Anda di halaman 1dari 4

"jcU

G
w
7
4
R
LC
T
D
M
vS
,yN
u
H
8
9
1
O
0
-3
6
J2
B
K
.X
lV
o
sId
it)h
Nama Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Nama Mahasiswa
NIM
Program Studi
UPBJJ

(p
g
n
a
b
m
rk
e
P:
:
:
:
:
:
TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

Bahasa Indonesia
MKWU4108
Pratiwi Tri Pujilestari
045275809
S1 Administrasi Negara
Makassar

1. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil


kongres VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
2. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda
harus disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh.

Jawab: Masih, karena untuk menjaga persatuan dan integrasi dinegara kita yang memiliki
perbedaan, hal yang dapat menyatukan kita adalah semua karena bahasa Indonesia. Sehingga
kita sebagai bangsa Indonesia masih harus menjaga dan menggunakan bahasa Indonesia.

Contohnya saat kita bertemu dengan teman yang berbeda suku, bahasa daerah kita berbeda
maka dari itu Bahasa Indonesia yang kita gunakan untuk berkomunikasi.

3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!

Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel di atas.

1) Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut
Anda penting?
2) Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda perlukan
pada bacaan tersebut.
3) Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang Andaperoleh dari
bacaan tersebut.
4) Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan
bacaan/wacana tersebut.
5) Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda
perlukan sesuai daftar pertanyaan sudah cukup?

Jawab:

1. Survey
Judul Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
Nama Majalah https://www.kompasiana.com/buyungokita/
(Sumber) %205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi-positif-parenting-budaya-
jepang?page=all#section2
Bagian Pembuka Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi
kesadaran masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-
ilmu parenting agar dapat diimplementasikan bagi putra-putrinya,
atau sebagai bekal untuk membina rumah tangga di kemudian
hari. Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter,
berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.
Sub Judul Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat, Orang
tua adalah cerminan anak, Orang tua dan anak adalah
setara, Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.
Bagian Penutup Setelah membaca gaya asuh orang tua di Jepang, dapat
dipahami bahwa gaya asuh mereka merupakan perpaduan antara
sedikit gaya permisif dan gaya authoritative (berwibawa).
Demikian, perbedaan gaya asuh orang tua di amerika dan gaya
asuh orang tua di Jepang
Penulis Buyung Okita
Tahun Terbit 2020
2. Question

a. Apa saja jenis-jenis gaya parenting?


b. Apa saja fase-fase gaya asuh orang tua di Jepang?
c. Jenis gaya asuh orang tua apa yang diterapkan di Jepang?

3. Read

a. Jenis – jenis Parenting ada 4, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif.
b. Fase – Fase gaya asuh orang tua di Jepang
i. Fase Balita (0-5 Tahun), anak diajak untuk bersosialisasi dengan keluarga dan
kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan mudah
bersosialisasi. Orang tua beranggapan sebisa mungkin menemani putra-
putrinya.
ii. Fase Anak - Anak (5-15 Tahun), Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat
berkontribusi melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun
temurun. Pada fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai hak
dan kewajiban anak, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
iii. Fase Remaja (15-20 Tahun), Fase ini mempersiapkan anak untuk
melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan keluarga serta belajar
bertingkahlaku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang). Anak mulai
diajarkan independent (mandiri) dan dipersiapkan untuk dapat siap menjadi
orang dewasa.

c. Jenis Gaya Asuh Orang Tua di Jepang merupakan perpaduan antara sedikit gaya
permisif dan gaya authoritative (berwibawa).

4. Recite

A. Jenis gaya asuh orang tua pada umumnya ada 4 yaitu:


 Otoriterdimana orang tua Memaksakan kehendaknya tanpa begitu
memperhatikan perspektif anak.
 Berwibawa dimana orang tua menjadi panutan teladan bagi anak – anaknya.
 Permisif dimana orang tua tidak memberikan batasan – batasan pada anaknya.
 Protektif dimana orang tua banyak memberikan batasan – batasan pada anaknya.
B. Fase – fase gaya asuh orang tua di Jepang
 Fase Balita (0-5 Tahun), pada fase ini hubungan orang tua dan anak sangat
dekat, orang tua sebisa mungkin menemani anak – anaknya, pada fase ini anak
dibiarkan bebas bereksplorasi.
 Fase Anak – anak (5-15 Tahun), pada fase ini anak mulai diajak dan diajarkan
disiplin, mulai diberi batasan – batasan.
 Fase Remaja (15-20 Tahun), Pada Fase ini anak dipersiapkan untuk menjadi
dewasa, orang tua memberikan ruang untuk anak menjadi lebih mandiri,
sehingga hubungan orang tua dan anak tidak hanya sebatas orang tua tetapi juga
menjadi teman.
C. Dilihat dari Fase – fase yang ada Nampak jelas Jenis gaya asuh orang tua di Jepang
adalah perpaduan antara Gaya Permisif dan gaya berwibawa, dimana anak diberi
kebebasan namun peran orang tua tetap menjadi panutan bagi anak – anak nya.

5. Review

Ada Empat Jenis Parenting yaitu Otoriter, Berwibawa, Permisif dan Protektif. Di Jepang
Gaya asuh orang tua diterapkan pada beberapa fase seperti fase Balita (0-5 Tahun), Fase
Anak – Anak (5-15 Tahun) dan Fase Remaja (15-20 Tahun). Pada masing – masing fase ini
gaya asuh orang tua di Jepang berkembang dari Gaya Permisif perlahan menjadi Gaya
Berwibawa, Pada fase balita dibiarkan untuk bebas bereksplorasi, lalu pada fase anak – anak
mulai diajarkan kedisiplinan hingga pada fase remaja orang tua mempersiapkan anak – anak
nya untuk mandiri untuk menjadi dewasa. Meskipun terjadi pergeseran dan perubahan nilai
budaya barat yang menginspirasi, Namun gaya asuh orang tua di Jepang dalam menyayangi
anak – anaknya tidak berubah.

Referensi :

https://www.coursehero.com

Anda mungkin juga menyukai