Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGERTIAN
AGAMA WAHYU DAN
AGAMA BUDAYA

Dosen pengampu;

bu Uswatun Hasanah, M.pdi

Oleh ; giebrane fisabilillah sondana


Sony rizal
BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Merumuskan pengertian agama bukan suatu perkara mudah, dan ketidak
sanggupan manusia untuk mendefinisikan agama karena disebabkan oleh persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan kepentingan mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar
lagi, karena itu tidak mengherankan jika secara internal  muncul pendapat-pendapat
yang secara apriori menyatakan bahwa agama tertentu saja sebagai satu-satunya
agama samawi, meskipun dalam waktu yang bersamaan menyatakan bahwa agama
samawi itu meliputi Islam, Kristen dan Yahudi.
Sumber terjadinya agama terdapat dua katagori, pada umumnya agama
Samawi dari langit, agama yang diperoleh melalui Wahyu Illahi antara lain Islam,
Kristen dan Yahudi.—-dan agama Wad’i atau agama bumi yang juga sering disebut
sebagai agama budaya yang diperoleh berdasarkan kekuatan pikiran atau akal budi
manusia antara lain Hindu, Buddha, Tao, Khonghucu dan berbagai aliran keagamaan
lain atau kepercayaan.
Dalam prakteknya, sulit memisahkan antara wahyu Illahi dengan budaya,
karena pandangan-pandangan, ajaran-ajaran, seruan-seruan pemuka agama meskipun
diluar Kitab Sucinya, tetapi oleh pengikut-pengikutnya dianggap sebagai Perintah
Illahi, sedangkan pemuka-pemuka agama itu sendiri merupakan bagian dari budaya
dan tidak dapat melepaskan diri dari budaya dalam masa kehidupannya, manusia
selalu dalam jalinan lingkup budaya karena manusia berpikir dan berperilaku.
Atas dasar itu kami tim penulis membuat makalah yang bertujuan untuk mencoba
memberi pemahaman apa yang dimaksud agama wahyu dan agama budaya, yang
disertai dengan persamaan dan perbedaan dari masing-masing agama tersebut.

B.      Rumusan masalah
1.      Apa pengertian agama wahyu dan agama budaya?
2.      Apa saja persamaan dan perbedaan agama wahyu dan agama budaya?
3.      Mengapa agama yahudi dan nasrani yang sekarang bukan lagi agama wahyu?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN AGAMA WAHYU DAN AGAMA BUDAYA
1.       Agama wahyu
Agama wahyu di sebut juga agama samawi,agama langit,agama profetis,revealed
religion. Agama wahyu tidak di ciptakan oleh manusia tetapi agama yang didasarkan
kepada wahyu dari Allah, contoh agama islam , agama yahudi dan agama nasrani.
seperti di jelaskan dalam arti ayat di bawah ini. “sesungguhnya Kami telah
memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada
Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula)
kepada Ibrahim, Isma`il, ishak, Ya`qub dan anak cucunya, `Isa, Ayyub, Yunus, Harun
dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. [QS. An-Nisa`: 163]” Agama
wahyu memiliki kitab suci yang turun dari langit. Kitab suci itu datang langsung dari
tuhan, bukan hasil ciptaan manusia.
Dan diturunkan lewat malaikat Jibril as, kepada para nabi. Lalu para nabi
mengajarkan isi wahyu itu kepada umatnya. Jadilah kumpulan wahyu itu sebagai
kitab suci. Itu adalah prosesturunnya Al-Quran. Atau bisa jadi Allah SWT
menurunkan kitab itu sekaligus dalam satu penurunan, seperti yang terjadi para kitab-
kitab suci yang turun kepada Bani Israil. Dari sisi isi materi, umumnya kitab suci
agama samawi berisi aturan dan hukum. Kitab-kitab itu bicara tentang hukum halal
dan haram.
Selain itu Konsep tentang Tuhannya adalah tauhid Agama samawi/wahyu
selalu mengajarkan konsep ketauhidan, baik Islam, yahudi atau pun nasrani. Tuhan
itu hanya satu, bukan dua atau tiga, ataupun banyak.
2.       Agama
budaya
Agama budaya atau sering di kenal sebagai agama ardli ,agama bumi,agama
filsafat, agama ra’yu, natural religion, non revealed religion. Yang konsep Tuhannya
tidak di ketahui secara pasti contoh agama ini adalah agama hindu, budha Konghucu,
Shinto, dan lainnya, agama ardli mempunyai kitab yang dianggap suci, namun bukan
wayhu yang turun dari langit. Kitab yang mereka anggap suci itu hanyalah karangan
dari para pendeta, rahib, atau pun pendiri agama itu. Bukan wayhu, bukan firman,
bukan kalamullah, bukan perkataan tuhan.
 Adapun kitab suci agama ardhi umumnya lebih banyak bicara tentang pujian,
kidung, nyanyian, penyembahan.Dari sisi isi materi, umumnya kitab suci agama
samawi berisi aturan dan hukum. Kitab-kitab itu bicara tentang hukum halal dan
haram. Adapun kitab suci agama ardhi umumnya lebih banyak bicara tentang pujian,
kidung, nyanyian, penyembahan. agama ardhi umumnya punya konsep bahwa tuhan
itu ada banyak.

