Disusun Oleh :
2016
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya,
makalah yang berjudul Transformasi Fourier, meskipun banyak hambatan dalam proses
pengerjaannya, kami tetap bisa menyelesaikannya.
Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami
mengharap adanya saran masukan maupun kritikan yang membangun guna melengkapi
kekurangan makalah ini, sehingga kami bisa memperbaiki diri lebih baik.
Semoga makalah ini dapat membantu dan memberikan manfaat bagi kita semua dalam
mempelajari materi Transformasi Fourier. Atas perhatiannya semua kami ucapakan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Daftar Isi
Halaman Judul........................................................................................................... 1
Kata Pengantar........................................................................................................... 2
Daftar Isi.................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan................................................................................................... 4
BAB II Pembahasan................................................................................................... 5
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 16
Daftar Pustaka............................................................................................................ 17
BAB I
Pendahuluan
Pengertian Transformasi Fourier - Proses penting dalam pemrosesan sinyal digital adalah
menganalisis suatu sinyal input maupun output untuk mengetahui karakteristik sistem fisis
tertentu dari sinyal. Proses analisis dan sintesis dalam domain waktu memerlukan analisis cukup
panjang dengan melibatkan turunan dari fungsi, yang dapat menimbulkan ketidaktelitian hasil
analisis.
Analisis dan sintesis sinyal akan lebih mudah dilakukan pada domain frekuensi, karena
besaran yang paling menentukan suatu sinyal adalah frekuensi. Oleh karena itu, untuk dapat
bekerja pada domain frekuensi dibutuhkan suatu formulasi yang tepat sehingga proses
manipulasi sinyal sesuai dengan kenyataan. Salah satu teknik untuk menganalisis sinyal adalah
mentransformasikan (alih bentuk) sinyal yang semula analog menjadi diskrit dalam domain
waktu, dan kemudian diubah ke dalam domain frekuensi.
1. Bilangan Kompleks
2. Penjelasan tentang Transformasi Fourier
3. Penjelasan tentang perhitungan transformasi 1 dimensi
4. Analisis Fourier
5. Sifat-Sifat Transformasi
Pembahasan
Bilangan kompleks terdiri dari bilangan Real dan Imajiner, dimana bilangan real ada tipe
rasional dan irasional.
di mana a dan b adalah bilangan riil, dan i adalah bilangan imajiner tertentu yang
mempunyai sifat i 2 = −1. Bilangan riil a disebut juga bagian riil dari bilangan kompleks,
dan bilangan real b disebut bagian imajiner. Jika pada suatu bilangan kompleks, nilai b
adalah 0, maka bilangan kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.
Sebagai contoh, 3 + 2i adalah bilangan kompleks dengan bagian riil 3 dan bagian
imajiner 2i.
Bentuk bilangan kompleks seperti: Polar, Rectangular, Trigonometri, Eksponensial, dan deret
euler.
Umumnya sinyal dinyatakan sebagai bentuk plot amplitudo versus waktu (pada fungsi satu
matra) atau plot amplitudo versus posisi spasial (pada fungsi dwimatra). Pada beberapa aplikasi
pengolahan sinyal, terdapat kesukaran melakukan operasi karena fungsi dalam ranah
waktu/spasial, misalnya pada operasi konvolusi di atas. Operasi konvolusi dapat diterapkan
sebagai bentuk perkalian langsung bila fungsi berada dalam ranah frekunsi.
Transformasi Fourier adalah kakas (tool) untuk mengubah fungsi dari ranah waktu/spasial ke
ranah frekuensi. Untuk perubahan sebaliknya digunakan Transformasi Fourier Balikan. Intisari
dariTransformasi Fourier adalah menguraikan sinyal atau gelombang menjadi sejumlah
sinusoida dari berbagai frekuensi, yang jumlahnya ekivalen dengan gelombang asal.
Sehingga Transformasi Fourier adalah suatu model transformasi yang memindahkan domain
spasial atau domain waktu menjadi domain frekwensi.
Setiap orang pada suatu saat pernah menggunakan suatu teknik analisis dengan
transformasi untuk menyederhanakan penyelesaian suatu masalah [Brigham,1974]
Transformasi juga diperlukan bila kita ingin mengetahui suatu informasi tertentu yang
tidak tersedia sebelumnya.
a. Transformasi citra, sesuai namanya, merupakan proses perubahan bentuk citra untuk
mendapatkan suatu informasi tertentu
Transformasi piksel masih bermain di ruang/domain yang sama (domain spasial), hanya
posisi piksel yang kadang diubah. Contoh: rotasi, translasi, scaling, invers, shear, dll.
Transformasi jenis ini relatif mudah diimplementasikan dan banyak aplikasi yang dapat
melakukannya (Paint, ACDSee, dll).
Contoh : Ruang vektor. Salah satu basis yang merentang ruang vektor 2 dimensi adalah [1 0] dan
[0 1]. Artinya, semua vektor yang mungkin ada di ruang vektor 2 dimensi selalu dapat
direpresentasikan sebagai kombinasi linier dari basis tersebut.
Kelebihanya adalah:
Transformasi Fourier dapat mempermudah analisis terhadap suatu sinyal yang berada
dalam suatu sistem.
Kekuranganya adalah:
Transformasi Fourier hanya dapat menangkap informasi apakah suatu sinyal memiliki
frekuensi tertentu atau tidak, tapi tidak dapat menangkap dimana frekuensi itu terjadi.
