Anda di halaman 1dari 14

GELOMBANG DAN OPTIK

“MODULASI GELOMBANG (REPRESENTASI GELOMBANG

DENGAN DERET FOURIER DAN TRANSFORMASI FOURIER)”

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Rai Sujanem, M.Si
Dr. Ni Made Pujani, M.Si

OLEH : KELOMPOK 6
1. Miliyati Zalukhu 1713021007
2. Ni Nyoman Yayang Triana Noviyanti 1713021020
3. I Gusti Putu Yudiana Putra 1713021030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, makalah yang berjudul “Modulasi Gelombang ( Representasi Gelombang dengan
Deret Fourier) ” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rai Sujanem, M.Si. dan Ibu Dr. Ni Made Pujani, M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Gelombang dan Optik,
2. Teman-teman kelas VI B
3. Pihak-pihak lainnya,
yang telah membantu maupun mendukung, baik berupa bimbingan, doa maupun meteriil
yang diberikan guna membantu proses penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai syarat perkuliahan Gelombang dan Optik yang didapatkan
pada semester VI. Pada makalah ini dibahas mengenai materi Modulasi Gelombang (
Representasi Gelombang dengan Deret Fourier)
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, walaupun penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih baik di
kemudian hari. Tidak lupa penulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan.
Om Santih, Santih, Santih, Om

Singaraja, April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Modulasi Gelombang .........………...…………….......................................... 4
2.2 Deret Fourier dan Transformasi Fourier.......................................................... 5
2.3 Gelombang Pembawa Dan Gelombang Termodulasi...................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ......................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik
sehingga menjadikannya suatu sinyal yang mampu membawa suatu informasi .
Dalam teknik komunikasi, gelombang atau sinyal pita dasar (base band)
dikirimkan dengan memodulasi gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi.
Sinyal pita dasar ini disebut gelombang modulasi.
Pengertian Transformasi Fourier, proses penting dalam pemrosesan sinyal
digital adalah menganalisis suatu sinyal input maupun output untuk mengetahui
karakteristik sistem fisis tertentu dari sinyal. Dalam kehidupan sehari–hari
tentunya kita mengenal radio. Radio merupakan salah satu media komunikasi yang
banyak dimanfaatkan oleh manusia. Pada radio, sinyal yang menumpang adalah
sinyal suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal
pembawa (carrier). Teknik modulasi yang sering dipakai pada sinyal radio adalah
FM dan AM.
Pada saat mendengarkan radio, apabila kita ingin mendengarkan suatu siaran
tertentu, maka kita akan mencari frekuensi yang menyiarkannya, misalnya 92,0
MHz. Frekuensi ini merupakan titik tengah band frekuensi yang ditempati oleh
sistem komunikasi yang selanjutnya beroperasi. Gelombang pada frekuensi ini
merambat melalui atmosfer dan ditangkap oleh pesawat radio yang kita gunakan.
Akan tetapi suara siaran/penyiar berada pada wilayah 20─20.000 Hz, sehingga
bunyinya tidak akan terdengar. Oleh karena itu, perlu memodulasi gelombang
bunyi dengan pemodulasi (carrier) yang frekuensinya lebih tinggi dari medium
yang digunakan. Sinyal carrier biasanya ditentukan pada satu frekuensi saja. Di
Indonesia, alokasi frekuensi sinyal carrier untuk siaran FM ditetapkan pada
frekuensi 87,5 MHz - 108 MHz dan untuk siaran AM ditetapkan pada 530 kHz –
1600 kHz. Pada pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier
akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan.
Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF
(Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang jauh.

