Anda di halaman 1dari 24

PENGENALAN ALAT PERBENGKELAN PERTANIAN

( Laporan Praktikum Perbengkelan )

Oleh :

Nopa Andika Putra 1414071067


Kelompok: 4 (empat)

TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah


digunakan alat pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan
alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas
pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih
besar, dengan alat yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas
yang lebih banyak. Jika alat yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya
lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan
bengkel komersial. Namun jika pemilikan alat jumlahnya banyak, biasanya
pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis.

Saat ini Bengkel Pertanian merupakan suatu sarana bagi seorang ahli yang
bergerak dibidang pertanian. Adapun fungsi dari perbengkelan dalam arti yang luas
adalah untuk mengembangkan daya cipta manusia sehingga dapat menciptakan
hasil karya yang sempurna bagi kehidupan luas terutama dibidang pertanian.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa tindakan perancangan atau modifikasi dari
suatu hasil rancangan alat dan mesin pertanian yang disesuaikan dengan kondisi
suatu tempat.

Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin
nyata. Alat dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan
dengan semestinya, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jika alat
mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran
selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.

Dalam perancangan alat atau mesin yang lebih modern dibutuhkanlah


tempat serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alat
seutuhnya. Oleh sebab itu, maka pengenalan tentang perbengkelan dalam bidang
pertanian menjadi cukup penting. Disanalah dapat dipelajari tentang seluruh jenis
dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian.

Setiap alat dan mesin memiliki karakteristik berbeda-beda dalam bidang


pengerjaannya. Dengan mengetahui jenis dan fungsi alat dapat mengurangi resiko
kecelakaan. Di dunia industry modern biasanya dibuat sistem keselamatan kerja
dengan membuat aturan-aturan atau tata cara pengoperasian alat serta mesin
perbengkelan.

Berdasarkan hal diatas maka dilakukan peraktikum Pengenalan Alat


Bengkel pertanian agar dapat mengetahui alat-alat perbengkelan dan fungsinya.

1.2 Tujuan praktikum

Tujuan praktikum pengenalan alat-alat perbengkelan pertanian adalah


sebagai berikut.

1. Agar mahasiswa dapat mengenal alat yang digunakan dalam perbengkelan


pertanian
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari alat yang digunakan dalam
perbengkelan pertanian
3. Agar mahasiswa dapat membagi alat-alat perbengkelan berdasarkan
penggolongannya

Kegunaan praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui penggunaan


alat perbengkelan sesuai dengan fungsinya dan dapat membuat daftar peralatan
yang terdapat pada bengkel.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian bengkel secara umum yaitu tempat (bangunan atau ruangan)


untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin),
tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alat dan mesin. Sedangkan Bengkel
pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan,
penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian. Di dalam bengkel harus
terdapat alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di bengkel tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan
ini harus memahami masalah keselamatan dan kesehatan kerja (Daniel, dkk. 2012)

Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah


digunakan alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya,
dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan
perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang
ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah
diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak
terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan
perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin
jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis
(Depo, 2010).

Menurut Sulistiadji (2006), Bengkel digambarkan sebagai berikut:


1. Secara umum berfungsi sebagai tempat service, repair dan maintenance.
2. Secara khusus berfungsi mirip dengan suatu tempat seperti laboratorium
yang digunakan sebagai untuk tempat membuktikan kebenaran ilmu dan
melahirkan teknologi. Misal, Bengkel Teater, Bengkel Pengrajin,
Workshop/seminar di hotel, dan Bengkel R&D (Research and
Development).
Pertanian merupakan industri penting dan mendasar karena berfungsi
sebagai pemasok bahan pangan. Seiring dengan zaman yang semakin berkembang,
maka sektor pertanian pun melakukan inovasi-inovasi baik di kegiatan usaha tani
maupun pengolahan hasil pertanian. Hal ini terlihat dengan pemanfaatan teknologi
modern pada berbagai kegiatan usaha pertanian. Beberapa contoh teknologi modern
yang dimanfaatkan di bidang pertanian adalah alat dan mesin budidaya pertanian,
alat dan mesin pengolahan hasil pertanian, bangunan modern pertanian,
penggunaan berbagai alat dan instrumen yang dapat menunjang berbagai kegiatan
usaha pertanian. Bengkel didefinisikan sebagai tempat (bangunan atau ruangan)
untuk perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin, tempat
pembuatan bagian-bagian mesin, tempat perakitan alat dan mesin, dan tempat
penyimpanan alat dan mesin (pertanian). Bengkel yang dibuat untuk usaha
pertanian biasa disebut sebagai pusat kegiatan mekanisasi, bengkel mekanika
pertanian, atau biasanya juga disederhanakan menjadi bengkel pertanian. Bengkel
pertanian merupakan tempat belajar mekanika yang menyenangkan. Bengkel
pertanian dapat ditemukan di sekolah-sekolah, lahan-lahan pertanian, maupun di
sektor industri pertanian lainnya. Di bengkel pertanian, banyak hal yang bisa
dipelajari dimana keahlian yang diperoleh bisa bermanfaat untuk masa kini atau
masa yang akan datang. Keahlian-keahlian penting perbengkelan yang mendasar
adalah dasar-dasar pemakaian perkakas-perkakas tangan dan perkakas-perkakas
listrik (Useng, 2012).

