Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI NAVIGASI

UDARA PROGRAM DIPLOMA TIGA


SILABU
S
Nama Peralatan Radio Komunikasi Suara
MATA Kode 5TNUC303
KULIA
Kredit 1 SKS Teori dan 2 SKS Praktek
H
Semester III
DESKRIPSI MATA KULIAH
Pada matakuliah ini taruna belajar tentang fasilitas komunikasi
(air- ground/ground-air communication) serta perangkat
pendukungnya baik VHF band radio maupun HF band radio
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK)
Mampu sisti komunikasi yang dipergunakan pada
menjelaskan m penerbangan dan mampu
pelayanan pada linta melakukan
lalu s
pemeliharaan dan perawatan pada peralatan komunika
si
pen bangan
er
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (Sub- CPMK)
Mampu sisti pelayana pad lal linta
1 menjelaskan m n a u s
penerbangan
Mampu menjelaskan prinsip kerja dari sistim peralatan air-
2
ground / ground-air VHF radio dan HF radio
Mampu menjelaskan sistim penyimpanan data
3
komunikasi pelayanan pada lalu lintas udara
Mampu mengoperasikan peralatan komunikasi radio VHF
4 maupun HF dengan benar (sesuai prosedur/pengoperasian
peralatan)
Mampu melakukan analisa dan perbaikan kerusakan baik
5 sebagian maupun keseluruhan sistem pada peralatan VHF
radio dan HF radio
MATERI PEMBELAJARAN
Unit pelayanan pada lalu lintas udara:
a. Unit
ADC b.
1 Unit APP c.
Unit ACC
d. Unit
FIC
Prinsip kerja radio VHF dan HF comunication :
2
a. General VHF / HF radio communication
1) Fungsi VHF radio dalam pelayanan penerbangan
2) Fungsi HF radio dalam pelayanan penerbangan
3) Integrated Remote Control and Monitoring System VHF
radio communication dalam pelayanan
penerbangan
4) Integrated Remote Control and Monitoring System HF
radio communication dalam pelayanan
penerbangan

b Prinsip kerja VHF radio communication


.
1) Simple block diagram VHF transmitter air-ground
communication
2) Simple block diagram VHF receiver air-ground
communication
3) VHF Control desk
4) Antenna system VHF air-ground interconnection
5) Sistim VHF air-ground communication interconnection
6) Prinsip kerja HF radio communication
c Type of emission:
.
1) Amplitude Modulation
2) Double Sideband Suppress Carrier
3) Double Sideband Reduce Carrier
4) Single Sideband Suppress Carrier
5) Singe Sideband Reduce Carrier
6) HF Single Side Band transmitter air-ground
communication
7) HF Single Side Band receiver air-ground communication
8) HF Control desk
9) Antenna system HF air-ground communication
10) Lay out penempatan dan sistim HF air-ground
communication interconnection
System penyimpanan data komunikasi :
a. Prinsip kerja voice recorder
3 b. Prinsip kerja Voice Switching Communication System
(VSCS)
c. Integrated Remote Control and Monitoring System;
Prosedur pengoperasian dan perawatan HF radio/ VHF radio
(sesuai merk/type) :
a. Prosedur menghidupkan/mematikan peralatan VHF and
4 HF air-ground communication (secara local)
b. Prosedur menghidupkan/mematikan peralatan VHF and
HF air-ground communication (sistim remote)
c. Trouble shooting VHF and HF air-ground communication
Pengukuran level signal requirement (sesuai merk/type) :
a. RF Power level measurement (output and reflected)
5
b. Receiver Sensitivity (VHF and HF)
c. Amplification and attenuation audio/voice signal measuring
d. Transmitter Alignment procedure
e. Receiver Alignment procedure
PUSTAKA UTAMA

PUSTAKA PENDUKUNG

PRASYARAT (Jika ada)

VSAT (very small aperture terminal) Manpack adalah perangkat satelit dengan jangkauan
tidak terbatas yang bisa dibawa dan mudah diinstalasi.

