Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENTINGNYA MEMPELAJARI GETARAN MEKANIS


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mekanika
Getaran Semester Gasal Tahun Pelajaran 2021/2022

Dosen Pengampu :
Agus Susanto, S.Pd., M.T.

Disusun Oleh TKA 5D :


Kelompok 1
Agung Krisna Nugroho 194308032
Nur Mustofa 194308073
Zahra Cyrilla Huda 194308075
Sifara Feby Nugraheny 194308090

JURUSAN TEKNIK
PROGRAM STUDI D4 PERKERETAAPIAN
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tema “Pentingnya
Mempelajari Getaran Mekanis” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Mekanika Getaran. Adapun tujuan pembuatan dari makalah ini adalah untuk menambah
wawasan tentang materi getaran mekanis bagi para pembaca.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancar proses pembuatannya. Untuk itu kami mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Agus Susanto, S.Pd., M.T. selaku dosen Mata Kuliah Mekanika
Getaran. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi demi terselesaikannya makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari
susunan kalimat tata bahasanya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Madiun, 13 September 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….


2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………


3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………………………


4
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………….
5
1.3 Tujuan Pembahasan ………………………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Getaran Mekanis dalam Kehidupan ………………………………………………….


6
2.2 Jenis – jenis Getaran Mekanis ………………………………………………………..
7
2.3 Redaman
2.3.1 Pengertian Redaman………………………………………………………… 8
2.3.2 Jenis – Jenis Redaman ……………………………………………………… 9
2.4 Cara Membuat Pemodelan Suatu Sistem Getaran …………………………………..
11
2.5 Periodic Motion
2.5.1 Pengertian Gerak Harmonik ………………………………………………. 14
2.5.2 Syarat Gerak Harmonik ………………………………………………….... 14
2.5.3 Contoh Gerak Harmonik …………………………………………………...
14
2.5.4 Rumus Menghitung Gerak Harmonik …………………………………….. 15
2.6 Soal Latihan …………………………………………………………………………19

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 18

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………


21

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Fenomena getaran banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak
terlepas dari ilmu fisika. Getaran adalah gerakan bolak balik dalam suatu interval waktu
tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
dengan gerak tersebut. Sebuah objek yang bergerak bolak balik secara periodik pada
lintasan yang sama, maka gerakannya disebut getaran atau osilasi (Halliday, 1996).
Getaran yang sering kita rasakan berasal dari mesin-mesin yang kita gunakan.
Mesin-mesin tersebut menghasilkan getaran dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Getaran yang dihasilkan dari suatu peralatan mesin biasa disebut sebagai getaran mekanis
(Risa, 2016).
Getaran merupakan salah satu efek yang terjadi akibat adanya gerak yang
diakibatkan adanya perbedaan tekanan dan frekuensi. Vibration merupakan pergerakan
pada suatu komponen mesin dari keadaan diam atau netral. Getaran juga dapat diartikan
dengan gerakan bolak-balik atau gerak periodik disekitar titik tertentu secara periodik.
Dalam dunia otomotif ada banyak terdapat getaran yang terjadi, seperti getaran mesin
baik yang kategori mesin kapasitas berat, mesin medium maupun mesin kapasitas ringan.
Getaran mesin atau mesin yang bergetar adalah pergerakan bolak-balik dari sebuah mesin
yang bekerja atau sebuah komponen mesin, Sehingga setiap komponen yang bergerak
bolak-balik atau berosilasi disebut bergetar. Getaran pada mesin bisa dalam beberapa
bentuk. Sebuah komponen mesin bisa bergetar dengan kuat, kecil, cepat atau lambat, atau
tanpa suara serta dapat juga menimbulkan panas.
Osilasi adalah gerakan ke kiri dan ke kanan atau ke atas dan ke bawah atau ke
depan dan ke belakang pada selang waktu dan lintasan yang sama. Dengan kata lain,
osilasi merupakan gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Osilasi sering disebut
dengan getaran atau ayunan. Fenomena gerak osilasi banyak ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya pada sistem massa pegas, gerak elektron di dalam atom, perilaku
arus dan tegangan di dalam rangkaian listrik, orbit planet dan gerak pendulum. Dari
beberapa contoh gerak osilasi tersebut, gerak pendulum merupakan masalah paling
sederhana.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan getaran mekanis dalam kehidupan?
2. Sebutkan jenis-jenis getaran mekanis!
3. Apa yang dimaksud dengan redaman?
4. Bagaimana cara membuat pemodelan suatu sistem getaran?
5. Apa yang dimaksud periodic motion?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui pengertian dari getaran mekanis dalam kehidupan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis getaran mekanis.
3. Untuk mengetahui pengertian dari redaman.
4. Untuk mengetahui cara membuat pemodelan suatu sistem getaran.
5. Untuk mengetahui pengertian dari periodic motion.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Getaran Mekanis dalam Kehidupan

Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik di sekitar posisi setimbang. Gerak
osilasi adalah gerak menuju ke titik kesetimbangan. Jika sistem telah mencapai posisi
setimbang namun masih memiliki kelebihan energi, maka sistem akan melampaui posisi
setimbang. Tetapi, sistem akan kembali berbalik arah menuju titik setimbang.
Fenomena getaran banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Getaran adalah
gerakan bolak balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan
gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Sebuah objek
yang bergerak bolak balik secara periodik pada lintasan yang sama, maka gerakannya
disebut getaran atau osilasi Getaran yang sering kita rasakan berasal dari mesin-mesin
yang kita gunakan. Mesin-mesin tersebut menghasilkan getaran dengan karakteristik
yang berbeda-beda. Getaran yang dihasilkan dari suatu peralatan mesin biasa disebut
sebagai getaran mekanis.
Banyak peristiwa osilasi yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari,
contoh peristiwa osilasi antara lain, getaran daun atau cabang pohon yang ditiup angin ,
gerak dawai gitar, gerak pegas yang digantungi beban, gerak penggaris yang ditempel
salah satu ujungnya di meja dan ujung lain disimpangkan lalu dilepas, gerak selaput
suara manusia juga osilasi. Salah satu ciri yang jelas terlihat dari peristiwa osilasi adalah
meskipun bergerak, namun benda yang berosilasi tidak bepindah tempat. Ketika osilasi
berakhir benda kembali ke posisi setimbang. Apa manfaat osilasi? Kita tidak akan
mendengar suara piano atau gitar tanpa osilasi dawai alat musik tersebut. Osilasi dawai
menggetarkan udara di sekitar dawai. Getaran udara tersebut merambat di udara hingga
sampai ke telinga kita. Tanpa osilasi muatan listrik pada antene handphone kita maka
tidak akan dipancarkan gelombang mikro untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa
piranti yang menghasilkan osilasi (osilator) kita tidak mengenal komputer, handphone,
dan peralatan digital lainnya. Tanpa memahami osilasi kita tidak akan berada di era
teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini. Pada dasarnya teknologi komunikasi
dan informasi adalah aplikasi peristiwa osilasi dalam teknologi pemrosesan dan
pengiriman data. Data dikirim dalam bentuk osilasi, data diterima dalam bentuk osilasi,
dan data diproses dalam bentuk osilasi.
Selain memiliki banyak manfaat getaran juga bisa merugikan. Contoh getaran yang
dapat merugikan adalah gempa bumi dan gempa dasar laut. Gempa bumi dapat
mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, bangunan hancur dan roboh, tanah longsor, jalan
menjadi putus, tsunami, kemiskinan, kelaparan, dan menimbulkan penyakit.

