Anda di halaman 1dari 48

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dunia perindustrian semakin berkembang dengan pesat dan modern.
Untuk menghadapi dan terjun langsung ke dunia kerja sangat dibutuhkan gambaran dan
pengalaman kerja nyata. Salah satu yang dibutuhkan oleh para calon Sarjana Strata 1
adalah kerja prakek. Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh mahasiswa prodi Teknik Mesin , Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang.
Kerja praktek sangat berarti bagi mahasiswa karena dengan demikian mahasiswa
dapat gambaran secara langsung tentang dunia kerja, sehingga akan menjadi terbisa dan
terampil saat masuk dunia kerja. Pelaksanaan kerja peraktek ini tidak terlepas dari peran
penting pihak perusahaan , khususnya kalangan industri untuk memfasilitasi kegiatan
ini demi kemajuan dunia pendidikan dan industri. Dengan adanya kerja praktek ini
diharapkan mahasiswa dapat menerapkan teori-teori yang didapat dibangku
perkuliahan untuk belajar masalah- masalah yang timbul di lapangan sehingga dapat
meningkatkan daya pikir dan kreativitas mahasiswa dengan mendapat gambaran
langsung dan pengalaman dari dunia kerja yang pada akhirnya lebih siap dalam
menghadapi tantangan dunia kerja di lapangan.
Sebagai sumber daya manusia kita dituntut untuk mempunyai keahlian, pengalaman
dan kepekaan dalam mengatasi dan menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan
yang terjadi di dunia kerja. Berdasarkan hal tersebut maka kerja peraktek sangat
membantu penulis dalam mengenal dan sebagai gambaran supaya penulis tidak asing
lagi ketika memasuki dunia kerja. Selain itu dalam kerja praktek ini penulis diberi
kesempatan untuk mengimplementasikan disiplin ilmu yang di pelajari dibangku kuliah
serta mendapatkan pengetahuan baru yang sangat berguna bagi penulis.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 1
1.2 Rumusan masalah

1. Cara Kerja Kompresor sentrifugal


2. Komponen dan fungsi dari kompresor sentrifugal
3. Cara pemeriksaan dan perawatan kompresor sentrifugal

1.3 Batasan masalah

1. Tidak membahas atau menjelaskan intercooler


2. Hanya berfokus pada kompresor sentrifugal

1.4 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari kerja praktek di PT. Black Bear Resources Indonesia
1. Untuk mengatahui sistem pemeliharaan kompresor yang berada di PT. Black Bear
Resources Indonesia.
2. Untuk mengatahui sistem kerja kompresor yang digunakan PT. Black bear Resources
Indonesia.
3. Untuk mengatahui kapasitas daya yang dibutuhkan kompresor.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 2
1.5 Manfaat Keja Praktek

1. Mendapatkan pengalaman kerja secara langsung di dunia industri sehinga dapat


membandingkan antara teori yang di pelajari di perkuliahan dengan kenyataan
sebenarnya di lapangan.
2. Menambah wawasan tentang aplikasi teknik industri.
3. Mendapat gambaran secara nyata bagaimana proses pemeliharaan yang seharusnya
dilaksanan pada dunia industri
4. Memberi masukan agar lebih giat lagi dalam belajar supaya memperoleh ilmu yang
lebih bermanfaat.

1.6 Waktu dan Tempat kerja Prektek

Kerja peraktek dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Maret sampai dengan 5 mei
2018 bertempat di PT. Black Bear Resources Indonesia Provinsi Kalimantan Timur,
Bontang.

1.7 Metode Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan pengumpulan data adalah dengan cara:

1. Metode observasi : Pengumpulan data- data dengan pengamatan secara langsung di


lapangan PT. Black Bear Resources Indonsia.
2. Metode wawancara : Pengumpulan data dengan menanyakan langsung hal-hal yang
berkaiatan dengan permasalahan yang sering terjadi kepada pembimbing lapangan
dan staf PT. Balck Bear Resources Indonesia .
3. Studi lintelatur : Pengumpulan data dengan mencari buku referensi dan modul
pelatihan pendukung yang berada di PT. Black Bear Resources Indoesia.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 3
1.7 Sistematika penulis

Sistematika penulis laporan kerjapraktek ini secara garis besar adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, batasan masalah , rumusan masalah tujuan kerja
praktek, manfaat kerja praktek, waktu dan tempat kerja praktek, metode pengumpulan
data, sitematika penulisan.

BAB II : Gambaran umum


Berisi tentang profil prusahaan ,struktur organisasi, sistem pembagian waktu,
disiplin kerja dan safety.

BAB III : Dasar teori


Berisi tentang cara kerja kompresor secara umum serta jenis-jenis kompresor

BAB IV : Pembahasan
Berisi fungsi proses kerja kompresor sentrifugal, serta fungsi komponen dari
kompresor sentrifugal

BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan, saran, daftar gambar, daftar pustaka dan lampiran.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 4
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Prusahaan

PT. Back Bear Resoursces Indonesia ( BBRI ) bertempat di Bontang, Kalimantan timur
dan merupakan salh satu perusahaan milik pribadi yang sekarang telah bekerja sama dengan
Badan Usaha Mlik Negara yang diwakilkan dengan DAHANA. PT BBRI adalah pabrik
penghasil Ansol (Ammonium Nitrate Emulsion) yang berdiri tanggal 1 Mei 2007

Dalam usianya yang masih sangat muda, PT Black Bear Resources Indonesia terus
berkomitmen untuk menjadi salah satu perusahaan yang mampu berkontribusi bagi bangsa
dengan mengedepankan prinsip pengabdian kepada bangsa , PT Black Bear Resoursces
Indonesi terus berusaha mensinergikan potensi Sumber daya alam, sumber daya manusia dan
kelesarian lingkungan Indonesia , khususnya kota Bontang dalam mewujudkan kehidupan
dengan mengasung spirit dedikasi untuk bangsa. PT BBRI memiliki 3 jenis plant yang
terdapat keseluruhan proses produksi Ammonium nitrate, diantarnya adalh plant Nitric Acid (
asam nitrate ), plant Ammonium Nitrate dan Unit utilitas.