1
Metode modulasi pertama kali digunakan hampir secara menyeluruh pada
transmisi radio dalam AM (amplitude modulation) dan FM (frequency modulation).
Kemudian diketahui bahwa jalur komunikasi memiliki bandwidth yang lebih besar
daripada yang diperlukan untuk pembicaraan. Oleh sebab itu, banyak pembicaraan
telepon dapat dikirimkan secara bersama-sama dalam sebuah jalur telepon dengan
mengubah frekuensi sedemikian rupa sehingga beberapa channel bunyi dapat
dibungkus menjadi satu bandwidth yang lebih lebar.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Apakah itu modulasi gelombang?
1.2.2 Bagaimana deret fourier dan transformasi fourier dalam menganalisis
representasi modulasi gelombang pada bentuk transformasi fourier dan
representasi delta?
1.2.3 Apakah itu gelombang pembawa dan gelombang termodulasi?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Mendeskripsikan pengertian modulasi gelombang.
1.3.2 Menjelaskan dan menganalisis tentang deret fourier dan transformasi
fourier.
1.3.3 Menjelaskan gelombang pembawa dan gelombang termodulasi.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Penulis
Melalui makalah ini, penulis mendapatkan wawasan yanglebih luas terkait
modulasi gelombang dan mampu mempresentasikannya dengan baik. Makalah ini
juga dapat dijadikan bahan evaluasi dalam pembuatan makalah selanjutnya agar
menjadi lebih baik dan bermanfaat.
1.4.2 Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan pembaca mengenai modulasi gelombang yakni
mengetahui representasi gelombang pada bentuk transformasi fourier maupun

2
representasi delta. Selain itu , makalah ini juga dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu pedoman belajar dan pembuatan makalah yang berkaitan dengan materi ini.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Modulasi Gelombang


Modulasi adalah proses merubah parameter sinyal carrier (sinyal pembawa)
menggunakan sinyal informasi. Parameter sinyal carrier berupa amplitudo,
frekuensi, dan phase. Memodulasi berarti mengatur atau menyetel. Dalam
telekomunikasi tepatnya berarti mengatur suatu parameter dari suatu pembawa
(carrier) frekuensi tinggi dengan pertolongan sinyal informasi yang memiliki
frekuensi rendah. Keperluan akan modulasi mula-mula timbul dalam transmisi
radio dari sinyal-sinyal frekuensi rendah (misalnya frekuensi audio). Pada sistem
komunikasi ada dua teknik modulasi yaitu modulasi digital dan modulasi analog.
Modulasi analog terdiri dari tiga macam yaitu AM (Amplitudo Modulation), FM
(Frequency Modulation), dan PM (Phase Modulation). (Santiary, 2009).
2.1.1 Modulasi Frekuensi (FM)
Modulasi FM adalah proses modulasi dimana sinyal informasi dapat
digunakan untuk mengubah frekuensi pembawa. Modulasi frekuensi memiliki
beberapa kelebihan tertentu yaitu perbandingan S/N dapat ditingkatkan tanpa harus
menambah daya yang dipancarkan. Bentuk interferensi tertentu pada penerimaan
lebih mudah untuk ditekan dan proses modulasi dapat dilakukan pada tingkat daya
lebih rendah pada pemancar, sehingga dengan demikian tidak diperlukan daya
modulasi yang terlalu besar.
2.1.2 Modulasi Amplitudo (AM)
Amplitudo Modulation (AM) adalah modulasi yang paling sederhana.
Gelombang pembawa (carrier wave) diubah amplitudonya sesuai dengan signal
informasi yang akan dikirimkan. Modulasi ini disebut juga linear modulation,
artinya bahwa pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti signal informasi
yang akan ditransmisikan.
2.1.3 Modulasi Phase (PM)
Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah fasa sinyal
pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasi atau sinyal pemodulasinya. Sehingga
dalam modulasi PM amplitudo dan frekuensi yang dimiliki sinyal pembawa tetap,
tetapi fasa sinyal pembawa berubah sesuai dengan informasi.
4
2.2 Deret Fourier dan Transformasi Fourier
Dalam mempelajari gelombang, sering digunakan sifat – sifat periodik dari
gelombang. Gelombang sering diungkapkan oleh fungsi periodiknya. Bila bentuk
suatu fungsi kembali pada tiap – tiap interval tertentu, maka fungsi tersebut disebut
periodik. Interval ruang dan interval waktu tersebut disebut dengan perioda ruang
dan perioda waktu. Untuk fungsi gelombang keduannya sudah kita kenal sebagai
panjang gelombang dan waktu getar ( periode ).
2.2.1 Deret Fourier
Bila fungsi f(x) periodic dengan periode λ maka f(x) = f(x ± λ). Fungsi ini dapat
diungkapkan dengan deret sebagai berikut:

a0 +  an cos(nkx ) + bn sin (nkx )
1
f ( x) =
2 n =1

Persamaan ini disebut dengan deret fourier, dengan a o dan bn disebut dengan
koefisien-koefisien fourier, dan bilangan gelombang k=2π/λ
/2
2
 −/ 2
an = f ( x) cos(nkx)dx

/2
2
 −/ 2
bn = f ( x) sin( nkx)dx

Bila f(x) fungsi genap, f(x) = f(-x), maka bn = 0.


Bila f(x) fungsi ganjil, f(x) = -f(-x), maka an = 0.
Dengan menggunakan deret fourier ini, maka dengan mudah kita dapat
menentukan koefisien – koefisien Fourier untuk fungsi f(x) sembarang, karena
setiap fungsi selalu dapat diungkapkan sebagai penjumlahan dari fungsi genap dan
fungsi ganjil.

f ( x) =
1
 f ( x) + f ( − x) + 1  f ( x) − f ( − x) 
2 2
suku pertama ruas kanan persamaan ini merupakan fungsi genap, dan suku
keduannya merupakan fungsi ganjil.
Sebagai contoh penerapan deret fourier ini, kita perhatikan fungsi tangga
yang didefinisikan sebagai berikut :

5

 ( x) = 1untuk 0  x 
2

 ( x) = −1untuk x
2
Grafik fungsi ψ(x) ini diperlihatkan seperti pada gambar dibawah
Ψ(x)

-1

Gambar 1. Grafik fungsi tangga persamaan 3

Jelas ψ(x) ini fungsi ganjil, sehingga an = 0.



bn =  ( x) sin( nkx)dx
0

/2 
2 2
bn =
  ( x). sin( nkx).dx +   ( x). sin( nkx).dx
0 /2

/2 
2 2
bn =
  sin( nkx).dx +
0
 / 2
− sin( nkx).dx

/2 
1 1
 [− cos(nkx)]0 +  [cos(nkx)]
/2 
bn =
n n
/2
0 /2

/2 
1 1
bn =
n 0 [− cos(n ) + 1] + n /2
 [cos(n2 ) − cos(n ]
2
bn = [1 − cos(n )]
n

6

maka uraian deret fouriernya adalah :  ( x) =  bn . sin( nkx)
n =1

4 1 1 1 1 
 ( x) = sin( kx ) + sin( 3kx ) + sin( 5kx ) + sin( 7kx ) + sin( 9kx )...
 3 5 7 9 
2.2.2 Transformasi Fourier
Fourier transform (transformasi Fourier) dapat kita artikan sebagai operasi
yang menghubungkan kelakuan suatu fungsi dalam dua domain yang berkonjugasi.
Domain t berkonjugasi dengan domain ω, dan domain x berkonjugasi dengan
domain k. Operasi ini dinyatakan dengan:

1
g ( ) = 
2 −
 (t )e −it dt


1
2 −
g ( ) =  (t )e −it dt


 (t ) =  g ( )e −it dt
−


1
  ( x )e
−ikx
g (k ) = dx
2 −


 ( x) =  g (k )e −ikx dk
−

2.2.3 Representasi Delta Dirac


Fungsi Delta Dirac didefinisikan sebagai berikut:
 ( x − x0 ) = 0 untuk x  x0
 ( x − x0 ) =  untuk x = x0
Dengan pedoman operasi:
 x0 + 

a.   ( x − x )dx =   ( x − x )dx =1 untuk   0


−
0
x0 −
0

Ungkapan ini merupakan syarat normalisasi.


x2

b.  ( x) ( x − x )dx =  ( x ) untuk x


x1
0 0 1  x0  x2

= 0 , untuk x0 di luar x1, x2 

7
Ungkapan ini menyatakan bahwa operasi integralnya pada suatu fungsi
 (t ) , diartikan sebagai pencuplikan (penapisan/pemfilteran) harga fungsi
 (t ) dalam jendela x1  x0  x2 .

 ( x − x0 )

\ x
x0

Gambar 2. Grafik fungsi Dirac


Untuk pemakaiannya dalam transformasi Fourier, fungsi delta Dirac sering
diungkapkan dalam bentuk integral sebagai berikut :

1
e
−it ( −0 )
 ( − 0 ) = dt
2 −


1
e
−i ( t −t0 )
 (t − t0 ) = d
2 −


1
 ( x − x0 ) = e
−ik ( x − x0 )
dk
2 −


1
 (k − k0 ) = e
−ix ( k − k0 )
dx
2 −

2.2.4 Sifat-sifat atau Teorema Transformasi Fourier

8
2.3 Gelombang Pembawa Dan Gelombang Termodulasi
Superposisi dua gelombang yang merambat dalam arah yang sama, masing-
masing frekuensinya dan , serta bilangan gelombangnya dan , kedua
gelombang tersebut masing-masing mempunyai persamaan:

Hasil superposisinya adalah:

dengan :

Hasil superposisi persamaan diatas sebagai gelombang sinusoidal dengan


amplitude yang berubah-ubah.

dengan :

Intensitas gelombang sebanding dengan kuadrat amplitudonya,

Jadi intensitas berosilasi dengan amplitudo maksimum dan

dengan frekuensi . Frekuensi ini disebut dengan frekuensi


layangan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Modulasi adalah proses merubah parameter sinyal carrier (sinyal pembawa)


menggunakan sinyal informasi. Parameter sinyal carrier berupa amplitudo,
frekuensi, dan phase.. Modulasi analog terdiri dari 3 yaitu modulasi
frekuensi, modulasi amplitude dan modulasi phase.
2. Deret fourier digunakan dalam menyatakan fungsi period ik suatu
gelombang, namun terdapat juga gelombang non periodic yang dinyatakan
dalam transformasi fourier. Untuk memenuhi tranformasi tersebut dalam
modulasi gelombang digunakan beberapa teorema transformasi fourier
seperti linieritas, pergeseran frekuensi, pergeseran waktu dan teorema
modulasi.
3. Modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi dapat dinyatakan dalam bentuk
fungsi waktu s(t) maupun bentuk fungsi S(f) yang dihasilkan dari suatu
transformasi fourier.

3.2 Saran
Adapun saran yang hendak kami sampaikan adalah untuk memudahkan
dalam pemahaman konsep modulasi gelombang, hendaknya memahami terlebih
dahulu representasi modulasi gelombang yang sering dinyatakan dalam
transformasi fourier. Sehingga dengan bantuan fisika matematika khususnya
transformasi fourier akan mempercepat pemahaman dalam modulasi gelombang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Pambudi, A. 2012. Transformasi Fourier. PPT Ittekkom. Tersedia pada :


http://afb.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/downloads/2012/10/2.Transfor
masi -Fourier1.pptx diakses pada 4 April 2020
Santiary, P. 2009. Sistem Verifikasi Modul Modulasi FM (Frekuensi Modulasi)
Menggunakan Bahasa Pemrograman Matlab. Jurnal Teknologi Elektro
Vol.8 No.2 Politeknik Negeri Bali. Tersedia pada :
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/download/1605/pdf diakses
pada 4 April 2020
Suardana, K. 2002. Diktat Kuliah Gelombang dan Optic (Bagian Gelombang
Mekanik). Singaraja : IKIP Negeri Singaraja
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Gelombang dan Optik. Bandung : ITB.

11

Anda mungkin juga menyukai