2.2 Jenis-Jenis Getaran Mekanis

1. Getaran bebas
Getaran bebas merupakan getaran yang terjadi apabila sistem berosilasi akibat gaya
yang ada di dalam sistem itu sendiri (inherit) bekerja tanpa adanya gaya dari luar
sistem. Getaran bebas dapat diamati dengan memberikan kondisi awal pada sistem ( y 0
dan/atau v 0). Semua sistem yang memiliki massa dan kekakuan dapat mengalami
getaran bebas.
Elemen-elemen dari sistem getaran ditunjukkan sebagaimana Gambar 1. Masing-
masing diidealisasikan sebagai massa (m), pegas (k), peredam (c), dan eksitasi (F).
Getaran bebas dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu getaran bebas tanpa
peredam dan getaran bebas dengan peredam.
a. Getaran bebas tanpa peredam
Pada model sistem yang sederhana redaman dianggap bisa diabaikan, dan tidak
terdapat gaya luar yang mempengaruhi massa sistem tersebut (getaran bebas).

b. Getaran bebas dengan redaman


Apabila redaman diperhitungkan, berarti gaya redaman pada sistem juga berlaku
pada massa selain gaya oleh peregangan pegas. Jika suatu benda bergerak dalam
fluida, maka benda tersebut akan mendapatkan redaman karena kekentalan dari
fluida.

2. Getaran paksa
Getaran paksa adalah suatu getaran yang terjadi akibat adanya rangsangan dari gaya
luar, apabila rangsangan ini berosilasi maka sistem tersebut akan dipaksa bergetar
pada frekuensi rangsangannya. Apabila frekuensi rangsangannya sama dengan salah
satu dari frekuensi natural sistem, maka akan diperoleh suatu keadaan resonansi dan
osilasi besar yang cukup berbahaya dan mungkin mengakibatkan kerusakan pada
beberapa objek struktur besar seperti gedung ataupun jembatan dan beberapa kejadian
yang merupakan kejadian menakutkan yang dapat disebabkan oleh resonansi. Oleh
karena itu perhitungan frekuensi natural merupakan hal yang penting dalam anilisis
getaran atau vibrasi.
2.3 Redaman
2.3.1 Pengertian Redaman
Dalam beberapa sistem, energi getaran berangsur-angsur diubah menjadi panas atau
sound. Karena adanya reduksi energi, maka respon getaran seperti simpangan berangsur-
angsur akan menurun. Sistem mekanis di mana energi getaran berangsur-angsur diserap
menjadi panas dan sound dikenal sebagai redaman. Walaupun penyerapan energi ini
relatif kecil namun mempertimbangkan redaman tetap penting untuk ketepatan
perhitungan respon getaran sistem. Peredam berfungsi sebagai gaya bila ada kecepatan
relatif di antara dua ujung peredam.

Atau dengan kata lain Redaman adalah salah satu sifat media transmisi, yang
menyebabkan menurunnya amplitudo sinyal/informasi yang disalurkan melalui media
tersebut. Penurunan ini sebanding dengan panjang saluran/jarak tempuh dari sinyal.

2.3.2 Jenis - Jenis Redaman


 Viscous Damping.

Viscous damping adalah yang paling umum digunakan sebagai redaman mekanis
dalam analisis getaran. Bila sistem mekanis digetarkan di medium fluida, seperti udara,
gas, air dan oli akan terjadi tahanan bodi oleh fluida sebab energi sistem diserap. Dalam
hal ini besarnya penyerapan tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran dan bentuk
bodi getaran, viskositas fluida, dan kecepatan bodi yang bergetar. Gaya redaman
sebanding dengan kecepatan bodi yang bergetar. Contoh tipe viscous damping adalah
selaput fluida di antara permukaan yang bergesekan, aliran fluida di sekeliling piston
dalam silinder, aliran fluida yang melewati orifis dan selaput fluida di sekitar jurnal
bearing.
 Coulomb atau Redaman Gesekan.

Di sini besarnya gaya redaman adalah konstan tetapi arahnya berlawanan dengan
bodi yang bergetar. Redaman ini disebabkan oleh gesekan antara bidang gesekan yang
kering atau mempunyai pelumas diantaranya.

