Anda di halaman 1dari 36

REKAYASA IDE

TELAAH KURIKULUM

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum


DOSEN PENGAMPU : IRFANDI S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH:

NAMA : ELFRIDA TURNIP

NIM : 4203121072

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA D REGULER 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI, 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan berkat, hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
penyusunan Mata Kuliah Telaah Kurikulum mengenai Makalah Rekayasa Ide dari
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum.Saya selaku penyusun makalah
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dosen IRFANDI,S.Pd,M.Si yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas rutin mata kuliah Telaah
Kurikulum. Saya tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah.
Dan berharap, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kami penyusun
dan para pembaca semuanya.

Medan, 22 Mei
2021

Penyusun

Elfrida Turnip

4203121072
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................4
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................5
BAB I...............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................7
1.3 Tujuan....................................................................................................................................7
BAB II.............................................................................................................................................8
PEMBAHASAN MATERI.............................................................................................................8
2.1 Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum......................................................................8
2.2 Sumber-sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum..............................................................9
2.3 Macam-Macam Prinsip Pengembangan Kurikulum............................................................10
2.4 Tipe-Tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum.....................................................................22
BAB III..........................................................................................................................................25
PENUTUP.....................................................................................................................................25
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................25
3.2 Soal Dan Pembahasan..........................................................................................................26
3.3 Saran.....................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1...................................................................................................................................................21
Gambar 2...................................................................................................................................................22
DAFTAR TABEL
Table 1.......................................................................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kurikulum adalah sebuah alat yang dijadikan untuk konsep atau rencana-rencana dan
pengaturan yang mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan pengembangan kurikulum adalah istilah yang
mampu menangkap wawasan secara luas atau disebut komprehensif, misalnya :
perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal
membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil
tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan
peserta didik.

Di dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang hanya


berhubungan langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan
begitu banyak peran atau orang. Seperti: politikus, pengusaha, orang tua peserta
didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan
pendidikan.

Pengembangan kurikulum adalah sebuah urutan atau mekanisme yang merencanakan,


menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian
terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar
mengajar yang baik.

Kurikulum merupakan hal yang utama dalam dunia pendidikan. Hal-hal yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan dipandang sebagai kurikulum.
Pengertian kurikulum yang semakin menyeluruh, sehingga membuat para pelaksana
kurikulum memberikan batasan tersendiri terhadap kurikulum.
Namun perbedaan pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang besar terhadap
pencapaian tujuan pendidikan, apabila kurikulum tetap berpegang pada prinsip-
prinsip yang mendasarinya,. Perwujudan prinsip, aspek dan konsep kurikulum
tersebut terletak pada guru. Sehingga guru memiliki tanggung jawab terhadap
tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri.

Oleh karena itu, seseorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan melaksanakan
prinsip -prinsip apa saja yang terdapat dalam kurikulum. Namun hal ini sering
diabaikan oleh para pelaksana kurikulum, sehingga pencapaian tujuan pendidikan
tidak optimal atau bahkan melenceng dari tujuan sebenarnya. Hal ini yang mendasari
saya untuk menyusun makalah yang berjudul prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum. Salah satunya yaitu agar para pelaksana kurikulum dapat memahami dan
melaksanakan prinsip-prinsip tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dari prinsip pengembangan kurikulum ?

2. Bagaimana sumber prinsip kurikulum ?

3. Bagaimana macam-macam prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?

4. Bagaimana tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian dari prinsip pengembangan kurikulum.

2. Dapat mengetahui sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum.

3. Dapat mengetahui macam-macam prinsip pengembangan kurikulum.

4. Dapat mengetahui tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum.


BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1 Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan


suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum
yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik.
Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan
kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil
penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu.

Prinsip kurikulum dapat juga dikatakan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan
kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau
dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua,
masyarakat dan bangsa.

Pada umumnya ahli kurikulum memandang kegiatan pengembangan kurikulum


sebagai suatu proses yang kontinu, merupakan suatu siklus yang menyangkut
beberapa kurikulum yaitu komponen, tujuan, bahan, kegiatan dan evaluasi.
Kurikulum diindonesia mengalami perubahan dari masa kemasa sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat.

Kata prinsip menunjukan pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus
diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya
selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa. Prinsip memiliki fungsi
yang sangat penting dalam kaitannya dengan keberadaan sesuatu. Melalui suatu
prinsip, orang bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efisien. Prinsip juga
mencerminkan hakikat yang dikandung oleh sesuatu, dan bersifat mengatur yang
aturannya harus diikuti untuk mencapai tujuan secara benar.