Walaupun ada yang paling besar dan senior, tetapi masih dimungkinkan
adanya tuhan-tuhan selain tuhan senior itu, yang boleh disembah, diagungkan,diabdi
dan dijadikan sesembahan oleh manusia. Konsep bertuhan kepada banyak objek ini
dikenal dengan istilah polytheisme. Agama dan kepercayaan yang beredar di Cina
telah mengarahkan bangsa itu kepada penyembahan dewa-dewa.Ada dewa api, dewa
air, dewa hujan, dewa tanah, dewa siang, dewa malam, bahkan ada dewa yang
kerjanya minum khamar, dewa mabok. Kepercayaan bangsa-bangsa di Eropa pun
tidak kalah serunya terhadap konsep dewa-dewa ini.Semua bintang di langit dianggap
dewa, diberi nama dan dikait-kaitkan dengan nasib seseorang.
Kemudian ada dewa senior di gunung Olympus, Zeus namanya.Dewa ini
punya anak, setengah dewa tapi setengah manusia, Hercules namanya.Lalu para dewa
itu bertindak-tanduk seperti manusia, bahkan hewan. Ada yang perang, ada yang
berzina, ada yang mabuk-mabukan bahkan ada dewa yang kerjaannya melacurkan
diri. Kepercayaan bangsa Romawi kuno hingga hari ini masih saja berlangsung
masyarakat barat, mereka masih sangat kentalmempercayai adanya dewa-dewa
itu.Kedua agama tersebut mempunyai cirri-ciri yang sangat bebeda , dan dengan
memperhatikan ciri-ciri yang ada dapat di ketahui apa yang di sebut agama wahyu
dan agama budaya.

B.     CIRI-CIRI AGAMA WAHYU DAN AGAMA BUDAYA

Agama wahyu mempunyai cirri-cri antara lain :


1.      Berasal dari wahyu Allah ,jadi bukan ciptaan manusia atau siapapun selainAllah.
2.      Ajaran ketuhanan monetheisme (tauhid) mutlak.
3.      Di sampaikan oleh manusia yang di pimpin oleh Allah sebagainabi/rosulnuya
4.      Mempunyai kitab suci yang otentik(asli), bersih dari campur tanganmanusia.
5.      Ajaran-ajaran bersifat tetap tidak berubah-ubah walaupun tafsirnya dapat berubah
sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan pengiku-pengikutnya.

Agama budaya mempunyai cirri-ciri antara lain:


1.      Hasil fikiran dan atau perasaan manusia.
2.      Ajaran ketentuan paling tinggi monotheisme nisbi, bahkan kadang-kadang
dinanisme,  animism atau polithisme.
3.      Tidak di sampaikan oleh nabi/rosul Allah.
4.      Umumnya tidak mempunyai kitab suci . kalaupun ada sudah mengalami perubahan-
perubahan(bertambah dan berkurang) dalam pejalanan sejarahnya.
5.      Ajaran-ajarannya berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal fikiran para  pengikut-
pengikutnya.
6.      Disampaikan oleh manusia yang dipilih allah sebagai utusan-nya

Persamaan agama wahyu dengan agama budaya


1.      Agama wahyu( samawi) dan agama budaya(ardhi) persamaannya adalah Sama-sama
agama yang di dalamnya mengajarkan tata karma.
2.      Memiliki sumber/landasan
3.      Mempunyai tujuan untuk kehidupan yang lebih baik dan teratur.

C. PENYIMPANGAN NASRANI DAN YAHUDI DARI


KARAKTERISTIK AGAMA SAMAWI
Sebagai agama samawi, agama nasrani dan yahudi awalnya memenuhi 4
kriteria di atas. Namun seiring dengan berjalannya waktu, satu persatu karakteristik
itu tanggal dan lenyap. Sepeninggal para nabi mereka, keadaan menjadi berubah 180
derajat.

1. Agama Diciptakan oleh Tokoh Agama


Tidak ada lagi konsep bahwa agama itu berasal dari tuhan, sebab para pemuka
agama baik pendeta, rahib, atau pun tokoh spiritul mereka telah mulai membuat
sendiri agama itu, tambahan demi tambahan di sana sini mulai dibuat. Pengurangan-
pengurangan juga acap dilakukan. Walhasil, dalam waktu yang singkat, agama
nasrani dan yahudi sudah bukan lagi bersifat samawi, karena nyaris sudah dipermak
habis-habisan oleh para tokohnya.
Allah subhanahu wata’ala tegas sekali menyatakan bahwa apa dilakukan oleh
umat nasrani dan yahudi itu sama saja dengan menyembah para tokoh
agama.”Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai
tuhan selain Allah dan Al-Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa
yang mereka persekutukan.(QS. At-Taubah: 31)
Para tokoh agama nasrani dan yahudi dilaknat oleh Allah karena mereka
punya kebiasan mengubah isi kitab suci. Dan umat Islam tidak terlalu diminta untuk
berharap terlalu banyak dari umat nasrani dan yahudi untuk beriman.
“Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu,
padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka
mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (QS. Al-
Baqarah: 75)