Pembangunan PT BBRI dibeli langsung dari Afrika, bekerja sama dengan Dahana yang
merupakan perwakilan BUMN memiliki bentuk kerja sama sebagai pemilik lisensi, pemilik
saham pertama yaitu bapak Sony lesmana, setelah proses pembangunn yang berjalan
mendekati 70-80 % datang invistor baru yang bernama AEL ( Africa Explosive Limited ) pada
tahun 2012. PT BBRI memulai produksi Ammonium Nitrate Emulson pertama mereka pada
bulan Februari 2013. Rencana awal produksi memiliki kapasitas 925000 ton / pertahun, pada
2013 kapasitas produksi menjadi 65000 ton / tahun.

PT Black Bear Resources Indonesia memproduksi Nitric acid dengan kapasitas MT / hari
dengan konsentrasi 56% dan ammonia yang dibeli oleh PT Pupuk Kaltim yang akan digunakan
untuk membuat amonium nitrate emulsion 82-85 %.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 5
2.2 Visi dan Misi

 Visi
Menjadi Perusahaan Amonium Nitrate Emulson berskala dunia yang berdidikasi pada
bangsa.

 Misi
1. Mengoptimalkan potensi sumberdaya lam dan sumber daya manusia unggul di
Indonesia.
2. Mendedikasi pencapaian untuk kemaslahatan dan peningkatan kesejahterahan
masyarakat Bontang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
3. Membangun Perusahaan dengan menerapkan standar oprasi terbaik kelas dunia.
4. Mempraktekan perinsip-perinsip kerja yang berkemanusiaan dalam mencapai
kinerja tebaik.
5. Menerrapkan teknologi tepat guna dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan
kerja serta pemberdaya lingkungan hidup.
6. Meningkatkan kompetensi dan kesejahtraan pegawai serta mengembangkan budaya
organisasi berkinerja tinggi.

2.3 Lokasi Perusahaan

PT Black Bear Resources Indonesia berlokasi di kota Bontang jalan tengker RT 26


kelurahan loktuan.

Adapun Batas-batas lokasi pabrik sebagai berikut:

Sebelah utara : Laut


Sebelah timur : Laut
Sebelah selatan : Area Industri Kalimantan Timur
Sebelah barat : Kelurahan Loktuan

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 6
Memiliki lokasi strategis untuk mendirikan sbuah pabrik yaitu didaerah industri dengan
sumber bahan baku yang akan digunakan untuk produksi, dan memiliki pelabuhan pribadi.

Lokasi pabrik ideal mempunyai beberpa syarat :

1. Dekat dengan lokasi bahan baku


2. Dekat dengan lokasi konsumen
3. Sarana trnsportasi memadi
4. Sumber energi dan utilitas tidak sulit diperoleh
5. Diterima komonitas masyarakat stempat.

Pemilihan lokasi pabrik BBRI antara lain didasarkan beberapa pertimbangan yaitu :

 Pertimbangan pemasaran
PT BBRI bekerjasama dengan AEL ( Africa Explosive Limited ) dan TDE ( Tri Daya
Esta ) untuk memasarkan ansol, TDE bertindak sebagai pemberi lisensi legal dalam
pemasaran bahan baku peledak. Sejak bulan maret ingga bulan agustus 2014 pihak
BBRI dan AEL telah menyuplai kurang lebih 10.000 Ton kepada KPC Sangtta selaku
pengguna Ansol ( Amonium Nirat Solution ) Ansol yang dikemas menggunakan Isotank
akan diangkut ke kapal yang kemudian di distribusikan ke Sangatta melalui jalur laut
ditempuh dalam waktu 10 jam kapasitas 1 Isotank 36 Ton.
 Pertimbangan Faktor Transportasi
PT BBRI memiliki lokasi yang srategis :
 Pabrik terletak 2 kilometer dari tepi jalan raya yang menghubungkan kota sehingga
transportasi darat hingga sangat mendukung.
 Pabrik berdekatan dengan laut dan memiliki pelabuhan sendri dehingga transportasi
laut mudah dilakukan , sarana penunjang lainnya seperti telepon, telekomonikasi dan
lain-lain telah tersedia sehingga dapat memperlancar komunikasi baik di dalam
maupun diluar pabrik.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 7
2.4 Kebijakan merokok di tempat kerja

A. Tujuan

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memberikan aturan yang jelas tentang Merokok
di Kawasan Tempat Kerja di BBRI pabrik dan kantor Indonesia.

B. Pernyataan Kebijakan

Semua operasi BBRI di Indonesia akan mengadopsi KEBIJAKAN MEROKOK yang


sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur di bawah ini. Ada dan masa depan karyawan
akan diminta untuk mengamati kebijakan. Pelanggan dan pengunjung juga akan diminta,
dan diingatkan oleh tanda-tanda rahasia, bahwa mereka diharapkan untuk mengamati
langkah-langkah ini.

C. Daerah Yang Dilarang Merokok


1) Setiap area umum, di bawah penutup, yang dapat mencakup blok kantor, udang, tempat
resepsi, lorong-lorong, tangga, kamar mesin fotokopi, area layanan pelanggan,ruang
peremuan dan konfersi, kantin, kamar berantakan dan toilet.
2) Setiap daerah di mana kebakaran atau bahaya keselamatan ada .
3) Pintu masuk ke tempat dimana pelanggan mungkin memerlukan akses, misal kantor
4) Semua kendaraan perusahaan.

D. Kawasan merokok

Karena tujuaannya tidak untuk membuat kesulitan, tetapi untuk meringankan


ketidaknyamanan bagi sebagian besar karyawan, daerah-daerah tertentu dapat untuk
merokok.

 Sebuah pernyataan khusus “smoking area”, di tempat umum, dibawah penutup, dapat
ditunjuk untuk subjek merokok dengan pesyaratan sebagai berikut:

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 8
a) Area merokok yang ditunjukan tidak melebihi 25% dari total luas lantai tempat
umum.
b) Area merokok yang ditujuk dipisahkan dari sisa tempat umum oleh partisi yang
solid dan pintumasuk dimana tanda “Area Merokok” ditanpilkan, ditulis dalam
huruf hitam. Setidaknya 2cm tinggi dan 1,5cm lebarnya, pada latar belakang putih.
c) Ventilasi khusus merokok adalah sedemikan rupa sehingga pesawat dari area
merokok secara langsung habis keluar dan tidak kembali diedarkan ke area lain
di dalam tempat umum.
d) Pesan : “HASIL TEMBAKAU MEROKOK BERBAHAYA UNTUK
KESHATAN ANDA DAN KESEHATAN ANAK, IBU HAMIL ATAU
MENYUSUI DAN NON PEROKOK ditampilkan.
e) Pemberitahuan dan tanda-tanda yang menunjukan dimana merokok diizinkan
dan dimana tidak diperbolehkan harus ditampilkan secara permanen dan tanda-
tanda yang menunjukan bahwa merokok tidak diijinkan harus membawa
peringatan.
f) “ SETIAP ORANG YANG GAGAL MEMATUHI PEMBERTAHUAN INI
AKAN BETANGGUNG JAWAB ATAS TINDAKAN DISIPLIN”

 Setiap daerah lain yang bukan tempat umum tertutup, yang tidak bertentangan dengan
Daerah Dilarang Merokok.
 Bila memungkin wadah yang tepat untuk asbak rokok / abu harus disediakan.

