Anda di halaman 1dari 23

MACAM-MACAM ALAT UKUR

PENYUSUN

: REZA ZAKARIA

FAKULTAS

: TEKHNIK MESIN

NIM

: 1420130039

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFIIYAH


PONDOK GEDE
KATA PENGANTAR
TAHUN AKADEMIK 2013-2014
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat serta karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Tugas Akhir yang berjudul
Macam-Macam Alat Ukur. Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan penilaian
Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Pengukuran dan QC. Dan tidak lupa untuk
mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing,
memberikan arahan, masukan serta dorongan dalam penyusunan makalah ini yang
terhormat Ir. Dudung Hermawan.
Penyusun menyadari masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam tugas akhir
Page 1

ini, untuk itu penyusun sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun
sebagai acuan untuk penyempurnaan.
Demikian tugas ini disusun dengan segala keterbatasan yang masih disempurnakan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dan Atas segala saran, kritik, dan masukan,
penyusun sampaikan terima kasih.

Bekasi, 20 Mei 2016


Penyusun

REZA ZAKARIA
NIM 1420130039

Page 2

MACAM MACAM ALAT UKUR


Alat Ukur Panjang
1. Mistar baja/ Penggaris
Mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur dimensi panjang, lebar, dan
tebal.Penggaris atau mistar mempunyai batas ukur bermacam-macam ada yang 20 cm, 30
cm, 50 cm sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3
meter atau lebih. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar.
Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut
kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

Gambar 1. Mistar Baja


Cara penggunaanya:

Rapatkan benda ukur pada landasan tumpuan atau balok landas.

Letakkan mistar baja diatas benda ukur, letakkan titik nol atau ujung mistar baja pada
balok landas.

Baca dimensi atau ukuran panjang benda ukur.

2. Micrometer sekrup

Page 3

Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,01 mm atau
0,001 cm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai
ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, ketebalan kertas, diameter kawat,
dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar (rahang geser), skala utama
(skala tetap), skala putar, dan silinder bergerigi (silinder pemutar). Skala terkecil dari skala
utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.

Gambar 2. Mikrometer Sekrup


Cara Penggunaanya:

Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka


Page 4

Buka rahan dengan cara memutar kekiri pada skala putar hingga benda dapat masuk
kerahang.

Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.

3. Jangka sorong
Jangka sorong ialah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang suatu
benda dengan ketelitian hingga 0,1mm.
Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu
1.

rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm

2.

rahang geser (rahang sorong) yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan
nonius mempunyai selisih 1 mm.

Contoh mengukur diameter baut dengan jangka sorong:


Langkah Pertama
Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di
antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.
Langkah kedua
Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 7.
Jadi, skala nonius bernilai 7 X 0,01 cm = 0,07 cm.
Langkah ketiga
Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47
cm. Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,47 cm.

Page 5

Gambar 3. Jangka Sorong


Kegunaan jangka sorong adalah:

untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit,

untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya beruapa lubang( pada pipa,
maupun yang lainnya) dengan cara di ulur,

untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan
atau menusukkan di bagian pengukur.

Page 6

4. Meteran
Pada prinsipnya sama dengan penggaris namun bentuknya berupa pita panjang yang
bisa digulung. Biasanya digunakan oleh tukang kayu atau tukang batu dan untuk
mengukur tinggi badan.

Gambar 4. Meteran
Cara Penggunaan :
Cara menggunakan meteran tidak terlalu sulit, cukup merentangkan meteran ini dari
ujung yang satu ke ujung yang lain yaitu ke objek yang akan diukur. Tapi untuk
mendapat kan hasil yang lebih akurat sebaikknya dilakukan oleh dua orang, orang
pertama memegang ujung awal meteran dititik yang pertama dan meletakkannya
tepat di angka nol pada meteran dan orang yang kedua memegang rol meter menuju
ke titik pengukuran lainnya, dan menarik meteran selurus mungkin dan meletakkan
meteran di titik yang di tuju dan membaca angka pada meteran yang tepat dititik
yang dituju. Teknik ini mempunyai keterbatasan pada pengontrolan besar sudut yang
di peroleh dari hasil pengukuran dari kedua titik.

