Nim : 201910665 Dosen Pengampu : Jamin Tanhidi, S.Th
Prodi : Teologi Tugas : Laporan
BAB I : Dunia Hellenis Pada Awal Sejarah Gereja
suatu keadaan dimana gereja itu mulai timbul yaitu kekasairan romawi pada waktu itu dunia barat tidak pernah mengalami yang namanya persatuan yang besar dan pada masa itu masih menggunakan satu bahasa pergaulan yang dimilikinya atau yang digunakan yaitu bahasa yunani. Perdangan dan lalu lintas di darat dan di laut mempererat hubungan antara semua bagian kerajaan. Ketentraman dan ketertiban terdapat di semua daerah. Keadaan secara batiniah, mereka masih memelihara sifat dan adatnya sendiri. Tetapi berbeda dengan negeri sekitar kuran bersatu secara batiniah. Semangat romawi di bagian barat berbeda jauh dengan suasana Yunani di bagian timur. Akibat dari perhubungan dan pencampuran bangsa- bangsa pada zaman itu ialah bangsa-bangsa itu kehilangan ketentraman jiwa dan adat yang baik. Agama yunani dan romawi yang mnejadi agama yang resmi, tidak sanggup memuaskan kebutuhan rohani kebanyakan orang. Pengaruh agama-agama timur, dari aabad pertama sampai abad ketiga berkembang ibadat kepada dewa-dewa asing itu di seluruh kekaisaran. Ilmu nujum dari babel tak kurang pula di selidiki, dan agama-agama rahasia (misteri) dari yunani pun bertambah besar pengaruhnya. Penyembahan kepada kaisar, ibadat kepada kaisar adalah salah satu pernyataan yang sangat penting dari hidup keagamaan pada permulaan tarikh masehi. Ilmu filsafat, semenjak abad kedua, filsafat plato , yang hidup di yunani 400 tahun sebelum kelahiran kristus, juga di pelajari di barat sehingga pandangannya sangat mempengaruhi hidup rohani banyak orang yang menaruh minat terhadap soal-soal agama. BAB II : Kaum Yahudi Yahudi adalah bait Allah di Yerusalem, tetapi kebanyakan orang Yahudi tidak sempat berbakti ke sana, sehingga dalm tiap-tiap jemaat Yahudi dibangunkan rumah ibadah, tempat eka berhimpun pada hari sabat di bawah pimpinan ahli-ahli taurat. Kedatangan mesias yang di janjikan itu, dinantikanya dengan kerinduan besar.kaum Yahudi berpegang teguh kepada kitab kudusnya, yaitu perjanjian lama; dengan itu mereka sangat melawan segala pengaruh agama kafir, yang menguasai masyarakat pada zaman itu.orang kafir yang sunguh-sungguh telah masuk agama Yahudi dan takhluk kepada hokum taurat disebut “Proselit”. Orang proselit, yang menyambut pekabaran injil dari rasul-rasul, menjadi orang-orang perantara bagi gereja untuk memasuki dunia Yunani-Romawi. Metode philo berpengaruh dalam sejarah gereja, karena kemudian di tiru oleh para pemimpin Kristen, yang juga mencoba membela agamanya dengan mencocokan ajaran injil dengan filsafat kafir, sebagaimana akan diuraikan nanti. BAB 3 :Jemaat Kristen Yang Mula-mula Kitab kisah para rasul yang melukiskan hidup jemaat yang mula-mula itu, yang rukun dan dalam suasana gembira dan berbahagia.contohnya dari cinta kasih, kegiatan, kerajinan, dan keberanian jemaat yang pertama itu. Jemaat mula-mula itu bersifat komunis berhubung dengan penjualan harta benda yang hasilnya dibagi-bagikan diantara semua saudara sesuai dengan keperluan masing-masing. Pada abad ke abad kemudian juga orang di anugerahi karunia semacam itu. BAB 4 : Zaman Sesudah Para Rasul Pada masa sesudah para rasul terjadi perubahan besar dalam gereja kristen muda itu, baik secarah lahiriah, maupun,batiniah. Pada masa sesudah rasul-rasul, sudah tersedia lengkap dasar Gereja Roma di kemudian hari, yakni hierarkhia, moralisme, salah paham tentang sakramen, dan kepercayaan kepada mujizat. Barulah Gereja Protestan yang menunjuk kepada jurang perbedaan yang dalam antara berita Perjajian Baru dengan segala pandangan yang pincang dan salah, yang diuraikan dalam bab ini. BAB 5 : Pertikaian Antara Gereja dan Dunia Mula-mula negara Romawi menganggap kaum Kristen sebagai Mazhab Yahudi sehingga mereka pun bebas melakukan agamanya. Pun dalam pergaulan hidup biasa kelakuan