Nim : 18.01.1618
Kelas/Prodi : IV-B/Teologi
I. Latar Belakang
Lanjut Usia adalah salah satu fase kehidupan manusia yang tidak boleh tidak harus
dihadapi. Menua atau menjadi tua tidak pernah dapat dihindari oleh siapapun, betapapun
canggihnya teknologi kosmetik dan kedokteran modern. Setiap makhluk hidup akan menjadi
tua dan menghadapi krisis lanjut usia. Lansia merupakan orang yang sistem biologisnya
mengalami perubahan-perubahan struktur dan fungsi dikarenakan usia yang sudah lanjut.
Pada lansia terjadi penurunan kapasitas fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot
serta kekuatannya yang akan menjadi penghambat dalam melaksanakan aktivitas. 1 Menua
adalah suatu proses kehilangan secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normal sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua
merupakan proses yang terusmenerus (berlanjut) secara alamiah. Sejauh ini, virus Corona
terlihat lebih sering menyebabkan infeksi berat dan kematian pada orang lanjut usia (lansia)
disbanding dengan orang dewasa atau anak.2
II. Pembahasan
II.1. Sejarah singkat Covid-19
II.2. Lansia
2.1. 1. Sekilas tentang Lansia
Usia Lanjut adalah sesuatu proses perubahan yang terjadi pada seseorang
setelah kematangan fisik dicapai. Pada umumnya, usia lanjut ini dijelaskan terjadi
dalam tiga aspek, yakni usia lanjut secara biologis (kronologis), psikologis dan secara
sosiologis. Menua tidak dapat dihindarkan, meskipun bagi banyak orang seringkali
menjadi suatu tahap perkembangan hidup yang sulit diterima. Proses menjadi lanjut
usia atau menjadi tua seperti menghadapkan seseorang pada salah satu tugas yang
paling sulit, karena manusia menolak pelepasan mahkota hidupnya di dalam proses
menjadi tua.6 Ada tiga hal yang harus dihadapi oleh kaum lansia saat memasuki
proses menjadi tua yaitu :
1) Kaum lansia harus menghadapi perjuangan perubahan fisik, antara lain tanda-
tanda yang tampak oleh mata seperti warna rambut yang menjadi putih, kulit yang
keriput dan juga melemahnya organ-organ tubuh (mata, pendengaran, dan organ
dalam seperti jantung, otot sampai pada pencernaan). Mereka kerapkali harus
merasakan sakit dan menyerah untuk menerima perawatan berulang kali.
2) Tidak mengherankan jika kaum lansia akan mengalami perubahan psikososial,
yaitu permasalahan psikologi yang sering timbul (lebih banyak disebabkan)
karena tidak berhasil menemukan jalan keluar dari masalah akibat dari proses
menua. Kaum lansia sering dianjurkan agar mampu menghadapi berbagai
persoalan dengan sikap enteng hingga mereka tidak merasa terdesak untuk
mengubah orientasi kehidupanyang selama ini secara tetap di ikutinya. Perubahan
5
Safrizal ZA, dkk, Pedoman umum menghadapi pandemic Covid-19, (Jakarta: Kementerian Dalam
Negeri,2020), 2
6
Alfons Deeken, Usia Lanjut, (Yogyakarta : Kanisius, 1986),13
psikososial tidak akan menjadi masalah jika kaum lansia mencapai pemaknaan
hidup yang utuh (hidup yang berguna, beberperan bagi kehidupan orang lain).
3) Perlakuan lingkungan terhadap kaum lansia juga terjadi dan harus dihadapi oleh
kaum lansia. Lingkungan mulai dari keluarga, masyarakat sekitar, negara bahkan
gereja seringkali termasuk di dalamnya. Perlakuan lingkungan akibat stereotipe
terhadap kaum lansia sebagai manusia yang lemah dan tidak berguna lagi.7
2.2. 3. Lansia di GKPS
7
John W. Santrock, Life Span Development, (Jakarta : Erlangga, 2002), 240.
8
GKPS, Tata Gereja dan Peraturan-peraturan GKPS (P.Siantar: Kolportase GKPS-Sinarta-Medan, 2003),
133-209
pemberdayaan warganya agar lebih berperan serta dalam keluarga, gereja,
masyarakat, dan negara. Seksi Lansia GKPS bertanggung jawab untuk: Berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan Seksi Lansia, Saling melayani di
antara warga Seksi Lansia dalam keadaan suka dan duka, Memberikan persembahan
khusus untuk pelayanan Seksi Lansia. dan berhak untuk: Memeroleh pelayanan
dalam keadaan suka dan duka, Memilih dan dipilih menjadi anggota Pengurus Seksi
Lansia dalam semua lingkup kepengurusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
Mempunyai hak bicara dan hak suara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lansia
GKPS memiliki beberapa kegiatan, antara lain 1. Mendalami Firman Tuhan dan
menghayatinya dalam hidup sehari-hari. 2. Mengajarkan peran dan fungsi anggota
Seksi Lansia sebagai teladan dan imam dalam keluarga. 3. Memperluas kecerdasan
dan keterampilan anggota Seksi Lansia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. 4. Melaksanakan tugas-tugas GKPS dikalangan Lansia khususnya dan
tugas-tugas GKPS umumnya.9
9
Pimpinan Sinode GKPS, Tata Gereja GKPS (Dokumen Sinode Bolon GKPS Ke-44 N0. 2), (P. Siantar:
Kantor Pusat gkps, 2020), 100
10
Pimpinan Pusat GKPS hal.sosialisasi tentang Covid-19, Pematangsiantar, 14 Maret 2020
11
Pimpinan Pusat GKPS hal.tentang pelaksanaan Kegiatan Keagamaan pada masa Pandemic,
pematangsiantar, 26 Maret 2021
memberikan tata ibadah beserta renungan kepada masing-masing keluarga.12 Perlahan
beberapa gereja GKPS dibuka dengan syarat mematuhi protokol kesehatan yang telah
ditetapkan. Bagi gereja harus menyediakan tempat mencuci tangan, pengukur suhu,
dan handsanitiser. Kegiatan sekolah minggu tetap ditiadakan menimbang anak-anak
kurang mengerti untuk menjaga jarak dan tentang penanganan covid-19. Lansia
disarankan agar beribadah dari rumah, tidak ikut serta datang ke gereja, lansia rentan
terpapar virus covid-19 karena daya tahan tubuh yang tidak kuat lagi terutama bagi
lansia yang memiliki riwayat penyakit dalam. 13 dan Pada 17 Juni 2021 pimpinan
sinode GKPS kembali memberikan himbaun kepada seluruh jemaat GKPS
dikarenakan adanya gelombang kedua penyebaran virus Covid-19 dan semakin
banyak jemaat GKPS yang terpapar covid-19 yang mengharuskan isolasi mandiri.
