Anda di halaman 1dari 7

UJIAN SEMESTER GANJIL

2021-2022

Disusun Untuk Memenuhi Final


Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Oleh :
Febry Rossalina S.

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2021
1. Setelah reformasi terjadi di Indonesia pada tahun 1988, maka dilakukan perubahan atau
amandemen Undang –Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
a. Jelaskan apa saja yang menjadi tuntutan reformasi, sehingga UUD 1945 perlu
diaamandemen?
Jawab : Perubahan UUD 1945 untuk menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara
demokrasi dan hukum. Perubahan tersebut sebagai respon tuntutan reformasi
pada waktu itu. Tuntutan tersebut antara lain dilatar belakangi oleh praktek
penyelenggaraan negara pada masa pemerintahan rezim Soeharto. Alasan
filosofis, historis, yuridis, sosiologis, politis, dan teoritis juga mendukung
dilakukannya perubahan terhadap konstitusi. Selain itu adanya dukungan luas
dari berbagai lapisan masyarakat. Perubahan UUD 1945 bukannya tanpa
masalah. Karena ada sejumlah kelemahan sistimatika dan substansi UUD pasca
perubahan seperti inkonsisten, kerancuan sistem pemerintahan dan sistem
ketatanegaraan yang tidak jelas. Perubahan Undang-Undang Dasar ternyata
tidak dengan sendirinya menumbuhkan budaya taat berkonstitusi.
b. Jelaskan pula apa yang menjadi kesepakatan dasar dalam melakukan amandemen UUD
1945.
Jawab : yang menjadi kesepakatan dasar dalam melakukan amandemen UUD 1945 yaitu
• Tidak mengubah pembukaan UUD 1945 karena di dalam pembukaan UUD
1945 terdapat staatsidee (dasar/ideologi) berdirinya NKRI, dasar negara, dan
cita-cita negara. Pembukaan UUD 1945 memuat dasar filosofis dan dasar
normatif yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945. Jika ingin
mengubah sedikitpun isi pembukaan UUD 1945, maka Negara Kesatuan
Republik Indonesia harus bubar terlebih dahulu.
• Negara Kesatuan Republik Indonesia haruslah dipertahankan karena negara
kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak berdirinya negara Indonesia
dan dipandang paling tepat untuk sebuah bangsa majemuk. Perubahaan
UUD 1945 juga diharapkan tidak mengganggu eksistensi negara.
• Sistem pemerintahan presidensial dipertegas untuk memperkukuh sistem
pemerintahan yang stabil dan demokratis. Sistem pemerintahan presidensial
juga telah dipilih oleh para pendiri negara ini pada tahun 1945. Selain itu,
salah satu tujuan perubahan UUD 1945 adalah untuk memperbaiki dan
menyempurnakan penyelenggaraan negara agar lebih demokratis. Sistem
pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintah negara republik
dimana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan
kekuasaan legislatif.
• Kesepakatan keempat dibuat untuk meniadakan penjelasan UUD 1945.
Peniadaan penjelasan UUD 1945 bertujuan untuk menghindari kesulitan saat
menentukan status “Penjelasan” dari sisi sumber hukum dan tata urutan