Alat Ukur Massa


5.

Neraca Pasar
Neraca Pasar yaitu neraca yang biasa digunakan di pasar-pasar tradisional, bentuknya
seperti pada gambar di bawah ini.

Page 7

Gambar 5. Neraca Pasar


Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan meletakkan benda yang akan ditimbang di
bagian yang berbentuk mirip baskom, lalu di bagian sebelahnya yang datar diletakkan
bandul neraca yang hampir seimbang dengan bobot benda, selanjutnya lengan neraca akan
bergerak dan hasil pengukuran dapat diketahui.
6.

Neraca Dua Lengan


Neraca Dua Lengan yaitu neraca yang biasanya terdapat di laboratorium,
bentuknya seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 6. Neraca dua lengan


Cara pemakaian neraca ini hampir sama dengan cara pemakaian neraca pasar, bedanya
bandul neraca yang terdapat pada neraca pasar dapat digantikan dengan barang lain.
7.

Neraca Tiga Lengan

Neraca Tiga Lengan yaitu neraca yang juga biasanya terdapat di laboratorium,
bentuknya seperti pada gambar di bawah ini.

Page 8

Gambar 7. Neraca Tiga Lengan


Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan cara menggeser ketiga penunjuk ke sisi paling kiri
(skalanya menjadi nol), kemudian letakkan benda yang akan diukur pada bagian kiri yang
terdapat tempat untuk benda yang akan diukur, lalu geser ketiga penunjuk ke kanan hingga
muncul keseimbangan, dan hasil pengukuran dapat diketahui.
8.

Timbangan Gantung
Timbangan Gantung banyak di jumpai di pasar-pasar, kapasitas ukur maksimal 100
s.d. 150 kilogram. Cara menimbangnya yaitu dengan membungkus benda dalam wadah
karung (bisa yang lain) kemudian di kaitkan dengan pengait yang ada di timbangan
gantung

Gambar 8. Timbangan Gantung


9.

Timbangan Kamar Mandi


Bagi sebagian orang timbangan ini ditakuti. Timbangan kamar madi adalah sebutan
timbangan badan yang sering kita pakai dengan berdiri di atasnya. Biasanya maksimal
timbangan ini adalah 150-180 kilogtam. Cara pemakaiannya: Berdiri di atas timbangan.

Page 9

Gambar 9. Timbangan Kamar Mandi


10.

Ampere Meter
Amperemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Pada umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik yang biasanya terletak pada alat
multitester listrik yaitu gabungan amperemeter, voltmeter dan ohm meter.

Gambar 10. Ampere Meter


Cara Pemakaian : Setelah kita buka saklar S kemudian kita putus penghantar, kemudian
sambungkan amperemeter di tempat itu. Setelah amperemeter terpasang, kita dapat
mengetahui besar kuat arus yang mengalir melalui penghantar dengan membaca
amperemeter melalui jarum penunjuk. Dalam membaca amperemeter harus diperhatikan
karakteristik alat ukur karena jarum penunjuk tidak selalu menyatakan angka apa adanya.
Kuat arus yang terukur I dapat dihitung dengan rumus:
A = Amperemeter yang digunakan

11.

Voltmeter

Voltmeter alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah
alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkalikali lipat.

Page 10

Gambar 11. Volt Meter


Cara Pemakaian : Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus
sesuai. Kutub positip dengan potensial tinggi dan kutub negatip dengan potensial rendah.
Biasanya ditandai dengan kabel yang berwarna hitam dan merah atau biru. Bila
pemasangan terbalik akan terlihat penyimpangan yang arahnya ke kiri. Sedangkan pada
rangkaian arus bolak balik tidak menjadi masalah. Setelah voltmeter terpasang dengan
benar maka hasil pengukuran harus memperhatikan bagaimana menuliskan hasil
pengukuran yang benar. Tegangan yang terukur (V) adalah:

12.Ohmmeter
Ohmmeter ialah alat yag digunakan untuk mengukur hambata listrik yang merupakan suatu
daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan
galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi kesatuan ohm.