2. Menyembah Nabi dan Orang Shalih


Penyimpangan berikutnya adalah umat nasrani dan yahudi sudah tidak lagi
menyembah Allah yang Esa, tetapi menambahi satu lagi sebagai tuhan baru (junior),
yaitu nabi mereka sendiri.
Konsep kenabian agama samawi telah mereka hancurkan, diganti dengan
konsep penyembahan kepada orang suci. Maka dibuatlah patung-patung para nabi
dan orang-orang shalih. Patung itu semula hanya sekedar untuk pengingat, namun
beberapa generasi berikutnya mulai memberikan takzhim, penghormatan hingga
berakhir dengan penyembahan.
Ketika nabi Muhammad SAW dilahirkan di Makkah tahun 570 Masehi, di
seputar ka’bah sudah bertengger 360 patung para nabi dan orang shalih. Dari mana
datangnya patung-patung yang disembah?
Awalnya datang dari negeri Yaman yang saat itu berpenduduk nasrani. Umat
nasrani sedunia 500-an tahun setelah ditinggalkan oleh nabi Isa alaihissama, sudah
menjadi penggemar penyembahan patung nabi dan orang shalih mereka.
Dari mana datangnya penyembahan patung di kalangan umat nasrani?
Datang dari Eropa, ibukota dan surga para dewa sesembahan. Patung dan
penyembahan berhala datang dari Eropa para saat negeri Eropa didatangi oleh agama
nasrani yang masih bersih dari bumi Palestina.
Sayang sekali, agama nasrani ini meski diterima di Eropa, namun nasibnya
apes sekali. Alih-alih mentauhidkan bangsa Eropa, agama ini malah diberhalakan di
Eropa. Masuklah paham keberhalaan khas Eropa dan diasimilasi di dalam agama
nasrani. Sampai 300 tahun kemudian, resmilah nabi Isa naik pangkat menjadi tuhan
dalam pemahaman agama ini. Lalu bunda Mariam yang di dalam Quran disebutkan
sebagai wanita yang suci dan beriman, juga ikut-ikutan dijadikan tuhan, disembah
dan dipatungkan.
Ketika Al-Quran turun 200 tahun kemudian, vonis Allah kepada agama dan
orang-orang nasrani yang berpaham Polytheisme ini tegas dan jelas: KAFIR.
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah
ialah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih berkata, “Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan
tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun. (QS. Al-Maidah: 72)
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Bahwasanya Allah
salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari
Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti
orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(QS. Al-
Maidah: 73)
3. Memalsu Kitab Suci
Kitab suci Injil yang asalnya adalah firman Allah subhanahu wata’ala, lama
kelamaan berubah isinya menjadi karangan Petrus, Yohanes, Markus, Lukas, dan
lainny. Bukan lagi firman Allah tetapi karangan manusia.
Kitab itu lalu diperdebatkan keotentikannya oleh mereka sendiri, maka
berdirilah sekte-sekte yang saling berbeda. Muncul aliran-aliran gereja yang saling
mengkafirkan.
Awalnya bermula dari tidak adanya naskah asli Injil. Yang ada hanya catatan-
catatan yang tidak pernah terjaga keasliannya. Ditambah lagi ciri khas para pemuka
agama nasrani yang punya hobi membuat tambahan, sisipan, bahkan sampai
menghapus naskah asli, demi sekedar kepentingan pribadi.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Agama wahyu dan agama budaya merupakan suatu kepercayaan yang
bertujuan untuk mengatur hidup manusia dengan batasan-batasan atau bisa disebut
dengan aturan-aturan. Namun antara agama wahyu dan agama budaya sangat berbeda
dalam hal asal usul, sumber pedoman dan tuhannya.
Agama wahyu  turun atas dasar wahyu Alloh SWT, contoh islam, yahudi, dan
nasrani. Sedagkan agama budaya lahir atas dasar hasil pikir manusia sendiri,contoh
budha, hindu, konguchu dll.
Hal yang cukup menarik adalah menyimpangnya yahudi dan nasrani dari
karakteristik agama wahyu, ini dikarenakan kedua keyakinan tersebut sudah merubah
isi dari kitab mereka yang aslinya turun langsung dari Alloh SWT, dan men-
Tuhankan nabi mereka. Ini bertentangan dari ciri-ciri agama wahyu.

DAFTAR PUSTAKA
http://duniabaca.com/pengertian-dan-karakteristik-agama-samawi-dan-ardhi.html
http://id.scribd.com/doc/72459928/Tugas-Mata-Kuliah-Agama
http://budisugengyuliawan.blogspot.com/http://kerajaanagama.wordpress.com/2009/11/14/agama-
langit-dan-agama-bumi/

Anda mungkin juga menyukai