E. Penegakan

Keberhasilan kebijakan ini tergantung pada perhatian dan kerjasama porokok dan non
perokok. Merokok oleh karyawan di daerah non merokok akan dianggap sebagai
pelanggaran srius yang dapat menyebabkan tindakan disipliner dan pengulangan, bahkan
pemecatan.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 9
F. Bantuan Untuk perokok

Banyak karyawan yang merokok dibatasi dalam laporan kerja bahwa mereka mampu
berhenti merokok lebih muda. Sejumlah persiapan dan prosedur yang efektif yang tersedia bagi
mereka yang ingin menghentikan kebiasaan nikotin.

2.5 Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

PT Black Bear Resources Indonesia bertekat untuk selalu menciptakan dan memelihara
lingkungan kerja yang aman bebas dari cidera, kerusakan dan ketidaknyamanan dalam bekerja
sehingga karyawan, mitra kerja dapat melakukan pekerjaan secara maksimal tanpa ada rasa
takut akan keselamatan jiwanya.

1. Kita semua beranggung jawab untuk melaksanakan seluruh pekerjaan dengan,


mematuhi prosedur-prosedur keselamatan kerja yang ditetapkan oleh standar K3.
2. Kita semua menjadikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai sebuah budaya kerja
yang tidak terpisahkan dalam cara kita bertindak dan bekerja.
3. Kita semua bertekat menjadikan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai cara
hidup, baik ditempat kerja maupun dirumah dan lingkungan masyarakat dimanapun
kita berada.
4. Mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia
5. Mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi resiko keselamatan kerja dan akan
melakukan tindakan untuk menghilangakan atau mengelolanya , jika tindakan
menghilangkan tidak mungkin dilakukan.
6. Mengambangkan sistem keselamatan kerja kita secara terus menerus dan
berkesinambungan sesuai dengan standard k3 Nasional dan Internasional.
7. Menyusun standard, sistem dan prosedur keselamatan kerja yang efektif.
8. Memastikan bahwa semua karyawan dan mitra kerja untuk berperan aktif memberikan
masukan untuk menciptakan suasana kerja yang aman.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 10
2.6 Kebijakan Manajemen Lingkungan

PT Black Bear Resources Indonesia sebagai pabrik bahan peledak yang menggunakan
bahan bakar dasar amonia maka untuk mentaati dan mematuhi secara seksama semua peraturan
perundangan dan standard tentang keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan serta
mengutamakan mutu produk dan kepuasan pelanggan.

Oleh karna itu dereksi persoran dan seluruh karyawan PT Black Bear Resources
Indonesia menegaskan tekad mereka untuk mendukung kebijakan manajemen oleh:

1. Mengatur perusahaan yang berorientasi perbaikan terus-menerus bencana untuk


mendukung sistem manejemen dan hasil pelaksana dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kualitas keselamatan kesehatab kerja, dan lingkungan hidup serta
kualitas produk.
2. Melakukan pengawasan kepada seluruh karyawan untuk menjadi kompeten dan
terampil dalam melaksanakan tugas mereka melalui sasaran dan program yang
berkelanjutan , sehingga dalam menjalankan tugasnya mereka mampu mencegah diri
dari potensi kecelakaan kerja (insiden / kecelakaan ), penyakit akibat kerja, dan
pencemaran lingkungan dan dari penyimpangan kualitas produk.
3. Mempromosikan pencegahan pencemaran lingkungan secara terus menerus.
4. Mengoptimalkan pengguna sumber daya dalam kegiatan perusahaan.
5. Melakukan pengawasan terhadap mitra kerja terkait tentang keselamatan kerja,
kesahatan dan lingkungan.
6. Mempromosikan hubungan kerja yang harmonis antara karyawan, serikat pekerja,
kesehatan dan lingkungan.
7. Melaksanakan Corporete Social Responsibiliti ( CSR ) sesuai dengan kebijakan
perusahaan.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 11
Kebijakan manajeman ini dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada seluruh
karyawan dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan dan tersedia bagi mereka yang
membutuhkannya. Kebijakan manajemen ini akan ditunjau secara berkala sesuai kebutuhan,
untuk tetap sejalan dengan perkembangan dan lingkungan bisnis diluar perusahaan.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 12
BAB III
DASAR TEORI

3.1 Pengertian Kompresor


Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memberikan energi
kepada fluida gas/udara, sehingga gas/udara dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain
secara kontinyu dengan tekanan yang ditingkatkan. Penambahan energi ini bisa terjadi karena
adanya gerakan mekanik, dengan kata lain fungsi kompresor adalah mengubah energi
mekanik(kerja) ke dalam energi tekanan(potensial) dan energi panas yang tidak berguna.
Sedangkan kompresor sentrifugal sendiri termasuk dalam klasifikasi kompresor dinamik
dimana jenis kompresor yang tergantung pada transfer energi dari impeller yang berputar ke
udara. Rotor melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen
ini diubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam difuser
statis. Sehingga Kompresor sentrifugal dapat didefinisikan sebagai kompresor dengan prinsip
kerja mengkonversikan energi kecepatan gas/udara yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan
impeller(sudu-sudu rotor) yang berputar dari energi mekanik unit penggerak menjadi energi
potensial(tekanan) didalam diffuser dengan aliran discharge/keluaran gas/udara secara radial.