Tujuan dibuatnya bengkel pertanian adalah untuk menyediakan tempat


dimana seluruh alat dan mesin pertanian dapat disimpan pada saat alat dan mesin
pertanian tersebut tidak dipergunakan, atau sebagai tempat perawatan dan
perbaikan serta sebagai tempat pengisian dan pengosongan bahan bakar, pelumas,
dan air pendingin. Adapun fungsi dari bengkel pertanian yaitu untuk:
1. Penyimpanan alat dan mesin pertanian
2. Penyimpanan suku cadang
3. Penyimpanan perkakas perbengkelan
4. Penyimpanan bahan-bahan, logam, dan sebagainya untuk kegiatan
perbengkelan
5. Penyimpanan bahan bakar dan minyak pelumas.
6. Perawatan alat dan mesin pertanian, cek rutin, ganti oli, dan lain-lain
7. Perbaikan alat dan mesin pertanian
8. Pembuatan komponen alat dan mesin untuk penggantian
9. Pembuatan komponen dan perakitan alat dan mesin
10. Pembuatan konstruksi-konstruksi mekanik pertanian
Bengkel juga berfungsi untuk melakukan berbagai pekerjaan mekanika di
bidang pertanian. Umumnya, pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di bengkel
pertanian, terbagi atas:
1. Pemilihan, perawatan dan penggunaan yang tepat dari perkakas pertanian
baik manual maupun elektrik
2. Pekerjaan kayu
3. Pekerjaan logam (yang menggunakan logam sebagai bahan baku)
4. Pekerjaan rangka baja, termasuk pengelasan.
5. Pekerjaan pemilihan pipa dan pemasangan pipa
6. Pekerjaan tali temali, seperti membuat simpul tali dan menyambung tali
7. Pekerjaan perawatan dan perbaikan mesin
8. Pekerjaan pengecetan (misal pengecetan dengan menggunakan sprayer)
9. Pekerjaan pemasangan instalasi kelistrikan
10. Pekerjaan hidrolik dan instalasi pompa
Fungsi bengkel disamping untuk melakukan proses produksi pembuatan
alat atau mesin dan perbaikan, juga berfungsi untuk melakukan perawatan terhadap
alat atau mesin yang telah ada, termasuk juga peralatan perbengkelan sendiri. Oleh
karena itu fungsi bengkel juga harus dapat melayani perawatan dan pemeliharaan
berkala bagi mesin dan perkakas yang dimiliki, misalnya pemeliharaan mesin
bubut, generator, traktor serta mesin dieselnya. Kelangsungan kegiatan
perbengkelan yang baik perlu didukung sistem pengelolaan yang baik pula.
Pengelolaan bengkel akan mencakup jenis peralatan, jumlah peralatan yang
dimiliki, ketersediaan suku cadang, kepemilikan perkakas, dan lain-lain. Untuk
memudahkan pengelolaan peralatan, perkakas, alat bantu, serta suku cadang bagi
peralatan maupun untuk perawatan traktor makadi perlukan sistem administrasi
perbengkelan (Useng, 2012).
Menurut Mangunwidjaja D (1993), yang menyatakan bahwa besarnya
bengkel pertanian bergantung pada skala usaha tani dimana bengkel tersebut
dioperasikan. Berdasarkan fungsinya bengkel pertanian dibagi kedalam 3 golongan,
yaitu:
1. Bengkel kecil dan sederhana (small scale)
Jenis bengkel ini biasanya hanya digunakan untuk melakukan
perawatan pada mesin pertanian dan peralatan yang sederhana.
2. Bengkel menengah (medium scale)
Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat perawatan mesin dan alat,
biasanya digunakan untuk lapangan atau field-workshop, yaitu sebagai
pusat perawatan bagi distributor alat mesin pertanian untuk mendukung
pelayanan penjualan.
3. Bengkel ukuran besar (large scale)
Jenis bengkel ini bersifat tetap atau permanen yaitu memiliki
fasilitas-fasilitas seperti yang ada pada pabrik produksi skala besar. Fungsi
dari bengkel ini sebagai base-workshop dengan ukuran yang lebih besar dari
pada bengkel medium scale, untuk menangani pekerj aan bongkaran atau
bongkar pasang, memperbaiki dan mengganti suku cadang, dan untuk
membuat beberapa bagian mesin dan alat pertanian yang rusak.

