RECEIVER
SEDERHANA
Abstract Masih heran bagaimana cara pilot pesawat
I. PENDAHULUAN
Airband adalah jalur frekuensi radio yang digunakan
untuk keperluan komunikasi antara pilot pesawat dengan
tower bandara. sebenarnya jalur ini tertutup untuk keperluan
komunikasi publik, tapi itu bukan berarti kita tidak bisa
memonitornya.
Radio receiver, radio Scanner, radio General
coverage biasanya sudah dilengkapi fitur Airband receiver jadi
bisa digunakan untuk memantau komunikasi Penerbangan.
Komunikasi penerbangan ini hanya dipakai untuk keperluan
penerbangan komersial dan bukan untuk militer.
Komunikasi antar pesawat dengan tower bisa terdengar ber
kilo kilometer, ini karena pesawat terbang di ketinggian
sehingga sinyalnya terpancar cukup jauh. frekuensi Airband
adalah 118 136 MHz dijalur VHF dan dengan sistem AM.
Jarak jangkauan sinyal di jalur VHF adalah berdasar Line of
Sight (LOS). Jadi selama kita masih bisa melihat sebuat
pesawat secara langsung maka komunikasinya bisa kita
monitor.
Radio Scanner atau radio receiver yang dilengkapi
penerimaan jalur Airband yang beredar dipasaran sangat
mahal harganya. Untuk itu munculah ide untuk membuat
radio penerima yang bekerja pada jalur frekuensi ini namun
dengan menggunakan tipe radio regenerative receiver. Dimana
komponen yang digunakan lebih sediki dan murah, namun
tingkat sensitifitas nya sangat tinggi.
II. TEORI DASAR
Transistor adalah komponen elektronika yang dapat
berfungsi sebagai penguat arus, sumber tegangan, dan sebagai
saklar. Pada rangkaian ini, transistor akan berfungsi sebagai
penguat arus. Dengan adanya penguatan ini Frekuensi Audio
e-mail: Indah.fauziyah@ui.ac.id
e-mail: mutmainahnur9@gmail.com
yang melewati transistor akan bertambah. Sehingga
menguatkan suara yang keluar dari amplifier.
Pada rangkaian penerima radio ini dilengkapi komponen
variable kapasitor atau biasa disebut varco. Varco adalah
kapasitor yang nilainya dapat diubah-ubah dengan cara
memutar rotornya. Varco memiliki fungsi untuk memilih
gelombang frekuensi dari pesawat pemancar.
Komponen khusus pada rangkaian ini adalah lilitan kawat.
Terdapat 2 macam lilitan kawat, yaitu L1 dan L2. Pada L1
lilitan berjumlah 3-5 lilitan dengan menggunakan kawat
berdiameter 1-1.5mm. kawat ini dillit dengan diameter udara
serta panjang 1cm. Lilitan ini harus dibuat dengan ketelitian
yang tinggi karena berfungsi sebagai penentu lebar frekuensi.
Selanjutnya, untuk L2 kawat yang digunakan memiliki
diameter 0.5-1mm yang dililit sebanyak 40-60 llitan dengan
diameter udara 1cm. L2 berfungsi sebagai RFC (radio
frequency choke)
III. CARA KERJA
Pada rangkaian ini, sumber energi dihasilkan dari
sebuah sumber tegangan DC sebesar 9 volt. Dalam sistem
penerima pesawat radio, suara yang dipancarkan melalui
udara dari stasiun pemancar terlebih dahulu diubah bentuknya
menjadi implus-implus listrik. Kemudian impuls-impuls
listrik itu diperkuat dan dimasukkan ke dalam gelombang
pembawa (carrier) yang seterusnya dipancarkan melalui
antena pemancar. Gelombang pembawa yang di dalamnya
mengandung impuls-impuls listrik dan dipancarkan ke udara
tersebut sudah berbentuk gelombang electromagnet
gelombang Radio Frequency atau gelombang RF.
Gelombang yang dipancarkan ke udara, selanjutnya
ditangkap oleh antena penerima. Untuk memilih frekuensi
gelombang digunakan variable kapasitor (varco).
Sinyal yang masuk kemudian sinyal dikuatkan oleh
transistor. Transistor yang digunakan yaitu, BC547 dan
2SC2570. Transistor 2SC2570 berfungsi untuk mengurangi
noise pada suara yang dihasilkan. Karena transistor ini
memiliki spesifikasi low noise namun penguatan nya besar
(5000 MHz).
Terakhir sinyal informasi tersebut diubah menjadi
geetaran suara dengan speaker atau alat pengeras suara lain
nya.
IV. HASIL