Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan ini banyak sekali peralatan yang di gunakan untuk


mempermudah melakukan pekerjaan. Alat-alat tersebut diciptakan manusia dari
yang paling sederhana sampai yang paling rumit, seperti pesawat terbang, motor
mobil, telepon dan lain-lain. Alat yang digunakan untuk memudahkan manusia
melakukan pekerjaan atau kegiatan disebut pesawat.Ada dua jenis pesawat yaitu
pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana adalah alat bantu kerja
yang bentuknya sederhana, contohnya tuas, bidang miring dan katrol. Pesawat
rumit adala pesawat yang terdiri atas susunan beberapa pesawat rumit, contohnya
pesawat terbang, pesawat telepon, motor, televisi dan lainnya.
Pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan
satu gaya untuk bekerja. Suatu gaya terjadi akan menyebabkan gerakan sepanjang
suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Pesawat
sederhana bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat
yang berbeda ketinggiannya. Contohnya, Orang yang memindahkan drum
kedalam baik truk dengan menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan
demikian drum barat yang besar ukurannya dengan mudah dipindahkan keatas
truk. Bidang miring memiliki keuntungan yaitu kita dapat memindahkan tempat
ke benda ketempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Keuntungan
pada bidang miring tergantung pada panjang landasan bidang miring dan
tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan, maka semakin besar atau semakin
kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Bidang miring memiliki kelemahan yaitu
jarak yang ditempuh untuk memindahkan benda lebih jauh. Arah gaya gesekan
selalu berlawanan dengan arah gerak benda atau arah gaya yang menggerakkan
benda Besarnya gaya gesekan antara dua permukaan yang bersentuhan bergantung
pada kekasaran.
Pada saat menggunakan bidang miring tersebut tentu terjadi gesekan. Gesekan
akan terjadi jika antara dua permukaan benda saling bersentuhan satu sama lain,

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
baik udara, air atau pun benda padat lainnya. Ketika sebuah benda bergerak maka
permukaan pada benda akan bersentuhan dan terjadi gesekan.
1.2 Tujuan Percobaan

1.2.1 Tujuan Intruksi Umum (TIU)

1. Mahasiswa dapat memahami konsep gaya gesek


2. Mahasiswa dapat melakukan pegamatan gaya gesek
1.2.2 Tujuan Intruksi Khusus (TIK)
1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan koefisien gesek statis dan
koefisien gesek kinetik
2. Mahasiswa dapat mengamati koefisien gesek dari berbagai macam benda
3. Mahasiswa dapat menjelaskan kaitan antara koefisien gaya gesek kinetis
dengan percepatan gerak benda dan percepatan grafitasi

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya Gesek

Koefisien gesekan timbul karena adanya perpaduan antara dua permukaan,


oleh karena itu dalam melukis vektor gaya gesekan selalu ada permukaan yang
bertemu. Koefisien gesekan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu koefisien gesek
statis dan koefisien gesek kinetis. Koefisien gesek statis adalah koefisien gesek
antara dua permukaan diam, sedangkan koefisien gesek kinetis adalah koefisien
gesekan yang terjadi pada benda-benda yang beradu dimana benda satu bergerak
relative terhadap benda lainnya.
Bila ditinjau dari sifat geraknya maka kemungkinan harga koefisien statis
(µs) adalah µs < µk. Apabila ditinjau dari sebuah benda pada bidang miring. Pada
saat benda tepat akan bergerak, maka posisi itu berlaku :

∑Fx = 0 dan ∑Fy=0 .........…………………………………………...….(2.2.)

