dengan Kidung Jemaat.Jakarta. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kurikulum Pendidikan Agama Kristen. Jakarta.

Jakarta, 15 Juli 2022


Mengetahui
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran

…………………………………… …………………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Anda mungkin juga menyukai