Menurut Verawati (2013), alat-alat perbengkelan pertanian dapat


diklasifikasikan menurut fungsi dan kesamaan bentuk serta penggunaanya sebagai
berikut ini :
a) Perkakas pemotong (Cutting Tools)
Perkakas pemotong merupakan perkakas yang digunakan untuk
memisahkan atau memindahkan material-material dari suatu bahan.
Perkakas pemotong merupakan perkakas mendasar dan wajib dimiliki oleh
bengkel pada umumnya. Contoh perkakas pemotong seperti gergaji,
pemahan (penggores), tang potong, gunting, dan mesin-mesin pemotong
lainnya.
b) Perkakas Pelubang (Boring Tools)
Perkakas Pelubang merupakan perkakas yang biasa digunakan untuk
membuat lubang pada suatu objek. Mesin bor adalah suatu alat pembuata
lubang atau alur yang efesien, sebagai pisau penyayat pada mesin bor ini
dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bermacam-
macam.
c) Perkakas Pemindah (Driving Tools)
Perkakas pemindah merupakan alat yang digunakan untuk
memindahkan sebuah objek. Palu adalah alat untuk memukul benda kerja
Penggunaan palu tergantung pada kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis
dan ukurannya, beberapa jenis palu antara lain palu karet, palu kayu, palu
plastic, plau tembaga, dan palu besi. Masing-masig palu memiliki fungsi
tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu, dan plastik biasanya
digunakan untuk mengerjakan pekerjaan dimana permukaan benda kerja
yang dipukul harus dijaga agar jangan sampai rusak, sedang pada pada
palu tembaga dan besi digunakan untuk memukul logam-
logam yang keras.
d) Perkakas Pemegang (Holding Tools)
Perkakas pemegang merupakan peralatan yang digunakan untuk
memegang kayu, logam, plastik, dan material lain. Perkakas ini terdiri atas
vises (catok), pliers (catut/tang), dan clamps (kelem/kepitan).
e) Perkakas Pengikat (Turning Tools)
Perkakas pengikat merupakan alat atau sarana untuk mengikat benda-
benda seperti baut, sekrup, mur, pasak, ring, dan lain sebagainya agar tidak
bergerak atau bergeser saat diberi perlakuan.
f) Perkakas pengangkat (Digging Tools)
Perkakas pengangkat merupakan peralatan yang digunakan untuk
mengangkat, membuang atau menggali tanah. Digging tools terdiri atas
sholves (sekop), Mattocks (cangkul), hoes (cangkul), rakes (garu), dan
garden towels (sendok tanah).
g) Perkakas Lainnya (Other Tools)
Perkakas jenis ini, merupakan alat-alat yang membantu pekerjaan
perbengkelan lainnya, seperti alat tulis menulis dan meja perata yaitu meja
yang dipakai untuk kegiatan pengukuran, pembengkokan, pengelasan, dan
sebagain landasan perkakas lainnya.
III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dalam pelaksanaan praktikum Perbengkelan


yaitu dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15 Maret 2016, pukul 10.00 – 11.40
WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan dan inventarisasi alat


perbengkelan pertanian yaitu alat tulis, ukur, dan kamera.
Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan alat perbengkelan
pertanian yaitu turning tools, driving tools, boring tools, cutting tools, holding
tools, digging tools, layout tools, dan other tools.

