Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas


rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini merupakan tugas kuliah yang berisi kesimpulan diskusi
penyusun mengenai PWM (Pulse Width Modulation).
Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Praktek Komunikasi Data yang telah
memberikan tugas untuk menyusun makalah ini, sehingga penyusun
memiliki

kesempatan

browsing

internet

untuk

maupun

menambah
forum

diskusi

wawasan
kelompok

dari

sumber

yang

telah

dilakukan.
Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini
terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik
maupun sarannya. Sehingga di kemudian hari dapat menyusun lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat

digunakan dengan baik dan

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Surabaya, 19 Mei 2014


Tim
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Pendahuluan
Perkembangan telekomunikasi data dan informatika pada saat

ini telah mencapai suatu tahap yang begitu cepat, sehingga tidak
mengherankan apabila di setiap kesempatan kita selalu membahas
cara yang mudah untuk bisa membantu kita dalam setiap hal. Di
dalam sistem sinyal gelombang tentunya terdapat beberapa hal
tentang

teknik

yang

saling

mendukung

sehingga

terjalinnya

konektivitas yang mudah dan cepat untuk dipergunakan.


Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang
periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu
informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya
berfrekuensi rendah) bisa dimasukan kedalam suatu gelombang
pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi.
Terdapat

tiga

parameter

kunci

pada

suatu

gelombang

sinusiuodal yaitu : Amplitude, Fase, dan Frekuensi. Ketiga parameter


tersebut

dapat

dimodifikasi

sesuai

dengan

sinyal

informasi

(berfrekuensi rendah) untuk sinyal yang termodulasi.


Peralatan untuk melaksanakan modulasi disebut modulator,
sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi-informasi awal
(kebalikan

dari

proses

modulasi)

disebut

demodulator

dan

peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut


modem.
Modulasi

digunakan

untuk

ketidaksesuaian

karakter

sinyal

dengan media (kanal) yang digunakan. Tanpa proses modulasi


informasi tidak praktis dikirim melalui media udara.
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang
kontinu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombangnya. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan
suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continou
varying).
Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk
gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar yaitu amplitude,
frekeunsi, dan phase.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis


tertarik

untuk

meneliti

bidang

ini

dengan

mengambil

Penerapan Jenis Teknik Modulasi Pada Komunikasi Data.

judul

1.2

Tujuan
Mahasiswa mampu memahami pengertian, cara kerja dan

bentuk sinyal PWM.


Mahasiswa mampu mensimulasikan sinyal PWM.
Mahasiswa mampu membuat coding untuk Simulink sinyal PWM.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar Teori
Modulasi adalah proses (varying) suatu gelombang periodik
sehingga

menjadikan

suatu

sinyal

mampu

membawa

suatu

informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya


berfrekuensi rendah) bisa dimasukan kedalam suatu gelombang
pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi.
Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal
yaitu : amplitude, fase, dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut
dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi
rendah) untuk sinyal yang termodulasi.
Peralatan

untuk

melaksanakan

modulasi

disebut

modulator,

sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi-informasi awal


(kebalikan dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan
yang melaksanakan kedua proses tersebut dinamakan modem.
Modulasi digunakan untuk mengatur ketidaksesuaian karakter
sinyal dengan media (kanal) yang digunakan. Tanpa proses
modulasi informasi tidak praktis dikirim melalui media udara.
Contoh : sinyal suara tidak praktis ditransmisikan secara langsung
melalui media udara dalam bentuk

aslinya.

MODULASI
MODULATOR
Sinyal Pemodulasi Sinyal hasil frekuensi
(Baseband)

(Pergeseran Frekuensi)

Fungsi Modulasi adalah :

Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran


Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah, jika f / f c-1-

10%
Menekan derau atau intervasi
Untuk memindahkan pengaturan alokasi frekuensi radio
(diterbitkan oleh ITU-T)

Untuk Multiplexing : proese penggabungan beberapa sinyal


informasi untuk disalurkan secara bersama-sama melalui
satu kanal transmisi.

2.2 Jenis Modulasi


1. Modulasi Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang
kontinu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombangnya. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan
suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continuos
varying). Dua parameter / karakteristik terpenting yang dimiliki
oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog
biasanya

dinyatakan

dengan

gelombang

sinus,

mengingat

gelombang untuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan


berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh
dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan
sinyal anlaog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai
jarak yang jauh tetapi sinyal ini dapat terpengaruh oleh noise.
Gelombang

pada

sinyal

analog

yang

umumnya

berbentuk

gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar yaitu : amplitude,


frekuensi, dan phase.
Contoh modulasi analog adalah:

Amplitudo Modulation (AM)


Amplitudo Shift Keying (ASK)
Frekuensi Modulation (FM)
- Frekuensi Shift Keying (FSK)
Phase Modulation (PM)
- Phase Shift Keying (PSK)
- BPSK
- QPSK
2. Modulasi Digital
-

Pada

modulasi

digital,

pembawa

informasi

berupa

deretamasi, pulsa-pulsa. Pembawa yang berupa pulsa-pulsa ini


di

kemudian

dimodulasi

oleh

sinyal

informasi,

sehingga

parameter berupa sesuai dengan besarnya amplitudo


pemodulasi (sinyal informasi).
Contoh Modulasi Digital:

PAM (Pulse Amplitude Modulation)