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukan pada suatu pengertian tentang


berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal yang
terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan
kurikulum (curriculum planning).

Menurut Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran.Pengembangan


kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan
keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum. Jika proses pengembangan
kurikulum berjalan secara efektif dan efisien maka hasil dari aktifitas pengembangan
kurikulum tersebut diharapkan sesuai dengan harapan masyarakat.

Jadi, dari penjabaran di atas dapat disimpulkan, pengertian prinsip pengembangan


kurikulum adalah suatu dasar yang mengatur sebuah proses pembelajaran yang dapat
memberikan kondisi belajar yang lebih efektif dan efisien.

Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan, menghasilkan


suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum
yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang baik.
Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan
kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil
penilaian yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Prinsip kurikulum dapat juga
dikatakan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut
mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan sesuai dengan
permintaan semua pihak yakni anak didik, orangtua,masyarakat dan negara.

Pada dasarnya para ahli kurikulum memandang kegiatan dalam pengembangan


kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu, merupakan suatu siklus yang
menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen tujuan, bahan, kegiatan dan
evaluasi.
Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat. Penerapan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum dijelaskan oleh Dr. Wina Sanjaya dalam kurikulum
yang berkompetensi dimana dalam prinsip pengembangan ini juga memperhatikan
beberapa aspek mendasar tentang karakteristik bangsa.

2.2 Sumber-sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum

Ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu:

1. Data Empiris (Empirical Data)

Data empiris adalah sebuah data yang bersumber dari hasil pengamatan atau
percobaan. Data empiris lebih mengarah pada pengalaman yang terdokumentasi dan
terbukti efektif. .

2. Data Eksperimen (Experiment Data)

Data eksperimen merujuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil penelitian
merupakan data yang dilihat valid dan reliabel, sehingga tingkat kebenarannya lebih
meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum.

3. Kebiasaan yang hidup di Masyarakat (Folklore of Curricuculum)

Data-data banyak didapat dari bukan hasil penelitian yang data-data tersebut terbukti
efektif untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks, diantaranya
adat atau kebiasaan yang ada dimasyarakat.

4. Akal Sehat (Common Sense)

Data pemikiran umum atau akal sehat juga didapat dari hasil penelitian yang melalui
proses pertimbangan dan penilaian akal sehat terlebih dahulu.

Dengan demikian, pada prinsipnya semua jenis data di atas dapat digunakan atau
dimanfaatkan bagi kegiatan pengembangan kurikulum sebagai sumber prinsip yang
akan dijadikan pegangan.
2.3 Macam-Macam Prinsip Pengembangan Kurikulum

Macam-macam prinsip ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu prinsip umum dan
prinsip khusus.

Prinsip umum selalu digunakan didalam setiap pengembangan kurikulum dimanapun.


Prinsip khusus artinya prinsip yang hanya berlaku ditempat tertentu dan pada situasi
tertentu.

a.Prinsip Umum

Terdapat 8 prinsip umum pengembangan kurikulum yaitu sebagai berikut :

Prinsip Berorientasi pada Tujuan

Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan
dan jenjang pendidikan tertentu. Tujuan kurikulum mengandung bagian-bagian
penting yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Yang bertujuan untuk
menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup dari keempat
aspek tersebut yang mengandung tujuan pendidikan nasional.

1. Prinsip Relevansi (kesesuaian)

Pengembangan kurikulum meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya harus


relevan atau sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, pada perkembangan
dan kebutuhan siswa, serta cocok dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

2. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas

Pengembangan kurikulum harus dipertimbangkan dari segi keefektifan dalam


pendayagunaan dana, waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat
mencapai hasil yang optimal. Dana yang terbatas harus digunakan sebaik mungkin
agar mendukung pelaksanaan pembelajaran. Waktu yang tersedia bagi siswa belajar
di sekolah juga terbatas sehingga harus dimanfaatkan secara tepat dan sesuai dengan
mata pelajaran dan bahan pembelajaran yang diperlukan. Tenaga di sekolah juga
terbatas, baik dalam jumlah maupun mutunya, hendaknya didayagunakan secara
efisien untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dan juga keterbatasan fasilitas
ruangan, peralatan dan sumber keterbacaan, harus digunakan secara tepat guna oleh
siswa dalam rangka pembelajaran, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas atau keberhasilan siswa.

3. Prinsip Fleksibilitas (keluwesan)

Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi


berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak
statis atau kaku. statis atau kaku.