Gambar 12. Ohmmeter


Page 11

13.

Thermometer

Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air.
Satuan umum yang digunakan adalah celcius.

Gambar 13. Thermometer


Cara penggunaanya:
thermometer bekerja berdasarkan perubahan kuantitas fisik, ketika temperaturnya berubah.
Jadi bisa berdasarkan pemuaian (thermometer air raksa), perubahan resistivitas, perubahan
kuantitas listrik(termokopel), radiasi bahan (thermometer temperature tinggi).
14.

Barometer
Barometer merupakan alat pengukur tekanan udara dalam satuan Mb. Barometer termasuk

peralatan meteorology golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar
mendapat data yang diinginkan. Barometer raksa ada dua jenis yaitu wheel barometer dan stick
barometer.Prinsip kerja wheel barometer adalah peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada
kolom merkuri menyebabkan ketinggian raksa di tuba sebelah kiri meningkat disebelah kanan
menurun.Terdapat pemberat kecil yng mengapung di atas merkuri,yang mengikuti pergerakan turun
naik merkuri ini menyebabkan darongan yang terhubung pada pointer dimana akan
mengidentifikasi kenaikan tekanan.Jika terjadi penurunan tekanan maka akan terjadi proses
sebaliknya,barometer jenis ini sebaiknya diguncang dulu sebelum digunakan. Stik barometer
mempunyai prinsip kerja sebagai berikut : Barometer jenis ini dirancang untuk dapat membaca
tekanan pada sea level dan juga dapat langsung dibaca oleh pengguna pada skala yang biasanya
tercatat pada stick barometer tersebut,sehinngga memerlukan pengaturan yang lebih rumit
disbanding wheel barometer untuk menyesuaikan dengan ketinggian.Prinsip kerjanya hampir sama
dengan wheel barometer karena sama-sama menggunakan air raksa.

Page 12

Gambar 14. Barometer


15.

Jam atau Arloji

Jam atau arloji adalah alat ukur waktu paling populer, macam dan bentuknya sangat
banyak. Ada jam dinding, jam tangan, jam mekanik, jam digital, dan lain sebagainya.
Tingkat ketlitian jam mulai dari 0,1 s hingga 1s

Gambar 15. Jam atau Arloji


16.

Stopwatch

Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam kegiatan, misalnya: berapa lama waktu yang ditemuh si pelari dalam
jarak 100 M.

Page 13

Gambar 16. Stopwatch


Cara penggunaanya: tombol start, stop dan reset yang dipergunakan untuk memulai,
menghentikan dan mengulang pengukuran waktu.
skala yang digunakan:
1. dalam detik, skala ini disusun melingkar di bagian pinggir dengan jarak antar skala 0,2
detik. Jarum panjang ialah yang berfungsi untuk pengukuran dalam detik.
2. Dalam menit, skala ini disusun melingkar dengan jarak antar skala 1 menit. Jarum
pendek berfungsiuntuk penunjuk waktu dalam menit.
17.

Speedometer

Speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan


perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi dijalan.

Gambar 17. Speedometer


Cara kerjanya : perangkat pengukur kecepatan yang dihubungkan langsung dengan roda
depan ataupun transmisi dengan menggunakan suatu kabelyang ikut berputar saat
kendaraan bergerak, gerakan berputar ini kemudian di ubah untuk menggerakkanjarak
kecepatan
18.

Hygrometer
Hygrometer adalah alat untuk mengukur tingkat kelembapan pada suatu tempat.

Page 14

Gambar 18. Hygrometer


Cara penggunaanya : alat ini ditempatkan didalam kotak penyimpanan barang yang
memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera.
Kelembapan yang rendah akan mencegah bertumbuhnya jamur yang menjadi musuh pada
peralatn tersebut.
19.

