Abstract
This research aimed to produce scientific approach-based physics learning
material in magnetic field topic, describe it’s validity, practicality, and effectiveness to
improve students’ critical thinking skill. The development procedures of the research
employed Nieveen’s research design which consisted of three stages, namely preliminary
research, prototyping stage, and assessement stage. The instruments used in this research
were validation sheet, observation sheet, and critical thinking test. Based on the results
of the data analysis concluded: (1) the validity of scientific approach-based physics
learning material was at very valid category with an average score of expert validation
was 3.47 and average score of user validation was 3.67, (2) the practicality of scientific
approach-based physics learning material was in very high category, (3) the effectiveness
of scientific approach-based physics learning material to improve students’ critical
thinking skill showed that the average of N-Gain score was 0.53 which was in the medium
category, so the scientific approach-based physics learning material was effective in
improving critical thinking skill.
Key word: physics learning materials; scientific approach; magnetic field, critical
thinking skill
PENDAHULUAN
bahan ajar berbasis scientific approach yang Instrumen yang digunakan dalam
valid, praktis, dan efektif untuk memfasilitasi penelitian ini adalah lembar validasi bahan
siswa melatih kemampuan berpikir kritis. ajar berbasis scientific approach, lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran, serta
Penentuan daerah penelitian ini adalah pretest dan postest kemampuan berpikir kritis
dengan menggunakan metode purposive siswa.
sampling area, artinya daerah yang sengaja
dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Analisis validitas bahan ajar
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 ditentukan berdasarkan rata-rata skor total
Glenmore tahun ajaran 2018/2019 semester hasil validasi dengan mengacu pada kriteria
ganjil dengan subjek penelitian XII IPA 1 validitas yang terdapat pada Tabel 1 berikut:
sebanyak 38 siswa sebagai subjek uji
lapangan, dan sebanyak 10 siswa kelas XII Tabel 1. Kriteria penilaian validasi produk
IPA 4 sebagai subjek uji coba terbatas.
Interval Skor
Kategori Keterangan
Hasil Penilaian
Desain pengembangan bahan ajar
sangat Dapat digunakan
dalam penelitian ini adalah desain 3,25 <Skor≤ 4,00
valid tanpa revisi
pengembangan yang dikemukakan oleh Dapat digunakan
Nieveen (2006) yang terbagi dalam beberapa 2,50<Skor≤ 3,25 valid dengan revisi
tahap yaitu preliminary research, sedikit
development or prototyping stage, dan Dapat digunakan
kurang
asessement stage. Pada tahap preliminary 1,75 <Skor≤ 2,50 dengan banyak
valid
research dilakukan analisis permasalahan, revisi
studi literatur, dan analisis kebutuhan Belum dapat
sehingga diperoleh solusi yang tepat untuk digunakan dan
tidak
mengatasi permasalahan yang ada. 1,00 <Skor≤ 1,75 masih
valid
Prototyping stage terdiri dari kegiatan memerlukan
konsultasi
menyusun bahan ajar berbasis scientific
approah beserta perangkat pembelajaran dan (Ratumanan dan Laurens, 2011)
instrumen penelitian yang digunakan, Analisis keterlaksanaan pembelajaran
melakukan validasi bahan ajar untuk diperoleh berdasarkan rata-rata skala
mengetahui validitas bahan ajar, dan penilaian kedua observer dengan mengacu
melakukan uji coba terbatas. Asessement pada kriteria keterlaksanaan pembelajaran
stage terdiri dari kegiatan uji lapangan untuk yang terdapat pada Tabel 2 berikut:
mengetahui tingkat kepraktisan dan
keefektifan bahan ajar. Kepraktisan bahan Tabel 2. Kriteria keterlaksanaan pembelajaran
ajar ditinjau dari tingkat keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan bahan ajar. Nilai
Kriteris Keterlaksanaan
Sedangkan keefektifan bahan ajar ditinjau Keterlaksanaan
Pembelajaran
berdasarkan peningkatan kemampuan Pembelajaran
1,00 ≤ Skor ≤ 1,75 tidak baik
berpikir kritis siswa. Keefektifan produk diuji
1,75 < Skor ≤ 2,50 kurang baik
dengan menggunakan desain penelitian one
2,50 < Skor ≤ 3,25 Baik
group pretest-postest design. 3,25 < Skor ≤ 4,00 baik sekali
Rahmawati, Pengembangan Bahan Ajar ...83
(Ratumanan dan Laurens, 2011) telah direvisi sesuai masukan dan saran dari
validator.