4. Prinsip Berkesinambungan (kontinuitas).

Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek,


materi, dan bahan kajian disusun secara terurut, tidak terlepas-lepas, melainkan satu
sama lain memiliki keterkaitan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang
pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa. Dengan
prinsip ini, akan terlihat jelas alur dan keterkaitan di dalam kurikulum tersebut
sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

5. Prinsip Keseimbangan

Penyusunan kurikulum memperhatikan keseimbangan secara proporsional dan


fungsional antara berbagai program dan sub-program, antara semua mata ajaran, dan
antara aspek-aspek perilaku yang ingin dikembangkan. Keseimbangan juga
diperlukan dalam teori dan praktik, antara unsur-unsur keilmuan sains, sosial,
humoniora, dan keilmuan perilaku. Dengan keseimbangan tersebut diharapkan
terjalin perpaduan yang lengkap dan menyeluruh, yang satu sama lainnya saling
memberikan sumbangannya terhadap pengembangan pribadi.

6. Prinsip Keterpaduan
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip yang terpadu.
Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara
unsur-unsurnya. Pelaksanaan terpadu dengan melibatkan semua pihak, baik di
lingkungan sekolah maupun pada tingkat intersektoral. Dengan keterpaduan ini
diharapkan terbentuknya pribadi yang bulat dan utuh. Dilaksanakannya keterpaduan
dalam proses pembelajaran, baik dalam interaksi antara siswa dan guru maupun teori
dan praktik.

7. Prinsip Mutu

Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan.


Pendidikan mutu berarti pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sedangkan mutu
pendidikan berorientasi pada hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang
bermutu ditentukan oleh derajat mutu guru, kegiatan belajar mengajar,
peralatan/media yang bermutu. Hasil pendidikan yang berkualitas diukur
berdasarkan kriterian tujuan pendidikan nasional yang diharapkan.

b. Prinsip Khusus

Prinsip khusus berhubungan dengan prinsip yang ada ditempat tertentu dan situasi
tertentu. Prinsip ini juga merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan dalam
pengembangan komponen-komponen kurikulum secara khusus (tujuan, isi, metode,
dan evaluasi). Satu wilayah dengan wilayah lainnya, satu jenis dan jenjang
pendidikan dengan jenis dan jenjang pendidikan lainnya memiliki karakteristik yang
berbeda dalam beberapa aspek. Perbedaan ini tentu bisa mengakibatkan adanya
pemakaian prinsip-prinsip yang khusus sesuai dengan situasi dan kondisi sekitar,
serta karakteristik jenis dan jenjang pendidikan tersebut.

Adapun prinsip pengembangan kurikulum khusus yang dimaksud adalah :

1. Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan


Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek (khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber
pada :

Ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-


dokumen lembaga Negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di
dalamnya pendidikan.

Survey mengenai presepsi orang tuan dan masyarakat lainnya tentang kebutuhan
mereka yang diperoleh melalui angket atau wawancara dengan mereka.

Survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun melalui
angket, wawancara, observasi dan dari berbagai media massa.

Survey tentang manpower (sumber daya manusia/tenaga kerja).

Pengalaman Negara-negara lain dalam masalah yang sama.

Penelitian.

2. Prinsip yang berkenaan dengan isi pendidikan

Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan isi


pendidikan/kurikulum, yaitu :

Perlu penjabaran tujuan pendidikan, kurikulum dan pembelajaran ke dalam perbuatan


hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasl belajar
dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar.

Isi bahan belajar harus meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Ketiga
ranah belajar, yaitu kognitif, sikap dan keterampilan.

3. Prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran


Untuk menentukan pendekan, strategi dan teknik apa yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran, hendaknya pengembangan kurikulum memerhatikan hal-hal
berikut :

Apakah strategi/metode/teknik yang akan digunakan dalam proses pembelajran cocok


untuk mengajarkan bahan pelajaran?

Apakah strategi/metode/teknik tersebut menunjukkan kegiatan yang bervariasi


sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?

Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat memberikan urutan kegiatan yang


bertingkat-tingkat?

Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat menunjukkan berbagai kegiatan siswa


untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor?

Apakah strategi/metode/teknik tersebut berorientasi kepada siswa, atau berorientasi


kepada guru, atau keduanya?

Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat mendorong berkembangnya


kemampuan baru?

Apakah strategi/metode/teknik tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar


disekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber belajar (learning
resources) yang ada di rumah dan masyarakat?

Untuk belajar keterampilan sangan dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan


“learning by doing” di samping “learning by seeing and knowing”.

4. Prinsip berkenaan dengan media dan alat bantu pembelajaran

Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien perlu didukung oleh
penggunaan media dan alat bantu pembelajaran yang tepat. Dibawah ini beberapa
prinsip yang bisa dijadikan pegangan untuk memilih dan menggunakan media dan
alat bantu pembelajaran.
Media atau alat bantu apa yang diperlukan dalam proses pembelajaran?