Manometer

Manometer adalah alat pengukur tekanan udara di dalam ruang tertutup.

Gambar 19. Manometer


Penggunaannya:
Manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan diantara dua titik disaluran
pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekenan kemudian digunakan untuk menghitung
kecepatan aliran disaluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli (perbedaan tekanan
= V2/2g).
20.

Densimeter

Densimeter adala alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan zat cair secara
langsung.

Page 15

Gambar 20. Densimeter


Cara penggunaan:
Densimeter dimasukkan kedalam sampel. Pastikan densimeter tidak boleh menyentuh
dasar dan dinding pada wadah sampel (misalnya gelas ukur). Jika densimeter masih
menyentuh dinding maka densimeter harus diputar sehingga posisinya tepat ditengah.
21.

Anonemeter

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin yang
banyak dipakai dalam bidang meteorology dan geofisika atau stasiun perkiraan cuaca.

Gambar 21. Anonemeter


Cara penggunaan:
Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka. Pada saat tertiup angin baling-baling
yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah mata angin. Didalam
anemometer terdapat alat pencatat kecepatan angin. Maka dengan itu kita dapat
memperoleh kecepatannya berapa.

22.

Altimeter

Altimeter adakah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut.
Biasanya alat ini digunakan untuk navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan
yang berhubungan dengan ketinggian.
Altimeter bekerja dengan beberapa prinsip:
Tekanan udara
Page 16

Magnet bumi
Gelombang.
Penggunaan altimeter umumnya selalu diikuti dengan kompas.

Gambar 22. Altimeter


23.

Luxmeter

Luxmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan suatu
ruangan.

Gambar 23. Luxmeter


Cara penggunaanya:
System kerja dari peralatan luxmeter menggunakan sensor cahaya. Alat tersebut cukup di
letakkan diatas meja atau jug bisa dipegang setinggi 75cm dari atas permukaan lantai.
Maka layar penunjuk dari luxmeter tersebut akan menunjukkan angka yang merupakan
nilai dari intensitas pencahayaan ruangan yang bersangkutan.
24.

Antique caliper ( alat ukur diameter tua )


Page 17

Alat ukur ini diproduksi pada tahun 1930-an ini masih memakai teknologi
sederhana , jauh sebelum vernier caliper ( baik yang manual maupun digital ) di temukan.
Capit dari besi bisa direnggangkan dan terkunci rapat sesuai panjang barang yang akan di
ukur. Sangat cocok untuk mengukur diameter benda benda yang susah diukur langsung
penggaris biasa , misalnya mengukur transisi leher botol.

Gambar 24. Antique caliper


25.

Echosounder

Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan


tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan di catat hasilnya sampai echo kembali
kedasar air.

Gambar 25. Echosounder


Prinsip kerjanya yaitu: pada transmitter terdapat tranduser yang berfungsi untuk merubah
energy listrik menjadi energy suara. Kemudian suara yang di hasilkan dipancarkan dengan
frequensi tertentu.
26.

Ombrometer
Ombrometer adalah alat untuk mengukur curah hujan.
Page 18

Gambar 26. Ombrometer


Cara penggunaan ombrometer yang manual adalah dengan menampung hujan yang terjadi
pada setiap jam pengamatan alat akan di lepas dan air hujan ditakar dengan menggunakan
gelas ukur. Prinsip kerja alat manual ini adalah menghitung besar air yang ditampung pada
alat dan di ukur dengan gelas ukur.
27.

