Anda di halaman 1dari 16

GETARAN

KELOMPOK : 2
KELAS : B1-PAGI

NAMA:

1.Ahmad Bukhari Prastio (2307210054)


2.Muhammad Barakah (2307210055)
3.Gilang Atthalansah Putra (2307210056)
4.Ragel Prabowo (2307210059)

TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah
memungkinkan kami menyelesaikan makalah ini. Kami juga ingin mengungkapkan terima
kasih kepada teman kelompok yang telah memberikan kontribusi, baik berupa ide maupun
dukungan materi.

Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang
bermanfaat mengenai ”GETARAN’’ bagi para pembaca. Bahkan, kami berharap bahwa isi
makalah ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari pembaca.

Sebagai penyusun, kami sadar bahwa makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat
menghargai setiap kritik dan saran yang dapat diberikan oleh pembaca demi meningkatkan
kualitas makalah ini.

Terimakasih semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Medan 12 Desember 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................


Daftar isi ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................
1.4 Manfaat ………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Getaran ……………............................................................................
2.1.1 Jenis Jenis Getaran ………………………………..……………………………
2.2 Getaran Pada Pegas ……………………………........................................
2.3 Getaran Pada Bandul……………………….............................................
2.3.1 Jenis Jenis Bandul……………………………………………………………….
2.4 Getaran Harmonik Saling Tegak Lurus............................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………..………………………………………………..…
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-
balik dari kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi apabila meein atau alat yang
digunakan dijalankan oleh motor sehingga pengaruhnya bersifat mekanik.

Hampir seluruh aspek kehidupan manusia dikelilingi oleh getaran. Dimulai dari tubuh
kita sendiri dipenuhi oleh fenomena - fenomena getaran mulai dari pita suara kita gendang
telinga dan otot pada seluruh tubuh kita. Pembahasan awal dalam getaran mekanik adalah
memahami fenomena yang terjadi dan mengembangkan teori - teori matematis untuk
menggambarkan getaran pada sistem dimana pada kasus ini adalah sistem permesinan.Deng
an ini kita dapat mengetahui masalah masalah yang ditimbulkan getaran pada suatu sistem
baik berasal dari internal maupun eksternal. masalah yang timbul akibat menggunakan
mesin -mesin mekanik adalah munculnya getaran yang dihasilkan dari mesin tersebut.
contohnya pada mesin diesel pada mobil - mobil besar ketidakseimbangan pada mesin
diesel dapat menghasilkan getaran pada tanah yang membuat ketidaknyamanan
khususnya pada perkotaan dan kawasan padat penduduk mesin pada kereta api mesin
gerinda dan lain sebagainya.

Getaran ini menimbulkan efek yang tidak dikehendaki seperti ketidaknyamanan saat
menggunakan mesin tersebut. rusaknya mesin atau peralatan dan dapat menyebabkan
penyakit akibat kerja jika terpapar dalam waktu yang lama. Getaran tersebut berasal dari
dalam atau luar sistem.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan getaran?
2. Bagaimanakah konsep getaran pada pegas?
3. Bagaimana konsep getaran pada bandul?
4. Bagaimana konsep getaran harmonik saling tegak lurus?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui pengertian getaran
2. Mengetahui konsep getaran pada pegas
3. Mengetahui konsep getaran pada bandul
4. Mengetahui kondep getaran harmonik saling tegak lurus
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini, yaitu:
1. Bagi Penulis
Dalam penulisan makalah ini manfaat yang kami dapat bagi penulis yaitu memberikan
banyak pengalaman dalam penyusunan makalah ini dan juga bisa memberikan informasi
tentang Getaran dan bisa menjelaskan Getaran serta hal – hal yang berkaitan dengan
getaran.

