T1 1
η t = 1− =1 − k -1
T2 ε (3.5)
Tekanan Efektif Purata (mep) dinyatakan dalam rasio eksplosi.
T2 = T4 εk-1
T3 = α T2
= α T1 εk-1 (3.6)
T4 T3
=
T1 T2
T4 = α T1 (3.7)
Cv[ ( T3 − T2 ) − ( T4 − T1 ) ]
mep =
ε −1
=
[
CvT1 ( αε k −1 − ε k −1 ) − ( α − 1) ]
ε −1
=
[
CvT1 ε k −1 ( α − 1) − ( α − 1) ]
ε −1
=
[
CvT1 ( α - 1) − (ε k-1 − 1) ] (3.8)
ε −1
Karena P1V1 = RT1
= (Cp-Cv) T1
= Cv (k-1) T1
P1V1
C v T1 =
k -1
P1 ε
=
k -1
Disubstitusikan ke persamaan (3.8.)
P1 ε (α −1)(ε k −1 −1)
mep = (3.9)
(k - 1)(ε −1)
Dalam praktek sebenarnya, motor dengan siklus 4 langkah, torak melakukan 4 jenis
langkah untuk setiap siklusnya, yaitu : langkah Hisap, kompresi, kerja dan pembuangan.
Selama a – 1, katup masuk terbuka, sehingga campuran udara-bahan bakar terisap
kedalam silinder (lihat Gambar 3.1).
Selama proses 1-2 campuran tersebut dikompresikan mencapai tekanan P, dan volume
minimum atau disebut volume sisa (clearance volume). Campuran kemudian dinyalakan
dengan loncatan bunga api busi dan terjadilah proses pembakaran pada volume konstan yang
mengakibatkan terjadinya kenaikan tekanan mencapai P3.
Selama proses 3-4, langkah ekspansi mencapai volume maksimum, dan torak
menghasilkan kerja. Pada titik 4, katup buang terbuka, sehingga gas hasil pembakaran secara
cepat keluar dari dalam silinder dan tekanannya turun mencapai tekanan semula kembali.
Gas hasil pembakaran didorong ke luar dari silinder oleh torak pada saat torak
bergerak dari 1 ke titik A seperti terlihat pada proses 1-A.
Contoh 3.1.
Suatu siklus udara volume konstan, dengan rasio kompresi 8, dan suhu mula-mula
333 K, dimasukkan kalor sebesar 550 kcal/kg. Hitunglah effisiensi panas, bila C v = 0,171 dan
ε = 1.4.
Penyelesaian : (lihat Gambar 3.1.)
T2 = 333 x 80,4
= 2,3 x 333
= 765,9 K
Cv(T3 – 765,9) = 550
T3 = 3982,27
T4 = T3/2,3
= 3982,27/2,3
= 1731,42
ηt = 1 – 0,171(1731,42-333)/550
= 0,564
=ρk T1 (3.3)
Effisiensi panas
ηt = 1 – (qA/qR) (3.4)
qA = h3 – h2
= Cp (T3 – T2) (3.5)
Kalor yang dibuang pada volume konstan,
qR = Cv(T4 – T1) (3.6)
ηt = 1 – (qA/qR)
Cv (T4 − T1 )
ηt = 1 −
Cp (T3 − T2 )
(T4 − T1 )
=1−
k (T3 − T2 )
T1 ( ρ k − 1)
=1−
kT2 ( ρ − 1) k
( ρ k −1)
=1 −
k ε k −1 ( ρ −1)
(3.7)
Tekanan Efektif Rata-rata :
ker ja
mep =
ε −1
q A − qR
=
ε −1
Cp(T3 − T2 ) − Cv (T4 − T1 )
=
ε −1
Cv k T2 ( ρ − 1) − T1 ( ρ k − 1)
=
ε −1
CvT1 [kε k −1 ( ρ − 1) − ( ρ k − 1)
=
ε −1
P1 [kε k ( ρ − 1) − ε ( ρ k − 1)
= (3.8)
(ε − 1)( k − 1)
Catatan:
P1 ε
CvT1 = (3.9)
k −1
Effisiensi siklus diesel dinyatakan dalam rasio kompresi (ε) dan rasio ekspansi (x).