orang Kristen sangat berbeda dengan orang kafir. Ada yang menyangka bahwa orang Kristen membunuh dan memakan anak-anak kecil dlaam perkumpulannya, karena di dengar mereka memakan dan meminum darah anak manusia. Dengan berkembangnya Gereja Kristen, maka persembahan korban di rumah berhala makin berkurang. BAB 6 : Godaan Dari Pihak Gnostik Pada zaman itu banyak orang terpelajar mengejar hikmat tinggi itu dengan giat, sebab akal sanubarinya kurang dipuaskan oleh agama biasa yang mudah di pahami. Allah yang tertinggi, yang keadaannya adalah Roh tidak ada hubungannya dengan dunia ini. Dunia di ciptakan oleh suatu ilah rendahyang di kenal dari perjanjian lama.manusia mengandung Sebagian kecil dari Roh Allah dengan tubuh maya untuk membebaskan bagian ilahi yang kecil itu. Oeh penajaran dan teladan kristus, roh manusia di ajak untuk berusaha melepaskan dirinya dari zat benda dan supaya Kembali kepada Allah yang tinggi itu. BAB 7 :Kritik Terhadap Gereja Resmi A. Dari Pihak Marcion Sungguh pun Marcion berjasa kepada gereja, sebab yang di tekankannya ialah pembenaran oleh iman, namun sebenarnya ia kurang mengerti theologia Paulus, karena bagi Paulus, Allah perjanjian lama yang memberi taurat adalah sama saja dengan Allah perjanjian baru, yang mengaruniakan rahmat-Nya di dalam Yesus Kristus, siapa yang memisahkan keduanya,ia merusakkan injil. B. Dari Pihak Montanisme Montanisme hanya permulaan dari dari segala Gerakan pembinaan rohani yang banyak itu didalam sejarah gereja. BAB 8 : Senjata-senjata gereja Jadi senjata-senjaat gereja yang di pakai yaitu: a). kanon, dari kitab-kitab perjanjian baru, yang di akui sah, di samping perjanjian lama; b). pengakuan iman untuk menetapkan ajaran gereja, c). jabatan uskup, selaku perhanti rasul-rasuldan pembela kebenaran. BAB 9 : Gereja Khatolik Yang Lama Roh roma yang mengutamakan segala hal mengenai hidup sehari-hari, seperti organisasi, kehakiman, pemerintahan, kemiliteran, jga mempengaruhi gereja bagian barat. Pimpinan dan disiplin gereja di atur teliti, gereja cukup kuat untuk bertahan di waktu timbul perhambatan. Dimana-mana jemaat bersandar pada uskupnya, karena mereka itu saja yang selaku pengganti rasul-rasul memelihara dan menjamin kebenaran injili yang dimiliki gereja khatolik. Dengan tepat tertulianus mengatakan. Gereja adalah jmlah para uskupnya. BAB 10: Theologia Gereja lama Ada yang Namanya golongan apologet. Dimana theologi apolget tentang kebebasan dunia adalah seperti berikut: Allah, menciptakan segala sesuatu yang ada. Kristen juga disambut oleh golongan kafir yang berpengatahuan tinggi. Muridnya yang tersohor Namanya sebagai ahli theologia yang besar di gereja lama bagian timur, ialah origenes. BAB 11: Pergaulan Hidup di dalam Gereja Lama Jadi pada saat itu pergaulan dalam gereja lama yaitu jemaat hanya merupakansuatu kelompok kecil di tengah dunia yang bukan Kristen dan agamanya masih dihina nyatalah dengan terang betapa indah istimewa hidupnya. BAB 12: Gereja dan Dunia: Penghambatan dan Perdamaian Penghabatan pada saat itu yaitu kaisar-kaisar mulai menganiaya orang-orang Kriaten. Mulai saat itu perdamaian antara gereja dengan negara, bahkan kaisar-kaisar mengharapkan bantuan dan berkat dari pihak gereja untuk keamanan dan kemajuan negara. BAB 13: Gereja Negara Gereja tatat dan patuh sama sekali kepada kepalanya, yakni kaisar, tetapi dalam pada itu, gerja sebagai pelayan pertama dari kaisar mendapat kehormatan yang besar. Gereja- gereja harus menjadi pembantu negara. Untk itu perlu pimpinan yang kuat Sampai pada waktu kuasa uskup-uskup sama besarnya. BAB 14: Pertikaian Tentang Logos Logos sebagai zat yang “setengah Allah” atau “Allah kedua” merajalela dalam Gereja lama. Logos itu merupakan makhluk Tuhan yang sulung dan tertinggi derajatnya. Logos itu telah dang ke bumi ini selaku pengajar dan teladan bagi segala makhluk yang lain. BAB 15: Perselisihan Tentang Kedua Tabiat Kristus