Standar peralatan komunikasi darat udara berfrekuensi amat tinggi VHF-A/G adalah pedoman
teknis dalam penyediaan fasilitas komunikasi darat udara berfrekuensi amat tinggi yang
digunakan oleh unit-unit pelayanan lalu lintas penerbangan yang ada di bandar udara.

1. RADIO KOMUNIKASI VHF MANPACK


Penulis : Iwa Wibawa, S.Si
Divisi Pusat Teknologi & Inovasi
Produk Telekomunikasi dan Informatika

PT Len Industri (Persero)

Dipublikasikan : 1 Februari 2015

Radio adalah radiasi sinyal elektromagnetik yang merambat melalui atmosfer dan atau ruang
hampa. Informasi yang akan dikirimkan melalui gelombang elektromagnetik ini dimodulasi
komponen gelombangnya yaitu amplitude, frekuensi, fasa atau lebar pulsanya. Radiasi tersebut
terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang carrier dimodulasi dengan gelombang
audio pada frekuensi gelombang radio pada suatu spektrum elektromagnetik. Adapun
gelombang radio ini merambat pada frekuensi 100 KHz sampai dengan 100 GHz, sementara
gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20 KHz.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang, berbagai perubahan serta
perkembangan metode yang memanfaatkan gelombang radio ini juga mengalami kemajuan,
gelombang radio ini dimanfaatkan dalam berbagai cara yang memungkinkan komunikasi dapat
dilakukan-dalam-berbagai-situasi.
Berikut ini adalah tabel spektrum fekuensi yang dikelompokkan dalam range tertentu.
Radio komunikasi diaplikasikan pada frekuensi HF, VHF dan UHF. Radio HF yang bekerja
pada frekuensi 3 – 30 MHz, disebut juga dengan decameter band atau panjang gelombangnya
berkisar antara 10-100 m. Angka ini didapat dari persamaan frekuensi dan panjang gelombang :
f=c/λ

Dimana f adalah frekuensi, c adalah kecepatan cahaya 3 x 10 8 m/s dan adalah panjang
gelombang. Radio HF sangat popular di kalangan radio amatir. Berbagai keuntungan radio HF
antara lain jarak komunikasi dapat mencapai ribuan kilometer, tergantung daya yang digunakan.
Keuntungan ini dikarenakan karakteristik gelombang HF yang dapat memantul pada ionosfer
bumi.

Radio VHF bekerja pada frekuensi 30 MHz sampai dengan 300 MHz. Karakteristik dari radio
VHF Ini cocok untuk komunikasi teresterial, dengan kisaran umumnya agak lebih jauh dari line-
of-sight dari pemancar. Tidak seperti HF, ionosfer tidak selalu memantulkan gelombang radio
VHF. Gelombang ini juga lebih tahan terhadap gangguan atmosfer dan interferensi peralatan
listrik dibandingkan dengan fekuensi yang lebih rendah. Frekuensi VHF akan terblokir oleh
bukit atau gunung, tetapi bangunan gedung tidak terlalu mempengaruhi komunikasi.

Radio frekuensi VHF low band ini digunakan oleh militer, khususnya untuk pasukan yang
berada di lapangan agar dapat berkomunikasi dalam radius sekitar 8 km area. Salah satu
alasannya karena VHF dapat menggunakan antenna yang relatif tidak terlalu panjang sehingga
cocok digunakan sebagai radio manpack. Dibandingkan dengan radio HF, radio VHF ini
memiliki bandwidth yang lebih lebar serta jarak jangkau yang lebih pendek sehingga sangat
ideal sebagai komunikasi antar pasukan.

Radio militer dikembangkan sebagai perangkat komunikasi aplikasi taktis, oleh karena itu, pada
umumnya perangkat taktis harus memiliki kemampuan dan syarat tertentu. Selain dari sisi
kehandalannya yang harus dapat tetap berfungsi dalam berbagai kondisi, memenuhi standar
militer, juga dari sisi pengamanan informasinya.