Dimana : ∑F = Gaya Resultan (N)

Dengan meninjau gaya-gaya yang bekerja pada benda maka dapat


dibuktikan bahwa µs= tan, dimana adalah sudut kemiringan bidang terhadap
bidang horizontal (Tim Fisika Dasar,2015:27)
Permukaan sebuah bena meluncur diatas permukaan beda lain masing-
masing benda akan saling melakukan gaya gesekan, sejajar dengan permukaan.
Gaya gesekan terhadap tiap benda berlawanan arahnya dengan arah gerakannya
relative terhadap benda “lawan ”nya. Jadi jika sebuah balok meluncur dari kiri ke
anan diatas permukaan sebuah meja. Suatu gaya gesek kekiri akan bekerja
terhadap meja. Gaya gesekan juga ada yang bekerja dalam keadaan tidak terjadi
gerakan relatif. Suatu gaya horizontal terhadap sebuah peti berat yang terletak
dilantai mungkin saja tidak cukup besar untuk menggerakkan peti itu. Karena
gaya tersebut terimbangi oleh suatu gaya gesekan yang besarnya sama dengan
berlawanan arah, yang dikerjakan oleh lantai terhadap peti (Francis,1998).
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat bersentuhan langsung antara
dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
gerak benda. Jika sebuah balok yang beratnya w diletakkan pada bidang datar dan
pada balok tidak bekerja gaya luas , maka besarnya gaya normal (N) sama dengan
gaya berat (W) sesuai persamaan :

N=W .............………………………………………………………(2.2.2)

Dimana : N = Gaya Normal (N) ,W = Gaya Berat (N)

Gaya normal adalah gaya yang ditimbulkan oleh alas bidang dimana benda
ditempatkan dan tegak lurus terhadap bidang itu.
Sesuai persamaan diatas jika sebuah benda dengan massanya m , benda pada
bidang miring yang lain dengan sudut kemiringan maka besarnya gaya normal (N)
sama dengan mgcos. Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda
atau arah kecenderungan benda kan bergerak. Benda-benda yang dimaksud disini
tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair ataupun gas.
Gaya gesek antara dua benda padat misalnya adalah gaya gesek statisdan gaya
gesek kinetis. Sedangkan antara benda padat dan cair ataupun gas disebut gaya
stokes. Gaya gesek dapat merugian ataupun menguntungkan. Panas pada proses
yang berputar, engsel pintu yang berderit dan sepatu aus adala contoh kerugian
yang disebabkan gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat
berpindah tempat karena gesekan kakinya hanya menggelincir diatas lantai. Tanpa
adanya gaya gesek tidak akan tercipta parasut. (Giancolli,1998)
Pada gaya gesek terdapat gaya normal yaitu gaya yag dilakukan benda
terhadap benda lain dengan arah tegak lurus bidang antara permukaan benda.
Secara matematika hubungan antara gaya gesek dengan gaya normal adalah Tanda
sama dengan itu menunjukkan bila gaya gesek mencapai maksimum. Besar µk
dan µs tergantung pada sifat permukaan yang saling bergesekan harganya bisa
lebih besar dari suatu yang biasanya lebih kecil (Faradah,1987).
Hukum-hukum tentang gesekan adalah hukum yang berdasarkan
pengalaman. Gesekan suatu benda yang menggelinding diatas permukaan dilawan
oleh gaya yang timbul akibat perubahan bentuk permukaan yang bersinggungan.
Contoh sebuah kubus diam pada suatu bidang miring memiliki sudut, kemudian
diperbesar sudutnya maka kubus akan mulai tergelincir. (Astuti,1997).

