DERET FOURIER
Dwi Ermawati
Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
PENDAHULUAN
Fungsi Periodik
Fungsi f(x) dikatakan periodik jika nilai-nilai fungsinya berulang secara berkala pada
suatu interval tertentu. Nilai interval tertentu disebut periode f(x). f(x) dengan periode T
dituliskan sebagai:
(x)=f(x+T)
T = periode f(x), dengan nilai konstanta positif.
■ Fungsi/Sinyal Periodik
■ Fungsi/Sinyal Periodik
a) f(x)= 5 sin 2x
b) f(x)= A sin nx
■ Analisa Grafik Fungsi Periodik
Contoh 1:
■ Contoh 2: Contoh 3:
Rumus:
DERET FOURIER
Andaikan f(x) adalah sebuah fungsi periodik dengan periode T yang terdefinisikan dalam selang dasar
a ≤ x ≤ a + T, yakni f(x) = f (x ± T), maka fungsi f(x) dapat diuraikan dalam deret Fourier sebagai
berikut:
Dengan koefisien-koefisien a0, an, dan bn yang disebut sebagai koefisienkoefisien Fourier, ditentukan oleh
fungsi f(x) melalui hubungan integaral:
■ Contoh:
Diketahui fungsi f(x) sebagai berikut:
Periode fungsi f(x) di atas adalah T = 2π, dengan demikian L=½T=π, selang dasarnya –π ≤ x ≤ π, jadi a = -
π. Diluar selang ini, f(x) didefinisikan sebagai perluasan selang dasar ke arah kiri dan kanan sumbu x,
seperti terlihat pada Gambar
■ Koefisien-koefisien Fourier dapat dicari sebagai berikut:
Dengan demikian deret Fourier untuk fungsi f (x) adalah :
Contoh:
Diketahui fungsi f(x) sebagai berikut:
1. 3.
2. 4.
Rumus:
Dalam hal ini, f(x) dikatakan teruraikan dalam deret sinus (an = 0).
Seperti biasa L = ½ T = ½ periode
Contoh:
1.
2.