 Material atau Solid atau Hysteretic Redaman.

Ketika material terdeformasi, energi diserap oleh material. Hal ini disebabkan
gesekan antara internal planes, yang slip atau bergeser karena deformasi. Bila bodi
mempunyai material redaman, diagram tegangan regangan ditunjukkan oleh hysteretic
loop seperti pada Gambar 8.1(a). Luas loop ini merupakan energi yang hilang setiap
volume bodi per siklus.

Gaya pada dumper :

Dimana A adalah luas penampung permukaan yang bergerak, v adalah kecepatan, dan
c adalah konstanta redaman yang dihitung dengan persamaan 8.2 :
Kombinasi Peredam

Bila beberapa peredam dipasang secara bersama-sama, maka bisa diganti oleh sebuah
peredam ekivalen dengan prosedur sama seperti beberapa pegas yang dipasang secara
bersama-sama.

2.4 Cara Membuat Pemodelan Suatu Sistem Getaran


Pemodelan getaran merupakan langkah awal dalam memulai melakukan analisis
getaran pada sebuah konstruksi. Pemodelan getaran sangat bergantung pada sistem yang
mengalami getaran. Sistem getaran pada bandul sederhana tidak akan sama dengan poros
yang berputar. Contohnya dapat terlihat pada gerak osilasi. Gerak osilasi adalah satu
contoh sistem paling sederhana mengalami getaran. Gerak osilasi dapat juga dikatakan
gerak yang mengalami getaran terus menerus tanpa henti.
Pada pemodelan sistem getaran terdiri dari beberapa elemen, diantaranya adalah
massa (m), pegas (k), peredam (c) dan eksitasi (F). Keadaan fisik suatu sistem dapat
dinyatakan oleh suatu susunan massa, pegas dan peredam. Suatu gaya pegas akan
muncul hanya bila terdapat defleksi relatif antara kedua ujung-ujung tumpuan,
berdasarkan hukum hooke's besarnya gaya pegas sebanding dengan defleksi relatifnya.
Konstanta kesebandingan disebut konstanta pegas (k) yang dinyatakan dalam satuan
gaya per satuan panjang. Serta untuk peredam viscous besarnya sebanding dengan
kecepatan dan faktor kesebandingannya yang disebut koefisien redaman (c).
Gambar Elemen Sistem Getaran

 Massa tak seimbang yang berputar


Mesin-mesin yang berputar seperti pompa dan kompressor memiliki masalah
getaran yang bersumber dari massa tak seimbang (unbalance) yang berputar.
Getaran unbalance tersebut akan diteruskan pada pondasinya, pemodelan getaran
jenis ini dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :

Gambar Pemodelan sistem S-DOF yang dieksitasi oleh


massa unbalance yang berputar

Dimana :
M : massa total sistem (Kg)
R : jari – jari eksentrisitas (m)
m : massa tak seimbang (unbalance) yang berputar dengan kecepatan 𝜔 (Kg)

Jika diasumsikan posisi m seperti terlihat pada gambar di atas dan sistem sedang
bergerak ke arah atas, maka diagram benda bebas sistem tersebut dapat
digambarkan oleh Gambar di bawah ini.
Gambar Diagram benda bebas sistem massa unbalance yang berputar

Persamaan differensial gerak sistem (PDG) didapatkan dengan menggunakan


Hukum Newton l dimana ∑ F = 0, maka :

Atau bisa ditulis dengan persamaan berikut ini :

Persamaan diatas identik dengan amplitude yang gayanya adalah m R 𝜔2. Maka,
dengan cara yang sama nilai amplitude respons dapat dinyatakan :

Amplitudo respons

Sudut fasa

Dalam bentuk fungsi perbesaran dan diasumsikan getaran yang terjadi pada sistem
(𝜔𝑛) besarnya sama dengan nilai getaran yang terjadi pada motor (𝜔), maka
persamaanya menjadi :
Amplitude respons maksimal

2.5 Periodic Motion ( Gerak Harmonik )

2.5.1 Pengertian Gerak Harmonik

Gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut juga gerak
periodic (periodic motion). Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai
gerak harmonic. Gerak partikel secara periodic pada lintasan yang sama disebut gerak
osilasi/getaran. Maka dapat disimpulkan bahwa gerak harmonik atau biasa disebut gerak
osilasi merupakan gerak suatu benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi
waktu berbentuk sinus atau kosinus. Atau pengertian gerak harmonik yang lebih
sederhana yaitu gerak bolak balik secara teratur melalui titik keseimbangan dengan
banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu sama atau konstan.

Pada gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda
diantaranya:

 Simpangan (y)
Merupakan jarak benda dari titik keseimbangan.
 Amplitudo (A)
Merupakan simpangan maksimum atau jarak terjauh.
 Frekuensi (f)
Merupakan banyaknya getaran setiap waktu.
 Periode (T)
Merupakan banyaknya waktu dalam satu getaran.

2.5.2 Syarat Gerak Harmonik

Gerak harmonik dapat dikatakan gerak harmonik dengan syarat, yaitu:

 Gerakannya periodik atau terjadi bolak-balik dalam waktu


yang sama.
 Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
 Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding
dengan posisi atau simpangan benda.
 Percepatan atau gaya yang bekerja pada suatu benda selalu
mengarah ke posisi keseimbangan.

2.5.3 Contoh Gerak Harmonik

Contoh gerak harmonik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

 Dawai pada alat musik.


 Gelombang radio.
 Arus listrik yang terjadi pada AC.
 Denyut jantung.

2.5.4 Rumus Menghitung Gerak Harmonik

Gerak Harmonik memiliki rumus yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Periode dan Frekuensi Sistem Pegas


Periode dan frekuensi sistem pegas merupakan gerak harmonik dimana gerak yang
berlangsung secara melingkar dengan beraturan yang pada salah satu sumbu utama.

Periode dan frekuensi yang berlangsung pada suatu sistem beban pegas yang mana hal
ini hanya bergantung dengan massa dan juga konstanta gaya pegas.

Periode dan frekuensi sistem pegas bisa dihitung dengan cara menyertakan antara
gaya pemulih:

(F = – kX)

Dengan gaya sentripetal

(F = -4π 2 mf2X).

Maka akan diperoleh rumus berikut:

-4π² mf²X = -kX —> 4π² mf² = k


f = ½π √k/m atau T = 2π √m/k

Keterangan:
k = konstanta pegas (N/m)
m = massa benda (Kg).
2. Periode dan Frekuensi Bandul Sederhana

Periode dan frekuensi bandul sederhana tersusun dari beban yang mempunyai
massa (m), kemudian diletakan dengan cara digantung pada bagian ujung tali yang
ringan maka massanya dapat diabaikan dengan panjang (l). Apabila pada beban
tersebut ditarik ke salah satu sisi kemudian dilepaskan maka beban tersebut akan
berayun melalui titik yang memberikannya keseimbangan dan akan menuju ke arah
sisi yang lainnya.

Suatu periode beserta frekuensi pada suatu getaran bandul yang sederhana layaknya
seperti yang terjadi pada pegas.

Persamaan dari gaya pemulih dalam bandul sederhana yaitu

F = -mg sinθ

Atau

F = -mg (X/l)

Sebab persamaan pada gaya sentripetal yaitu:

F = -4π 2 mf²X
Maka akan diperoleh rumus seperti berikut:

-4π² mf²X = -mg (X/l)


4π² f² = g/l
f = ½π √g/l atau T = 2π √I/g

Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
T = waktu dalam satu getaran (s)
l = panjang tali bandul (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik di sekitar posisi setimbang.
 Fenomena getaran yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya yaitu getaran daun atau cabang pohon yang ditiup angin , gerak dawai
gitar, gerak pegas yang digantungi beban, dan gerak selaput suara manusia.
 Jenis – jenis getaran mekanis dibedakan menjadi dua, yaitu getaran bebas dan
getaran paksa.
 Redaman adalah salah satu sifat media transmisi, yang menyebabkan menurunnya
amplitudo sinyal/informasi yang disalurkan melalui media tersebut.
 Jenis – jenis redaman dibagi menjadi tiga, yaitu viscous damping, coulomb atau
redaman gesekan, dan material atau hysteretic redaman.
 Pemodelan getaran merupakan langkah awal dalam memulai melakukan analisis
getaran pada sebuah konstruksi.
 Pemodelan getaran sangat bergantung pada sistem yang mengalami getaran.
 Periodic motion merupakan gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang
sama.

 Percepatan atau gaya yang bekerja pada suatu benda selalu mengarah ke posisi
keseimbangan merupakan salah satu syarat gerak harmonic.

SOAL LATIHAN

1.

Satu sistim massa-pegas seperti pada gambar disamping ditarik ke bawah sejauh 100 mm
dari titik posisi setimbangnya (equilibrium) kemudian dilepas. Hitung Periode getaran
(T), Defleksi statiknya pada saat sistim diam (δst), dan Kecepatan maksimum (Vmax).
Diketahui :
k = 98 N/m ∑F = m.a w = 2n/T, maka k = m (2π/T)2
m = 2 kg ky = mw2y T = 2π √ m/k
C = 100 mm k = mw2 δst = m.g/k

Ditanya :
a) T
b) δst
c) Vmax

Jawab :
a) wn = √ k /m
= √ 98/2
= 7 rad/s
T = 2π / wn
= 2π / 7
= 2 . (3,14) / 7
= 0.898 s
b) δst = m.g / k
= 2 . (9,8) / 98
= 0,2 m
c) Vmax = C . wn
= 0,1 . 7
= 0,7 m/s

2. Sebuah system benda dan pegas bergerak harmonis sederhana dengan amplitude 3
cm. Jika konstanta pegas 200 N/m dan massa benda 0,5 kg.
Tentukan :
a. Energi mekanik system
b. Kecepatan maksimum

Diketahui :
A = 3 cm = 0,03 m
k = 200 N/m y = A sinωt
m = 0,5 kg w2 = k/m

Ditanya :
a) Em
b) Vmax

Jawab :
a) Em = Ek + Ep
= ½ mv2 + ½ ky2
= ½ m(Aω)2 cos2 ωt + ½ kA2 sin2 ωt
= ½ kA2 cos2 ωt + ½ kA2 sin2 ωt
= ½ kA2 (cos2 ωt + sin2 ωt)
Em = ½ kA2
= ½ . 200 . 0,0009
= 100 . 0,0009
= 0.09 J
b) Em = Ek + Ep
= Ekmax + 0
0,09 = ½ mvmax2
0,09 = ½ . 0,5 . vmax2
0,09 = 0,25 vmax2
vmax2 = 0,09 / 0,25
vmax2 = 0,3 / 0,5 = 3/5 = 0,6 m/s

DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.unand.ac.id/28339/4/BAB%201.pdf
http://repository.uki.ac.id/2645/1/ModulFisgel.pdf
https://www.etsworlds.id/2018/11/pengertian-dan-jenis-getaran-mekanik.html
https://eprints.akprind.ac.id/213/1/GETARAN%20MEKANIS%20-%20TOTO
%20RUSIANTO%20-%20DICETAK%2010%20X.pdf
https://fdokumen.com/document/contoh-soal-getaran-bebas-tanpa-redaman.html
https://delphipages.live/id/ilmu/fisika/materi-energi/damping
https://muh-amin.com/materi-kuliah-getaran-mekanis/
http://eprints.umm.ac.id/41532/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai