Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

“TUGAS VIBRATION”

NAMA : ZUPRIADI MALAU


NIM : 2005012053
KELAS : ME-3H
DOSEN PEGAMPU: MUHAMMAD NUH HUDAWI PASARIBU, ST.,MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan
Tugas ini tepat pada waktunya yang berjudul “Tugas Vibration”
Tugas ini berisikan tentang informasi “Tugas Vibration”. Diharapkan Tugas ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang “Tugas Vibration”.
Saya menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
Tugas ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga TUHAN YANG MAHA
ESA senantiasa melancarkan segala usaha kita. Amin.

Medan, 23 November 2021

Penyusun

Zupriadi Malau
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG..................................................................................................................................4
TUJUAN..................................................................................................................................................5
MANFAAT..............................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6

1 . Jelaskan Vibration..................................................................................................................6

2 .  Fungsi Analisa Kerusakan Menggunakan System Getaran……………………………………………….7


3 . Alat Yang Digunakan PADA VIBRATION …......................................................................................8
5 . Penyebab Kerusakan Mesin Karena Getar........................................................................................9
6. Maitenance Karena Getaran………………………………………………………………………………………………………….11
7. Jurnal…………………………………………………………………………………………………………………………………………….13
BAB III..................................................................................................................................................14
Penutup…………………………………………………………………………………………………………………………………………….14
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………………………..14
Saran………………………………………………………………………………………………………………………………………………….14
DAFTAR PUASTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………...

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang berbeda-beda
dimana perbedaan kondisi tersebut sangat mempengaruhi terhadap kemampuan manusia.
Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik dan mencapai hasil yang
optimal apabila lingkungan kerjanya mendukung. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan
sebagai lingkungan kerja yang baik apabila manusia bisa melaksanakan kegiatannya dengan
optimal dengan sehat, aman dan selamat. Ketidakberesan lingkungan kerja dapat terlihat
akibatnya dalam waktu yang lama. Lebih jauh lagi keadaan lingkungan yang kurang baik dapat
menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak yang tentunya tidak mendukung diperolehnya
rancangan sistem kerja yang efisien dan produktif.

Oleh karena itu perancangan lingkungan kerja yang baik dan optimal sangat diperlukan.
Berikut ini penjelasan mengenai faktor-faktor fisik lingkungan kerja. Kondisi yang ergonomis,
yaitu lingkungan kerja yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pekerja. Rasa
nyaman sangat penting secara biologis karena akan mempengaruhi kinerja pada organ tubuh
manusia ketika sedang bekerja. Penyimpangan dari batas kenyamanan akan menyebabkan
perubahan secara fungsional yang pada akhirnya berpengaruh pada fisik maupun mental
pekerja. Pengendalian dan penanganan faktor-faktor lingkungan kerja seperti kebisingan,
temperatur, getaran dan pencahayaan merupakan suatu masalah yang harus ditangani secara
serius dan berkesinambungan. Suara yang bising, temperatur yang panas getaran dan
pencahayaan yang kurang di dalam
tempat kerja merupakan salah satu sumber yang mengakibatkan tekanan kerja dan penurunan
produktivitas kerja.

Getaran atau vibrasi adalah pergerakan bolak-balik suatu massa/berat melalui keadaan
seimbang terhadap suatu titik tertentu. Dampak getaran terhadap manusia terutama terjadi
pada bagian organ-organ tertentu seperti: dada, kepala, rahang dan persendian lainnya.
Getaran diduga dapat menyebabkan perubahan atau peningkatan tekanan darah yang pada
tingkat tertentu dapat mengakibatkan hipertensi.Getaran dapat juga menimbulkan efek
vaskuler dan efek neurologic. Getaran yang tinggi memungkinkan mengakibatkan stress pada
pekerja, dan peningkatan tekanan darah adalah salah satunya.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menghitung getaran di PT. Sunan Repairindo
2. Untuk mengetahui pemaparan getaran yang ada di PT. Sunan Repairindo sudah sesuai NAB
atau tidak
3. Untuk mengetahui keterampilan mahasiswa menggunakan alat pengukur getaran,