Alat Ukur Kayu Moisture Meter MD010

Alat Ukur Kayu Moisture Meter MD010 berfungsi untuk mengukur jenis kayu yang
mempertahankan karakteristik higroskopis setelah itu mulai digunakan . Hal ini kemudian
mengalami kelembaban berfluktuasi , faktor dominan dalam menentukan nya EMC . Fluktuasi ini
mungkin lebih atau kurang siklis , seperti perubahan diurnal atau perubahan musiman tahunan .
Untuk meminimalkan perubahan kadar air kayu atau pergerakan benda-benda kayu dalam
pelayanan , kayu biasanya dikeringkan sampai kadar air yang dekat dengan kondisi EMC rata-rata
yang akan terkena . Kondisi ini bervariasi untuk keperluan interior dibandingkan dengan
penggunaan eksterior di lokasi geografis tertentu . Sebagai contoh, menurut Standar Australia Kayu
Pengeringan Kualitas ( AS / NZS 4787 , 2001) , EMC dianjurkan untuk menjadi 10 % 12 %
untuk sebagian besar negara bagian Australia , meskipun kasus ekstrim hingga 15 sampai 18 %
untukbeberapa tempat di Queensland , Northern Territory , Australia Barat dan Tasmania . Namun,
EMC adalah serendah 6 sampai 7 % di rumah-rumah pusat dipanaskan kering dan kantor-kantor
atau di bangunan permanen ber-AC.
Alasan utama untuk pengeringan kayu dengan kadar air setara dengan EMC rata-rata di bawah
kondisi penggunaan adalah untuk meminimalkan perubahan dimensi ( atau gerakan ) dalam produk
akhir .

Page 19

Gambar 27. Alat Ukur Kayu Moisture Meter MD010

28.

Galvanometer

Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat
arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan
untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena
komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung. Galvanometer bisa digunakan
untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada
galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan
depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt)
Fungsi : Alat yang digunakan untuk menentukan keberadaan, arah, dan kekuatan dari
sebuah arus listrik dalam sebuah konduktor.

Gambar 28. Galvanometer


Cara Penggunaan
1. Galvanometer menyimpang sewaktu magnet bergerak terhadap koil. Hanya gerakan
relatifnya yang menentukan ada tidaknya penyimpangan.
2. Galvanometer menyimpang untuk sementara jika kontak penghubung ditutup atau
dibuka.
Page 20

29.
1.

Multimeter

Multimeter Analog, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya menggunakan


penunjuk jarum..

2.

Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya berupa digit
angka.

Fungsi Multimeter :
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11. Mengukur suhu (type tertentu)
A. Cara Menggunakan Multimeter Analog
1. Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila
kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat
pada angka nol (0).
Page 21

2. Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC mA
apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC, dan ke
arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
3. Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan
nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila belum
menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.
4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam ke
jolok negatif.
5. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan negatifnya
karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
B. Cara Menggunakan Multimeter Digital
Cara menggunakannya sama dengan multimeter analog, hanya lebih sederhana dan
lebih cermat dalam penunjukan hasil ukurannya karena menggunakan display 4 digit
sehingga mudah membaca dan memakainya.
1. Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur siap
dipakai.
2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan dengan
alat ukur.
3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital.
4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang terbalik
karena display dapat memberitahu.
30.

Kalorimeter
Kalori meter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk
kalori meter adalah kalori meter campuran. Kalori meter ini terdiri dari sebuah bejana
logam yang kalor jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain
yang agak lebih besar.kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat misalkan gabus atau
wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar perukaran kalor dengan sekitar
kalori meter dapat dikurangi. Kalori meter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada
waktu zat dicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk agar
diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Asas
penggunaan kalori meter adalah asas black.

Page 22

Gambar 29. Kalorimeter


31.

Planimeter
Planimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur luas area tertentu yang
tidak beraturan pada daerah dua dimensi. Secara umum planimeter terdiri dari dua jenis,
yaitu planimeter linier dan planimeter polar. Keduanya mempunyai komponen, ada tracer
arm, tracer point, dan sebuah roda yang terhubung ke scala yang berada di tengah tracer
arm. Scala tersebut digunakan untuk mengukur berapa besar putaran roda yang dihasilkan.
Yang membedakan dari kedua planimeter itu adalah di bagian ujung tracer point.

Gambar 30. Planimeter

Page 23

Anda mungkin juga menyukai