Apakah semuanya sudah tersedia?

Bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya?

Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memerhatikan bagaimana membuatnya,


siapa yang membuat, pembiayaannya, serta waktu pembuatannya?

Bagaimana pengorganisasian media dan alat bantun pembelajaran, apakah dalam


bentuk modul, paket belajar aatu ada bentuk lain?

Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran?

Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia.

5. Prinsip yang berkenaan dengan evaluasi

Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran. Untuk itu,
pengembanagan kurikulum harus memerhatikan prinsip-prinsip evaluasi, yaitu
objektifitas, komprehensif, kooperatif, mendidik, prinsip evaluasi, dan praktis. Dalam
praktiknya, paling tidak ada lima fase yang harus diperhatikan pengembangan
kurikulum dalam kegiatan evaluasi, yaitu perencaan evaluasi, pengembangan alat
evaluasi, pengumpulan data, pengolahan hasil evaluasi, laporan dan pemanfaatan
hasil evaluasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fase perencanaan evaluasi
yaitu:

Bagaimanakah karakteristik kelas, usia, tingkat kemampuan kelompok yang akan


dinilai?

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan evaluasi?

Teknik evaluasi apa yang akan digunakan? Tes, notes atau keduanya?

Jika teknik tes, berapa banyak butir soal yang perlu disusun?

Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau murid?


Dalam pengembangan alat evaluasi, sebaiknya mengikuti langkah-langkah berikut:

Rumuskan pendidikan-pendidikan yang umum, dalam ranah kognitif, afektif dan


psikomotor.

Uraikan ke dalam bentuk tingkah laku murid yang dapat diamati dan diukur.

Hubungkan dengan bahan pelajaran.

Tuliskan butir-butir soal atau tugas.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan hasil penilaian adalah:

Nomor penilaian apa yang digunakan dalam pengelolaan hasil tes?

Apakah akan digunakan rumus atau formula guessing?

Bagaimana mengubah skor mentah (raw score) ke dalam skor masak?

Skor standar apa yang akan digunakan?

Untuk apakah hasil tes digunakan?

Bagaimana menyusun laporan hasil evaluasi?

Laporan hasil evaluasi ditunjukan kepada siapa?

Ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu :

1. Data empiris (empirical data )

2. Data eksperimen (eksperimen data)

3. Cerira atau legenda yang hidup dimasyarakat (folklore of currukulum)

4. Akal sehat ( common sense)

Data empiris mengarah pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif,
data eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan
penelitian merupakan data yang di pandang berlaku (valid) , sehingga tingkat
kebenaran lebih meyakinkan untuk di jadikan prinsip dalam pengembangan
kurikulum. Namun demikian fakta kehidupan, data hasil penelitian ( hard data) itu
sifatnya sangat dibatasi..

Disamping itu banyak beberapa data lainya yang diperoleh bukan dari hasil
penelitian yang di gunakan juga terbukti efektif untuk memecahkan berbagai masalah
kehidupan yang kompleks diantaranya yaitu adat kebiasaan yang hidup dimasyarakat
( folklore of currikulum ) dan hasil pertimbangan dan penilaian akal pikiran (common
sense). Bahkan data yang diperoleh dari penelitian sendiri digunakan setelah melalui
proses pertimbangan dan penilaian akal sehat terlebih dahulu.

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

dalam pengembangan kurikulum terdapat banyak prinsip yang dapat digunakan


kurikulum yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan yang diinginkandan yang
diharapkan semua pihak. Prinsip-prinsip ini biasanya dibedakan dalam dua katergori
yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.

1. Prinsip-prinsip umum

Terdapat lima prinsip umum pengembangan kurikulum, yaitu prinsip relevansi,


fleksibelitas, kontinuitas, praktis atau efisiensi dan efektivitas.

a. Prinsip relevansi

Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan
proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan
masyarakat dan relevansi kedalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau ketetapan
antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antar tujuan, isi, proses, penyampaian
dan penilaian yang menunjukan keterpaduan kurikulum.

b. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum hendaknya bersifat fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk
kehidupan sekarang dan akan datang, disini dan ditempat lain, bagi anak yang
memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Bahwa kurikulum harus
berisi hal-hal yang kuat, tetapi dalam pelaksanaanya memungkinkan terjadinya
adaptasi berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan dan latar belakang
anak.

c. Prinsip kontinuitas

Berhubungan dengan Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara


berkelanjutan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti.oleh karena itu, pengalaman-
pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan
antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan
jenjang lainya, juga antara pendidikan dengan pekerjaan.

d. Prinsip praktis

Mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga murah.