3.3 Prosedur Kerja


Siapkan alat yang diperlukan

Peserta menuju ke ruang perbengkelan dengan didampingi oleh assisten yang


akan menjelaskan peralatan perbengkelan

Peserta praktikum memperhatikan assisten dalam menjelaskan alat-alat


perbengkelan dan bertanya

Mencatat masing-masing inventarisasi alat bengkel pertanian dan


mengelompokkannya ke dalam fungsi dan klasifikasi yang sesuai

Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut :

No. Golongan Nama Alat Fungsi Alat Gambar Alat

1. Turning Kunci Gabungan dari

Tools Kombinasi kunci ring dan

kunci pas yang

digunakan untuk

memutar objek.

2 Turning Kunci Ring Untuk memutar

Tools mur.

3 Turning Kunci Pas Untuk memutar

Tools baut kepala segi

enam dengan

ukuran tertentu

sesuai ukuran

kepala baut.
4 Turning Mata kunci Untuk memutar

Tools Shock baut

5 Turning Kunci L Untuk

Tools mengencangkan

baut

6 Turning Obeng (-) Memutar baut (-)

Tools

7 Turning Obeng (+) Untuk memutar

Tools baut (+)

8 Turning V-Belt Berfungsi sebagai

Tools transisi tenaga

9 Turning Handle Bagian dari kunci

Tools kombinasi untuk

memutar mata

shock

10 Driving Tang Memegang objek

Tools (biasa) untuk dipindahkan


11 Driving Tang kuat Memutar baut

Tools dengan ukuran

yang besar

12 Driving Tang Menjepit benda

Tools Polygrid yang akan

dipindahkan

13 Cutting Gergaji Untuk memotong

Tools Kayu kayu

14 Cutting Gergaji Untuk memotong

Tools Besi besi

15 Cutting Mata Untuk memotong

Tools Gergaji besi besi

16 Cutting Gerinda Memotong objek

Tools manual dengan cara

manual

17 Cutting Gerinda Memotong objek

Tools portable dan dapat

digerak–gerakkan
18 Cutting Gerinda Memotong objek

Tools Statik dengan

menggerakkan

objek

19 Cutting Mesin Untuk memotong

Tools bubut berbagai mesin

dan mencetak

komponen seperti

baut

20 Cutting Chain saw Untuk memotong

Tools kayu dengan

ukuran yang besar

21 Cutting Circular Untuk memotong

Tools saw objek material

kayu lainnya

22 Cutting Pemotong Untuk memotong

Tools kaca kaca

23 Cutting Pemotong Untuk memotong

Tools Besi besi silinder

silinder
24 Cutting Pemotong Untuk memotong

Tools Besi plat besi plat

25 Cutting Kikir Untuk

Tools segitiga menghaluskan

suatu objek

26 Cutting Kikir plat Untuk

Tools Menghaluskan

plat

27 Cutting Las 3 fase Untuk

Tools menyambung dan

memotong besi

28 Boring Bor listrik Untuk melubangi

Tools (statik) suatu objek

29 Boring Bor listrik Untuk melubangi

Tools (portable) suatu objek


30 Boring Bor tangan Untuk melubangi

Tools suatu objek

dengan bidang

datar

31 Boring Mata bor Untuk melubangi

Tools kayu suatu objek

dengan bahan

kayu

32 Boring Mata bor Melubangi objek

Tools listrik dengan tenaga

listrik

33 Holding Catok Statik Untuk mengikat

Tools suatu objek yang

akan dipotong

34 Holding Catok Untuk mengikat

Tools Portable suatu objek yang

akan dipotong

35 Digging Dongkrak Untuk

Tools mengangkat suatu

objek yang berat

36 Layout Jangka Untuk mengukur

Tools Sorong diameter dengan

skala 0,5mm
37 Layout Meteran Untuk mengukur

Tools Gulung panjang suatu

objek

38 Layout Mikrometer Untuk mengukur

Tools sekrup diameter dengan

skala 0,01 mm

39 Layout Tachometer Untuk mengukur

Tools manual RPM

40 Layout Tachometer Untuk mengakur

Tools digital RPM

41 Layout Waterpass Mengukur

Tools kelinieran suatu

bidang datar

42 Layout Mistar siku Membentuk sudut

Tools siku pada objek

bidang datar
43 Other Las Listrik Untuk

Tools 1 fase menyambung besi

44 Other Baju Melindungi badan

Tools bengkel dari percikan api

saat mengelas

45 Other Kompressor Untuk

Tools memberikan

tekanan udara

46 Other Kacamata Untuk melindungi

Tools Las mata dari sinar

ultraviolet dan

percikan api saat

mengelas

4.2 Pembahasan

Praktikum pengenalan dan inventarisasi alat-alat pertanian, dilakukan

pengenalan alat dan mesin yang terdapat dalam bengkel pertanian. Hal pertama

yang dikerjakan yaitu mengelompokkan alat-alat berdasarkan fungsinya. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Useng (2012) yang menyatakan bahwa alat-alat dalam
perbengkelan dapat dibagi atas 8 kelompok yaitu layout tools,cutting tools, boring

