Disusun Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Praktikum Mata Kuliah Mesin Konversi
Energi 1
Disusun Oleh:
Kelompok 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan praktikum mesin
pendingin ini dengan baik.
Laporan praktikum ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Mesin Konversi Energi 1. Laporan ini berisi tentang hasil
praktikum yang telah kami lakukan, yaitu tentang prinsip kerja mesin pendingin
dan komponen-komponennya.
Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan laporan praktikum ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Semoga
laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Tujuan
Tujuan dari praktikum yaitu melakukan studi eksperimental untuk:
1. Mengetahui kinerja sistem pendingin sederhana dengan menggunakan
thermoelectric cooler dalam proses mendinginkan cool box.
2. Mengetahui proses pengukuran efisiensi system pendingin berdasarkan
pengukuran temperature yang diperoleh.
1.5. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah:
1. Agar mahasiswa bisa mengetahui spesifikasi peralatan pada sistem
pendingin dengan membuat kulkas dalam bentuk sederhana
menggunakan thermoelectric.
2. Agar Mahasiswa bisa mengetahui konsep dasar pada proses pengukuran
sistem pendingin dengan pengetahuan yang telah diperoleh.
3
BAB II
TEORI DASAR
Energi yang dimiliki oleh suatu elemen zat yang disebabkan oleh
kecepatan dan posisi relative molekul – molekulnya disebut energi dalam.
Perpindahan energi tersebut dapat berlangsung dengan tumbukan elastic (elastic
impact), misalnya dalam fluida atau dengan pembauran (difusi/diffusion) elektron
– elektron yang bergerak secara cepat dari daerah yang bersuhu tinggi kedaerah
yang bersuhu lebih rendah (misalnya logam). Konduksi merupakan satu –
satunya mekanisme dimana panas dapat mengalir dalam zat padat yang tidak
tembus cahaya (Mursadin and Subagyo, 2016).
Bila gerakan mencampur disebabkan oleh suatu alat dari luar seperti
pompa atau kipas, maka prosesnya disebut konveksi paksa. Keefektifan
perpindahan panas dengan cara konveksi tergantung sebagian besarnya pada
gerakan mencampur fluida akibatnya studi perpindahan panas konveksi
didasarkan pada pengetahuan tentang ciri – ciri aliran fluida (Mursadin and
Subagyo, 2016).
dengan aliran arus dan berubah tanda ketika arus dibalik. Pemanasan atau
pendinginan Peltier bersifat reversibel antara panas dan listrik. Ini berarti bahwa
pemanasan (atau pendinginan) akan menghasilkan listrik dan listrik akan
menghasilkan pemanasan (atau pendinginan) tanpa kehilangan energi (Almunir,
2023).
Efek peltier terjadi karena adanya arus listrik yang mempunyai arus kalor
dalam konduktor homogen, yang terjadi walaupun temperatur dalam keadaan
konstan. Kecepatan aliran bergantung pada energi dari elektron yang mengalami
konduksi.
Pada sambungan sisi panas, elektron mengalir dari tingkat energi yang
lebih tinggi (semi konduktor tipe-N) ke tingkat energi yang lebih rendah
(semikonduktor tipe-P). Dengan tingginya tingkat energi yang dimiliki
semikonduktor tipe-N, maka kelebihan energi pada semikonduktor tipe-N dilepas
ke lingkungan, sehingga sisi termoelektrik tersebut menjadi panas. Pada gambar
diatas menunujukkan elektron mengalir dari semikonduktor tipe-P yang memiliki
tingkat energi rendah, sehingga menyerap panas pada sisi dingin kemudian
mengalir ke semikonduktor tipe-N yang memiliki tingkat energi tinggi. Kelebihan
energi pada semikonduktor tipe-N dilepas ke lingkungan dan mengalir kembali ke
semikonduktor tipe-P dan seperti itu seterusnya
𝑸𝑳 𝑻𝑳
𝑪𝑶𝑷(𝒎𝒂𝒌𝒔) = =
𝑸𝒉 − 𝑸𝑳 𝑻𝒉 − 𝑻𝑳
Dimana:
𝑇𝐿 = 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒 didalam refrigerator
𝑇ℎ = 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒 Lingkungan
𝑸𝑳