Prinsip ini juga disebut prinsip evisiensi. Biasanya suatu kurikulum kalau menurut
keahlian dan peralatan yang sangat khusus dan mahal pula biayanya, maka kurikulum
tersebut tidak praktis dan sulit dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu
dilaksankan dalam keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum
bukan hanya harus ideal tetapi juga praktis.

e. Prinsip efektivitas

Berkaitan dengan sampai mana perencanaan kurikulum dapat sesuai dengan


keinginan yang ditentukan. Dalam proses pendidikan efektifitas dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu

Efektif mengajar pendidikan berkaitan dengan sampai dimana kegiatan belajar


mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksankan dengan baik.
Efektifitas belajar anak didik berkaitan dengan sampai dimana tujuan-tujuan pelajaran
yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah
dilakukan.

Walaupun kurikulum tersebut begitu sederhana tetapi keberhasilannya tetap harus


diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum ini baik secara kualitas maupun
kuantitas. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan.

2. Prinsip-prinsip Khusus

Ada beberapa prinsip yang lebih khusus dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-
prinsip ini berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengelaman belajar, dan
penilaian.

a. Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan

Tujuan menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan
komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek(khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada

1) Ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat di temukan dalam dokumen-


dokumen lembaga negara mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk
didalamnya pendidikan.

2) Survai mengenai persepsi orang tua atau masyarakat tentang kebutuhan mereka
yang dikimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka.

3) Survai tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun


melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa.

4) Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama

5) penelitian

b. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.


Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah
ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal.

1) Perlu penjabaran tujuan pendidikan atau pengajaran bentuk perbuatan hasil


belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar
dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar;

2) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan:

3) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistemati. Ketiga
ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan diberikan secara simultan
dalam urutan situasi belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang
memberikan menjelaskan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara lebih
mendetail.

c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar

Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan


beberapa hal yaitu :

1) Apakah metode atau teknik belajar mengajar yang digunakan cocok.


2) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan kegiatan yang berfariasi
dehingga dapat melayani pembedaan individual siswa.
3) Apakah metode atau teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang
bertingkat-tingkat.
4) Apakah metode atau teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk
mencapai tujuan kognitif, afektif dan psikomotor.
5) Apakah metode atau teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau
mengaktifkan atau kedua-duanya.
6) Apakah metode atau teknik tersebut mendorong berkembangnya
kemampuan baru.
7) Apakah metode atau teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar
disekolah dan dirumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada
dirumah dan masyarakat.
8) Untuk belajar keterampilan sangat dibutuhkan kegiatn belajar yang
menekankan “learning by duing” disamping “ learning by seeing and
knowing’.
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media
dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat.
1) Alat atau media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah
tersedia? Bila alat tersebut alat tidak ada apa penggantinya.
2) Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan : gabaimana
pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu pembuatan .
3) Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam
bentuk modul, paket belajar, dan lain-lain.
4) Bagaimana pengintregasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar .
5) Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia.

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

PRINSIP-PRINSIP UMUM PRINSIP-PRINSIP KHUSUS

- RELEVANSI -TUJUAN PENDIDIKAN

-ELEKSIBILITAS -KONTEN PENDIDIKAN

-KONTINUITAS -PEMILIHAN PROSES PBM

-PRAKTIS -PEMILIHAN MEDIA & ALAT

-EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

-PEMILIHAN KEGIATAN PENILAIAN


Gambar 1
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:

1) Dalam penyusunan alat penilaian hendaknya mengikuti prosedur mulai dari


perumusan tujuan umum, dalam ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam
penilaian ini diuraikan kedalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat diamati.

2) Selain itu, terdapat beberapa hal yang perlu juga di cermati dalam perencanaan
penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok
yang akan diuji, Berapa lama waktu dibutuhkan pelaksanaan ujian, Apakah uji
tersebut berbentuk uraian atau objektif, Berapa banyak butir ujian perlu sisusun,
Apakah ujian tersebut diperuntukkan oleh guru atau murid.

3) Pengolahan hasil penilaian juga perlu mempertimbngkan beberapa hal yaitu norma
apa yang digunakan didalam pengolahan hasil ujian , apakah digunakan formula
quesing, Bagaimana pengubahan nilai ke dalam tingkat capaian untuk masuk? Skor
standart apa yang digunakan , untuk apakah hasih-hasil ujian yang digunakan.