tools, driving tools, holding tools, turning tools dan other tools.

Penggolongan alat-alat yang ada dalam bengkel didasarkan atas penggunaan

atau fungsinya. Cutting tools yaitu alat yang digunakan untuk memisahkan atau

memindahkan material contohnya gunting, gergaji besi, kikir, pahat, gunting plat

atau seng, gergaji kayu, circular saw, gurinda static, betel dan alat pemotong cor.

Turning tools adalah alat yang digunakan untuk memutar baut, sekrup, palang dan

mur. Contohnya kunci kombinasi, kunci pass, kunci inggris, obeng, dan kunci

shock. Holding tools adalah alat yang digunakan untuk memegang material.

Contohnya tang polygrip, catok dan gegep. Boring tools adalah peralatan yang

digunakan untuk memindahkan material dari objek, peralatan ini menyediakan

kekuatan ketika dipukul. contoh suatunya palu. Other tools adalah perkakas begkel

lainnya yang mendukung kegiatan perbengkelan. Contohnya elektroda,

compressor, baju bengkel, meja las, landasan pelana dan kacamata.


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum perbengkelan yang telah dilakukan, maka dapat kita
ambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Alat-alat perbengkelan masing-masing memiliki penggolongan yaitu
layout tools sebagai alat pengukur, cutting tools sebagai alat pemotong
atau pemisah objek, boring tools untuk membuat lubang pada objek ,
driving tools untuk memindahkan objek, holding tools alat untuk
memegang komponen, turning tools sebagai pengikat, digging tools untuk
mengangkat atau membuang dan menggali tanah dan other tools sebagai
peralatan pendukung.
2. Bengkel pertanian adalah tempat berupa bangunan atau ruangan yang
berfungsi untuk perawatan/ pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan
mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alat dan
mesin serta tempat teknisi untuk belajar (pertanian).
3. Semua alat memerlukan perawatan yang akan mengurangi resiko rusaknya
alat tersebut.

5.2 Saran

Didalam praktikum sangat penting untuk mengetahui nama alat dan


kegunaannya. Sehingga kita dapat berhati-hati dalam mencoba peralatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Daniel, dkk. 2012, Buku Ajar MK : Perbengkelan Pertanian, Universitas


Hasanuddin: Makassar

Depo. 2010. http://www.google.co.id,urlsa=t&rct=j&q=Penggolongan +perkakas


+bengkel+berdasarkan+fungsi+kerjanya.pdf&source=web&cd=7&ved=
0CEkQFjAG&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fd.
diakses pada tanggal 19 Maret 2016 pukul 20.00 Wib

Mangunwidjaja. D. 1993. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya.


Jakarta
Sulistiadji, Koes. 2006. Teknologi Mekanisasi Pengolahan UPJA (Manajemen
Bengkel). Diakses Pada tanggal 19 Maret 2016 pukul 20.00 Wib

Useng, Daniel. Dkk. 2012. Perbengkelan Pertanian. Universitas Hasanuddin


Press. Makassar.
Verawati, Anwar. 2013. Perawatan Perkakas Bengkel Dan Keselamatan Kerja.
Bandung. Diakses pada tanggal 19 Maret 2016
LAMPIRAN
GAMBAR ALAT-ALAT PERBENGKELAN PERTANIAN

Gambar diambil di “Laboratorium Daya Alat Mesin Pertanain (LDAMP)”


Pada hari Selasa, 15 Maret 2016

(Kumpulan berbagai kunci, ada kunci pas, kunci T, kunci ring, dan kunci-
kunci lainnya)
(Jangka Sorong Digital) (Mesin Pemotong Kayu)

(Macam-macam Tang) (Gerinda Pemotong Logam)

(Mesin Bor Listrik) (Mesin Bubut)

Anda mungkin juga menyukai