PUSTAKA PENDUKUNG
VSAT (very small aperture terminal) Manpack adalah perangkat satelit dengan jangkauan
tidak terbatas yang bisa dibawa dan mudah diinstalasi.
Standar peralatan komunikasi darat udara berfrekuensi amat tinggi VHF-A/G adalah pedoman
teknis dalam penyediaan fasilitas komunikasi darat udara berfrekuensi amat tinggi yang
digunakan oleh unit-unit pelayanan lalu lintas penerbangan yang ada di bandar udara.
Radio adalah radiasi sinyal elektromagnetik yang merambat melalui atmosfer dan atau ruang
hampa. Informasi yang akan dikirimkan melalui gelombang elektromagnetik ini dimodulasi
komponen gelombangnya yaitu amplitude, frekuensi, fasa atau lebar pulsanya. Radiasi tersebut
terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang carrier dimodulasi dengan gelombang
audio pada frekuensi gelombang radio pada suatu spektrum elektromagnetik. Adapun
gelombang radio ini merambat pada frekuensi 100 KHz sampai dengan 100 GHz, sementara
gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20 KHz.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang, berbagai perubahan serta
perkembangan metode yang memanfaatkan gelombang radio ini juga mengalami kemajuan,
gelombang radio ini dimanfaatkan dalam berbagai cara yang memungkinkan komunikasi dapat
dilakukan-dalam-berbagai-situasi.
Berikut ini adalah tabel spektrum fekuensi yang dikelompokkan dalam range tertentu.
Radio komunikasi diaplikasikan pada frekuensi HF, VHF dan UHF. Radio HF yang bekerja
pada frekuensi 3 – 30 MHz, disebut juga dengan decameter band atau panjang gelombangnya
berkisar antara 10-100 m. Angka ini didapat dari persamaan frekuensi dan panjang gelombang :
f=c/λ
Dimana f adalah frekuensi, c adalah kecepatan cahaya 3 x 10 8 m/s dan adalah panjang
gelombang. Radio HF sangat popular di kalangan radio amatir. Berbagai keuntungan radio HF
antara lain jarak komunikasi dapat mencapai ribuan kilometer, tergantung daya yang digunakan.
Keuntungan ini dikarenakan karakteristik gelombang HF yang dapat memantul pada ionosfer
bumi.
Radio VHF bekerja pada frekuensi 30 MHz sampai dengan 300 MHz. Karakteristik dari radio
VHF Ini cocok untuk komunikasi teresterial, dengan kisaran umumnya agak lebih jauh dari line-
of-sight dari pemancar. Tidak seperti HF, ionosfer tidak selalu memantulkan gelombang radio
VHF. Gelombang ini juga lebih tahan terhadap gangguan atmosfer dan interferensi peralatan
listrik dibandingkan dengan fekuensi yang lebih rendah. Frekuensi VHF akan terblokir oleh
bukit atau gunung, tetapi bangunan gedung tidak terlalu mempengaruhi komunikasi.
Radio frekuensi VHF low band ini digunakan oleh militer, khususnya untuk pasukan yang
berada di lapangan agar dapat berkomunikasi dalam radius sekitar 8 km area. Salah satu
alasannya karena VHF dapat menggunakan antenna yang relatif tidak terlalu panjang sehingga
cocok digunakan sebagai radio manpack. Dibandingkan dengan radio HF, radio VHF ini
memiliki bandwidth yang lebih lebar serta jarak jangkau yang lebih pendek sehingga sangat
ideal sebagai komunikasi antar pasukan.
Radio militer dikembangkan sebagai perangkat komunikasi aplikasi taktis, oleh karena itu, pada
umumnya perangkat taktis harus memiliki kemampuan dan syarat tertentu. Selain dari sisi
kehandalannya yang harus dapat tetap berfungsi dalam berbagai kondisi, memenuhi standar
militer, juga dari sisi pengamanan informasinya.
Mengenai uji ketahanan yang memenuhi standar militer, saat ini mengacu pada standar MIL-
STD 810g. Standar ini didokumentasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang
mengatur tentang bagaimana sebuah perangkat yang seharusnya tahan terhadap berbagai kondisi
yang mungkin terjadi di lapangan. Standar inilah yang kemudian menjadi acuan yang diakui
secara internasional. Dokumen ini mencakup sejumlah tes yang harus dilalui oleh setiap
perangkat militer, antara lain, High/Low temperature, Immersion, Vibration, Shock dan lain
sebagainya.
LenVDR10-Mp
PT Len Industri sebagai salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di lini bisnis pertahanan,
tengah mengembangkan perangkat radio komunikasi untuk militer. Salah satunya produknya
adalah LenVDR10-Mp. Radio ini bekerja pada band VHF 30 MHz – 88 MHz dengan modulasi
FM. Radio ini didesain sebagai perangkat komunikasi taktis dengan standar militer, kedap air,
vibrasi, tahan banting serta tahan terhadap suhu yang ekstrim.
Berbicara lebih jauh mengenai LenVDR10-Mp ini, terdapat 2 mode komunikasi yaitu Analog
(AFM) dan Digital (DFM). Pada mode AFM, komunikasi dilakukan secara plain tanpa
pengamanan, sehingga radio ini dapat saling berkomunikasi dengan radio lainnya pada frekuensi
yang sama. Sedangkan pada mode digital, komunikasi antar radio hanya dapat dilakukan jika
radio yang berkomunikasi memiliki mode yang sama.
Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa pada mode Analog FM, kualitas penerimaan akan
semakin menurun seiring dengan jarak yang semakin jauh, dalam hal penurunan kualitas, suara
yang terdengar akan semakin rusak. Pada mode Digital FM, kualitas penerimaan akan tetap baik,
sampai pada jarak tertentu akan langsung rusak sama sekali. Jauh dekatnya pancaran gelombang
ditentukan oleh banyak faktor, antara lain power output, performa antenna serta medan
lapangan. semakin besar power yang dipancarkan, semakin besar gain antennanya, semakin jauh
pula jangkauan transmisinya. Demikian halnya pada sisi receiver, dimana sensitivitas receiver
yang menentukan jarak jangkau komunikasi yang dapat ditempuh.
Salah satu teknik algoritma voice coding yang digunakan untuk membangun komunikasi digital
ini adalah Continuously variable slope Delta (CVSD). CVSD ini merupakan salah satu algoritma
kompresi sample data yang mengkodekan 1 bit per sample, artinya, jika ada audio yang
disampling 16 KHz, maka akan diubah menjadi 16 Kbit/s. angka ini merupakan kecepatan
maksimal (datarate) yang dapat dicapai untuk transfer data. Gambar berikut adalah contoh
sinyal audio yang diproses CVSD.
Contoh lain voice coding yang digunakan luas untuk radio komunikasi adalah Mixed-Excitation
Linear Prediction (MELP). Algoritma ideal untuk digunakan pada komunikasi dengan
bandwidth yang sempit, karena MELP memiliki datarate 1200/2400 bps.
Berikutnya, teknik yang dilakukan adalah memodulasi data. Teknik modulasi diantaranya ada
Binary Phase Shift Keying (BPSK), yaitu teknik yang mengubah data digital menjadi 2 jenis.
Setiap data merepresentasikan fasa dari suatu gelombang. Sejenis dengan BPSK, ada QPSK,
yaitu mengubah data digital menjadi 4 data fasa. dan seterusnya. Berbeda dengan PSK, ada
teknik yang dinamakan PAM atau Pulse Amplitude Modulation, yaitu mengubah data dimana
setiap data tersebut merepresentasikan Amplitude dari suatu gelombang.
Selanjutnya, pada radio digital ditambahkan Forward Error Correction (FEC), yaitu algoritma
yang memungkinkan untuk memperbaiki data rusak yang diterima pada penerima. Beberapa
diantaranya ada Viterbi, Reed Solomon, dan lain sebagainya.
Secure Communication
salah satu fitur Radio LenVDR10-Mp ini adalah pengamanan komunikasi (comsec) serta
pengamanan transmisi (transec). COMSEC diterapkan pada radio komunikasi agar tidak mudah
disadap. Ada berbagai macam metode pengamanan ini, antara lain dengan menggunakan
enkripsi dengan kunci. LenVDR10-Mp menggunakan algoritma AES128 untuk mengacak data
maupun suara.
Advanced Encryption Standard (AES) merupakan standar enkripsi dengan kunci simetris.
Standar ini terdiri atas 3 blok chipper, yaitu AES-128, AES-192 dan AES-256. Masing-masing
chipper memiliki ukuran 128-bit dengan ukuran kunci masing-masing 128, 192 dan 256 bit.
TRANSEC adalah pengamanan pada sinyal transmisi. Metode yang digunakan untuk
mengimplementasikan transec ini adalah frekuensi hopping dan spread spectrum. Frekuensi
hopping adalah sebuah metode transmisi radio dengan mengubah-ubah frekuensi carrier yang
digunakan secara cepat & acak. Frekuensi hopping menggunakan urutan psedo-random yang
dikontrol oleh algoritma kriptografi dengan kunci. Mode Frequency Hopping dimaksudkan
supaya komunikasi tidak dapat disadap ataupun diganggu (oleh jamming). Pada LenVDR10-MP,
perubahan frekuensi carrier saat Hopping berubah dengan kecepatan pindah 100 hop/detik,
dengan resolusi perpindahan frekuensi 25kHz dan rentang frekuensi sebesar 3400 kHz di sekitar
frekuensi channel yang aktif. Gambar berikut adalah ilustrasi frekuensi hopping dilakukan.
Ilustrasi tersebut menggambarkan jika ada proses komunikasi antar radio, dimana pada frekuensi
tertentu terdapat gangguan (jamming), maka dengan frekuensi hopping, informasi akan tetap
dapat diterima meskipun ada penurunan kualitas sinyal.
Gambar : Komunikasi secara hopping dengan penyadapan
Ilustrasi tersebut memperlihatkan bahwa jika terjadi penyadapan informasi pada frekuensi
tertentu, maka hanya sedikit informasi yang diterima oleh penyadap.
Sejatinya radio frekuensi (RF) adalah suatu sumber daya alam yang terbatas yang mempunyai
nilai strategis. Oleh karena itu pemanfaatannya harus dilakukan secara tertib. Hal ini telah diatur
dalam peraturan pemerintah yang mungkin setiap negara menerapkannya secara berbeda, tetapi
pada intinya, spektrum radio frekuensi ini diatur agar tertib, efisien dan sesuai dengan
peruntukannya sehingga tidak menimbulkan gangguan yang merugikan.
1 February, 2015
Artikel
Elektronika Pertahanan, Radio Alkom, VHF MANPACK