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dalam percobaan kali ini akan berlaku hukum newton I dan II. Hukum
newton I menyatakan “setiap benda akan berada dalam keadaan diam atau
bergerak lurus beraturan kecuali jika dipaksa untuk mengubah keadaan ini oleh
gaya-gaya yang berpengaruh padanya”.Sesungguhnya hukum newton ini
memberikan pernyataan tentang kerangka acuan. Pada umumnya percepatan suatu
benda bergantung kerangka acuan mana ia diukur. Hukum ini menyatakan bahwa
jika tidak ada benda lain didekatnya (artinya tidak ada gaya yang bekerja, karena
setiap gaya harus dikaitkan dengan benda dan dengan lingkungannya) maka dapat
dicari suatu keluarga kerangka acuan sehingga suatu partikel tidak mengalami
percepatan.(Silaban,sucipto: 1985).
Hukum newton II menyatakan “percepatan yang dialami oleh suatu benda
sebanding dengan besarnya gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan
massa benda dan adalah vector percepatannya(Wijaya:2007).
Sebagai contoh adalah saat kita mendorong buku yang berada diatas meja
kemudian dilepaskan. Buku itu akan bergeser dan kemudian bergerak. Menurut
hukum newton II , perubahan gerak ini disebabkan oleh adanya gaya yang
arahnya berlawanan dengan arah gerak buku itu. Kalau gaya itu tidak ada tentulah
buku tidak bergerak beraturan. Menurut hukum newton I gaya gesekan.
Jika gaya yang kita berikan kecil , gaya gesek statis pun kecil. Makin besar
gaya gesekan statis itu maka makin besar gaya gesekan yang kita berikan. Benda
bergerak kearah gaya yang kita berkan. Benda bergerak kearah gaya yang kita
berikan. Ini berarti gaya gesek tidak dapat bertambah besar lagi. Gaya gesekan
statis mencapai maksimum. Nilai maksimum ini dsebut juga gaya gesekan (statis
maksimum) untuk dua permukaan yang bergesekan. Pada saat gaya gesekan
maksmum benda kan tetap bergerak. (Anonim:2008).
Gaya gesek selalu bekerja pada permukaan benda padat yang saling
bersentuhan , sekalipun benda tersebut sangat licin dan permukaan benda juga
sangat licin tetap sangat kasar pada skala mikroskopis. Ketika benda bergerak ,
tonjolan-tonjolan mikroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Pada tingkat ataom

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
tonjolan pada permukaan lainnya , sehingga gaya- gaya listrik diantara atom dapat
membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu benda bergerak misalnya ketika
mendorong sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami
hambatan dan akhirnya akan berhenti. Hal ini disebabkan oleh pembentukan dan
pelepasan ikatan tersebut (Giancolli,2001:102).

2.2 Hukum I Newton

Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya benda yang sudah bergerak
dengan kecepatan tertentu akan tetap bergerak dengan kecepatan itu jika tidak ada
gangguan (gaya). Hal diatas merupakan dasar hukum yaitu Hukum Newton I.
Bunyi Hukum Newton I adalah “ jika resultan gaya pada benda sama dengan nol
maka benda yang diam akan tetap diam “. Secara sederhanaHukum Newton I
menyatakan bahwa percepatan benda nol jika gaya total (resultan gaya) yang
bekerja pada benda yang sama dengan nol. Maka rumusnya adalah ∑ F=¿
Resultan Gaya.
Sebenarnya hukum I newton diatas itu sudah pernah diucpkan oleh Galileo
beberapa tahun sebelum Newton. Ahli Galileo menyatakan bahwa “kecepatan
yang diberikan pada suatu benda akan tetap dipertahankan jika semua gaya
tersebut penghambatnya dihilangkan.

2.3 Hukum II Newton

Hukum Newton II akan membahas keadaan benda jika resultan gaya pada
benda tidak nol. Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai
yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan kecepatan 0 menurut hasil
percobaan. Jika gaya tersebut diperbesar dua kali ternyata percepatannya menjadi
dua kali lebih besar. Disini dapat disimpulkan bahwa percepatan sebanding
dengan resultan gaya yang bekerja. “percepatan suatu benda sebanding dengan
jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik
dengan massanya”. Contoh Hukum Newton II dalam kehidupan sehari-hari yaitu
gaya yang ditimbulkan ketika menarik gerobak yang penuh dengan padi untuk
dipindahkan ke rumah dari sawah atau mobil yang massanya sama ketika ditarik
dengan gaya yang lebih besar akan mengalami gaya yang lebih besar pula. Serta

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
mobil yang sedang bergerak dengan massa 1 ton kemudian bergerak dengan
percepatan 1 m/s2.
2.4 Hukum III Newton

Dalam kehidupan sehari – hari kamu akan selalu dapat bahwa gaya yang
bekerja pada sebuah benda diperoleh dari benda. Contoh gaya tersebut adalah :
1. Selalu otomatis menarik gerbang
2. Palu memukul paku, gaya yang diberikan pula pada paku
3. Temanmu yang mendorog meja, gaya yang diberikan pada meja
Contoh palu memberikan gaya pada paku, paku juga dapat gaya balik
(reaksi) buktinya palu memantul kembali dan setelah mengenai paku. Jadi palu
memberikan gaya kepada paku tetapi sebaliknya oalu memberikan gaya balik
kepada paku. Besarnya gaya aksi sama dengan gaya bereaksi tetspi berlawanan
arah, adanya aksi dan reaksi ini adalah inti dari hukum III nowton yang berbunyi
“ketika benda pertama memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah
terhadap benda pertama”. Hukum tersebut sering disebut dengan hukum gaya
reaksi, untuk setiap gaya aksi akan selalu ada gaya reaksi yang sama besar, tetapi
berlawanan arah namun itu perlu diketahui bahwa gaya aksi itu dan gaya reaksi itu
bekerja pada benda yang berbeda. Persamaan Hukum III Newton yaitu pada gaya
gravitasi pembawa gaya magnet, gaya listrik dan pada saat kita memukul paku itu
menggunakan palu. Hukum tersebut sering disebut dengan hukum gaya reaksi,
untuk setiap gaya aksi akan selalu ada gaya reaksi.

2.5 Gaya Gesek Statis


Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam
atau hampir bergerak. Jika gaya gesek bekerja pada benda yang diam maka
disebut gaya gesek statis (fs) sedangkan apabila gaya gesek bekerja pada benda
yang tepat akan bergerak, maka disebut gaya gesek statis maksimum (fsmaks).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, besarnya gaya gesek bergantung
pada kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat
kekasaran ini dinyatakan dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien
gesekan disebut koefisien gesekan statis, disimbolkan dengan μs. Selain tingkat

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
kekasaran permukaan benda, besarnya gaya gesek statis juga dipengaruhi oleh
besarnya gaya normal (N) yang diberikan bidang pada benda.
Hukum I Newton menyatakan bahwa: “jika resultan gaya yang bekerja
pada sebuah benda sama dengan 0 (nol) maka benda yang diam akan terus diam
dan benda yang bergerak akan cenderung bergerak”. Berdasarkan Hukum
Newton tersebut, selama benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut adalah nol.
Dengan demikian, selama benda masih diam, gaya gesek statis selalu sama
dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis, rumus gaya
gesek statis dinyatakan sebagai berikut.

Fs = µ s . N ………………………………………………………….......(2.2.3)

Dimana: fs = gaya gesek statis (N),μs = koefisien gesek statis

2.6 Gaya Gesek Kinetis


Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding
dengan kecepatan tertentu. Tetapi, semakin lama kecepatan bola semakin
berkurang dan akhirnya berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari
tendangan (gaya dorong). Namun, saat sedang bergerak, ada gaya yang
menghambat gerak bola dan mengurangi kecepatannya. Gaya yang menyebabkan
kecepatan bola semakin berkurang disebut gaya gesek kinetis. . Koefisien gesek
kinetis umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari
gaya gesek statis untuk material yang sama.
Jadi, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang
bergerak. Gaya gesek kinetis dilambangkan dengan fk. Gaya ini termasuk gaya
dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor
(panas). Hubungan antara gaya gesek, koefisien gesek kinetis (μk), dan gaya
normal diberikan dalam persamaan berikut ini.

fk = µk . N …………………………………………………………......... (2.2.4)

Dimana: fk = gaya gesek kinetik (N), μk = koefisien gesek kinetik

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2.7 Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis

Dari penjelasan-penjelasan di atas,maka dapat kita identifikasi beberapa


perbedaan karakteristik atau ciri antara gaya gesek statis dan kinetis, yaitu sebagai
berikut.

Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik


Bekerja pada benda yang diam atau
tepat dan akan bergerak (hampir Bekerja pada benda yang bergerak
bergerak)
Rumus fs = µsN Rumus = µkN

Nilai koefisien gesekan lebih besar Nilai koefisien gesekan lebih kecil

Nilainya selalu tetap tidak bergantung pada


Nilai selalu berubah bergantung pada
kecepatan dan percepatan benda (baik GBL
gaya F yang bekerja pada suatu benda
maupun GLBB
Nilai maksimum dicapai ketika benda
Tidak ada nilai maksimum
tepat akan bergerak

Dari data perbedaan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis di atas,
kita ketahui bahwa koefisien gesekan kinetic selalu lebih kecil daripada koefisien
gesekan statis (µk >µs). Itulah sebabnya mengapa kita perlu mengarahkan gaya
yang lebih besar saat mendorong benda dari keadaan diam dibandingkan dengan
ketika benda sydah bergerak.