Definisi Transformasi Fourier
Transformasi fourier kotinyu adalah Sebuah sinyal waktu sebagai hasil penjumlahan beberapa
sinyal kontinyu.
Transformasi Fourier kontinu 1D dari suatu fungsi waktu f(t) didefinisikan dengan:
∞
F( ω)= ∫ f (t ).e−jωt dt
−∞
w = 2pf
Contoh 2.3
f(t)
3
-1 0 1 t
Transformasi Fourier dari f(t) di atas adalah:
1 1
− jωt
F( ω)=∫ (3)e dt=3 ∫ e− jωt dt
−1 −1
3 − jωt 1
=− e |−1
jω
3 6sin(ω)
¿− [ e− jω−e jω]=
jω ω
Transformasi fourier diskrit atau disebut dengan Discrete Fourier Transform (DFT) adalah
model transformasi fourier yang dikenakan pada fungsi diskrit, dan hasilnya juga diskrit. DFT
didefinisikan dengan :
N
F( k )= ∑ f (n ). e− j2 π knT / N
n=1
DFT 1D
DFT seperti rumus di atas dinamakan dengan DFT 1 dimensi, DFT semacam ini banyak
digunakan dalam pengolahan sinyal digital.
Contoh 4.3 :
f(t)
t
0 1 2 3
3 3
− j 4 n/4
F(2 )= ∑ f (n ). e = ∑ f (n ).e− jn π =0
k=2 n=0 n=0
3 3
− j6 nn/4
F(3 )= ∑ f (n ). e = ∑ f ( n). e− j1 .5 nπ =0
k=3 n=0 n=0
Hasil dari DFT untuk T (periode sampling) yang berbeda akan juga berbeda. Sehingga dalam
proses perhitungan DFT, penentuan nilai T juga merupakan perhatian penting. Sebagai acuan
dapat digunakan aturan frekwensi Niquist bahwa frekwensi sampling minimal dua kali frekwensi
informasi (data), atau dengan kata lain periode sampling maksimal setengah kali periode dari
nilai fungsinya.
Contoh 2.3:
f(t)
2
1
t
0 1 2 3 0 1 2 3
DFT dengan T=1 dari fungsi f(n) di atas adalah :
7 7
F( k )= ∑ f ( n). e− j2 π nk /8 = ∑ f (n ). e− jπ nk/8
n=0 n=0
K F(k)
0 12
1 0
2 -2 – 2j
3 0
4 0
5 0
6 -2 + 2j
7 0
Terlihat bahwa hasil dari DFT adalah bilangan komplek, yang terdiri dari unsur real dan
imaginer. Sehingga dapat dipisahkan dalam unsur real dan imaginer sebagai berikut :
k Real{F(k)} Im{F(k)}
0 12 0
1 0 0
2 -2 -2
3 0 0
4 0 0
5 0 0
6 -2 2
7 0 0
Atau dapat dinyatakan dalam magnitude dan phase dengan definisi sebagai berikut :
2 2
Magnitude : √
|F (k )|= ( Re { f (k ) } ) + ( Im { f ( k )} )
Im { F( k ) }
Arg { F( k ) } =
Phase : Re { F( k ) }
Magnitude Phase
0 12 8 12
1 0 9 0
2 -2 – 2j 10 -2 – 2j
3 0 11 0
4 0 12 0
5 0 13 0
6 -2 + 2j 14 -2 + 2j
7 0 15 0
Terlihat terjadi pengulangan hasil, hal ini disebabkan proses DFT memang mengakibatkan
terjadinya periodik. Ini sebagai akibat dari adanya unsur radial 2 dalam bentuk transformasi
fourier. Sehingga dalam proses perhitungan DFT, perhitungan cukup dilakukan sampai 1/2
periodik saja. Dan perhitungan inilah yang dinamakan dengan FFT (Fast Fourier Transform).
2.4 Analisis Fourier
2.5 Sifat-Sifat Transformasi Fourier
Sifat-sifat Transformasi Fourier Jika f(t) ↔F(u) dan g(t) ↔G(u), maka sifat-sifat Transformasi
Fourier dirumuskan di dalam Tabel
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Bahwa pada sitem transformasi fourier ini merupakan proses pengukuran seberapa kuat
sinyal yang diterima dan dikeluarkan dengan pengitungan secara 1 dimensi maupun 2 dimensi.
Pada materi yang dipelajari ini kami mendalami dalam proses pengolahan sinyal 1 dimensi
secara kotinu ataupun diskrit, secara umum perebedaan dalam proses ini mencakup dalam analog
dan digital dengan relatif pengukuran hasil yang hampir sama. Pengolahan sinyal disini
difokuskan dalam pengolahan citra dengan pengaplikasian secara pixel maupun ruang.
Bilangan kompleks sangat banyak digunakan, terutama dalam berbagai sinyal. Sinyal –
sinyal tersebut telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita, seperti listrik, gambar digital,
suara audio, dan sinyal –sinyal lain. Hadirnya bilangan kompleks sangat mendukung
perkembangan sinyal sehingga teknologi dapat semakin maju seperti saat ini. Penggunaan
bilangan kompleks dan pemrosesan sinyal dengan sistem transformasi tentu akan terus
berkembang dan menghasilkan teknologi –teknologi baru yang lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://zulkaryanto.files.wordpress.com/2010/01/transformasi-fourier.pdf
2. http://setyowidibudiyanto.blogspot.co.id/2012/10/transformasi-fourier.html