𝑪𝑶𝑷(𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍) =
𝑾
Dimana:
𝑄𝐿 = Beban Pendingin
𝑊 = Daya masukan yang digunakan (𝑇ℎ𝑒𝑟𝑚𝑜𝑒𝑙𝑒𝑐𝑡𝑟𝑖𝑐)
𝑸𝑳 = 𝒎. 𝑪𝒑 ∆𝑻
10
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.1.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini diantaranya adalah
a. Peltier TEC1-12706 dimensi Uk 40x40 mm
b. Heatsink
c. PSU (Powersuplay) 12 V
d. Adaptor charger hp 33W
e. Kipas DC 12 V
f. Styrofoam (cool box)
g. Thermo digital
h. Waterblock 40x80 mm
i. Pompa air
j. Botol
k. Lem Thermal
l. Solatip
m. Mika bening
Gambar 3. 3 Skema Alat Uji Cooler Box dan Penempatan Sensor Suhu
Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN ESPERIMEN
a. Waktu 5 menit
𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4 + 𝑇5
5′ =
5
20,4 + 20,7 + 20,6 + 20,8 + 20,0
5′ =
5
′
5 = 20,5
15
b. Waktu 10 menit
𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4 + 𝑇5
5′ =
5
20,3 + 20,6 + 20,6 + 20,7 + 19,9
5′ =
5
5′ = 20,42
c. Waktu 15 menit
𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4 + 𝑇5
5′ =
5
19,5 + 19,6 + 19,5 + 18,2 + 18,4
5′ =
5
′
5 = 19,04
d. Waktu 20 menit
𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4 + 𝑇5
5′ =
5
18,3 + 18,3 + 18,4 + 17,4 + 17,9
5′ =
5
5′ = 18,06
e. Waktu 25 menit
𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4 + 𝑇5
5′ =
5
18,4 + 18,2 + 18,3 + 17,3 + 17,5
5′ =
5
5′ = 17,94
f. Waktu 30 menit
𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3 + 𝑇4 + 𝑇5
5′ =
5
18,4 + 18,3 + 18,3 + 16,7 + 17,4
5′ =
5
′
5 = 17,82
16
Waktu
T1 (°C) T2 (°C) T3 (°C) T4 (°C) T5 (°C) Rata-Rata
(Menit)
Waktu Rata-
T1(°C) T2(°C) T3(°C) T4(°C) T5(°C) COPmaks
(Menit) Rata
5 20,4 20,7 20,6 20,8 20 20,5 5,86
10 20,3 20,6 20,6 20,7 19,9 20,42 5,70
15 19,5 19,6 19,5 18,2 18,4 19,04 3,84
20 18,3 18,3 18,4 17,4 17,9 18,06 3,04
25 18,4 18,2 18,3 17,3 17,5 17,94 2,96
30 18,4 18,3 18,3 16,7 17,4 17,82 2,88
Untuk mencari nilai COP aktual pada sebuah termoelektrik, perlu
dilakukan perhitungan data dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑸𝑳
𝑪𝑶𝑷(𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍) =
𝑾
Dimana:
𝑸𝑳 = 𝒎. 𝑪𝒑 ∆𝑻
Maka didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Waktu ke-5 menit
(0,0019)(1000)(3,50)
𝑪𝑶𝑷(𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍) = = 0,20
33
b. Waktu ke-10 menit
(0,0019)(1000)(3,58)
𝑪𝑶𝑷(𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍) = = 0,21
33
c. Waktu ke-15 menit
(0,0019)(1000)(4,96)
𝑪𝑶𝑷(𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍) = = 0,29
33
d. Waktu ke-20 menit
(0,0019)(1000)(5,94)
𝑪𝑶𝑷(𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍) = = 0,34
33
e. Waktu ke-25 menit
(0,0019)(1000)(6,06)
𝑪𝑶𝑷(𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍) = = 0,35
33
f. Waktu ke-30 menit
(0,0019)(1000)(6,18)
𝑪𝑶𝑷(𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍) = = 0,36
33
18
Waktu
m (kg) Tc(°C) Th(°C) Cp (J/kg°C) ∆T (°C) QL (J) P(W) COP
(Menit)
5 0,0019 20,5 24 1000 3,50 6,65 33 0,20
10 0,0019 20,42 24 1000 3,58 6,80 33 0,21
15 0,0019 19,04 24 1000 4,96 9,42 33 0,29
20 0,0019 18,06 24 1000 5,94 11,29 33 0,34
25 0,0019 17,94 24 1000 6,06 11,51 33 0,35
30 0,0019 17,82 24 1000 6,18 11,74 33 0,36
19,5 19,04
19
18,5 18,06 17,94 17,82
18
17,5
17
16,5
16
5 10 15 20 25 30
Waktu (s)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pada pengamatan di hasil pengambilan data didapat data pada menit ke-
5 hingga menit ke-30 mengalami penurunan temperatur dimana suhu
ruangan pada mesin pendingin mula-mula 24°C dan penurunan suhu
mulai terjadi pada pengukuran di menit ke-5 sebesar 20,5°C, pada menit
ke-10 sebesar 20,42°C, pada menit ke-15 sebesar 19,04°C, pada menit
ke-20 sebesar 18,06°C, pada menit ke-25 sebesar 17,94°C, dan pada
menit ke-30 sebesar 17,82°C.