PRINSIP KHUSUS

PRINSIP PEMILIHAN PRINSIP TUJUAN


KEGIATAN PENILAIAN

KURIKULUM

PRINSIP PEMILIHAN PRINSIP PEMILIHAN PRINSIP PEMILIHAN ISI


MEDIA/ALAT PROSES
Gambar 2

2.4 Tipe-Tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum

Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum yaitu suatu urutan sifat benar dan
pada kenyataannya prinsip yang digunakan. Hal ini kaitannya dengan sumber-sumber
dari pengembangan kurikulum itu sendiri.  Ada fakta, konsep, dan prinsip yang
tingkat kepercayaannya tidak diragukan lagi karena sudah terbukti melalui penelitian
yang berulang-ulang, ada juga data yang sudah terbukti tetapi masih terbatas dalam
kasus-kasus tertentu belum bisa digeneralisasikan, dan terdapat pula data yang belum
dibuktikan dengan penelitian tapi sudah terbukti dalam kehidupan dan menurut
pertimbangan akal sehat dipandang logis, baik, dan berguna.

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum itu bisa diklasifikasikan menjadi tiga tipe


prinsip yaitu antara lain:

a. Anggapan Kebenaran utuh atau menyeluruh (Whole Truth)


Fakta, konsep, dan prinsip yang diperoleh serta telah diuji dalam penelitian yang
ketat dan berulang, sehingga bisa dibuat generalisasi dan bisa diberlakukan di
tempat yang berbeda. Tipe ini tidak akan mendapat tentangan atau kritik karena
sudah diyakini oleh orang orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum.
b. Anggapan Kebenran Parsial (Partial Truth)
Fakta, konsep, dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus tapi
sifatnya masih belum bisa disimpulkan. Karena dianggap baik dan bermanfaat
tipe prinsip ini bisa digunakan, namun dalam penggunaannya biasanya masih
mengundang pro dan kontra.
c. Anggapan Kebenaran yang masih memerlukan Pembuktian (Hypothesis)
Anggapan kerja atau prinsip yang sifatnya tentatif. Prinsip ini muncul dari hasil
deliberasi, judgment dan akal sehat. Sebagaimana halnya dengan prinsip
kebenaran parsial, prinsip tipe hipotesis pun masih memungkinkan adanya pro
dan kontra.

Pada dasarnya semua jenis tipe prinsip itu bisa digunakan. Tipe prinsip mana
yang mendapatkan penekanan dalam penggunaannya, ini sangat tergantung pada
perspektif dari para pengembangan kurikulum tentang kurikulum, itu sendiri. Dalam
praktik pengembangan kurikulum biasanya kesemua tipe prinsip diatas digunakan.
Namun hanya ada perbedaan pada istilah saja.

CIRI-CIRI
N MODEL TUJUAN MATERI METODE EVALUASI
o

1. Pengembanga Mengembangk Terutama Problem Mengutamakan


n Proses an berbagai bahasa, Solving proses daripada
Kognitif macam logika, subjektif
keterampilan matematika
berpikir

2. Teknologi Mengarahkan - Sesuai Pemberian -Bersifat


siswa agar tujuan, tugas formatif dan
menguasai dalam sumatif,
sejumlah bentuk Belajar evaluasi
kompetensi teori, mandiri berfungsi
keterampila dengan sebagai umpan
n yang menggunaka balik untuk
dapat n berbagai menyempurnak
diamati dan media. an program
dapat kurikulum.
diukur
-evaluasi
-Materi bentuknya
diambil objektif tes
dari disiplin
ilmu yang
kemudian
dirinci
menjadi
objektif
yang dapat
diamati

Table 1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Pengertian prinsip pengenbangan pendidikan

Prinsip kurikulum diartikan sebagai aturan yang menjiwai pengembangan kurikulum.


Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang didesain atau dihasilkan
sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orang tua, masyarakat dan
bangsa.

2. Sumber prinsip pengembangan kurikulum

Data empiris (empirical data ), Data eksperimen (eksperimen data),Cerira atau


legenda yang hidup dimasyarakat (folklore of currukulum),Akal sehat ( common
sense)

3. Peinsip-prinsip pengembangan kurikulum

a. Prinsip Umum yaitu Prinsip relevansi, Prinsip fleksibilitas, Prinsip kontinuitas,


Prinsip praktis Prinsipefektif

b. Prinsip Khusus yaitu Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, Prinsip


berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, Prinsip berkenaan dengan pemilihan
proses belajar mengajar, Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat
pengajaran, Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian

Prinsip pengembangan kurikulum menekankan pada pengertian tentang berbagai hal


yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal yang terkait dengan
pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum (curriculum
planning), yang pada dasarnya prinsip-prinsip tersebut merupakan ciri dari hakikat
kurikulum itu sendiri. Prinsip pengembangan kurikulum memiliki beberapa sumber
yaitu data empiris (empirical data), data eksperimen (exsperiment data),
cerita/Legenda yang hidup di masyarakat (folklore of curriculum), dan akal Sehat
(common sense). Kemudian, prinsip pengembangan kurikulum terbagi kedalam tiga
jenis, yaitu whole truth, partial truth, dan hypothesis. Dan secara luas prinsip
pengembangan kurikulum dibagi menjadi dua macam, yaitu prinsip umum dan
prinsip khusus.