Mengikuti surat edaran pada tanggal 16 Juni 2021 dari Menteri Agama Republik
Indonesia tentang Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan di Rumah ibadat,
maka jemaat GKPS dihimbau agar kepada jemaat yang tinggal di daerah Zona merah,
agar berkoordinasi dengan aparat yang terkait. Jika tidak memungkinkan melakukan
ibadah, maka ibadah dilakukan secara on-li ne atau dengan mneyediakan tata ibadah.
Setiap acara yang berhubungan dengan gereja seperti pemberkatan dll, terlebih
dahulu meminta ijin kepada pihak yang terkait dan jika mendapatkan ijin maka tetap
menjaga protokol kesehatan yang telah dianjurkan.14
III. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa:
15
Hasil wawancara kepada Bv. Mannaidah Sinaga, pada Rabu, 08 September 2021, pukul 12:21
16
Hasil wawancara kepada Pdt. Devit Sumbayak, S.Th, Pada Rabu, 15 September 2021
1. Lansia adalah mereka membutuhkan perhatian, baik dalam keluarga, masyarakat
maupun gereja, sehingga mereka dapat menikmati kehidupannya secara wajar seiring
dengan proses penuaan yang terjadi.
2. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh evere acute respiratory
syndrome coronavirus (SARS-CoV-2) dan lansia adalah mereka yang mudah terpapar
penyakit Covid-19, terutama bagi yang memiliki penyakit dalam.
3. Lansia pada masa pendemic Covid -19 disarankan agar lebih baik tidak mengikuti
peribadahan di gereja, demi kesehatan lansia.
4. Lansia merupakan bidang kategorial yang baru sah di gereja GKPS pada sinode bolon
ke-44 tahun 2020
5. Lansia di GKPS ditengah pandemic Covid-19 tetap menerima pelayanan dari gereja,
baik kunjungan yang tetap mematuhi protokol kesehatan, dan juga beribadah yang
dilakukan dirumah, dengan tata ibadah dan renungan yang telah gereja siapkan juga
melalui ibadah virtual (youtube, live streaming).
IV. Daftar Pustaka
Sumber buku:
Alfons Deeken, Usia Lanjut, Yogyakarta : Kanisius, 1986
Daniel susanto. Pelayanan pastoral di Indonesia, Jakarta: mejelis jemaat GKI menteng,
2008
GKPS, Tata Gereja dan Peraturan-peraturan GKPS, P.Siantar: Kolportase GKPS-
Sinarta-Medan, 2003
Hanna Santoso dan Andar Ismail. Memahami Krisis lanjut Usia,Gunung Mulia,2012
John W. Santrock, Life Span Development, Jakarta : Erlangga, 2002
Pimpinan Sinode GKPS, Tata Gereja GKPS (Dokumen Sinode Bolon GKPS Ke-44 N0.
2), P. Siantar: Kantor Pusat gkps, 2020
Safrizal ZA, dkk, Pedoman umum menghadapi pandemic Covid-19, (Jakarta:
Kementerian Dalam Negeri,2020
Titik Respati dan Hilmi Sulaiman, Kopidpedia, Bandung: Pusat Penerbitan Universitas
(P2U) Unisba, 2020
Sumber lain:
Hasil wawancara kepada Bv. Mannaidah Sinaga, pada Rabu, 08 September 2021, pukul
12:21
Hasil wawancara kepada Pdt. Devit Sumbayak, S.Th, Pada Rabu, 15 September 2021
Pimpinan Pusat GKPS hal.sosialisasi tentang Covid-19, Pematangsiantar, 14 Maret 2020
Pimpinan Pusat GKPS hal.sosialisasi tentang pelaksanaan Kegiatan Keagamaan pada
masa Pandemic, Pematangsiantar, 17 Juni 2021
Pimpinan Pusat GKPS hal.tentang pelaksanaan Kegiatan Keagamaan pada masa
Pandemic, pematangsiantar, 26 Maret 2021
Vennetia R. Danes, panduan perlindungan lanjut usia berprespektif gender pada masa
Covid-19, (Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Republik
Indonesia)