3.2 Klasifikasi Kompresor

Prinsip kerja kompresor dan pompa adalah sama, kedua mesin tersebut menggunakan
energi luar kemudian diubah menjadi energi fluida. Pada pompa, di nosel ke luarnya energi
kecepatan diubah menjadi energi tekanan, begitu juga kompresor pada katup ke luar udara mampat
mempunyai energi tekanan yang besar. Hukum-hukum yang berlaku pada pompa dapat
diaplikasikan pada kompresor. Berbeda dengan pompa yang klasifikasinya berdasarkan pola
aliran, klasifikasi kompresor biasanya berdasarkan tekanannya atau cara pemampatannya. Secara
umum penjelasannya sebagai berikut. Kompresor berdasarkan cara pemampatannya dibedakan
menjadi dua, yaitu jenis turbo dan jenis perpindahan. Jenis turbo menggunakan gaya
sentrifugal yang diakibatkan oleh putaran impeller sehingga udara mengalami kenaikan energi
yang akan diubah menjadi energi tekanan.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 13
Sedangkan jenis perpindahan, dengan memperkecil volume udara yang dihisap ke dalam
silinder atau stator dengan torak atau sudu. Kompresor yang diklasifikasikan berdasarkan
tekanannya adalah kompresor untuk pemampat (tekanan tinggi), blower untuk peniup (tekanan
sedang) dan fan untuk kipas (tekanan rendah).

Gambar 3.1 Klasifikasi Kompresor

Sumber : sinelectronic.blogspot.com, 2001

Untuk menunjang proses kerja dan keamanan maka setiap kompresor dilengkapi
komponen penunjang antara lain :

a. Check Valve berfungsi untuk mengatur aliran udara dari dalam selinder ke dalam
tangki atau dapat langsung digunakan ke luar sesuai kebutuhan.
b. Safety Valve berfungsi untuk menjaga dan melepas tekanan lebih yang terjadi di
dalam tangki. Disamping melepas tekanan lebih juga berfungsi untuk menekan
tombol menjadi off sehingga motor listrik mati.
c. Regulator (Pressure Adjustable) berfungsi untuk mengatur tekanan udara yang
dapat dikeluarkan dari dalam tanki.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 14
d. Pressure Gauge berfungsi untuk menunjukkan tekanan udara yang sedang dialirkan
keluar melalui pipa penghubung
e. Compressed air supply berfungsi sebagai pipa/selang untuk menyalurkan udara
bertekanan ke tujuan sesuai kebutuhan.
f. Fan berfungsi sebagai pedingin dengan jalan meniup udara ke sekeliling dinding
kompresor.
g. Air filter berfungsi untuk menyaring udara supaya udara yang masuk ke dalam
selinder bebas dari debu atau kotoran.
h. Cooling Fins berfungsi sebagai sirip pendingin kepala kompresor.
i. Motor and Body Hausing berfungsi sebagai dudukan dan pelindung komponen
kompresor dan motor penggerak.

3.3 Kompresor Positive Displacement

Kompresor Positive Displacement adalah kompresor yang menghasilkan udara


bertekanan tinggi dengan jalan menurunkan besar volume. Jenis-jenis dari kompresor
positive displacement, yaitu :

Gambar 3.2 Kompresor Perpindahan Positif

1) Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)


Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa sepeda
dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada kisaran tekanan
pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor proporsional langsung terhadap
kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 15
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat jenis
yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance opposed,dan
tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 – 150
cfm. Kompresor horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000
cfm untuk desain multitahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap (Dewan
Produktivitas Nasional,1993).
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana
penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja
menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.Sebuah kompresor dianggap
sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan dilakukan menggunakan satu
silinder atau beberapa silinder yang parallel.
Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi
yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan
suhu pengeluaran yang berlebihan ataumasalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang
digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah
(140 to 160oC), sedangkan pada mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).

Gambar 3.3 Penampang Melintang Kompresor Reciprocating


Sumber : www.chem-is-try.org, 2009

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 16
Stage 1 Stage 2

Stage 3 Stage 4

Gambar 3.4 Skema Kerja Kompresor Torak [www.thermalfluids.net]

2) Kompresor Rotari (Rotary Compressor)


Kompresor rotary merupakan kompresor kontinyu, dengan paket yang sudah
termasuk pendingin udara atau pendingin air. Kompresor ini mempunyai rotor sebagai
pengganti piston dan memberikan pengeluaran udara secara kontinyu tanpa denyutan.
Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan keluaran
yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating.
Kompresor ini memiliki desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-
bagian yang bergerak sehingga biaya investasi dari kompresor ini rendah, mudah
pengoperasiannya dan mudah perawatannya sehingga kompresor ini sangat popular di
industry. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 – 200 HP atau 22 – 150 kW.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 17
Stage 1 Stage 2

Stage 3 Stage4

Gambar 3.5 Skema Kerja Kompresor Rotary [www.thermalfluids.net]

Pada skema kerja diatas terlihat jelas bahwa :

Step 1 : Udara luar masuk melalui perbedaan tekanan antara kompresor


dengan tekanan udara lingkungan.
Step 2 : Udara masuk, mulai mengembang/ di ekspansikan oleh Blade.

Step 3 : Udara dimampatkan ke dinding silinder oleh Blade.

Step 4 : Udara bertekanan tinggi keluar melalui katup keluar.

Jenis-jenis dari kompresor rotary, yaitu :


a) Kompresor Screw (Sekrup)
Kompresor Screw termasuk jenis kompresor perpindahan positif yang
tergolong macam kompresor putar (rotary). Kompresor ini menggunakan 2
helical screw yang berputar menghasilkan udara terkompresi. Prinsip kerja dari
pada kompresor sekrup secara umum adalah : Kompresor screw mempunyai
sepasang rotari berbentuk sekrup yang satu mempunyai alur yang permukaannya
cembung dan yang satu permukaannya cekung. Pasangan rotar ini berputar dalam
arah saling berlawanan seperti sepasang roda gigi seperti diperlihatkan pada
gambar dibawah ini.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 18
Gambar 3.6 Kompresor Screw (Sekrup)

Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

Kelebihan Kompresor Sekrup


Udara tekan yang dihasilkan dengan kompresor mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan listrik dan tenaga hidrolik dalam hal-hal berikut
ini :
1) Konstruksinya dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat sederhana.
2) Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan
mudah.
3) Energi dapat disimpan .
4) Kerja dapat dilakukan dengan cepat.
5) Harga mesin dan peralatan relative murah.
6) Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak
menimbulkan pencemaran.

b. Rotary vane compressor


Kompresor ini menggunakan vane atau blade pada sisi rotor. Udara yang
masuk dari sisi inlet akan dikompresi oleh sudut-sudut yang berputar di dalam
casing menuju sisi outlet.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 19
Gambar 3.7 Kompresor Rotary Vane

Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

c. Scroll compressor
Kompresor ini menggunakan 2 vane yang berbentuk spiral, yang posisi
keduanya tidak sejajar.

