Disusun Oleh :
Maya Pratiwi ( 621190008)
Siti Mut`mainah ( 621190014)
Mila Angraeni ( 621190009)
Putri Wulandari ( 621190012
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya,
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
A. Latar Belakang
Aplikasi Teknologi yang semakin modern terlihat dari bertambahnya penggunaan
beraneka ragam mesin dan peralatan kerja mekanis yang di gerakkan oleh motor
penggerak. Mesin-mesin tersebut merupakan salah satu faktor penunjang utama pada
proses produksi. Sangat banyak peralatan mekanis dan mesin yang digunakan dalam
berbagai industri antara lain industri logam, industri kayu, pertambangan, pertanian,
industri bangunan dan industri angkutan. Paparan getaran terhadap pekerja dalam berbagai
sektor industri merupakan masalah yang harus mendapat perhatian khusus sebab akan
berakibat menimbulkan penyakit atau kecelakaan kerja.
Getaran yang terjadi di lingkungan dapat berdampak pada kehidupan manusia.
Dalam SK Menteri Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 ditetapkan tingkat baku getaran
berdasar tingkat kenyamanan dan kesehatan dalam kategori mengganggu, tidak nyaman
dan menyakitkan. Baku tingkat getaran mekanik dan getaran kejut adalah batas maksimal
tingkat getaran mekanik yang diperbolehkan dari usaha atau kegiatan pada media padat
sehingga tidak menimbulkan ganggguan pada kenyamanan, kesehatan serta keutuhan
bangunan.
Pada banyak kasus getaran tidak diingnkan karena dapat membuang energi,
menimbulkan ketidaknymanan, menghasilkan bunyi atau bising dan bahkan dapat
menyebabkan kerusakan. Selain dapat terjadi pada sistem mekanik dan elektrik yang pada
dasarnya berskala kecil, getaran juga dapat terjadi pada struktur dengan skala yang sangat
besar, seperti jembatan suspensi, gedung bertingkat tinggi maupun struktur ruang angkasa.
Dewasa ini pembangunan struktur berskala besar dengan bobot kecil menjadi tren baru
karena dapat mengurangi biaya dan energi . Akan tetapi efek terhadap kesehatan dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kesehatan Tenaga Kerja perlu
diperhatikan, oleh karena selain dapat menimbulkan gangguan tingkat produktivitas,
gangguan kesehatan kerja tersebut dapat timbul akibat pekerjaannya, karena semakin
kecilnya rasio antara berat dan ukuran struktur tersebut akan mengakibatkan struktur lebih
lentur sehingga menjadi sangat sensitif
1 terhadap masalah getaran . Maka dari itu perlu
diketahui pula cara-cara pencegahan dan penanggulangan penyakit kerja akibat getaran ,
agar produktivitas kerja tetap meningkat.
Topik
C. Tujuan
a. Vibration Meter
b. Buku Tulis
c. Pulpen
d. Sepeda Motor
1. Pengertian Getaran
Yang dimaksud dengan getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau
media dengan arah bolak–balik dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi
saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat
mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35). Getaran ialah gerakan ossilasi disekitar
sebuah titik (J.M. Harrington,1996:187). Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan
oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesin atau alat-alat mekanis
lainnya (J.F. Gabriel, 1996:96). Getaran merupakan efek suatu sumber yang
memakai satuan ukuran hertz (Depkes, 2003:21). Getaran (vibrasi) adalah suatu
faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai keseluruh
tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang di
pergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim, 2002:253).Getaran adalah gerakan
bolak balik dari suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan
(Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.49/1996 tentang Baku Tingkat
Getaran).Getaran adalah gerakan teratur atau tidak teratur suatu benda dengan
arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (SNI 16-7054-2004). Getaran
adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah yang bolak-balik
dari kedudukan keseimbangannya (Kepmenaker No.51/MEN/1999 tentang NAB
faktor fisika).
Range pengukuran:
Percepatan (Acceleration) : 0,1 m/s2 – 392 m/s2
Kecepatan (Velocity) : 0,01 cm/s – 80 cm/s
Perpindahan vector/letak : 0,001 mm – 10 mm
Range Frekuensi
Percepatan (Accelaration) : 10Hz – 200Hz, 10Hz – 500Hz, 10Hz – 1KHz,
10Hz – 10KHz
Kecepatan (Velocity) : 10Hz – 1KHz
Perpindahan vector/letak : 10Hz – 500Hz
Akurasi alat = ≤ ± 5%
Range Temperatur = 0 ºC ~ 40 ºC
Range Kelembapan = ≤ 80%
Vibration meter dapat menghasilkan pengukuran pada status bar
berdasarkan alarm limit. Jika terjadi kegagalan diagnosis sederhana secara
otomatis akan membunyikan alarm yaitu warning limit jika pengukuran sampai
batas aman (safe state) dan alarm limit jika nilai pengukuran sampai pada batas
kerusakan (destruct state). Kemudian akan masuk ke spectrum testing mode
ketika nilai pengukuran sampai pada batas (limit).
A PEMAASAN
B. Hasil Pengukuran
Titik Pengukuran m/s2
Stang 2,3
Dudukan / Sadel 0,3
Pijakan Kaki 0,2
Mesin 0,8
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengukuran, maka nilai percepatan untuk masing – masing titik
pengukuran pada bagian
1. Getaran pada Stang
Berdasarkan pengukuran didapatkan getaran pada stang adalah 2,3 m/s2 dengan
low frequency (10 – 1000 Hz). Stang adalah bagian motor yang kontak langsung
dengan lengan tangan. Menurut KEP-51/MEN/1999 tentang NAB Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja menyebutkan NAB getaran pada pasal 4 (1) NAB
getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan
tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat (m/det2). (2) Getaran
yang melampaui NAB, waktu pemaparan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran. Sedangkan menurut (International Organization for Standarization) IOS,
frekuensi getaran pada lengan tangan maksimal percepatan 85 m/s2 dengan frekuensi
1000Hz. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tersebut, getaran pada stang
tidak melebihi NAB getaran.
D. Simpulan
Berdasarkan hasil pengukuran dan pembahasan getaran mekanis pada sepeda motor 4
tak (revo), dapat disimpulkan bahwa getaran pada 3 titik pengukuran pada motor tidak
melebihi NAB getaran dan 1 titik pengukuran pada bagian mesin melebih NAB
getaran. Sehingga lama waktu pekerjaan menggunakan motor seperti Gojek
direkomendasikan selama kurang dari 8 jam per-harinya
E. Saran
a. Bagi pengguna sepeda motor agar melakukan usaha untuk mengurangi getaran
pada bagian mesin agar tidak melebihi NAB. Salah satu pekerja yang menjadikan
sepeda motor sebagai mesin kerja yakni gojek dengan jam kerja yang tidak
melebihi NAB yakni dengan getaran pada stang sepeda 2,3 m/s2
b. Bagi perusahaan pembuatan sepeda motor mesin 4 tak (revo) bisa mengurangi
getaran sebesar 0,3 m/s2 pada bagian mesin agar tidak melebihi NAB yang sudah
ditentukan sebesar 0,5 m/s2.
c. Bagi semua pengguna sepeda motor 4 tak (revo) agar lebih memperhatikan
penggunaan kendaraan pada bagian mesin agar disesuaikan dengan waktu yang
benar, paparan selama 4 jam dan kurang dari 8 jam tidak melebihi NAB getaran.
d. Bagi semua pengguna sepeda motor bisa menggunakan sarung tangan dan
peredam kaki agar nyaman saat berkendara.
DAFTAR PUSTAKA