2. Bagi Pembaca
Manfaat bagi pembaca yang membaca makalah ini adalah mendapatkan informasi tentang
Getaran beserta penjelasan nya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 GETARAN
Getaran adalah suatu peristiwa gerak bolak balik secara teratur suatu benda melalui
satu titik seimbang. Karena terjadi dengan teratur, getaran sering juga disebut dengan gerak
periodik. Kuat atau lemahnya pergerakan benda tersebut dipengaruhi oleh jumlah energi
yang diberikan. Semakin besar energi yang diberikan maka semakin kuat pula getaran yang
terjadi. Satu Getaran sama dengan satu kali gerakan bolak balik penuh dari benda tersebut.
Contoh sederhana getaran yaitu gerakan pegas yang diberikan beban, misalnya pemanfaatan
pegas untuk menjadi ayunan anak.

Gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Gerak periodik
selalu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus, makanya gerak periodik disebut
gerak harmonik. Jika gerak periodik ini bergerak bolak balik melalui lintasan yang sama
disebut getaran atau osilasi. Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu lintasan bolak
balik disebut periode (T), sedangkan banyaknya getaran tiap satuan waktu disebut frekuensi
(f), maka :
1
T=
f

Satuan frekuensi dalam SI adalah putaran per sekon atau Hertz (Hz). Posisi pada saat
resultan gaya yang bekerja pada partikel yang bergetar sama dengan nol disebut posisi
seimbang.

2.1.1 Jenis Jenis Getaran

1. Getaran bebas
terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu dibiarkan bergetar secara bebas.
Contoh getaran seperti ini adalah memukul garpu tala dan membiarkannya bergetar, atau
bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan.

Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari model sederhana massa-pegas-
peredam kejut. Struktur rumit seperti badan mobil dapat dimodelkan sebagai "jumlahan"
model massa-pegas-peredam kejut tersebut.

*Getaran bebas tanpa peredam


Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada gaya
luar yang memengaruhi massa (getaran bebas).
Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan panjang
peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis:
dengan k adalah tetapan pegas.

Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa:

Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan diferensial biasa berikut:

Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan meregangkan pegas
sejauh A kemudian melepaskannya, solusi persamaan di atas yang memerikan gerakan
massa adalah:

Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis sederhana yang
memiliki amplitudo A dan frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah satu besaran yang
terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk sistem
massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai:

Catatan: frekuensi sudut dengan satuan radian per detik kerap


kali digunakan dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, tetapi besaran ini
biasanya diubah ke dalam frekuensi "standar" (satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi
sistem.

Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem akan dapat
ditentukan menggunakan rumus di atas.

* Getaran bebas dengan redaman


Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya
yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mndapatkan
peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan
kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien
peredam, dengan satuan N s/m (SI).

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan
Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem
masih akan bergetar, tetapi pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam,
dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila
peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita
mencapai titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem
disebut dalam keadaan lewat redam.
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model
massa-pegas-peredam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang


dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya
terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus
untuk nisbah redaman adalah

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05,
sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.

2. Getaran paksa
Getaran Paksa Terjadi Ketika Gaya Osilasi Diterapkan Pada Sistem Mekanis. Gaya Yang
Diterapkan Secara Eksternal Ini Menyebabkan Sistem Bergetar Pada Frekuensi Tertentu, Yang
Dikenal Sebagai Frekuensi Gaya, Yang Sama Dengan Frekuensi Gaya Yang Diterapkan.
Getaran Paksa Mengacu Pada Gaya Yang Diberikan Oleh Suatu Sistem Ketika Sistem Berhenti
Bergetar. Hal Ini Dihasilkan Secara Internal Dan Melawan Kekuatan Yang Diterapkan Secara
Eksternal.