C. Manfaat
a) Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilannya langsung di tempat praktikum dengan
mencoba alat untuk mengukur getaran ditempat kerja.
b) Mahasiswa dapat membandingkan praktikum secara langsung
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Jelaskan Vibration
Vibrasi   / Getaran  adalah gerakan bolak-balik di satu periode dalam waktu
tertentu. Getaran memiliki hubungan dengan gerak osilasi pada benda dan gaya
yang memiliki hubungan dengan gerakan tersebut. Semua benda yang
mempunyai massa dan elastisitas pasti  dapat bergetar, jadi kebanyakan mesin
dan struktur rekayasa (engineering) dapat  mengalami getaran sampai derajat
tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. 
Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu :
(1).Getaran Bebas. 
Getaran  bebas biasanya terjadi karena adanya sistem yang berosilasi dan
juga bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent), karena
adanya gaya luas yang bekerja. Sistem yang bergetar dari satu ataupun lebih
dari frekuensi naturalnya (tidak bergerak), yang dimana ini merupakan sifat dari
sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Pada
umumnya sistem yang mempunyai massa dan elastisitas akan bisa
mengalami getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar.

(2).Getaran Paksa. 
Getaran paksa adalah suatu getaran karna adanya rangsangan pada
gaya luar yang terjadi jika rangsangan tersebut telah berosilasi pada frekuensi
rangsangan maka sistem akan dipaksa untuk bergetar . Jika frekuensi
rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural pada sistem, maka akan
didapat keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi.
Kejadian menakutkan yang disebabkan oleh resonansi contohnya adalah
kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap
pesawat terbang. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan hal yang utama.

  B. Fungsi Analisa Kerusakan Menggunakan System Getaran.

Pada dunia pastinya sudah tidak asing dengan mesin-mesin industry yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk, akan tetapi getaran yang terjadi pada mesin industry akan dapat
menyebabkan masalah pada mesin, getaran tersebut terjadi akibat roda pada mesin yang
mengalami gangguan/tidak mengalami keseimbangan  hingga menimbulkan getaran, dalam
perkembangan sektor industry dibuat lah sebuah mesin dengan kemampuan yang lebih baik
serta lebih canggih dan mudah dalam melakukan perawatan pada mesin, perawatan mesin
tersebut menggunakan sebuah alat khusus yang dapat melakukan monitoring terhadap getaran
pada mesin, agar dapat menjaga kualitas suatu produk dan merawat mesin dengan baik,
menggunakan vibration analisis .
Sebuah metode untuk melakukan analisa gerak/getaran pada sebuah mesin, vibration analisis
sendiri biasanya digunakan pada saat melakukan analisa kesehatan terhadap mesin serta
menjadi sebuah metode yang digunakan untuk memberikan hasil dari parameter seperti
Akselerasi getaran, Kecepatan getaran  ,Perpindahan getara ,Serta dilengkapi dengan fitur
analisis ,FFT Analisis ,FRF Analisis (Bump Test) ,Order Analisis ( Run-up coast down ) ,Torosional
Vibration ,Rotational vibration ,On-site balancing yang dapat mendeteksi getaran dengan
sangat detail dan baik.

vibration monitoring sendiri adalah sebuah metode yang akan digunakan oleh engineering
dalam melakukan suatu pengujian pada mesin,vibration monitoring sendiri menjadi solusi bagi
pencegahan terjadinya getaran yang muncul secara berlebihan hingga menyebabkan
kerusakan, manfaat lain dari Vibration monitoring antara lain:

