Anda di halaman 1dari 2

BENTUK-BENTUK AGAMA

Pada dasarnya bentuk Agama ada yang bersifat primitif dan ada pula yang dianut oleh
masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama-agama yang terdapat dalam
masyarakat primitif ialah Dinamisme, Animisme, Monoteisme, Henoteisme, Politeisme, dll,

 Agama Dinamisme

Agama yang mengandung kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Dalam faham ini
ada benda-benda tertentu yang mempunyai kekuatan gaib dan berpengaruh pada kehidupan
manusia sehari-hari. Kekuatan gaib itu ada yang bersifat baik dan ada pula yang bersifat jahat. Dan
dalam bahasa ilmiah kekuatan gaib itu disebut ‘mana’ dan dalam bahasa Indonesia ‘tuah atau sakti’.
Dalam ajaran agama ini mana atau kekuatan gaib dapat dikendalikan oleh seorang ahli kekuatan gaib
yang di Indonesia sering disebut tukang sihir atau dukun. Mana dari alam sekitar akan dipindahkan
oleh sang dukun kedalam benda tertentu yang kemudian diikatkan pada anggota badan seseorang
sebagai penjaga keselamatannya.

 Agama Animisme

Agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang bernyawa maupun tidak
bernyawa, mempunyai roh. Bagi masyarakat primitif roh masih tersusun dari materi yang halus
sekali yang dekat menyerupai uap atau udara. Roh dari benda-benda tertentu adakalanya
mempunyai pengaruh yang dasyat terhadap kehidupan manusia, Misalnya: Hutan yang lebat, pohon
besar dan berdaun lebat, gua yang gelap dll. Manusia diajarkan untuk menjaga hubungan baik
dengan roh-roh yang ada disekitarnya agar kehidupannya menjadi aman dan nyaman sehingga
manusia harus selalu menyenagkan hati para roh-roh tersebut dengan menyerahkan sesajen bagi
para roh.

 Agama Politeisme

Paham kepercayaan pada dewa-dewa. Dalam paham ini semua penganutnya bukan lagi hanya
memberi sesajen untuk menjaga keamanan diri mereka dari mala-petaka yang dapat ditimbulkan
oleh roh-roh namun mereka mulai menyembah sang dewa karena dewa diyakini memiliki kuasa
yang melebihi roh-roh yang dipercayai oleh penganut animisme, dewa meiliki kuasanya masing-
masing dalam mengatur alam lain halnya dengan roh-roh yang sifatnya masih sangat luas dan
cenderung tidak terlalu memiliki kuasa.

 Agama Henoteisme

Paham yang mempercayai satu Tuhan untuk satu bangsa, dan bangsa-bangsa lain memiliki
Tuhannya masing-masinng Yang mengandung paham Tuhan nasional yang terdapat dalam
perkembangan paham keagamaan masyarakat yahudi. Bangsa yahudi menganggap bahwa dewa
Yahweh telah mengalahkan semua dewa-dewa bangsa yahudi lain sehingga mereka memutuskan
dewa Yahweh sebagai Tuhan nasional bangsa yahudi.
 Agama Monoteisme

Paham agama ini telah meninggalkan fase keprimitifan dengan adanya pengakuan yang hakiki
bahwa Tuhan satu, Tuhan Maha Esa, Pencipta alam semesta dan seluruh isi kehidupan ini baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak. Dalam ajaran ini Tuhan bersifat Esa dan menjadi satu-satunya
yang dapat mengendalikan alam berbeda halnya dengan paham dinamisme, animisme dan
politeisme yang masih membagi-bagi kuasa dari Tuhan mereka. Disini tidak lagi menyembah
Tuhannya dengan cara yang mereka inginkan dan mereka buat-buat sesuai kehendak mereka,
namun dalam ajaran agama ini Tuhan lah yang menentukan bagaimana cara mengibadahiNya dan
manusia harus tunduk kepada “kemauan” Tuhan bukan sebalaiknya seperti yang terjadi pada ajaran
dinamisme, animisme, politeisme, dan henotisme.

Anda mungkin juga menyukai