Prinsip pengembangan kurikulum adalah dasar yang mengatur sebuah proses


pembelajaran yang dapat memberikan kondisi belajar yang lebih efektif dan efisien.

Ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: Data Empiris (Empirical
Data), Data Eksperimen (Experiment Data),Kebiasaan yang hidup di Masyarakat
(Folklore of Curricuculum), Akal Sehat (Common Sense)

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe


prinsip, yaitu:

Anggapan kebeneran utuh atau menyeluruh (whole truth), Anggapan kebenaran


parsial (partial truth), Anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian
(hypothesis)

Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum terbagi dua, yaitu :

Prinsip umum, di dalam prinsip umum terdapat 8 prinsip yaitu: prinsip berorientasi
pada tujuan, prinsip relevansi (kesesuaian), prinsip efisiensi dan efektivitas, prinsip
fleksibilitas (keluwesan), prinsip berkesinambungan (kontinuitas), prinsip
keseimbangan, prinsip keterpaduan, dan prinsip mutu.

Prinsip khusus, di dalam prinsip khusus terdapat 5 prinsip, yaitu: prinsip yang
berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip yang berkenaan dengan isi pendidikan,
prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran, prinsip berkenaan dengan media dan
alat bantu pembelajaran, dan prinsip yang berkenaan dengan evaluasi.

3.2 Soal Dan Pembahasan

1. Kurikulum bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam … .

A. melaksanakan proses belajar mengajar


B. melaksanakan supervisi atau pengawasan

C. memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah

D. membimbing anak belajar di rumah

Jawab:

A. Benar, karena pedoman melaksanakan proses belajar mengajar merupakan fungsi


kurikulum bagi guru

Pembahasan: Untuk dapat menjawab soal ini Anda dapat mempelajari Modul 1 KB 1
tentang Pengertian dan Fungsi Kurikulum.

2. Kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan


perkembangan

yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan akan
datang.

Pernyataan tersebut dalam kurikulum termasuk dalam peranan ... .

A. konservatif

B. kreatif

C. kritis

D. evaluatif

Jawab:

B. Benar, karena peranan kreatif mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap
siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh
pengetahuanpengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta berpikir baru
dalam kehidupannya
3. Menurut Pratt, rumusan tujuan kurikulum harus fungsional artinya bahwa rumusan
tujuan

tersebut harus ... .

A. konsisten dengan tujuan pendidikan nasional

B. sesuai dengan kepentingan dan perkembangan siswa

C. dipilih berdasarkan nilai yang diakui kepentingannya

D. memiliki manfaat bagi siswa dan masyarakat

Jawab:

D. Benar, karena rumusan tujuan yang memiliki manfaat (nilai guna) baik bagi
peserta didik

maupun masyarakat berkaitan dengan kriteria fungsional.

4. Isi kurikulum harus memenuhi kriteria kegunaan, artinya bahwa isi kurikulum
harus ... .

A. sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

B. sesuai dengan minat siswa

C. memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi

D. bermanfaat bagi kehidupan

Jawab:

D. Benar, karena cirri-ciri kegunaan menuntut isi kurikulum yang bermanfaat bagi
kehidupan.

5. Salah satu ciri pengembangan kurikulum yang menerapkan pendekatan


administrastif adala.. .
A. kurikulum dikembangkan karena ada keresahan dari guru

B. administrator pendidikan berperan sebagai fasilitator

C. inisiatif pengembangan berasal dari tingkat pusat

D. guru memiliki peran yang besar dalam pengembangan kurikulum

Jawab:

C. Benar, karena dalam pengembangan kurikulum dengan pendekatan administrator


inisiatif

pengembangan berasal dari tingkat pusat.

6. Salah satu landasan yang mendasari kurikulum adalah landasan psikologis


maksudnya

pendidikan didasarkan pada ... .