Mekanisme di balik getaran paksa adalah tentang kekuatan yang berperan. Ini sangat
melibatkan konsep-konsep dari fisika, khususnya Hukum Kedua Newton tentang
Gerak. Ingat, hukum ini menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan massanya dikalikan percepatannya (\( F = ma \)).F =ma).
2.2 GETARAN PADA PEGAS
Gaya pegas adalah gaya tarikan yang ditimbulkan oleh pegas.
Misalnya karet gelang yang direnggangkan akan menimbulkan gaya ke arah
bendanya. Gaya itulah yang disebut gaya pegas. Gaya pegas timbul karena sifat
elastik, lenting, atau sifat karet gelang. Sifat elastik ini dimiliki benda yang
apabila diubah bentuknya setelah dilepaskan, akan kembali ke bentuk semula.

Rumus gaya pegas:

Pada 1678, Robert Hooke mengemukakan sebuah teori gaya pegas yang berbunyi:

"Apabila pada pegas bekerja sebuah gaya luar, pegas ini akan bertambah panjang sebanding
dengan besaran gaya yang telah diberikan".

Pernyataan ini dikenal dengan hukum Hooke. Secara matematis, hukum Hooke dinyatakan
dalam rumus sebagai berikut: F = k.Δx

Keterangan:
F : Gaya berat, gaya pegas, atau gaya yang bekerja pada pegas
k : Konstanta pegas
Δx: Pertambahan Panjang.

Pada awalnya pegas digantung tanpa ada beban. Kemudian di ujung pegas kita beri beban
sehingga pegas tersebut meregang sejauh y0. Pada posisi tersebut pegas belum mengalami
gerakan. Titik P masih merupakan titik kesetimbangan. Di titik tersebut, sudah bekerja gaya
pegas yang melawan beban. Gaya (F) pegas mempunyai arah ke atas. Kita ingat bahwa
rumus gaya pegas adalah
F = k. Δx = k. y0
Di titik keseimbangan tersebut gaya pegas sama besarnya dengan gaya berat benda. (w =
m.g).
F pegas = W k. y0 = m.g Tetapan gaya pegas dapat dicari dengan: k = m.g/y0
Dengan k = tetapan gaya pegas (N/m) y0 = perubahan panjang pegas ketika diberi beban m =
massa benda g = percepatan gravitasi.

Pada saat praktik fisika, sobat bisa menggunakan cara di atas untuk menetukan tetapan gaya
dari sebuah pegas. Kemudian, ketika pegas yang telah diberi beban kita tarik dengan gaya
sehingga pegas bergeser sejauh y dari titik kesimbangan. Lalu tarikan tersebut kita lepas
maka terjadilah getaran harmonik. Gerakan bolak balik dimana resultan gaya selalu
mengarah ke titik keseimbangan (titik P). Terjadi simpangan yang besarnya selalu sebanding
dengan besarnya gaya yang bekerja. Gaya pegas yang bekerja di rumuskan

F = -k.y *tanda negatif karena gaya pemulih yang arahnya menuju titik keseimbangan selalu
berlawanan dengan arah gaya penyebab gerak.

Rumus Periode dan Frekuensi pada Pegas :

Untuk mencari percepatan pada pegas kita bisa menggunakan persamaan


F = -k.y
m.a = -k.y
a = -k.y/m
m = massa benda (kg) y = simpangan yang dihitung dari titik keseimbangan (m) k = tetapan
gaya (N/m) a = percepatan gravitasi (ms-2)

Contoh Soal :
1. sebuah pegas dengan tetapan gaya 2000 N/m digantungkan di atas dengan beban massa
20 gram. Dari titik keseimbangan pegas ditarik ke bawah sejauh 2 cm. Berapa besar gaya
pemulih dari pegas untuk mencapai titik keseimbangannya kembali?

Diketahui
k = 2000 N/m
m = 20 gram = 2×10-2 Kg
y = 2 cm = 2 x 10-2 m
Ditanya gaya pemulih F = ….?
Jawab :
F = -k.y
F = -2000 x 2 x 10-2
F= -40 N
Jadi besar gaya pemulih dari pegas adalah -40 N
Contoh gaya pegas dalam kehidupan sehari hari:

*Peralatan elektronik
Banyak pegas digunakan dalam perangkat elektronik, seperti oven microwave, lemari es,
dan tape recorder.

*Mesin pemotong rumput


Peralatan ini dilengkapi dengan beberapa set pegas untuk operasi yang efisien. Pegas yang
digunakan pada mesin pemotong rumput adalah balik ratchet, pegas pengatur, dan pegas
pemalas.

*Perlengkapan rumah tangga


Peralatan seperti kursi, sofa, dan kasur terbuat dari berbagai jenis pegas yang membentang
berlawanan arah dengan berat badan seseorang.
Selain furnitur, barang-barang rumah tangga lainnya, yakni jam, korek api, dan saklar lampu
juga dilengkapi pegas.
Hal itu dibuat oleh kekuatan kompresi atau ekstensi di bawah pengaruh energi mekanik yang
disimpan oleh pegas.

2.3 GETARAN PADA BANDUL


Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun secara bebas
dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno yang mempunyai
ayunan. Sebuah riwayat menjelaskan bahwa Ibnu Yunus merupakan tokoh astronomi
pertama yang menggunakan bandul sebagai alat ukur waktu pada abad ke-10.

Bandul berada pada posisi setimbang di titik B. Bandul kemudian disimpangkan ke titik A lalu
dilepaskan. Ketika bandul menempuh titik A-B-C-B-A, maka gerakan bandul disebut satu
getaran. Dan ketika bandul menempuh titik A-B-C maka gerakan bandul disebut setengah
getaran.
*Besaran pada Getaran

Pada bandul di atas, amplitudo getaran bandul yaitu jarak BAatau BC. 2. Periode
Getaran Periode getaran atau dilambangkan dengan T adalah waktu yang diperlukan benda
untuk mencapai satu getaran. Periode getaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:
T : Periode getaran (sekon atau s)
t : Waktu (sekon atau s)
n : Jumlah getaran

2.3.1 Jenis Jenis Bandul (pendulum)


Ada beberapa jenis pendulum, namun kita akan fokus pada tiga jenis utama: pendulum fisis,
pendulum sederhana, dan pendulum puntir.

1. Pendulum Fisis
Pendulum fisis adalah satu-satunya jenis pendulum yang tidak memerlukan tali. Ini
adalah pendulum yang terdiri dari benda kaku yang tergantung pada titik pivot,
seperti yang diilustrasikan di bawah ini.

Besaran yang menggambarkan pendulum ini adalah momen inersia \(I\) benda
(dengan satuan \(\mathrm{kg\,m^2}\)), jarak \(d\) dari poros ke pusat massa benda
(dengan satuan \(\mathrm{m}\)), dan massa total \(m\) benda (dengan satuan \(\
mathrm{kg}\)). l dari bob (dengan unit kgM2), jarak d dari poros ke pusat massa bob
(dengan satuan m), dan massa total m dari bob (dengan unit kg).
2. Pendulum Sederhana
Bandul sederhana adalah bandul yang terdiri dari suatu massa titik yang digantung
pada tali yang diikatkan pada suatu titik pivot. Lihat ilustrasi di bawah ini.

Besaran yang menggambarkan bandul ini adalah panjang \(l\) tali dan massa \(m\)
bola. Senar mempunyai massa yang dapat diabaikan dibandingkan dengan massa
bob, sehingga dapat diabaikan. I dari tali dan massa m dari bob. Senar mempunyai
massa yang dapat diabaikan dibandingkan dengan massa bob, sehingga dapat
diabaikan.

3. Pendulum Torsi
Pendulum Torsi adalah pendulum yang tidak berayun maju mundur,
melainkan berputar maju mundur. Ini terdiri dari benda kaku yang digantung pada
tali yang diikatkan pada titik pivot seperti yang diilustrasikan di bawah. Ketika bob
diputar ke satu arah, puntiran senar menghasilkan torsi yang mendorong bob menuju
posisi setimbang. Besaran yang menggambarkan pendulum jenis ini adalah momen
inersia \(I\) benda dan konstanta torsi \(c\) tali. I bob dan konstanta torsi C dari
string.

Contoh soal :
Diketahui sebuah bandul sederhana bergetar sebanyak 60 kali dalam waktu 15 detik,
maka besarnya frekuensi dan periode bandul adalah……..
Penyelesaian
Diketahui:
n = 60 kali
t = 15 s
Ditanyakan:
f = ...?
T = ...?
Jawab:
Formula dari frekuensi dan periode yaitu
f = n/t
dan
T = 1/f
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
n = jumlah getaran
t = waktu (detik)
Sehingga frekuensi dapat dihitung
f = n/t
f = 60/15
f=4

2.4 GETARAN HARMONIK SALING TEGAK LURUS


Getaran harmonik adalah gerak sebuah benda Dimana grafik posisi partikel sebagai
fungsi waktu berupa sinus ( dapat dinyatakan dalam bentuk selesai konsinus ). Gerak
semacam ini di sebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang
melakukan Gerakan harmonik, antara lain, dawai pada alat music, gelombang radio, arus
Listrik AC, dan denyut jantung.

Untuk memahami getaran harmonic, anda dapat mengamati gerakan sebuah benda yang
diletakan pada lantai licin dan diikatkan pada sebuah pegas. Anggap mula mula benda
berada pada posisi x=0 Sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. posisi seperti ini
dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda diletakkan ke kiri (x =-) Pegas akan
mendorong benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. sebaliknya jika ditarik ke kanan,
pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan (X =+).

Syarat suatu gerak di katakana harmonic, antara lain :


1. Gerakan periodic (bolak balik)
2. gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan
3. percepatan atau gaya yang bekerja pada benda pengikatan dengan posisi / simpangan
benda.

Jumlah dua getaran harmonic yang berbohong tegak lurus pada umumnya menghasilkan
suatu kurva tertutup yang dinamakan pola Lissajous. Bentuk kurva tersebut bergantung
kepada:
 Perbandingan amplitudanya
 Beda fase kedu getaran tersebut
 Perbandingan perioda dan frekuensi benda bergetar

Gambar di bawah menunjukan beberapa pola Lissojous untuk berbagai beda fase dan
perbandingan perioda
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Benda dikatakan bergetar jika benda melakukan gerak bolak-balik. Penyebab
gerak bolak balik adalah gaya yang tidak konstan. Mengapa benda tersebut bergerak
bolak balik. mengapa benda tersebut bergerak bolak balik (bergetar) ? jika benda di
simpangkan sejauh x kea rah sumbu X, Dan jika dilepas maka benda yang bergerak
tersebut akan selalu menunjuk Setimbangnya, Sehingga penyebab gerak demikian selalu
disebabkan oleh adanya gaya pemulih atau gaya berupa konservatif sebesar f yang
arahnya berlawanan arah simpangan.

Bandul merupakan salah satu contoh benda bergetar selaras bagian ini akan
membahas tiga jenis bandul yaitu bandul sederhana (matematis) bandul fisis dan bandul
puntir.

Getaran harmonik adalah sebuah benda di mana grafik posisi partikel sebagai fungsi
waktu berupa sinus ( dapat dinyatakan dalam bentuk sinus cosinus ). Gerak semacam ini
disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan getaran
harmonik, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio, arus listrik AC, denyut
jantung. Gelileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran
waktu dalam pengamatan gerak.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Getaran

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/10/110000069/gaya-pegas--
pengertian-rumus-dan-contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all

https://rumushitung.com/2014/01/19/rumus-getaran-pegas/

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/apa-yang-kamu-ketahui-tentang-getaran-
12940

https://www.studysmarter.co.uk/explanations/physics/oscillations/pendulum/

https://www.academia.edu/36370336/makalah_getaran_doc

Anda mungkin juga menyukai