Gambar 3.8 Kompresor Scroll

Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 20
3.4 Dynamic (Turbo)

Gambar 3.9 Kompresor Dinamik

Kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeller atau vane


berputar untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas). Kompresor ini
menghasilkan udara kompresor yang besar pada tekanan rendah. Jenis-jenis dari
kompresor dynamic (turbo) yaitu :

1) Centrifugal Compressor
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor dinamis yang tergantung pada
transfer dari energy putar impeller ke udara. Rotor melakukan pekerjaan ini dengan
mengubah energy kinetic menjadi tekanan udara. Kompresor ini mempunyai
karakteristik berbeda dengan mesin reciprocating. Kompresor sentrifugal lebih
sesuai diterapkan utnuk kapasitas besar diatas 12.000 cfm.
Prinsip kerja kompresor ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal yaitu udara
masuk melalui sisi inlet di tengah-tengah kompresor, lalu melewati impeller yang
berputar dan melewati volute casing sebelum keluar menuju outlet kompresor.
Contoh penggunaan kompresor sentrifugal antar lain pada mesin jet, turbin gas,
supercharger dan turbocharger pada mesin disesl, perusahaan kimia, air conditioning
dan refrigerator, dan lain sebagainya.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 21
Stage 1 Stage 2

Stage 3 Stage 4

Gambar 3.10 Skema Kerja dari Kompresor Sentifugal [www.thermalfluids.net]

Pada skema kerja diatas dapat kita lihat bahwa :

Stage 1 : Udara luar masuk diputar oleh impeller dengan kecepatan tinggi.

Stage 2 : Udara masuk diekspansikan sehingga terjadinya pertambahan masa dari udara
tersebut.
Stage 3 : Udara masuk dipentalkan oleh impler ke dinding silinder kompresor.

Stage 4 : Difuser pada kompresor akan menambah tekanan dari udara yang dipentalkan,
sehingga didapatkan udara yang bertekanan tinggi.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 22
2) Axial Compressor
Pada kompresor axial, aliran udara parallel terhadap sumbu putar. Kompresor
ini tersusun atas beberapa tingkat impeller. Beberapa tingkat tersebut disebut rotor
yang dihubungkan dengan poros sentral yang berputar dengan kecepatan tinggi.
Dengan kata lain, arah aliran udara yang masuk searah dengan udara yang
dimampatkan oleh kompresor. Kompresor ini biasanya banyak digunakan pada
industri pesawat terbang.

Stage 1 Stage 2

Stage 3 Stage 4

Gambar 3.11 Skema Kerja Kompresor Axial [www.thermalfluids.net]

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 23
3) Ejector
Ejector merupakan peralatan yang sederhana yang menggunakan aliran fluida
jet bertekanan sangat tinggi untuk memampatkan (compress) gas. Peralatan seperti
ini banyak digunakan untuk aplikasi vacuum (hampa).

Gambar 3.12 Ejector

Sumber : www.scribd.com

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 24
Tabel 3.1 Perbandingan Antara Kompresor
Baling-Baling Sentrifugal
Item Reciprocating Ulir Putar
Putar

Efisiensi pada Tinggi Medium–tinggi Tinggi Tinggi


beban penuh
Buruk :
Tinggi karena Buruk : dibawah
Buruk : dibawah
Efisiensi pada bertahap-tahap dibawah 60% 60% beban
60% beban penuh
beban sebagian (staging) beban penuh penuh

Efisiensi tanpa Tinggi– Tinggi-


beban (daya sama Tinggi (10- Medium (30–
Buruk (25 – Medium
persen 25%) 40%) (20 – 30 %)
dengan 60%)
beban penuh)

Tenang jika Tenang


Tingkat Bising Tenang
tertutup
kebisingan

Besar Kompak Kompak Kompak


Ukuran

Penggantian Sedang Rendah - medium Rendah Rendah


minyak pelumas
Hampir tidak Hampir
Tinggi Hampir tidak ada tidak ada
Getaran ada

Sangat Sensitif
Banyak bagian Sedikit bagian terhadap
sedikit bagian
peralatan yang peralatan yang debu dan
Perawatan peralatan
dipakai dipakai udara
yang dipakai

Rendah- Medium-
Rendah-tinggi Rendah-medium tinggi
Kapasitas tinggi

Medium-sangat Medium- Medium-


Rendah-medium tinggi
Tekanan tinggi tinggi

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 25
3.5 Azas Kompresor
Kompresor jenis perpindahan (displacement) adalah alat kompresi gas di ruang
tertutup dengan memperkecil volumenya. Contoh : pompa ban. Kompresor dengan torak
yang bergerak bolak-balik disebut kompresor bolak-balik. Kompresor ini menimbulkan
getaran karena gaya inersia sehingga tidak cocok untuk putaran tinggi. Untuk itu
dikembangkan kompresor sentrifugal dimana pemampatan gas diperoleh dengan gaya
sentrifugal oleh impeler.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 26
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Cara Kerja Kompresor Sentrifugal (Dinamik)

Sebuah kompresor sentrifugal menghasilkan tekanan dengan meningkatkan


kecepatan gas yang melewati impeler, dan selanjutnya pengaturan kecepatan dengan
peralatan pengontrol sehingga diperoleh aliran dan tekanan yang diinginkan.

Kompresor sentrifugal ini konstruksi dan cara kerjanya sangat mirip dengan pompa

sentrifugal. Fluida yang dialirkan udara dan gas dengan kerapatan  (kg/m 3 ) yang cukup

kecil, dan sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur gas.

Agar kompresor bisa bekerja, kompresor membutuhkan atau memperoleh daya dari
mesin penggerak kompresor di dalam roda jalan fluida kerja mendapat percepatan
sedemikian rupa sehingga fluida itu mempunyai kecepatan mengalir keluar dari sudu-sudu
roda jalan. Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya akan berkurang dan berubah menjadi
head ketinggian H di sudu-sudu pengarah atau di rumah keong.