Mengenai uji ketahanan yang memenuhi standar militer, saat ini mengacu pada standar MIL-
STD 810g. Standar ini didokumentasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang
mengatur tentang bagaimana sebuah perangkat yang seharusnya tahan terhadap berbagai kondisi
yang mungkin terjadi di lapangan. Standar inilah yang kemudian menjadi acuan yang diakui
secara internasional. Dokumen ini mencakup sejumlah tes yang harus dilalui oleh setiap
perangkat militer, antara lain, High/Low temperature, Immersion, Vibration, Shock dan lain
sebagainya.
 

LenVDR10-Mp

PT Len Industri sebagai salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di lini bisnis pertahanan,
tengah mengembangkan perangkat radio komunikasi untuk militer. Salah satunya produknya
adalah LenVDR10-Mp. Radio ini bekerja pada band VHF 30 MHz – 88 MHz dengan modulasi
FM. Radio ini didesain sebagai perangkat komunikasi taktis dengan standar militer, kedap air,
vibrasi, tahan banting serta tahan terhadap suhu yang ekstrim.

Berikut adalah spesifikasi teknis LenVDR10-Mp :

Frekuensi :   30-88MHz


Tuning Step :   25 kHz
Stabilitas Frekuensi :   2ppm
Kapasitas Kanal :   100 kanal
Mode Modulasi :   FM
Modulasi Digital :   BPSK
Vocoder :   CVSD
FEC :   Viterbi
Enkripsi :   AES 128
Keluaran RF :   Maximum 10Watt
Sensitifitas :   -110 dBm untuk 10dB Sinad
Koneksi RF :   Whip 1.5m, whip 3m & BNC 50R
Catu Daya :     Baterai LiPo 11.1VDC-12.6VDC, 10AH
Ketahanan baterai :   lebih dari 14 jam dengan rasio Tx:Rx:Stand by  1:1:8
Temperatur :   -10C-50C
IP Rating :   IP67
Immersion :   Kedalaman 1 meter
Dimensi :   250mm(panjang) x 250mm(tinggi) x 90mm(lebar)

LenVDR10-Mp ini dikembangkan dengan mengimplementasikan platform Software Defined


Radio (SDR). SDR itu sendiri merupakan teknologi dimana software dijalankan pada platform
hardware. Teknologi SDR ini yang memproses sinyal secara digital didalam sebuah chip DSP.

Berbicara lebih jauh mengenai LenVDR10-Mp ini, terdapat 2 mode komunikasi yaitu Analog
(AFM) dan Digital (DFM). Pada mode AFM, komunikasi dilakukan secara plain tanpa
pengamanan, sehingga radio ini dapat saling berkomunikasi dengan radio lainnya pada frekuensi
yang sama. Sedangkan pada mode digital, komunikasi antar radio hanya dapat dilakukan jika
radio yang berkomunikasi memiliki mode yang sama.

Berikut adalah grafik perbandingan kualitas penerimaan berbanding jarak.


Gambar : Perbandingan Kualitas vs Jarak

Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa pada mode Analog FM, kualitas penerimaan akan
semakin menurun seiring dengan jarak yang semakin jauh, dalam hal penurunan kualitas, suara
yang terdengar akan semakin rusak. Pada mode Digital FM, kualitas penerimaan akan tetap baik,
sampai pada jarak tertentu akan langsung rusak sama sekali. Jauh dekatnya pancaran gelombang
ditentukan oleh banyak faktor, antara lain power output, performa antenna serta medan
lapangan. semakin besar power yang dipancarkan, semakin besar gain antennanya, semakin jauh
pula jangkauan transmisinya. Demikian halnya pada sisi receiver, dimana sensitivitas receiver
yang menentukan jarak jangkau komunikasi yang dapat ditempuh.

Proses pengolahan sinyal

Salah satu teknik algoritma voice coding yang digunakan untuk membangun komunikasi digital
ini adalah Continuously variable slope Delta (CVSD). CVSD ini merupakan salah satu algoritma
kompresi sample data yang mengkodekan 1 bit per sample, artinya, jika ada audio yang
disampling 16 KHz, maka akan diubah menjadi 16 Kbit/s. angka ini merupakan kecepatan
maksimal (datarate) yang dapat dicapai untuk transfer data. Gambar berikut adalah contoh
sinyal audio yang diproses CVSD.