Manfaat pada Vibration Analisis


 Menghasilkan data yang akan dapat menjadi pertimbangan mengenai kondisi mesin apakan
akan diperbaiki atau tidak nya.
 Dapat memprediksi kerusakan pada mesin.
 Mencegah terjadinya kerusakan pada mesin.
 Menjadi perbandingan terhadap kelayakan mesin yang sesuai dengan standart.
 Meminimalisir pembiayaan lebih apabila mesin mengalami penurunan performa sebelum
terjadinya kerusakan secara keseluruhan

C. Alat Yang Digunakan PADA VIBRATION.

Vibration Meter adalah alat uji atau instrument yang berfungsi untuk mengukur getaran
sebuah benda, misalnya motor, pompa, screen, atau benda bergetar lainnya terutama dalam
dunia industri. Cara kerja produk ini adalah dengan menempelkan vibration sensor atau
magnetic base nya ke benda/mesin yang akan di ukur, lalu magnetic base mengirimkan data
melalui kabel ke unit pembaca. dengan demikian vibration meter menunjukkan nilai kuatnya
getaran pada benda atau mesin yang di ukur, sehingga bisa menentukan tindakan penyetelan
atau kah sudah masuk ambang batas yang ditentukan.
 
Dengan melakukan kontrol dan analisa getaran secara berkala, maka sesuatu yang tidak normal
pada mesin dapat dideteksi sebelum kerusakan besar terjadi. Dengan pengukuran vibration
meter ini, para pelaku industri juga dapat mencegah para pekerjanya mendapat bahaya getaran
yang tinggi.
 
Pada umumnya semua objek yang ada dibumi ini pasti bergetar, benda yang ada disekitar
kitapun sebenarnya bisa bergetar. Perlu diketahui bahwa getaran dapat diukur dengan tepat,
adapun cara melakukan pengukuran getaran tersebut dengan vibration meter.
 
Cara yang dilakukan adalah pengukuran getaran dengan Vibration Meter lalu disesuaikan
dengan nilai batas yang telah ditentukan. Biasanya dengan nilai ambang batas yang telah
ditentukan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja.
 
Dari beberapa tester di bawah ini perangkat analisis VIBRATION TESTER atau VIBRATION PEN
ini terbagi dalam beberapa tipe yaitu:

1. Sensor Getaran, Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk mengubah besar signal
getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik dan pada umumnya berbentuk
tegangan listrik.

2. Dinamic Signal Analizer (DSA), merupakan getaran mesin dalam kombinasi kompleks dari
sinyal yang berasal dari berbagai sumber getaran mesin didalam mesin.

D. Penyebab Kerusakan Mesin Karena Getar.


Pada industri yang banyak melibatkan mesin, keausan adalah kondisi yang harus
dihindari demi mencegah kerusakan dan kegagalan mesin. Selain keausan, ada beberapa
kondisi lain yang bisa menjadi penyebab kerusakan mesin, yaitu imbalance
(ketidakseimbangan), misalignment dan looseness (kelonggaran). Tiga kondisi akan membuat
mesin dan komponen di dalamnya mengalami kerusakan jika dibiarkan.

Sebelum masuk ke pembahasan pencegahan tiga kondisi tersebut, ada baiknya Anda mengenali
dahulu apa itu imbalance, misalignment, dan looseness.
Imbalance (Ketidakseimbangan)
Ketidakseimbangan pada mesin terjadi ketika pusat massa berbeda dari pusat rotasi. Kondisi ini
menciptakan gaya sentrifugal, yang mengarah ke amplitudo getaran tinggi pada frekuensi yang
sama dengan 1xRPM (1x kecepatan rotasi) dalam data spektral, dengan bentuk gelombang
sinusoidal dalam domain waktu.
Pada mesin yang dipasang secara kaku, amplitudo biasanya akan paling tinggi pada arah
horizontal daripada arah vertikal, meskipun amplitudo yang dinaikkan juga dapat ada secara
aksial pada rotor yang digantung. Amplitudo yang mengalami ketidakseimbangan akan
meningkat dengan kecepatan kuadrat (ketika kecepatan berjalan di bawah frekuensi kritis rotor
ke-1). Biasanya, perbedaan fase 90 derajat akan ada di antara pembacaan horizontal dan
vertikal pada setiap bantalan dengan masalah ketidakseimbangan murni.
Misalignment
Misalignment terjadi ketika garis tengah poros dari dua komponen yang saling berhubungan
langsung bertemu pada sudut dan/atau diimbangi satu sama lain. Misalignment pada kopling
dan bantalan biasanya menghasilkan getaran radial dan/atau aksial yang tinggi.
Misalignment sudut biasanya menghasilkan amplitudo aksial yang lebih tinggi dengan
perbedaan phase 180 derajat aksial di seluruh kopling. Misalignment offset umumnya
menghasilkan amplitudo radial yang tinggi dengan perbedaan phase 180 derajat secara radial
melintasi kopling. Masalah misalignment biasanya akan menghasilkan frekuensi dominan pada
1xRPM dan/atau 2xRPM, tergantung pada derajat misalignment sudut terhadap misalignment
offset, serta jenis dan desain kopling.
Dalam situasi di mana 1xRPM mendominasi akibat masalah misalignment, pembacaan fase
sangat penting untuk membedakan dari masalah imbalance. Bentuk gelombang biasanya
menunjukkan pola periodik yang berulang dengan satu atau dua siklus yang jelas per putaran
poros.
Looseness (Kelonggaran) pada struktural & komponen
Kelonggaran atau Looseness mekanis terjadi ketika komponen yang berputar tidak dipasang
dengan benar. Sejumlah harmonic dengan kecepatan akan mendominasi data spektral (yaitu 1-
10x RPM). Dalam kasus dan tahap tertentu penurunan, data spektral juga dapat menunjukkan
kelipatan sub-harmonik 1/2xRPM.
Bentuk gelombang biasanya menunjukkan pola dampak acak yang tinggi dan dalam beberapa
kasus, bentuk gelombang mungkin tampak terpotong. Kelonggaran struktural adalah hasil dari
pemasangan mesin, pondasi, baut atau pelat dasar yang longgar atau terdistorsi. Kondisi ini
biasanya menghasilkan frekuensi pada 1xRPM dan/atau 2xRPM secara radial dalam data
spektral (amplitudo vertikal mungkin lebih dominan), tergantung pada jenis masalah struktural.
Data bentuk gelombang biasanya periodik, dengan satu atau dua siklus per putaran poros.
Itulah tiga kondisi yang bisa menjadi penyebab kerusakan mesin jika terus dibiarkan. Kegagalan
mesin akan membuat produksi terhenti dan bisa merugikan industri. Ketiga kondisi tersebut
dapat Anda deteksi lebih dini dengan melakukan Analisa getaran pada mesin. Alat untuk
melakukan pengujian ini adalah vibration analyzer.
Cara vibration analyzer mendeteksi getaran adalah dengan cara mengukur amplitudo dan
frekuensi getaran pada mesin yang akan dianalisa. Vibration analyzer dilengkapi dengan
vibration meter untuk mengukur getaran pada mesin dan hasilnya akan dianalisis oleh vibration
analyzer.
Vibration analyzer akan memberikan data spektrum dari getaran pada mesin ketika vibration
meter sudah mendapatkan data frekuensi getaran dari mesin. Dengan adanya vibration
analyzer, memungkinkan Anda mendeteksi imbalance, misalignment, looseness, dan gangguan
lainnya pada mesin Anda. Saat hasil pengujian keluar, Anda bisa melakukan Tindakan
pencegahan pada mesin Anda supaya tidak rusak.

E. Maitenance Karena Getaran.


Monitoring vibrasi benar-benar memiliki analogi yang sangat dekat dengan teknik diagnostic
medis. Setiap kali tuubh manusia memiliki masalah maka hal itu akan memperlihatkan tanda
atau gejala. Sistem saraf yang akan memberikan informasi ini, sbetulnya adalah deteksi.
Selanjutnya jika diperlukan, dilakukan tes patologis unttuk mendiagnosis maalahnya. Atas dasar
ini, maka disarankan hendaknya perawatan dilakukan yang sesuai dengan gejala tersebut.

Analisis vibrasi digunakan untuk menentukan pengoprasian peralatan dan kondisi mekanis
peralatan. Keuntungan utama adalah bahwa analisis getaran dapat mengidentifikasi
perkembangan masalah sebelum masalah itu menjadi sangat serius dan menyebabkan
downtime yang tidk terjadwal.

Hal ini dapat dicapai dengan melakukan pemantauan berkala dari getaran mesin baik dengan
cara kontiniu atau dengan interval yang terjadwal. Pemantauan getaran yang teratur dapat
mendeteksi bantalan yang tidak sempurna atau cacat, peralatan mekanik yang kendor dan
idikator atau gigi yang rusak. Analisi getaran juga dapat mendeteksi misaligment dan ketidak
seimbangan ( unbalance ) sebelum kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan pada bantalan
atau pada poros.

Semua rotating equipment menghasilkan getaran yang merupakan fungsi dari dinamika
mesin, seperti sesumbunya dan keseimbangan dari bagian-bagian yang berputar. Mengukur
amplitudo getaran pada frekuensi tertentu dapat memberikan informasi berharga tentang
kesumbuan dan keseimbangan poros, kondisi bantalan atau roda gigi, dan efek mesin karena
resonansi dari casing, pipa dan struktur lainnya.

Proses analisis getaran memerlukan pengumpulan data mesin yang kompleks yang
kemudian harus diuraikan. Berbeda dengan kurva getaran teoritis sederhana, profil untuk suatu
peralatan sangat kompleks. Hal ini benar, karena biasanya ada banyak sumber getaran. Masing-
masing sumber menghasilkan kurva
sendiri, tetapi pada dasarnya ditambahkan dan ditampilkan sebagai profil campuran. Profil ini
dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu time domain dan frequency domain.

Time domain berguna untuk analisis keseluruhan (overall analysis) mesin untuk
mempelajariperubahan kondisi operasi mesin. Namun data domain waktu sulit untuk
digunakan karena semua data getaran pada jenis plot ini ditambahkan untuk mewakili
perpindahan total pada setiap waktu, sulit untuk menentukan kontribusi dari sumber getaran
tertentu.

Tren tingkat/level getaran dapat mengidentifikasi praktek pemeliharaan yang buruk,


seperti instalasi bantalan dan penggantian bantalan yang tidak benar, aligment poros yang tidak
akurat atau balancing rotor yang tidak teliti. Semua mesin yang berputar menghasilkan getaran
yang merupakan fungsi dinamika dari mesin, seperti aligment dan balancing dari bagian-bagian
yang berputar. Pengukuran amplitudo getaran pada frekuensi tertentu dapat memberikan
informasi berharga tentang akurasi pada aligment poros dan balancing , kondisi bantalan atau
roda gigi dan efek pada mesin karena resonansi terhadap plate, pipa, dan struktur lainnya.

Analisis getaran digunakan terutama pada peralatan yang berputar seperti


turbin,pompa,motor, kompreso dll. Sistem analisa getaran pada umumnya terdiri dari empat
bagian utama : 1. Sinyal pickup (s) atau juga disebut transduser 2. Sinyal analyzer 3. Softwaare
analisis 4. Komputer untuk analisisdan penyimpanan data Pada umumnya, kerusakan yang
disebabkan tingkat getaran yang tinggi dalam mesin adalah a. ketidak seimbangan ( unbalance )
dari bagian-bagian yang berputar b. misaligment dari kopling dan bantalan c. ben shaft d. roda
gigi dan bantalan yang cacat atau rusak e. sabuk dan rantai yang berputar tidak sempurna f. ada
yang longgar ( looseness )

F. Case Study Penelitian Tentang Getaran.

Jurnal Teknik Lingkungan Volume 22 Nomor 2, Oktober 2016 (Hal 42 - 51)

PENGARUH PAPARAN GETARAN MESIN TERHADAP KELELAHAN DAN HAND ARM


VIBRATION SYNDROME (HAVS) PADA PEKERJA DI INDUSTRI BETON PRACETAK
(Studi Kasus PT SCG Pipe And Precast Indonesia)

Abstrak:
Kegiatan di industri hampir selalu mempunyai faktor-faktor yang mengandung risiko bahaya
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja, salah satunya
bahaya yang disebabkan dari penggunaan mesin atau alat-alat mekanis yang menghasilkan
getaran. Getaran dapat mengganggu kenyamanan dalam bekerja, dapat mempercepat
terjadinya kelelahan serta dapat menimbulkan masalah kesehatan. Getaran mekanis mencapai
lengan tangan operator melalui getaran yang dihantarkan ke tubuh secara lokal melalui tangan.
Gangguan akibat getaran yang dirasakan oleh lengan tangan operator diistilahkan sebagai Hand
Arm Vibration Syndrome (HAVs). Mesin dan alat-alat yang dipergunakan untuk proses produksi
beton di PT X menghasilkan getaran dalam pengoperasiannya. Hal tersebut berpotensi
menimbulkan kelelahan dan Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs). Hasil dari pengukuran
getaran dengan menggunakan Vibration meter adalah sebagai berikut Vibrator table U-A (19,9
m/det2 ), Vibrator table U-B (19,3m/det2 ), Impact wrench-A (19,9m/det2 ), Impact wrench-B
(21,0m/det2 ),Vibrator table (20,3m/det2 ) dan Grinding wheel (19,9m/det2 ).Analisa statistik
dengan korelasi Spearman dan Pearson dihasilkan p<0,05.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasakaran dari tugas ini maka saya berpendapat bahwasanya getaran yang terlalu sering
terjadi pada mesin dapat menyebabkan kerusakan pada komponen komponen mesin tersebut.
Dan atas terjadinya kerusakan yang di timbulkan oleh getaran dapat menyebabkan kerugian
pada pabri mau pun pada jumlah produksi.

SARAN
Untuk mengurangi getaran maka pabrik dapat melengkapi setiap mesin dengan bantalan yang
dapat meredam getaran dari mesin tersebut atau dapat juga melakukan perawatan secara
berkala.
DAFTAR PUSTAKA

Gilan Bastian, 2019. “Pengertian Vibrasi”,


https://vibrasi-alignment.com/2019/05/15/pengertian-vibrasi/,
diakses 23 NOVEMBER 2021. / 17.09 PM

Dika , 2020. “Manfaat Melakukan Vibration Analisis Pada Mesin”,


https://testindo.co.id/manfaat-melakukan-vibration-analisis-pada-mesin/,
diakses 23 NOVEMBER 2021. / 17. 14 PM

Alat Uji, 2021. “Vibration Meter Alat Untuk Mengukur Getaran”,


http://www.alatuji.com/article/detail/552/vibration-meter-alat-untuk-mengukur-
getaran#.YZzAWPlBzIU, diakses 23 NOVEMBER 2021. / 17. 23 PM

Chandra, 2021. “Kondisi Yang Dapat Menyebabkan Kerusakan Mesin”,


https://testingindonesia.co.id/inilah-kondisi-yang-dapat-menyebabkan-kerusakan-mesin/,
diakses 23 NOVEMBER 2021. / 17.35 PM
Jurnal “PENGARUH PAPARAN GETARAN MESIN TERHADAP KELELAHAN DAN HAND ARM
VIBRATION SYNDROME (HAVS) PADA PEKERJA DI INDUSTRI BETON PRACETAK”
https://ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/8/2019/09/5.-LUKE-PRAMUDITTA.pdf,
diakses 23 NOVEMBER 2021. / 17.56 PM

Anda mungkin juga menyukai