2. Dari data COPaktual, pada menit 5 sampai menit 10 terjadi penurunan
temperatur sebesar 0,46% dimana persentase tersebut menunjukkan
belum terjadinya penurunan suhu secara signifikan, dimana penurunan
yang cukup tinggi terjadi pada menit ke-15 hingga menit ke-20 dimana
persentase secara berturut-turut menunjukkan sebesar 7,95% dan 5,64%.
Pada menit ke-25 sampai menit ke-30 kecepatan penurunan mulai
konstan kembali dengan persentase hanya sebesar 0,69%.
5.2 Saran
1. Sebaiknya pada saat proses perakitan dan pengambilan data lebih
memperhatikan celah antara daun pintu dan badan kulkas agar
perhitungan lebih akurat.
2. Diharapkan menggunakan perhitungan yang lebih valid agar nilai yang
diperoleh bisa lebih maksimal.
3. Sebaiknya memperhatikan alat – alat dan bahan yang digunakan untuk
melakukan rancang bangun pada mesin pendingin sederhana sehingga
produk yang dihasilkan berjalan dengan baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M., Rizal, T.A. and Syntia, R. (2021) ‘Pengujian Kinerja Pendinginan
Thermo Electic Cooling ( TEC) Menggunakan Heatsink Dengan Variasi
Dimensi dan Jenis Material’, JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan,
8(01), pp. 19–28. Available at:
https://doi.org/10.55377/jurutera.v8i01.3926.
Almunir, M. (2023) ‘Experimentation of Two Types of Thermoelectric Modules for
Converting Thermal Energy to Electricity’, Manufaktur, Energi, Metrial
Teknik, 2, pp. 1–8.
Granet, I. and Bluestein, M. (2020) ‘Gas Power Cycles’, Thermodynamics and
Heat Power, pp. 446–495. Available at: https://doi.org/10.1201/b17736-
13.
Mursadin, A. and Subagyo, R. (2016) ‘Perpindahan Panas I Hmkk 453’, Program
Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, pp.
1–51.
Poetro, J.E. and Rahmat, M.B. (2012) ‘Konservasi Energi Pada BTS (Base
Transceiver Station) Menggunakan Sistem Pendingin Arus Searah (DC
COOLAR)’, Jurnal Teknik Mesin, (2), pp. 82–98.
Purwanto, E. and Ridhuan, K. (2014) ‘Pengaruh Jenis Refrigerant Dan Beban
Pendinginan Terhadap Kemampuan Kerja Mesin Pendingin’, Turbo :
Jurnal Program Studi Teknik Mesin, 3(1), pp. 11–16. Available at:
https://doi.org/10.24127/trb.v3i1.19.
Rafika, H., Mainil, R.I. and Aziz, A. (2017) ‘Kaji Eksperimental Pembangkit Listrik
Berbasis Thermoelectric Generator (Teg) Dengan Pendinginan
Menggunakan Udara’, Jurnal Sains dan Teknologi, 15(1), pp. 7–11.
Availableat:https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JST/article/view/3990/384.
22
LAMPIRAN
Waktu Suhu
Waktu Suhu
29
Waktu Suhu
Waktu Suhu
30
Waktu Suhu
Waktu Suhu