Diagram skematis kompresor sentrifugal diberikan pada gambar dibawah. Impeler


berputar bersama poros sementara sudu pengarah difuser dipasang tetap pada rumah
kompresor. Gas yang dimampatkan harus dibuang melalui rumah keong (volut), yang
mengelilingi diffuser. Untuk pemampatan tiap tingkat, buangan dari diffuser tingkat
pertama disalurkan kembali ke pusat perputaran untuk memasuki impeler tingkat yang
berikutnya yang dipasang pada poros yang sama. dengan cara ini, perbandingan tekanan
yang agak tinggi dapat dicapai pada mesin-mesin sentrifugal, yang biasanya adalah
kompak dan dalam kesetimbangan yang baik. keseluruhan kerja pemampatan dilakukan
pada impeler, sementara ada penurunan kecepatan dan dengan demikian kenaikan tekanan
statik dalam difuser stasioner, tidak akan terdapat perubahan entalpi stagnasi di sana.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 27
Pada jalan masuk ke impeler, sudu-sudu dilengkungkan ke depan untuk memberikan,
sedekat mungkin, kecepatan relatif tangensial antara gas yang masuk ke permukaan yang
berputar. Contour sudu dibelakangnya dapat berupa radial, bengkok ke belakang, atau
bengkok ke depan, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. . [Turbin, Pompa, dan
Kompresor, Fritz Distzel, Dakso Sriyono]

Gambar 4.1 Prinsip Kerja Kompresor Sentrifugal

4.2 Kompresor Demag

Gambar 4.2 Kompresor Demag

Impeller stage I, menghisap Udara dari intake filter suct pipe. Kemudian di alirkan
atau dikompresikan dengan putaran impeller ke cooler E1A lalu didinginkan. Dengan
kecepatan 8441 rpm (8.000 rpm). Impeller stage II, mengisap udara dari cooler E1A
kemudian di alirkan atau dikompresikan ke cooler E2B lalu didinginkan. Dengan
kecepatan 8441 rpm (8.000 rpm). Impeller stage III, mengisap udara dari cooler E2B
kemudian dialirkan atau dikompresikan ke cooler E3A lalu didinginkan. Dengan

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 28
kecepatan 13105 rpm (13.000 rpm). Impeller stage IV, mengisap udara dari cooler E3A
kemudian dialirkan atau dikompresikan ke proses sesuai kebutuhan. Dengan kecepatan
13105 rpm (13.000 rpm).

Gambar 4.3 Demag compressor schematic

Salah satu penyebab getaran / vibrasi compressor meningkat yaitu bila start awal
sebelum tercapai speed normal putaran akan melewati critical yang membuat vibrasi
meningkat, dan setelah melewati critical perlahan lahan vibrasi normal ataupun pada saat
normal operasi Misalignment (poros tidak sejajar), Clearance Bearing membesar,
Internal Losseness. High temperatur.

4.3 Equipment Description Demag Compressor


1. Supplier : Besca
Manufacturer : Demag
Purchase order : 4018-8-01-1
Manufacturer’s reference : Order no : 2.022.2600-2609
2. Type – General Description
4 – Stage geared turbo compressor VK32 dengan penggerak motor

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 29
3. Techical Data :
a) Operation : Air flow inlet (33800 m3/hr), outlet (28500 m3/hr)
Pressure inlet {14.4psia(1.012 ata)}, outlet {134.7psia (9.46 ata)}
Temperature inlet (34oC), outlet (139.8oC)
b) Speed (rpm) : Stage I & II : 8441
Stage III & IV : 13105
Drive speed : 1500
Power requirement : 3190 kw
c) Air Temperature :
Stage I : Inlet 34, outlet 99.4
Stage II : Inlet 42, outlet 104.5
Stage III : Inlet 42, outlet 116.5
Stage IV : Inlet 65, outlet 139.8
d) Cooling water :

Inter cooler oil cooler


3
Volume (m ) 164.4 36
Inlet oC 32.2 32.2
Outlet oC 42.2 38.2
e) Oil
- Oil temperature @ oil cooler
Inlet : 52.5oC
Outlet : 40oC
- Lubrication
Viscosity : 4.5
Quantity : 3000 L

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 30
4.4 Fan Sentrifugal

Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler berputar.


Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke tekanan.
Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi operasi yang kasar,
seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan
sentrifugal dikategorikan berdasarkan bentuk bladenya.

Gambar 4.4 Fan Sentrifugal

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

1. Jenis-jenis dari fan sentrifugal, yaitu :


a) Fan radial dengan blade datar

Gambar 4.5 Fan radial dengan blade datar

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 31
Keuntungan :
 Cocok untuk tekanan statis tinggi (sampai1400 mmWC) dan suhu tinggi.
 Rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai untuk unit penggunaan
khusus
 Dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah tanpa masalah getaran
 Sangat tahan lama
 Efisiensinya mencapai 75%
 Memiliki jarak ruang kerja yang lebih besar yang berguna untuk handling
padatan yang terbang (debu, serpih kayu, dan skrap logam)

Kerugian :
 Hanya cocok untuk laju aliran udara rendah sampai medium

b) Fan yang melengkung ke depan dengan blade yang melengkung ke depan

Gambar 4.6 Fan dengan blade melengkung

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 32
Keuntungan :
 Dapat menggerakan volum udara yang besar terhadap tekanan yang relative
rendah.
 Ukurannya relatif kecil
 Tingkat kebisingannya rendah (disebabkan rendahnya kecepatan) dan
sangat cocok untuk digunakan untuk pemanasan perumahan, ventilasi, dan
 penyejuk udara (HVAC).

Kerugian :
 Hanya cocok untuk layanan penggunaan yang bersih, bukan untuk layanan
kasar dan bertekanan tinggi.
 Keluaran fan sulit untuk diatur secara tepat.
 Penggerak harus dipilih secara hati-hati untuk menghindarkan beban motor
berlebih sebab kurva daya meningkat sejalan dengan aliran udara.
 Efisiensi energinya relative rendah (55-65%)

c) Backward inclined fan, dengan blades yang miring jauh dari arah
perputaran (jenis blade : datar, lengkung dan airfoil)

Gambar 4.7 Backward inclined fan

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 33
Keuntungan :
 Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan bebannya tidak
berlebih ke motor).
 Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi
 Fan dengan blade datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih efisien
(melebihi 85%), dengan blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien

Kerugian :
 Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung
terjadinya penumpukan debu)
 Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi dan kurang
stabil karena mengandalkan pada pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap
blade.