Proses 1-2
k −1
T2 V1
=
T1
V2
= εk-1
T2 = T1 εk-1 (3.10)
Proses 2-3
1 V
= 3
T3 V2T3
V1 V4 ε V3
ε= x= = =ρ (3.11)
V2 V3 x V2
Akibatnya:
1
=
ε T2ε T1ε k −1 .ε
; T3 = =
T2 xT3 x x
T1ε k
= (3.12)
x
Proses 3-4
k −1
T4 V3 1
= =
T3
V4
x k −1
T T1ε k T1ε k
T4 = k3−1 = = k (3.13)
x x. x k −1 x
Effisiensi Thermis :
(T4 − T1 )
ηt = 1 −
k (T3 − T2 )
εk
k − 1
x
=1− k
ε
k − ε k −1
x
k −1
11 εk − xk
=1 −
ε −x
(3.14)
k εx
Contoh 3.2
Perkirakan effisiensi udara standar dari sebuah motor diesel yang mempunyai
diameter silinder 25 cm dan panjang langkah (stroke) 40 cm, volume sisa 1,5 liter dan
periode pemasukan bahan bakar sampai 5 % dari panjang langkah
Penyelesaian:
1 1 ( ρ k − 1)
η =1−
ε k −1 k ( ρ − 1)
vo = 1,5 liter
0,7854 x 252 x 40
vs =
1.000
= 19,635 liter
v1 = vo+ vs
= 21,135 liter
ε = 21,135/1,5
=14,09
vc + 0,05 x19,635
p=
vc
0,05 x19,635
=1 +
1,5
= 1,6545
ρ = 1+0,05(ε-1)
= 1+0,05(14,09-1)
= 1,6545
1 1 1,65451, 4 −1
η =1 − x
14,090, 4 1,4
1,6545 −1
= 0,6135
= 61,35%
T5 ρ ρ k −1
= ( ) k −1 T5 = T4 ( ρ ) k −1 = αT1ε k −1 ρ( ) = αT1 ρ k (3.19)
T4 ε ε ε
T5 − T1
ηt = 1 −
T3 − T2 + k (T4 − T3 )
αρ k − 1
=1−
αε k −1 − ε k −1 + k (αρε k −1 − αε k −1 )
αp k − 1
=1 − (3.20)
r k −1 (( α − 1) + k ( ρ − 1))
P1ε 1 − αρ k
mep = α − 1 + + αk ( ρ − 1) (3.21)
( k − 1)(ε − 1) ε k −1
Contoh 3.3.
Suatu motor yang bekerja dengan siklus tekanan terbatas mempunyai rasio kompresi
16, temperatur dan tekanan awal adalah masing-masing 330 K dan 1 kgf/cm 2. tekanan
maksimum dibatasi sampai 70 kgf/cm2. jumlah kalor yang dimasukkan 550 kcal/kg udara.
Tentukanlah effisiensi ideal dan mep. Carilah besarnya tekanan temperatur dan volume pada
titik-titik setiap akhir proses.
Ambil Cp = 0,237, Cv = 0,169
Penyelesaian :
Untuk siklus gabungan (lihat Gambar 3.3)
ε = 16
P3 = 70kgf/cm2
T1 = 330K
P1 = 1 kgf/cm2
q = 550 kcal/kg
k = Cp/Cv = 0,237/0,169 = 1,4
Proses 1 – 2 :
T2 = T1 x εk-1
= 330 x 160,4
= 1.000 K
T2 P
= ( 2 ) k −1 / k 1.000/330 = (P2/1)0,4/1,4P2 = 3,033,5 = 49 kgf/cm2
T1 P1
Proses 2 – 3 :
P3 P
= 2 70/T3 = 49/1000 T3 = 1.430 K
T3 T2
Proses 3 – 4 :
550 = Cv(T3-T2) + Cp(T4-T3)
= 0,169 (1430-1000) + 0,237 (T4-1430)
T4 = 3.440 K
v4 v v4 1
= 3 = v4 = 2,41 m3
T4 T3 3440 1430
Proses 4 – 5 :
T5 v T5 v
= ( 4 ) k −1 = ( 4 )0, 4
T4 v5 3440 v5
= 1/(6,64)0,4
= 1 / 2,13
T5 = 3440/2,13 = 1,615 K
Cv(T5 − T1 ) 0,169(1615 − 330)
ηt = 1 − =1 −
550 550
= 0,605
kerja yang dihasilkan
W = 550 x 0,605
= 332,75 kcal
W = 332,75 x 427 kgf-m
Volume total silinder :
10000 v1 = 29 x 330
v1 = 1,044 m3
volume langkah (volume isap)
VL = (15/16) x 1,044 = 0,979
332,75 x 427
mep = = 14,51 x 104 kgf/m2 = 14,51 kgf/cm2
0,979
qR Cv (T4 − T1 ) k (T4 − T1 )
η =1− ηt = 1 − ηt = 1 −
qA Cp (T3 − T2 ) (T3 − T2 )
k (α 1 / k − 1)
ηt = 1 − (3.23)
ε k −1 ( k − 1)
3.5. SIKLUS LENOIR
Siklus udara Lenoir digunakan untuk mesin propulsi (Gambar 3.5) yang terdiri dari
rangkaian proses sebagai berikut: