“ DERET FOURIER
TRIGONOMETRI (Kuliah 12) ”
Oleh :
Kelompok 3
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Deret Fourier...............................................................................................................
2. Syarat Dirichlet...........................................................................................................
3. Fungsi Ganjil dan Fungsi Genap................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu getaran atau osilasi merupakan suatu gelombang harmonik yang
tersusun atas banyak gelombang periodik berbentuk Sinus dan Cosinus,
dimana jumlah superposisi dari semua gelombang penyusunnya membentuk
getaran atau osilasi tersebut. Bentuk getaran atau osilasi di dalam fisika
banyak macamnya, misalnya vibrasi dari garpu tala, getaran atau ayunan dari
bandul, gelombang air, getaran dari sistem benda pegas, gelombang bunyi,
arus listrik, dan lain sebagainya. Uraian suatu gelombang ke dalam
gelombang penyusunnya dinamakan Deret Fourier. Setiap gelombang
penyusun mempunyai amplitudo yang dinamakan Koefisien Fourier. Pada
akhir bab ini dibahas tentang contoh-contoh deret Fourier. Setelah mengikuti
kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat mengenal perumusan deret Fourier,
melakukan penguraian suatu fungsi periodik ke dalam bentuk deret Fourier,
dan dapat memahami bentuk deret Fourier fungsi genap dan fungsi ganjil.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud Deret Fourier?
2. Apa saja syarat dirichlet agar dapat dinyatakan dalam Deret Fourier?
3. Apa yang di maksud fungsi ganjil dan fungsi genap dalam Deret Fourier?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang di maksud Deret Fourier.
b. Untuk mengetahui apa saja syarat dirichlet agar dapat dinyatakan dalam
Deret Fourier.
c. Untuk mengetahui apa yang di maksud fungsi ganjil dan fungsi genap
dalam Deret Fourier.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deret Fourier
Deret Fourier yaitu deret yang suku-sukunya adalah periodik. Deret ini
pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis Jean-Baptiste Joseph
Fourier (1768- 1830). Karena fungsi trigonometri merupakan fungsi periodik
maka deret yang suku- sukunya fungsi trigonometri, terutama sinus dan
cosinus dapat disebut deret Fourier. Dalam banyak hal deret Fourier ini lebih
bermanfaat dari pada deret pangkat yang telah kita pelajari, terutama untuk
kasus-kasus yang berhubungan dengan gerak periodik seperti vibrasi atau
oscilasi (getaran periodik) maupun gerak gelombang yang dideskripsikan
oleh fungsi sinus dan atau cosinus.
Contoh 1 :
Diketahui fungsi f(x) sebagai berikut:
2
Periodik dengan periode 2 sehingga f(x ± 2) = f(x) Uraikan fungsi ini dalam
uraian deret Fourier.
3
Dengan demikian, uraian Fourier untuk fungsi f(x) pada contoh ini adalah :
B. Syarat Dirichlet
Persyaratan sebuah fungsi f(x) agar dapat dinyatakan dalam deret Fourier
ditentukan oleh syarat Dirichlet berikut ini :
Jika:
4
Contoh 2 :
Penyelesaian :
Menurut syarat dirichlet, maka
di titik-titik kekontinuan:
x = 1/2 konvergen ke 1 x = 3/2 konvergen ke 0
x = 3/4 konvergen ke 1 x = -5/2 konvergen ke 0
di titik-titik ketakkontinuan:
x = 0 konvergen ke ½ (0 + 1) = ½
x = 1 konvergen ke ½ (1 + 0) = ½
x = 2 konvergen ke ½ (0 + 1) = ½
x = -3 konvergen ke ½ (1 + 0) = ½
5
Definisi 2 .
Sebuah fungsi f(x) adalah:
untuk semua x dalam daerah definisi f(x). Sebagai contoh, fungsi x 2 dan cos
x adalah fungsi genap, karena (-x)2 = x2 dan cos (-x) = cos x. Sedangkan
fungsi x dan sin x adalah fungsi ganjil, karena (-x) = -(x) dan sin (-x) = - sin
(x). Pada umumnya fungsi pangkat genap dari x seperti (x 2, x4, x6 , . . .)
merupakan fungsi genap dan fungsi pangkat ganjil dari x seperti (x, x3,
x5, . . .) merupakan fungsi ganjil. Dengan definisi di atas dapat dicari contoh-
contoh lain dari kedua fungsi ini.
Untuk menentukan koefisien-koefisien Fourier a0, an, dan bn dari fungsi
periodik genap dan ganjil ini dipergunakan perumusan berikut
Dalam hal ini dikatakan f(x) teruraikan dalam deret cosinus (bn = 0).
Dalam hal ini, f(x) dikatakan teruraikan dalam deret sinus (a n = 0). Seperti
biasa L = ½ T = ½ periode.
Contoh 3 :
Diketahi fungsi:
6
Periodik dengan periode 1, sehingga f(x ± 1) = f(x). Nyatakan fungsi
tersebut dalam deret Fourier.
Penyelesaian :
Fungsi f(x) = x2 adalah suatu fungsi genap T = 1, sehingga L = ½ T = 1/2 ,
akan teruraikan dalam deret cosinus. bn = 0, ao dan an dapat ditentukan
sebagai berikut :
Dengan demikian uraian deret Fourier untuk f(x) = x2 dengan selang dasar -½
< x < ½ adalah :
Contoh 4 :
Diketahui fungsi :
7
Periodik dengan periode π, sehingga f (x ± π) = f(x). Nyatakan fungsi tersebut
dalam deret Fourier.
Penyelesaian :
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Deret Fourier yaitu deret yang suku-sukunya adalah periodik. Deret ini
pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis Jean-Baptiste Joseph
Fourier (1768- 1830). Karena fungsi trigonometri merupakan fungsi periodik
maka deret yang suku-sukunya fungsi trigonometri, terutama sinus dan
cosinus dapat disebut deret Fourier. Dalam banyak hal deret Fourier ini lebih
bermanfaat dari pada deret pangkat yang telah kita pelajari, terutama untuk
kasus-kasus yang berhubungan dengan gerak periodik seperti vibrasi atau
oscilasi (getaran periodik) maupun gerak gelombang yang dideskripsikan
oleh fungsi sinus dan atau cosinus.
B. Saran
Kami menyadari makalah yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna, sehingga masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami masih
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
10