 Gambar : Grafik encode CVSD

Contoh lain voice coding yang digunakan luas untuk radio komunikasi adalah Mixed-Excitation
Linear Prediction (MELP). Algoritma ideal untuk digunakan pada komunikasi dengan
bandwidth yang sempit, karena MELP memiliki datarate 1200/2400 bps.
Berikutnya, teknik yang dilakukan adalah memodulasi data. Teknik modulasi diantaranya ada
Binary Phase Shift Keying (BPSK), yaitu teknik yang mengubah data digital menjadi 2 jenis.
Setiap data merepresentasikan fasa dari suatu gelombang. Sejenis dengan BPSK, ada QPSK,
yaitu mengubah data digital menjadi 4 data fasa. dan seterusnya. Berbeda dengan PSK, ada
teknik yang dinamakan PAM atau Pulse Amplitude Modulation, yaitu mengubah data dimana
setiap data tersebut merepresentasikan Amplitude dari suatu gelombang.

Selanjutnya, pada radio digital ditambahkan Forward Error Correction (FEC), yaitu algoritma
yang memungkinkan untuk memperbaiki data rusak yang diterima pada penerima. Beberapa
diantaranya ada Viterbi, Reed Solomon, dan lain sebagainya.

Secure Communication

salah satu fitur Radio LenVDR10-Mp ini adalah pengamanan komunikasi (comsec) serta
pengamanan transmisi (transec). COMSEC diterapkan pada radio komunikasi agar tidak mudah
disadap. Ada berbagai macam metode pengamanan ini, antara lain dengan menggunakan
enkripsi dengan kunci. LenVDR10-Mp menggunakan algoritma AES128 untuk mengacak data
maupun suara.

Advanced Encryption Standard (AES) merupakan standar enkripsi dengan kunci simetris.
Standar ini terdiri atas 3 blok chipper, yaitu AES-128, AES-192 dan AES-256. Masing-masing
chipper memiliki ukuran 128-bit dengan ukuran kunci masing-masing 128, 192 dan 256 bit.

TRANSEC adalah pengamanan pada sinyal transmisi. Metode yang digunakan untuk
mengimplementasikan transec ini adalah frekuensi hopping dan spread spectrum. Frekuensi
hopping adalah sebuah metode transmisi radio dengan mengubah-ubah frekuensi carrier yang
digunakan secara cepat & acak. Frekuensi hopping menggunakan urutan psedo-random yang
dikontrol oleh algoritma kriptografi dengan kunci. Mode Frequency Hopping dimaksudkan
supaya komunikasi tidak dapat disadap ataupun diganggu (oleh jamming). Pada LenVDR10-MP,
perubahan frekuensi carrier saat Hopping berubah dengan kecepatan pindah 100 hop/detik,
dengan resolusi perpindahan frekuensi 25kHz dan rentang frekuensi sebesar 3400 kHz di sekitar
frekuensi channel yang aktif. Gambar berikut adalah ilustrasi frekuensi hopping dilakukan.

Gambar : Komunikasi secara hopping dengan gangguan

Ilustrasi tersebut menggambarkan jika ada proses komunikasi antar radio, dimana pada frekuensi
tertentu terdapat gangguan (jamming), maka dengan frekuensi hopping, informasi akan tetap
dapat diterima meskipun ada penurunan kualitas sinyal.
Gambar : Komunikasi secara hopping dengan penyadapan

Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa jika terjadi penyadapan informasi pada frekuensi
tertentu, maka hanya sedikit informasi yang diterima oleh penyadap.

Sejatinya radio frekuensi (RF) adalah suatu sumber daya alam yang terbatas yang mempunyai
nilai strategis. Oleh karena itu pemanfaatannya harus dilakukan secara tertib. Hal ini telah diatur
dalam peraturan pemerintah yang mungkin setiap negara menerapkannya secara berbeda, tetapi
pada intinya, spektrum radio frekuensi ini diatur agar tertib, efisien dan sesuai dengan
peruntukannya sehingga tidak menimbulkan gangguan yang merugikan.

 1 February, 2015
 Artikel
 Elektronika Pertahanan, Radio Alkom, VHF MANPACK

Anda mungkin juga menyukai