1
peraturan perundang-undangan. Selain itu, BPUPKI dan PPKI telah menyusun
Pembukaan dan Batang Tubuh (pasal-pasal) UUD 1945 tanpa penjelasan.
• Perubahan dengan cara adendum artinya tetap mempertahankan naskah asli
UUD 1945 dan naskah perubahan UUD 1945 diletakkan melekat pada naskah
asli. Sehingga sesungguhnya UUD 1945 dalam satu naskah memuat UUD
1945 sebelum diamandemen, amandemen I, amandemen II, amandemen III,
dan amandemen IV. Kesalahan seringkali dilakukan dengan menyatukan
seluruh UUD 1945 beserta amandemennya seperti kebanyakan buku UUD
1945 yang beredar saat ini di pasaran.
2. Dalam kehidupan manusia ditengah-tengah masyarakat senantiasa berhubungan (tidak dapat
melepaskan diri) dengan nilai-nilai, norma, dan moral.
a. Secara singkat uraikan apa makna dari ketiganya ?
Jawab : makna dari nilai, norma, dan moral
• nilai diartikan sebagai harga, makna, isi, semangat, konsep, teori dan pesan
sehingga bermakna secara fungsional. Nilai bersumber pada budi yang
berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai
sebagai suatu sistem (sistem nilai) merupakan salah satu wujud kebudayaan,
di samping sistem sosial dan karya. Oleh karena itu, nilai dapat dihayati atau
dipersepsikan dalam konteks kebudayaan, atau sebagai wujud kebudayaan
yang abstrak. Dalam menghadapi alam sekitarnya, manusia didorong untuk
membuat hubungan yang bermakna melalui budinya.
• Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan yang buruk, yang menyangkut
tingkah laku dan perbuatan manusia. Pengertian moral/ Moralitas adalah
suatu tuntutan perilaku yang baik yang dimiliki oleh individu. Moralitas,
tercermin dalam pemikiran/konsep, sikap, dan tingkah laku. Dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, moral sangat penting untuk
ditanamkan pada anak usia dini, karena proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan sejak sekolah dasar memang bertujuan untuk
membentuk Moral anak, yaitu moral yang sesuai dengan nilai falsafah
hidupnya.
• Norma adlah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan motivasi tertenu. Norma adalah sumber dasar
hukum yang menguatkan kedudukan konsep, nilai, dan moral serta perilaku
yang dilakukan. Norma sesungguhnya perwujudan martabat manusia
sebagai makhluk budaya, sosial, moral, dan religi. Norma merupakan
kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.
Oleh sebab itu norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama,
norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum, dan norma sosial.
b. Jelaskan hubungan ketiganya !
Jawab : Nilai mengandung harapan atau sesuatu yang diinginkan oleh manusia. Oleh
karena itu nilai bersifat normatif yang merupakan keharusan untuk diwujudkan

2
dalam tingkah laku kehidupan manusia. Moral itu sendiri berarti kelakuan atau
tingkah laku. Setiap manusia dalam tindakan dan tingkah laku perbuatan
digerakkan oleh nilai-nilai. Semua tingkah laku perbuatan manusia harus
berpedoman pada norma-norma kehidupan, seperti norma hukum, norma
kesopanan, norma kesusilaan, norma kejujuran dan lain sebagainya. Dengan
demikian hubungan nilai, moral, dan norma adalah merupakan suatu keharusan,
berupa ide dan ide ini memberi pedoman, ukuran bagi manusia,
pedoman/ukuran ini berupa norma, baik dalam hubungannya dengan manusia
lain, alam dan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Salah satu hakekat/makna pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara Republik Indonesia
adalah sebagai dasar negara (filsafat negara).
a. Jelaskan nilai-nilai filosofis-idieologis Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menjiwai dan melandasi norma-norma yurudis-konstitusional dalam batang tubuhnya
(pasal-pasalnya) ?
Jawab : Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 ini
bersifat yuridis - konstitusional. Artinya nilai pancasila sebagai norma dasar
negara (Grundnorm, kaidah negara yang fundamental) bersifat imperatif ;
artinya mengikat dan memaksa semua yang ada didalam wilayah kekuasaan
hokum negara RI untuk setia melaksanakan, mewariskan, mengmbangkan dan
melestarikannya. Pancasila sebagai dasar - dasar filosofis terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945 yang merupakan kesepakatan pertama penyangga
konstitusionalisme. Dengan tidak diubahnya Pembukaan UUD 1945, maka tidak
berubah pula kedudukan pancasila sebagai dasar - dasar filosofis bangunan
negara republik Indonesia, yang berubah adalah sistem dan institusi untuk
mewujudkan cita-cita berdasarkan nilai-nilai pancasila dan perkembangan
masyarakat. Pancasila mengakui dan melindungi baik hak-hak individu maupun
hak masyarakat baik di bidang ekonomi maupun politik. Dengan demikian
ideologi kita mengakui secara selaras baik kolektivisme maupun individualisme.
b. Jelaskan susunan tata nilai kebangsaan dan kenegaraan Indonesia berdasarkan Pancasila
dalam UUD 1945 ?
Jawab : Nilai-nilai Pancasila bersifat universal, sehingga harus diinternalisasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk pembangunan hukum. Dalam
kaitannya dengan pembangunan, hukum mempunyai fungsi sebagai pemelihara
ketertiban dan keamanan, sarana pembangunan, penegak keadilan dan
pendidikan masyarakat.
Negara hukum Pancasila mengandung lima asas, yaitu :
• Pertama, asas Ketuhanan Yang Maha Esa. Asas ini tercantum pada
Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV, yaitu “… maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Berdasarkan
pernyataan ini, Indonesia merupakan negara yang ber-Tuhan, agama
dijalankan dengan cara yang berkeadaban, hubungan antar umat beragama,

3
kegiatan beribadahnya dan toleransi harus berdasarkan pada Ketuhanan.
Kebebasan beragama harus dilaksanakan berdasarkan pada tiga pilar, yaitu
freedom (kebebasan), rule of law (aturan hukum) dan tolerance (toleransi).
• Kedua, asas perikemanusiaan universal. Asas ini mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan, juga mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban asasi manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
ras, warna kulit, kedudukan sosial, dan lainnya. Dalam Pembukaan UUD 1945
merupakan perwujudan dari asas perikemanusiaan dalam hukum positif
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari hal ini terlihat pada lembaga-lembaga
yang didirikan untuk menampung segala yang tidak seimbang dalam
kehidupan sosial.

• Ketiga, asas kebangsaan atau persatuan dalam kebhinekaan, yaitu setiap


warga negara mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Asas
ini menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia bebas untuk menentukan
nasibnya sendiri dan berdaulat, sehingga tidak membolehkan adanya
campur tangan (intervensi) dari bangsa lain dalam hal mengenai urusan
dalam negeri.
• Keempat, asas demokrasi permusyawaratan atau kedaulatan rakyat.
Penjelmaan dari asas ini dapat dilihat pada persetujuan dari rakyat atas
pemerintah itu dapat ditunjukkan bahwa presiden tidak dapat menetapkan
suatu peraturan pemerintah, tetapi terlebih dahulu adanya undang-undang
artinya tanpa persetujuan rakyat Presiden tidak dapat menetapkan suatu
peraturan pemerintah.
• Kelima, asas keadilan sosial. Asas ini antara lain diwujudkan dalam
pemberian jaminan sosial dan lembaga negara yang bergerak di bidang sosial
yang menyelenggarakan masalah-masalah sosial dalam negara.
4. Antara ajaran idiologi liberal dan komunis itu terdapat perbedaan prinsipil. Jelaskan kelemahan
kedua idiologi tersebut dibanding dengan idiologi pancasila ?
Jawab : kelemahan dari idiologi liberal dan komunis dibanding idiologi pancasila yaitu Mematikan
inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat, Sering terjadi
monopoli yang merugikan masyarakat sehingga Masyarakat tidak memiliki kebebasan
dalam memiliki sumber daya, penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta sehingga
pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sedangkan ideologi
pancasila, Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah
sehingga tidak mengorbankan rakyat. Dan menurut saya, tidak ada ideology yang lebih
cocok untuk bangsa Indonesia dibandingkan dengan Ideologi Pancasila, karena Ideologi
Pancasila merupakan jati diri dan inti dari keberagaman Agama, keberagaman budaya,
keberagaman suku dan keberagaman karakter bangsa Indonesia. Oleh karenanya Ideologi
Pancasila saling melengkapi antara sila satu dengan sila yang lainnya, maka Pancasila tidak