Selain itu, besarnya gaya yang harus kita kerahkan bergantung pada keadaan
dua permukaan bidang yang bergesekan. Hal ini di sebabkan besarnyan koefisien
gesekan bergantung pada sifat alamiah kedua benda yang bergesekan, di
antaranya kering atau basahnya dan kasar atau halusnya permukaan benda yang
bergesekan.
Sebagai contoh. Ketika kita mendorong sepatu atau mobil yang diam mula-mula
terasa sangat berat. Namun ketika sepeda motor atau mobil mulai bergerak, maka
kita merasakan sepeda motor atau mobil tersebut tidak seberat ketika sedang diam
fenomen inilah yang menunjukkan mengapa gaya gesek statis selalu lebih besar
dari gaya gesek kinetisnya.

2.8 Hukum Tentang Gesekan


Hukum-hukum tentang gesekan adalah hukum yang berdasarkan
pengalaman. Gesekan suatu benda yang menggelinding diatas permukaan dilawan
oleh gaya yang timbul akibat perubahan bentuk permukaan yang bersinggungan.

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Contoh sebuah kubus diam pada suatu bidang miring memiliki sudut, kemudian
diperbesar sudutnya maka kubus akan mulai tergelincir. (Astuti,1997).

Dalam percobaan kali ini akan berlaku hukum newton I dan II.
2.8.1 Hukum newton I
Menyatakan “setiap benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak
lurus beraturan kecuali jika dipaksa untuk mengubah keadaan ini oleh gaya-gaya
yang berpengaruh padanya”. Sesungguhnya hukum newton ini memberikan
pernyataan tentang kerangka acuan. Pada umumnya percepatan suatu benda
bergantung kerangka acuan mana ia diukur.
Hukum ini menyatakan bahwa jika tidak ada benda lain didekatnya (artinya
tidak ada gaya yang bekerja, karena setiap gaya harus dikaitkan dengan benda dan
dengan lingkungannya) maka dapat dicari suatu keluarga kerangka acuan
sehingga suatu partikel tidak mengalami percepatan.(Silaban,sucipto: 1985)
2.8.2 Hukum newton II
Menyatakan “percepatan yang dialami oleh suatu benda dengan besarnya
gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massa benda dan a adalah
vector percepatannya(Wijaya:2007).
Sebagai contoh adalah saat kita mendorong buku yang berada diatas meja
kemudian dilepaskan. Buku itu akan bergeser dan kemudian bergerak. Menurut
hukum newton II , perubahan gerak ini disebabkan oleh adanya gaya yang
arahnya berlawanan dengan arah gerak buku itu. Kalau gaya itu tidak ada tentulah
buku tidak bergerak beraturan. Menurut hukum newton I gaya gesekan.
Pernyataan itu dapat ditulis sebagai berikut:

........................................................................................(2.3.7)
Fgesekan = µN

Jika gaya yang kita berikan kecil, gaya gesek statis pun kecil. Makin besar
gaya gesekan statis itu maka makin besar gaya gesekan yang kita berikan. Benda
bergerak kearah gaya yang kita berkan. Benda bergerak kearah gaya yang kita
berikan. Ini berarti gaya gesek tidak dapat bertambah besar lagi. Gaya gesekan
statis mencapai maksimum. Nilai maksimum ini dsebut juga gaya gesekan (statis

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
maksimum) untuk dua permukaan yang bergesekan. Pada saat gaya gesekan
maksmum benda kan tetap bergerak. (Anonim:2008)
Gaya gesek selalu bekerja pada permukaan benda padat yang saling
bersentuhan sekalipun benda tersebut sangat licin dan permukaan benda juga
sangat licin tetap sangat kasar pada skala mikroskopis. Ketika benda bergerak,
tonjolan-tonjolan mikroskopis ini mengganggu gerak tersebut. Pada tingkat ataom
tonjolanpada permukaan lainnya, sehingga gaya - gaya listrik diantara atom dapat
membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu benda bergerak misalnya ketika
mendorong sebuah buku pada permukaan meja, gerakan buku tersebut mengalami
hambatan dan akhirnya akan berhenti. Hal ini disebabkan oleh pembentukan dan
pelepasan ikatan tersebut.

2.9 Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu.
Akselerasi sebuah objek disebabkan karena gaya yang bekerja pada objek
tersebut yaitu percepatan yang merupakan besaran vector yakni besaran yang
mempunyai nilai dan arah. Percepatan dapat berupa nilai negative dan juga
percepatan dapat bernilai positif.Percepatan positif apabila kecepatan benda
bertambah setiap selang waktu sedangkan percepatan negative yaitu benda
mengalami perlambatan.Percepatan dapat dinyatakan dengan percepatan positif
dan negative.

2.10 Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Gesek

Faktor yang mempengaruhi gaya gesek adalah kekuatan permukaan suatu


benda. Gaya gesek ini timbul karena ada permukaan benda yang bersentuhan
besar kecilnya suatu gaya gesek dipengaruhi oleh kasar kecilnya suatu perukaan
benda – benda yang bergesekan. Gesekan menyebabkan mesin cepat akan rusak
karena gas dan gesekan dapat menyebabkan memanjat suatu tali.Akibat
permukaan yang tidak rata tersebut akan saling menumbuk .Hal ini membuat
sebagian energi benda hilang menjadi panas atau bentuk lain dan seakan –akan
muncul sebuah gaya yang memperlambat benda .contohnya gabus dan kaca
.munkin keduanya keduanya tidak terlalu kasar ,namun karena struktur

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
mikroskopisnya ,terjadi gaya gesek yang besar antar kedua keduanya sehingga
gabus sering digunakan untuk sumbat botol kaca.
2.11 Manfaat dan Kerugian Gaya Gesek
11.1 Manfaat Gaya Gesek
1. Gesekan antara telapak kaki dengan kita perhatikan kulit telapak
kaki kita cenderung lebih kasar dibandingkan kulit tubuh.
2. Tanpa kita sadari juga bahwa disaat kita mencuci tangan kita
bersentuhan dengan sebuah benda itu menggunakan gaya gesek.
3. Gaya gesek juga sering dimanfaatkan sebagai salah satu metode
untuk pembuatan magnet. Meskipun magnet tersebut tidak
memiliki kekuatan yang besar. Namun demikian magnet ada pada
gaya gesek.
11.2 Keunggulan Gaya Gesek
1. Gaya gesek dapat menimbulkan panas sehingga fungsi konsa bisa
rusak seperti gesekan mesin dan kapling
2. Gaya gesek dapat menghambat gerak benda seperti gaya gesek
dengan pesawat terbang yang akan menyebabkan tidak bisa
berjalan lebih cepat.
2.12 Tingkat kekasaran permukaan benda yang bersinggungan
Bidang yang kasar mempunyai gaya gesekan lebih besar daripada bidang
yang licin. Kasar dan licinnya bidang dinyatakan dengan suatu angka yang disebut
koefisien gesek (μ). Bidang kasar memiliki koefisien gesek yang besar, sedangkan
bidang yang licin sempurna memiliki koefisien gesekan sama dengan nol. Dengan
demikian, rentang nilai koefisien gaya gesek adalah sebagai berikut.

...........................................................................................pers (1)
0≤µ≤1
Menurut kalian, besar mana nilai μ antara almari dengan lantai dan bola dengan
lapangan rumput?

Gaya normal :

Gaya gesekan berbanding lurus dengan gaya normal (N). Sehingga rumus
atau persamaan gaya gesek ditulis sebagai berikut.

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

F = µ N .................................................................................................pers (2)

Dengan f dinyatakan dalam Newton. Persamaan (2) di atas menunjukkan


bahwa gaya gesek tidak dipengaruhi oleh luas permukaan kedua bidang yang
bersinggungan atau bersentuhan.

2.13 Pengertian gerak bidang miring


Gaya adalah besaran vector yang memiliki besar dan arah dalam pelukisan
gaya harus diperhatikan arahnya. Sebuah bidang miring menurunkan gaya yang
dibutuhkan untuk menaikkan benda ketempat tinggi dan menambah jarak
pemberian gaya yang harus diberikan keposisi tujuan bidang miring besarnya
digunakan pada alat pemotong dan sering menggunakan bidang miring dalam
bentuk baji, baji gerak maju diukur menjadi gerakan pemisahan yang tegak lurus
terhadap wajah.
Sekrup pada dasarnya adalah bidang miring yang dibungkus di sekitar
tabung dalam sebuah bidang miring. Gaya lurus dibidang horizontal di ubah
menjadi gaya vertical ketika sekrup kayu diputar ulir sekrup mendorong kayu
sebuah gaya reaksi dan kayu mendorong kembali ulir itu dengan cara ulir sekrup
bergerak turun meskipun kekuatan pemutar sekrup pada bidang horizontal.
Berdasarkan hasil praktikum hubungan antara sudut dengan kecepatan laju gerak
benda terletak pada sudut yang ditentukan. Semakin besar sudut maka semakin
kecepatan bidang miring akan semakin tinggi. Adapun faktor – faktornya adalah
kecepatan relati, gaya gesek maksimum tergantung pada luas permukaan dan gaya
normal karena gaya gesek normal.Bidang miring adalah permukaan rata
menghubungkan dua tempat berbeda ketinggiannya.Contohnya dengan dibuat
berbelok belok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan yang
menanjak. Orang yang memindahkan drum kedalam bak truk dngan menggunakan
papan.
Bidang miring memiliki keuntungan yaitu kita dapat memindahkan benda
ketempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Keuntungan bidang
miring bergantung pada Panjang landasan bidang miring dan tingginya semakin

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar atau semakin kecil gaya kuasa harus
dilakukan namun demikian bidang miring juga memiliki suatu kelemahan yaitu
dengan jarak yang ditempuh untuk memindahkan benda kembsli menjadi lebih
jauh. Beberapa perkakas contohnya kampak, pisau, obeng dan lain - lainnya.
Elastisitas adalah suatu benda yang memiliki sifat mekanik yang
menunjukkan kekuatan, ketahanan, dan kekakuan terhadap gaya bereaksi
padanya. Suatu benda dikatakan elastic jika benda itu diberikan gaya kemudian
gaya itu dihilangkan maka benda itu akan kembali kebentuk semula. Jika
suatu benda tidak dapat kembali kebentuk semula setelah gaya yang bekerja
dihilangkan. Maka benda itu dikatakan elastis.
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu
pegas yang diberi gaya tekan atau gaya renggang akan kembali pada keadan
setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan gaya
pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan
sehari-hari. Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula
ketika gaya yang bekerja pada benda tersebut ditiadakan. Salah satu benda yang
memiliki sifat elastis yang cukup adalah karet. Selain memiliki sifat elastis, karet
juga memiliki sifat plastis, yaitu ketika gaya yang bekerja pada benda ditiadakan
maka benda tidak dapat kembali ketempat semula. Sifat plastis juga akan timbul
jika gaya yang diberikan melebihi batas elastisitas benda. Kedua sifat plastis dan
elastis tersebut hanya dimiliki oleh benda padat. Akan tetapi kadar pada sifat
kedua tersebut untuk setiap benda sangatlah berbeda-beda. Pada karet sendiri
memiliki sifat plastis yang sangat rendah dan sifat elastis yang sangat tinggi.
Elastisitas adalah suatu benda yang memiliki sifat mekanik yang
menunjukkan kekuatan, ketahanan, dan kekakuan terhadap gaya bereaksi
padanya. Suatu benda dikatakan elastic jika benda itu diberikan gaya kemudian
gaya itu dihilangkan maka benda itu akan kembali kebentuk semula. jenis-
jenis gaya gesek Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat
saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang
dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling
berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis

Gaya Gesek
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk
benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya
gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut
sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).

Gaya Gesek

Anda mungkin juga menyukai