4.5 Blower Sentrifugal


Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan. Impelernya
digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi-tahap, udara dipercepat
setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak mengalami banyak
belokan, sehingga lebih efisien.
Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm2, namun dapat
mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara
cenderung turun secara drastis begitu tekanan sistem meningkat, yang dapat merupakan
kerugian pada sistem pengangkutan bahan yang tergantung pada volum udara yang mantap.
Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistem yang cenderung tidak
terjadi penyumbatan.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 34
Dari bentuk sudut (blade) impeller ada 2 jenis blower yaitu :
a) Forward Curved Blade
Forward Curved adalah bentuk blade yang arah lengkungan bagian ujung
terpasang diatas searah dengan putaran roda. Pada forward curved terdapat
susunan blade secara paralel (multi blade) keliling shroud. Karena bentuknya,
maka pada jenis ini udara atau gas meninggalkan blade dengan kecepatan yang
tinggi sehingga mempunyai discharge velocity yang tinggi dan setelah melalui
housing scroll sehingga diperoleh energi potensial yang besar.

Gambar 4.8 Forward Curved Blade

Sumber : repository.usu.ac.id

b) Backward Curved Blade.


Type ini mempunyai susunan blade yang sama dengan forward curved
blade, hanya arah dan sudut blade akan mempunyai sudut yang optimum dan
merubah energi kinetik ke energi potensial (tekanan secara langsung). Blower
ini didasarkan pada kecepatan sedang, akan tetapi memiliki range tekanan dan
volume yang lebar sehingga membuat jenis ini sangat efisien untuk ventilator.

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 35
Gambar 4.9 Backward Curved Blade

Sumber : repository.usu.ac.id

Keterangan Gambar 21 dan Gambar 22 :


1. Shroud
2. Hub (pusat)
3. Blade (bilah / pisau)

c) Radial Blade
Di dalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada
kapasitas yang kecil. Namun demikian perkembangan saat ini jenis bentuk
radial blade dibuat pelayanan tekanan dan kecepatan putaran tinggi.

Gambar 4.10 Radial Blade Blower

Sumber : www.peerlessblowers.com, 2000

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 36
4.6 Teori Kompresi

1. Hubungan tekanan dan volume.


Jika gas dikompresikan (atau diexpansikan) pada temperatur tetap maka
tekanannya akan berbanding terbalik dengan volumenya (Hukum Boyle).

P1 V1 = P2 V2 = Konstan

2. Hubungan temperatur dan volume.


Seperti halnya zat padat dan cair, gas akan mengembang jika dipanaskan pada
tekanan tetap dan pengembangannya jauh lebih besar karena gas mempunyai
koefisien muai yang jauh lebih besar. Hukum charles menyatakan : semua gas
apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 1 oC pada tekanan tetap, akan mengalami
pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0 oC dan sebaliknya.

 t 
V1  V0 1  1 
 273 
 t 
V2  V1 1  2 
 273 
V1 273  t1

V2 273  t 2

Dimana :

Vo = Volume gas pada temperatur 0 oC

V1 = Volume gas pada temperatur t1 pada tekanan yang sama dengan V0 (0 oC)

V2 = Volume gas pada temperatur t2 pada tekanan yang sama dengan V0 (0 oC)

t1 dan t2 = Temperatur (oC)

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 37
3. Persamaan keadaan.
Hukum Boyle-Charles merupakan gabungan dari hukum Charles dan hukum Boyle
yang digunakan untuk gas ideal yang dinyatakan dengan :

PV = m R T

4.7 Proses Kompresi Gas

1. Cara Kompresi
Kompresi dapat dilakukan dengan : Isotermal, Isentropik (adiabatik), dan politropik.

a) Kompresi Isotermal.
Bila gas dikompresi, maka ada energi mekanik yang diberikan dari luar ke gas.
Energi ini dirubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas naik jika
tekanan semakin tinggi. Namun jika proses kompresi dibarengi dengan
pendinginan untuk mengeluarkan panas, temperatur dapat dijaaga tetap disebut
dengan kompresi isotermal.

P  = Konstan

Kompresi ini sangat berguna dalam analisa teoritis, namun secara praktek jauh
sekali perbedaannya.

b) Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna, maka kompresi akan berlangsung tanpa
ada panas yang keluar dari gas atau masuk ke gas. Proses ini disebut adiabatik.
Dalam praktek proses ini tidak pernah terjadi secara sempurna, namun sering
dipakai dalam kajian teoritis.

P k = Konstan

Cp
Dimana : k
Cv

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 38
Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat dilihat
bahwa untuk pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatik akan
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal dengan
demikian kerja yang diperlukan pada kompresi adiabatik juga lebih besar.

c) Kompresi politropik
Karena sesungguhnya kompresi bukan isotermal karena ada kenaikan temperatur,
dan juga bukan adiabatik karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses
kompresi yang sesungguhnya ada diantara keduanya dan disebut kompresi
politropik.

P n = Konstan

dimana : n = Indeks politropik (1 < n < k)

2. Perubahan Temperatur
Pada waktu kompresi, temperatur gas dapat berubah tergantung pada jenis proses yang
dialami. Hubungan temperatur dan tekanan untuk masing-masing proses :

a) Proses Isotermal, dimana proses ini temperatur dijaga tetap.


b) Proses Adiabatik.
Dalam kompresi adiabatik tidak ada panas yang dibuang keluar atau dimasukkan
ke silinder sehingga seluruh kerja mekanis yang diberikan dalam proses ini akan
dipakai untuk menaikkan temperatur gas.

k 1 k
P 
Td  Ts  d 
 Ps 

dimana : Td = Temperatur keluar (K)


Ts = Temperatur masuk (K)
Pd = Tekanan keluar (Pa)
Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 39
Ps = Tekanan masuk (Pa)

c) Proses Politropik.
Jika selama proses kompresi udara didinginkan, misalnya dengan memakai air
pendingin untuk silinder, maka sebagian panas yang timbul akan dikeluarkan.

n 1 n
P 
Td  Ts  d 
 Ps 

4.8 Efisiensi Volumetrik dan Adiabatik

1. Efisiensi Volumetrik.

Gambar 4.11 Diagram P – V dari kopresor torak

Qs
v 
Q th
 P 1 n 
 
v  1    d 
P   1
 s 
 

Vc
   Volume sisa relatif
Vs

dimana :

Qs = Volume gas yang dihasilkan pada kondisi tekanan dan temperatur isap

(m3/min)

Qth = Perpindahan torak (m3/min)

n = Koefisien ekspansi gas yang tertinggal di dalam volume sisa, untuk

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 40
udara n =1,2

2. Efisiensi adiabatik keseluruhan.


Efisiensi adiabatik keseluruhan didefinisikan sebagai daya yang diperlukan untuk
memampatkan gas siklus adiabatik, dibagi dengan daya yang sesungguhnya
diperlukan oleh kompresor pada porosnya.

Lad (kW )
ad 
Ls (kW )
 k 1 mk 
mk PsQs  Pd  
Lad (kW )   
   1
k  1 60000  Ps  
 

dimana : Lad = Daya adiabatik teoritis


Ls = Daya yang masuk pada poros kompresor
Ps = Tekanan isap tingkat pertama (Pa)
Pd = Tekanan keluar tingkat terakhir (Pa)
Qs = Debit yang masuk (m3/min)
m = Jumlah tingkat kompresi
Semakin tinggi efisiensi adiabatik keseluruhan, berarti semakin kecil daya poros
yang diperlukan untuk perbandingan kompresi dan debit yag sama.

Yang sangat penting untuk menunjukkan prestasi dan ekonomi sebuah kompresor.
Efisiensi volumetris hanya koefisien yang diperlukan oleh perencana kompresor dan
tidak penting untuk pemakainya.

Secara umum daya yang dibutuhkan suatu kompresor adalah :

P=gQH

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 41
Dimana : H = p/( g) = tinggi tekan (m (kolom udara))
P = Daya kompresor (kW)
 = kerapatan gas (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
Q = debit aliran (m3/s)
Pada kompresor sentrifugal tinggi tekan H bisa menentukan konstruksi dari
roda jalan (impeler) kompresor yaitu dengan menggunakan rumus-rumus
perancangan pada pompa sentrifugal. Untuk menghasilkan tekanan yang besar dan
juga untuk menaikkan efisiensi kompresor harus dibuat dengan bahan yang
berkualitas tinggi dan dibuat bayak tingkat (jumlah tingkat = i), dimana tinggi tekan
H masing-masing tingkat : H = H/i

Pada kompresor bertingkat volume udara karena pemampatan akan mengecil,


maka debit udara akan menurun yang menyebabkan roda jalan kompresor bertingkat
akan bertambah kecil dari tigkat yang pertama ke tingkat berikutnya.

Gambar di bawah menunjukkan kerja yang dihemat kompresor bertingkat jika


dibandingkan dengan tidak bertingkat.

Gambar 4.12 Diagram p – v yang menggambarkan proses suatu


pemampatan banyak tingkat dengan pendinginan antara, dan kerja yang
dihemat [Turbin, Pompa, dan Kompresor, Fritz Distzel, Dakso Sriyono]

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 42
4.9 Perbandingan Data Aktual Dan Data Design

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 43
1. Grafik perbandingan inlet aktual dan inlet data design

Grafik Perbandingan Inlet Stage I


40

35 34 34 34 34 34 34 34
30

25

20

15

10

0
Kamis, 05 Rabu, 11 Kamis, 12 Selasa, 17 Rabu, 18 Kamis, 19 Jum'at, 20
April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018

Inlet Aktual Inlet Design

Grafik Perbandingan Inlet Stage II

60
55 56 55 56 55 54 54
50

40 42 42 42 42 42 42 42

30

20

10

0
Kamis, 05 Rabu, 11 Kamis, 12 Selasa, 17 Rabu, 18 Kamis, 19 Jum'at, 20
April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018

Inlet Aktual Inlet Design

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 44
Grafik Perbandingan Inlet Stage III

70

60 60 60 60 58
55 56 56
50

40 42 42 42 42 42 42 42

30

20

10

0
Kamis, 05 Rabu, 11 Kamis, 12 Selasa, 17 Rabu, 18 Kamis, 19 Jum'at, 20
April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018

Inlet Aktual Inlet Design

Grafik Perbandingan Inlet Stage IV

76
75
74 74 74 74
72
70 70 70 70
68
66
65 65 65 65 65 65 65
64
62
60
Kamis, 05 Rabu, 11 Kamis, 12 Selasa, 17 Rabu, 18 Kamis, 19 Jum'at, 20
April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018

Inlet Aktual Inlet Design

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 45
2. Grafik perbandingan outlet aktual dan outlet data design

Grafik Perbandingan Outlet Stage I

100
99.4 99.4 99.4 99.4 99.4 99.4 99.4
99
98 98
97 97
96 96 96 96
95 95 95
94
93
92
Kamis, 05 Rabu, 11 Kamis, 12 Selasa, 17 Rabu, 18 Kamis, 19 Jum'at, 20
April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018

Inlet Aktual Inlet Design

Grafik Perbandingan Outlet Stage II

140
124 126 126 126 127 126 128
120

100 104.5 104.5 104.5 104.5 104.5 104.5 104.5

80

60

40

20

0
Kamis, 05 Rabu, 11 Kamis, 12 Selasa, 17 Rabu, 18 Kamis, 19 Jum'at, 20
April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018

Inlet Aktual Inlet Design

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 46
Grafik Perbandingan Outlet Stage III

160
140 140 142 142 144 144 142 144

120 116.5 116.5 116.5 116.5 116.5 116.5 116.5


100
80
60
40
20
0
Kamis, 05 Rabu, 11 Kamis, 12 Selasa, 17 Rabu, 18 Kamis, 19 Jum'at, 20
April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018

Inlet Aktual Inlet Design

Grafik Perbandingan Outlet Stage IV

152
151 151 151 151
150 150 150 150
148
146
144
142
140 139.8 139.8 139.8 139.8 139.8 139.8 139.8
138
136
134
Kamis, 05 Rabu, 11 Kamis, 12 Selasa, 17 Rabu, 18 Kamis, 19 Jum'at, 20
April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018 April 2018

Inlet Aktual Inlet Design

Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 47
Alfian Bagus Eka Putra | Teknik Mesin | Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang 48

Anda mungkin juga menyukai