wb Nama; : Pratiwi Tri Pujilestari NIM : 045275809 Jurusan : Administrasi Negara Asal : UPBJJ UT Makassar Izin menjawab,
1. A). PENGERTIAN IMAN
Iman merupakan kepercayaan (yang berkenan dengan agama), keyakinan dan
kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya. Iman diyakini dalam hati, yaitu dengan mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati adanya alam semesta dan segala isinya.
B. APA SAJAKAH RUKUN DARI KEIMANAN ITU?
· 1. Iman kepada Allah.
· 2. Iman kepada Malaikat. · 3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah. · 4. Iman kepada Nabi dan Rasul. · 5. Iman kepada Hari Akhir (Kiamat) · 6. Iman kepada Qada dan Qadar (Takdir)
2. Ciri-ciri orang yang beriman adalah sebagai berikut:
· Memiliki rasa takut kepada Allah SWT.
· Khusyu' dalam melaksanakan sholat. · Menjauhkan diri dari kegiatan yang sia-sia. · Senang mendengar dan membaca alquran. · Meneladai Rasul · Memiliki sifat sabar, tawakal, dan berakhlak baik.
Salah satu dalilnya pada QS Al Anfal ayat 2 yang berbunyi :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah Subhanahu Wata’ala gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat- ayatNya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” 3. A). Animisme/Dinamisme, Politeisme dan Henoteisme
Animisme merupakan Kepercayaan (dari bahasa Latin anima atau “roh”) yakni
kepercayaan kepada makhluk halus dan roh adalah asas kepercayaan agama yang awalnya muncul di sekitar manusia primitif. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua, pohon atau batu besar), memiliki jiwa yang mesti dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka. Dinamisme merupakan kepercayaan bahwa semua sesuatu memiliki tenaga atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan kehidupan. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu bisa menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dan lain-lain. Untuk memperoleh pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya. Secara harfiah politeisme berasal dari bahasa Yunani poly + theoi, yang artinya banyak Tuhan. Politeisme merupakan kepercayaan pada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan. Henoteisme merupakan sebuah pemahaman bahwa hanya ada satu dewa yang berkuasa di dalam dunia tanpa memungkiri akan keberadaan dewa-dewa lainnya. Henoteisme juga dipahami sebuah tahap keagamaan yang berada di antara politeisme ke monoteisme.
B). Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan Eklektisme
DEISME, yakni paham monoteisme yang menyatakan bahwa Tuhan yang
menciptakan alam namun ia berada di luar alam, dalam arti berlepas diri dari alam tersebut. Penciptaan Alam ini sudah sangat sempurna sehingga bisa berjalan berdasarkan pada hukum alam sehingga tak diperlukan lagi kontak dari Tuhan. PANTEISME, yakni paham monoteisme yang meyakini bahwa tuhan selaku yang menciptakan alam selalu ada bersama dengn alam dan tak bisa dipisahkan satu sama lain. TEISME, disebut juga dengan EKLEKTISME, yakni pemahaman monoteis yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan alam dengan sempurna dan tuhan pun tak ada bersama dengan alam namun tuhan DEKAT dengan alam. Menurut kepercayaan ini bahwa alam memang berjalan sesuai dengan hukum alam yang ada namun gerak alam tetaplah diatur Tuhan sebagai pencipta alam.