Analisis kemampuan berpikir kritis
siswa menggunakan uji N-Gain. Perhitungan
N-Gain didasarkan atas formula yang telah
dikemukakan oleh Hake (1998):
Tes berpikir kritis yang digunakan materi medan magnet di SMA dalam kategori
untuk mengetahui keefektifan bahan ajar sangat valid, sehingga bahan ajar berbasis
berbasis scientific approach ada 5 soal yang scientific approach dapat digunakan sebagai
masing-masing soal mengandung 1 indikator bahan ajar pada pokok bahasan medan
berpikir kritis yaitu soal 1 dengan indikator magnet, (2) keterlaksanaan pembelajaran
elementary clarification, soal 2 dengan menggunakan bahan ajar fisika berbasis
indikator the basic of the decision, soal 3 scientific approach pada materi medan
dengan indikator inference, soal 4 dengan magnet di SMA dapat terlaksana dengan baik
indikator advance clarification, dan soal 5 sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang
dengan indikator strategi and tactics. direncanakan guru, sehingga bahan ajar
Berdasarkan hasil analisis jawaban setiap berbasis scientific approach termasuk dalam
butir soal pretest dan posttest diketahui kategori praktis sebagai bahan ajar pada
bahwa setiap butir soal mengalami pokok bahasan medan magnet, dan (3)
peningkatan hasil jawabannya. Sehingga peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
dapat dikatakan bahwa bahan ajar berbasis setelah menggunakan bahan ajar berbasis
scientific approach yang dikembangkan telah scientific approach menunjukkan kriteria N-
efektif dalam meningkatkan kemampuan Gain sedang, sehingga bahan ajar berbasis
berpikir kritis. Hal ini sejalan dengan scientific approach memiliki kriteria efektif
penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari et dan layak digunakan sebagai bahan ajar pada
al. (2015), menunjukkan bahwa keterampilan pokok bahasan medan magnet.
berpikir kritis siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran menggunakan modul fisika Saran berdasarkan hasil
berbasis scientific pada materi fluida statis pengembangan bahan ajar berbasis scientific
mengalami peningkatan yang signifikan. approach untuk meningkatkan kemampuan
Hasil penelitian Ulandari et al. (2018), berpikir kritis pada materi medan magnet di
menunjukkan bahwa modul berbasis saintifik SMA yang telah dilakukan, yaitu: (1)
pada materi gerak harmonik mampu penelitian pengembangan ini sebaiknya
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dilakukan ke ruang lingkup yang lebih luas
yang masuk dalam kategori sedang, sehingga seperti di kelas lain atau di sekolah lain, dan
modul berbasis saintifik dikatakan efektif (2) penelitian menggunakan bahan ajar
digunakan dalam pembelajaran sebagai berbasis saintifik ini perlu adanya
implementasi dari kurikulum 2013. Begitu pembimbingan pada awal sebelum
juga dengan Natalina et al. (2016), pembelajaran, seperti panduan penggunaan
mengemukakan hasil penelitiannya bahwa dan cara pembelajaran menggunakan bahan
modul berbasis scientific approach pada ajar berbasis scientific sebelum siswa belajar
materi biologi dapat meningkatkan secara mandiri.
kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga
modul yang dikembangkan dapat digunakan DAFTAR PUSTAKA
sebagai alternatif dalam kegiatan Asta, I. K. R. dan A. A. G. Agung dan I. W.
pembelajaran. Widiana. 2015. Pengaruh pendekatan
SIMPULAN DAN SARAN saintifik dan kemampuan berpikir
kritis terhadap hasil belajar IPA. E-
Berdasarkan data yang diperoleh pada Journal PGSD Universitas Pendidikan
hasil dan pembahasan pengembangan maka Ganesha. 3(1): 1-10.
dapat disimpulkan yaitu: (1) validitas bahan
ajar fisika berbasis scientific approach pada
86 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 8 No. 2, Juni 2019, hal 80-86