PCM (Pulse Code Modulation)
PWM (Pulse Width Modulation)
PPM (Pulse Position Modulation)

sinyal

BAB III
ISI
3.1 Pulse Width Modulation
Pulse Wide Mudulation adalah teknik modulasi sinyal yang
menggunakan lebar pulsa. Dengan kata lain pada teknik modulasi
ini, sinyal asli yang dibawa ditumpangkan ke sinyal pembawa
karier, melaui lebar pulsa tersebutlah signal tersebut dikirimkan.
Secara sederhana PWM ini ibarat sebuah Komparator, yang
memiliki dua buah sumber sebagai referensi yaitu VDD dan VSS.
Sinal input diberikan di kaki positif dan di kaki negative diberikan
signal segitiga sebagai pembanding. Ketika amplitude signal input
lebih besar dari pada signal segitiga, maka output yang dihasilkan
adalah high (+VDD), dan sebaliknya ketika signal input lebih kecil
dibandingkan signal segitiga maka output yang dihasilkan adalah
low (-VSS). Sehingga kalau kita amati input PWM adalah signal
kotak, sebenarnya itu adalah hasil komparasi dari signal input
dengan
signal

segitiga(referen ce signal). Perhatikan Gambar berikut ini.

Pada gambar diatas, signal input berupa signal sinus diberikan di


bagian positive(+), dan signal reference (segitiga) diberikan pada
bagian negative(-). kemudian dengan membandingan antara kedua
signal tersebut, akan diperoleh sinyal keluaran berupa singal kotak.
Pada saat kita menaikkan level amplitude signal input, pada
PWM output tidak akan terjadi perubahan amplitude, tetapi hanya
terjadi

peruhanan

kerapatan

dari

pulsa

tersebut.

Perubahan

kerapatan high dan low ini identik dengan duty cycle, yaitu
perbandingan antara ton dengan total waktu yang diperlukan untuk
1 kali on dan 1 kali off.
Pada sistem modulasi lebar pulsa (PWM), pengaruh noise atau
bising pada sinyal informasi yang dikirim masih dapat diterima
sinyal informasinya dengan baik oleh penerima. Hal ini disebabkan
karena sinyal informasi yang bercampur dengan noise masih

mempunyai

bentuk

pulsa-pulsa

yang

merupakan

sinyal

informasinya bila dibandingkan dengan sistem modulasi analog


lainnya.
Modulator Demodulator PWM dibuat dengan sistem modulasi
yang sederhana sehingga harganya juga lebih murah dibandingkan
dengan

sistem

modulasi

digital

yang

menggunakan

banyak

tingkatan modulasinya.
Modulator

PWM berfungsi untuk mengubah sinyal analog

menjadi bentuk pulsa-pulsa dengan lebar pulsa yang berubah-ubah


sesuai dengan amplitudo sinyal analog dan Demodulator PWM
berfungsi untuk mengembalikan bentuk pulsa-pulsa tersebut ke
dalam

sinyal

analog

semula.

Hubungan

modulator

dengan

demodulator dapat dijadikan sebagai alat komunikasi satu arah


(simplex).
Aplikasi penerapan penggunaan PWM dalam kehidupan:
1. PWM sebagai data keluaran suatu perangkat. PWM dapat
digunakan

sebagai

data

dari

suatu

perangkat,

data

direpresentasikan dengan lebar pulsa positif (Tp).


2. PWM sebagai data masukan kendali suatu perangkat. Selain
sebagai data keluaran, PWM pun dapat digunakan sebagai data
masukan sebagai pengendali suatu perangkat. Salah satu
perangkat

yang

menggunakan

data

PWM

sebagai

data

masukannya adalah Motor DC Servo. Motor DC Servo itu sendiri


memiliki dua tipe: 1. Kontinyu, 2. Sudut. Pada tipe 1., PWM
digunakan untuk menentukan arah Motor DC Servo, sedangkan
pada tipe 2., PWM digunakan untuk menentukan posisi sudut
Motor DC Servo.
3. PWM sebagai pengendali kecepatan Motor DC bersikat. Motor DC
bersikat atau Motor DC yang biasa ditemui di pasaran yang
memiliki kutub A dan kutub B yang jika diberikan beda potensial
diantara kedua-nya, maka Motor DC akan berputar. Pada
prinsipnya Motor DC jenis ini akan ada waktu antara saat beda
potensial diantara keduanya dihilangkan dan waktu berhentinya.
Prinsip inilah yang digunakan untuk mengendalikan kecepatan
Motor DC jenis ini dengan PWM, semakin besar lebar pulsa

positif dari PWM maka akan semakin cepat putaran Motor DC.
Untuk mendapatkan putaran Motor DC yang halus, maka perlu
dilakukan penyesuaian Frekuensi (Perioda Total) PWM-nya.
4. Mengatur microkontroler
5. Mengatur lampu seperti lampu mobil rating
Studi kasus:
Melakukan

percobaan

sinyal

modulasi

dan

demodulasi

PWM

menggunakan OP-AMP dengan rangkaian berikut:

Prosedur percobaan:
1. Membuat koneksi seperti yang ditunjukkan dalam diagram
sirkuit
2. Mengatur amplitudo sinyal carrier untuk 2 Vpp dan frekuensi 300
Hz
3. Mengatur amplitudo sinyal referensi untuk 2 Vpp dan frekuensi
50 Hz
4. Amati o / p sinyal pada pin 6of 2nd op - amp dan mengamati
variasi lebar pulsa dengan memvariasikan amplitudo sinyal
modulasi
5. Menggambar Bentuk gelombang PWM
6. Sekarang menghubungkan output ke rangkaian demodulasi dan
mengamati sinyal yang terbentuk.
Hasil Simulasi dengan Multisim

Rangkaian Modulasi PWM

Rangkaian Demodulasi PWM

Rangkaian Modem PWM

Anda mungkin juga menyukai