4
dapat digantikan dengan ideology yang lain. Yang harus diperbaiki bukan ideology nya,
akan tetapi para pengemban amanah negri ini dan masyarakatnya-lah yang harus benar-
benar mengerti dengan inti sari ideology Pancasila.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum dasar. Hukum dasar ada dua (2), sebutkan dan
jelaskan keduanya ?
Jawab : hukum dasar adalah aturan-aturan dasar yang dipakai sebagai landasan dan sumber bagi
berlakunya seluruh hukum atau peraturan atau perundang-undangan dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara pada suatu negara. bahwa UUD suatu negara,
hanya sebagian dari pengertian konstitusi, yaitu konstitusi yang tertulis (hukum dasar)
negara itu.
hukum dasar dapat dibedakan atas dua, yaitu :
1) UUD sebagai hukum dasar yang tertulis yang menjadi sumber dari peraturan-
peraturan & perundang-undangan. aturan-aturan dasar yang mengatur
penyelenggaran negara pada umumnya dalam bentuk tertulis seperti contoh :
UUD dalam konteks keindonesian. UUD 1945 yang berlaku di negara kesatuan
republik indonesia, merupakan UUD tertulis.
2) UUD berlaku juga sebagai hukum dasar yang tidak tertulis, ialah aturan-aturan
yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun
tidak tertulis. Contoh : pidato kenegaraan oleh presiden pada setiap tanggal 16
Agustus. hukum dasar tidak tertulis mempunyai sifat yaitu merupakan kebiasaan
yang terpelihara dalam praktek penyelenggaran negara & tidak bertentangan
dengan hukum dasar tertulis (berjalan sejajar), bersifat sebagai pelengkap aturan
ketatanegaraan yang tidak terdapat dalam UUD (kesepakatan).
6. Jelaskan apa yang dimaksud Indonesia adalah negara hukum (rechststaat) bukan negara
kekuasaan (machstaat), serta ciri negara tersebut !
Jawab : Indonesia Negara hukum (rechstaat) yaitu Negara yang bertujuan untuk
menyelenggarakan ketertiban hukum, yakni tata tertib yang umumnya berdasarkan
hukum yang terdapat pada rakyat. Negara hukum menjaga ketertiban hukum supaya
jangan terganggu dan agar semuanya berjalan menurut hukum. Negara hukum ialah
negara yang susunannya diatur dengan sebaik-baiknya dalam undang-undang
sehingga segala kekuasaan dari alat-alat pemerintahannya didasarkan hukum. Rakyat
tidak boleh bertindak sendiri-sendiri menurut semuanya yang bertentangan dengan
hukum. Negara hukum itu ialah negara yang diperintahi bukan oleh orang-orang,
tetapi oleh undang-undang (state the not governed by men, but by laws). Karena itu,
di dalam negara hukum, hak-hak rakyat dijamin sepenuhnya oleh negara dan terhadap
negara, sebaliknya dengan tunduk dan taat kepada segala peraturan pemerintah dan
undang-undang negara. Di sini, pengertian negara hukum dihubungkan dengan
organisasi intern dan struktur negara yang diatur menurut hukum. Setiap tindak atau
tingkah laku penguasa maupun rakyatnya harus berdasarkan hukum dan sekaligus
dicantumkan tujuan negara hukum, yaitu menjamin hak-hak asasi rakyatnya.
Indonesia bukan negara kekuasaan (machstaat) negara yang bertujuan untuk
memelihara dan mempertahankan kekuasaan semata-mata. ciri-ciri negara hukum

5
(rechtsstaat) menurut Friedrich Julius Stahl yaitu Terdapat jaminan atas hak asasi
manusia (HAM), Terdapat pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin
HAM, Terdapat pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan, Terdapat peradilan
administrasi untuk menyelesaikan perselisihan.

Anda mungkin juga menyukai