A. aspek kebudayaan

B. perubahan fisik manusia

C. cara berpikir mendalam

D. perilaku manusia

Jawab:

D. Benar, karena menurut model PPSI rencana pembelajaran terdiri dari 5 langkah

7. Prinsip integritas dalam pengembangan kurikulum menuntut ... .

A. penyediaan keleluasaan bagi guru untuk menyesuaian pelaksanaan kurikulum


dengan

kondisi sekolah
B. pengembangan semua komponen kurikulum untuk pembentukan pribadi yang utuh

C. pengembangan materi, kegiatan, dan evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang

diharapkan

D. adanya kesinambungan materi kurikulum antar-jenis dan jenjang pendidikan

Jawab:

B. Benar, karena penerapan prisnip integritas menuntut kurikulum yang dapat


membentuk

pribadi yang utuh

8. Pengorganisasian isi kurikulum yang bertitik tolak dari keseluruhan sebagai suatu
totalitas

yang memiliki makna, arti, dan faedah tertentu adalah pengorganisasian isi kurikulum
yang

menerapkan pendekatan ... .

A.Interdisipliner

B.Terintegrasi

C. Broadfield

D. Mata Pelajaran

Jawab:

B. Benar, karena pendekatan terintegrasi (integrated) bertitik tolak dari keseluruhan


dan

bermakna dan berstruktur.


9. Salah satu prinsip yang harus diterapkan dalam pemilihan isi pendidikan adalah
materi

pelajaran harus ... .

A. disusun secara logis dan sistematis

B. sesuai dengan persepsi orang tua dan masyarakat tentang kebutuhan

C. bervariasi sesuai kegiatan pembelajaran

D. sesuai dengan perbedaan individual siswa

Jawab:

A. Benar, karena isi pendidikan harus disusun secara logis dan sistematis sehingga
mudah

dipahami oleh siswa.

Pembahasan:

Untuk dapat menjawab soal ini Anda dapat mempelajari Modul 3 KB 1 tentang
Prinsip-prinsip

Pengembangan Kurikulum

10. Pemilihan materi pelajaran hendaknya memperhatikan kriteria berikut, kecuali ... .

A. sesuai dengan tujuan

B. merupakan warisan positif generasi masa lalu

C. sesuai dengan kebutuhan siswa

D. mudah dikuasai siswa

Jawab:
D. Benar, karena kemudahan untuk dikuasai siswa berkaitan dengan urutan penyajian
materi.

Soal Essay

1. apa fungsi kurikulum 2013

Jawab: mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai


pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan
peradaban dunia.

2. Apa yang dimaksud dengan prinsip pengembangan kurikulum?

Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya


mencakup:perencanaan, penerapan dan evaluasi. Prinsip-prinsip yang akan digunakan
dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah
atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum

3. Apa tujuan dan pengembangan kurikulum?

Tujuan pengembangan kurikulum, sesuai dengan yang dikemukan oleh para ahli
pendidikan dapat disimpulkan, bahwa pengembangan kurikulum itu bertujuan untuk
merumuskan suatu proses dinamika yang dapat menjawab tantangan terhadap
tuntutan perubahan yang terjadi dalam pemerintahan dan bersifat umum.

4. Apa saja sumber prinsip pengembangan kurikulum?

Di antaranya adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Peter F. Oliva (1992: 28)
bahwa pada prinsip pengembangan kurikulum paling tidak ada 4 (empat) sumber
yang menjadi acuan sebuah pengembangan kurikulum yaitu data empiris (empirical
data), data hasil penelitian (experimental data), kisah rakyat (folkfore curriculum)

5. Apa yang terjadi jika prinsip pengembangan kurikulum tidak terlaksana?


Jawab: Apabila prinsip tidak terlaksana dalam kurikulum yang nyata maka potensi
yang dimiliki anak tersebut tidak berkembang sebagai potensi yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas dan kehidupannya. Apabila tidak terlaksana maka siswa tidak
dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar dan berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat

3.3 Saran

Saya menyadari terdapat kekurangan dalam makalah ini jadi saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca semua agar saya kedepannya dapat
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Nurhayati,Anin,kurikulum Inovasi,Yogyakarta:Teras,2010

Sukmadinata,Saodih,Nana,Kurikulum Inovasi,Bandung:Remaja,Rosdakarya,2012

https//dewkunt.wordpress.com prinsip pengembangan kurikulum

Sanjaya, Andaryani. (2016). Komponen- komponen Pengembangan Kurikulum.


Bandung.

https://scolar.lib.vt.edu/ejournals/JITE/v32n2/hansen.html

ariefsugianto.blogspot.com/2010/09/curriculum-development-principles.html

portal.sriramachandra.edu.in/Documents/Prof%20P%20V%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai