Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM K3

PENGUKURAN GETARAN PADA SEPEDA MOTOR


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktkm K3
Dosen : Lambang Satria Himmawan, SKM, M.KM

Disusun Oleh :
Maya Pratiwi ( 621190008)
Siti Mut`mainah ( 621190014)
Mila Angraeni ( 621190009)
Putri Wulandari ( 621190012

FAKULTAS SAINS FARMASI DAN KESEHATAN


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MATHLA`UL ANWAR BANTEN
2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna

memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah dengan judul: 

" PENGUKURAN KEBISINGAN DARI SUMBER BISING MESIN GERGAJI KAYU

DENGAN SOUND LEVEL METER " .

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan

banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat

terselesaikan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna

dikarenan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami

mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya,

kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia

pendidikan.

Pandeglang, 3 Oktoer 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aplikasi Teknologi yang semakin modern terlihat dari bertambahnya penggunaan
beraneka ragam mesin dan peralatan kerja mekanis yang di gerakkan oleh motor
penggerak. Mesin-mesin tersebut merupakan salah satu faktor penunjang utama pada
proses produksi. Sangat banyak peralatan mekanis dan mesin yang digunakan dalam
berbagai industri antara lain industri logam, industri kayu, pertambangan, pertanian,
industri bangunan dan industri angkutan. Paparan getaran terhadap pekerja dalam berbagai
sektor industri merupakan masalah yang harus mendapat perhatian khusus sebab akan
berakibat menimbulkan penyakit atau kecelakaan kerja.
Getaran yang terjadi di lingkungan dapat berdampak pada kehidupan manusia.
Dalam SK Menteri Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 ditetapkan tingkat baku getaran
berdasar tingkat kenyamanan dan kesehatan dalam kategori mengganggu, tidak nyaman
dan menyakitkan. Baku tingkat getaran mekanik dan getaran kejut adalah batas maksimal
tingkat getaran mekanik yang diperbolehkan dari usaha atau kegiatan pada media padat
sehingga tidak menimbulkan ganggguan pada kenyamanan, kesehatan serta keutuhan
bangunan.
Pada banyak kasus getaran tidak diingnkan karena dapat membuang energi,
menimbulkan ketidaknymanan, menghasilkan bunyi atau bising dan bahkan dapat
menyebabkan kerusakan. Selain dapat terjadi pada sistem mekanik dan elektrik yang pada
dasarnya berskala kecil, getaran juga dapat terjadi pada struktur dengan skala yang sangat
besar, seperti jembatan suspensi, gedung bertingkat tinggi maupun struktur ruang angkasa.
Dewasa ini pembangunan struktur berskala besar dengan bobot kecil menjadi tren baru
karena dapat mengurangi biaya dan energi . Akan tetapi efek terhadap kesehatan dapat
terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kesehatan Tenaga Kerja perlu
diperhatikan, oleh karena selain dapat menimbulkan gangguan tingkat produktivitas,
gangguan kesehatan kerja tersebut dapat timbul akibat pekerjaannya, karena semakin
kecilnya rasio antara berat dan ukuran struktur tersebut akan mengakibatkan struktur lebih
lentur sehingga menjadi sangat sensitif
1 terhadap masalah getaran . Maka dari itu perlu
diketahui pula cara-cara pencegahan dan penanggulangan penyakit kerja akibat getaran ,
agar produktivitas kerja tetap meningkat.
Topik

Pengukuran getaran pada sepeda motor Scoopy..

C. Tujuan

1. Mengetahui tata cara penggunan alat Vibration meter


2. Mengetahui getaran pada sepeda motor mesin sudah sesuai NAB getaran atau
belum.

D. Alat dan Bahan

a. Vibration Meter
b. Buku Tulis
c. Pulpen
d. Sepeda Motor

Gambar 1.1 Vibration Meter


Katerangan dan fungsi :
1. Frequency Range
Untuk menentukan besarnya frekuensi yang akan diukur apakah low atau
high.
2. Velocity Accelaration
Digunakan apabila akan dilakukan pengukuran kecepatan
3. Display Low Batt Mark
Untuk menampilkan keadaan baterai apakah masih bisa digunakan atau
tidak.
4. Meas (Push On)
Untuk mengecek baterai dan menghidupkan matikan alat/tombol hold.
5. Vibration Detector
Untuk menangkap getaran yang akan diukur.
E. Metode Pengukuran
Vibration Meter
3. Cek baterai dengan menekan tombol MEAS, bila muncul titik double pada
display berarti baterai tersebut harus diganti.
4. Tekan MEAS agak lama atau power ON kurang lebih 10 detik, pilih skala
pengukuran dan alat siap digunakan untuk pengukuran.
5. Selama pengukuran berlangsung, tombol MEAS ditekan dan ditahan. Pada ujung
alat ditempelkan pada objek yang diukur dengan posisi tegak lururs, nilai getaran
mekanis ditunjukan pada display.
6. Setelah itu, alat dapat dilepas dari sumber pengukuran dan carar angak yang
muncul pada display.
7. Tekan tombol MEAS kembali untuk pengukuran selanjutnya, satu menit setelah
tombol MEAS dilepas maka alat itu akan mati secara otomatis.
8. Hidupkan mesin motor dekan menekan starter.
9. Motor di gas besar dengan gas yang sama selama pengukuran.
10. Ukuran getaran dengan menggunakan Vibration Meter pada bagian yang
diinginkan.
11. Pengukuran dilakukan di titik stang, dudukan/sadel , pijakan kaki, dan mesin.
12. Pengukuran pada masing – masing titik dilakukan selama satu menit dan dicatat
angka yang palinng sering muncul pada display.
13. Pengukuran dilakukan dengan keadaan motor dihidupkan dan di gas.
A LANDASAN TEORI

1. Pengertian Getaran
Yang dimaksud dengan getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau
media dengan arah bolak–balik dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi
saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat
mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35). Getaran ialah gerakan ossilasi disekitar
sebuah titik (J.M. Harrington,1996:187). Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan
oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesin atau alat-alat mekanis
lainnya (J.F. Gabriel, 1996:96). Getaran merupakan efek suatu sumber yang
memakai satuan ukuran hertz (Depkes, 2003:21). Getaran (vibrasi) adalah suatu
faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai keseluruh
tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang di
pergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim, 2002:253).Getaran adalah gerakan
bolak balik dari suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan
(Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.49/1996 tentang Baku Tingkat
Getaran).Getaran adalah gerakan teratur atau tidak teratur suatu benda dengan
arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (SNI 16-7054-2004). Getaran
adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah yang bolak-balik
dari kedudukan keseimbangannya (Kepmenaker No.51/MEN/1999 tentang NAB
faktor fisika).

Gambar 2.1 Siklus Getaran

Getaran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:


1. Getaran Mekanik, yaitu getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan
kegiatan manusia.
2. Getaran seismik, yaitu getaran tanah yang disebabkan peristiwa alam dan kegiatan
manusia
3. Getaran Kejut, yaitu getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan sesaat

2. Alat Pengukur Getaran


Dalam pengambilan data suatu getaran agar informasi mengenai data
getaran tersebut mempunyai arti, maka kita harus mengenal dengan baik alat yang
akan kita gunakan. Ada beberapa alat standard yang biasanya digunakan dalam
suatu pengukuran getaran antara lain
o Vibration meter

2.1.1 Vibration Meter


Vibration meter biasanya bentuknya kecil dan ringan sehingga mudah
dibawa dan dioperasikan dengan battery serta dapat mengambil data getaran pada
suatu mesin dengan cepat. Pada umumnya terdiri dari sebuah probe, kabel dan
meter untuk menampilkan harga getaran. Alat ini juga dilengkapi dengan switch
selector untuk memilih parameter getaran yang akan diukur.
Vibration meter ini hanya membaca harga overall (besarnya level getaran)
tanpa memberikan informasi mengenai frekuensi dari getaran tersebut.
Pemakaian alat ini cukup mudah sehingga tidak diperlukan seorang operator yang
harus ahli dalam bidang getaran. Pada umumnya alat ini digunakan untuk
memonitor “trend getaran” dari suatu mesin. Jika trend getaran suatu mesin
menunjukkan kenaikan melebihi level getaran yang diperbolehkan, maka akan
dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan alat yang lebih lengkap.
Pengukuran getaran mekanis pada praktikum kali ini menggunakan alat
yang disebut dengan vibration meter. Vibration meter didesain untuk melakukan
pengukuran getaran mekanis secara konvensional khususnya untuk pengujian
pada mesin berotasi dan beresiprocating. Ini tidak hanya digunakan untuk
pengujian percepatan (acceleration), kecepatan (velocity), dan perubahan vecto
Gambar 2.4.1 Vibration Meter

Range pengukuran:
 Percepatan (Acceleration) : 0,1 m/s2 – 392 m/s2
 Kecepatan (Velocity) : 0,01 cm/s – 80 cm/s
 Perpindahan vector/letak : 0,001 mm – 10 mm
Range Frekuensi
 Percepatan (Accelaration) : 10Hz – 200Hz, 10Hz – 500Hz, 10Hz – 1KHz,
10Hz – 10KHz
 Kecepatan (Velocity) : 10Hz – 1KHz
 Perpindahan vector/letak : 10Hz – 500Hz
Akurasi alat = ≤ ± 5%
Range Temperatur = 0 ºC ~ 40 ºC
Range Kelembapan = ≤ 80%
Vibration meter dapat menghasilkan pengukuran pada status bar
berdasarkan alarm limit. Jika terjadi kegagalan diagnosis sederhana secara
otomatis akan membunyikan alarm yaitu warning limit jika pengukuran sampai
batas aman (safe state) dan alarm limit jika nilai pengukuran sampai pada batas
kerusakan (destruct state). Kemudian akan masuk ke spectrum testing mode
ketika nilai pengukuran sampai pada batas (limit).

Bagian-bagian Vibration Meter


1. Main Body
Pada main body ini terdapat tampilan hasil pengukuran (display)
 Keyboard yang terdiri dari tombol φ untuk menghidupkan dan mematikan,
kumdian tombol MEAS untuk memulai pengukuran dan untuk mengakhiri
pengukuran. Tombol C untuk cancel dan OK untuk enter.
 Lampu
Menunjukan indikasi charging.
 Transducer socket
Adalah tempat menghubungkan transducer dengan main body.
 Charging socket
Adalah tempat memasukan charger.
2. Sensor transducer
Menggunakan magnetic base. Untuk mendapatkan hasil yang stabil, maka
pengukuran harus pada tempat yang datar dan rata.

A PEMAASAN

B. Hasil Pengukuran
Titik Pengukuran m/s2
Stang 2,3
Dudukan / Sadel 0,3
Pijakan Kaki 0,2
Mesin 0,8

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengukuran, maka nilai percepatan untuk masing – masing titik
pengukuran pada bagian
1. Getaran pada Stang
Berdasarkan pengukuran didapatkan getaran pada stang adalah 2,3 m/s2 dengan
low frequency (10 – 1000 Hz). Stang adalah bagian motor yang kontak langsung
dengan lengan tangan. Menurut KEP-51/MEN/1999 tentang NAB Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja menyebutkan NAB getaran pada pasal 4 (1) NAB
getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan
tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat (m/det2). (2) Getaran
yang melampaui NAB, waktu pemaparan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran. Sedangkan menurut (International Organization for Standarization) IOS,
frekuensi getaran pada lengan tangan maksimal percepatan 85 m/s2 dengan frekuensi
1000Hz. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tersebut, getaran pada stang
tidak melebihi NAB getaran.

2. Getaran pada Dudukan / Sadel


Getaran pada dudukan/sadel berdasarkan pengukuran diketahui sebesar 0,3 m/s2.
Sedangkan pada Pemenakertrans No. 13 Tahun 2011 tentang NAB Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja tidak mengatur NAB getaran untuk anggota tubuh
yang mana terpajan langsung dengan getaran dari dudukan/sadel jok motor. Pada
pasal 7 disebutkan bahwa NAB getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung
pada seluruh tubuh ditetapkan sebesar 0,5 meter perdetik kuadrat (m/det2). Hal ini
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tersebut, getaran pada dudukan/sadel tidak
melebihi NAB getaran.

3. Getaran pada Pijakan Kaki


Pijakan kaki merupakan bagian pada motor yang kontak lansung dengan kaki
pengendara. Berdasarkan Permenakertrans No. 13 tahun 2011 tentang NAB Faktor
Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja disebutkan bahwa pada pasal 7 NAB
getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh tubuh ditetapkan
sebesar 0,5 meter perdetik kuadrat (m/det2). Hasil pengukuran yang didapatkan pada
pijakan kaki sebesar 0,2 m/s2.. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tersebut,
getaran pada pijakan kaki tidak melebihi NAB getaran.

4. Getaran pada Mesin


Mesin merupakan alat penggerak pada motor yang tidak kontak langsung dengan
pengendara. Berdasarkan Permenakertrans No. 13 tahun 2011 tentang NAB Faktor
Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja disebutkan bahwa pada pasal 7 NAB
getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh tubuh ditetapkan
sebesar 0,5 meter perdetik kuadrat (m/det2). Hasil pengukuran yang didapatkan pada
pijakan kaki sebesar 0,8 m/s2.. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tersebut,
getaran pada pijakan kaki melebihi NAB getaran.

D. Simpulan
Berdasarkan hasil pengukuran dan pembahasan getaran mekanis pada sepeda motor 4
tak (revo), dapat disimpulkan bahwa getaran pada 3 titik pengukuran pada motor tidak
melebihi NAB getaran dan 1 titik pengukuran pada bagian mesin melebih NAB
getaran. Sehingga lama waktu pekerjaan menggunakan motor seperti Gojek
direkomendasikan selama kurang dari 8 jam per-harinya

E. Saran
a. Bagi pengguna sepeda motor agar melakukan usaha untuk mengurangi getaran
pada bagian mesin agar tidak melebihi NAB. Salah satu pekerja yang menjadikan
sepeda motor sebagai mesin kerja yakni gojek dengan jam kerja yang tidak
melebihi NAB yakni dengan getaran pada stang sepeda 2,3 m/s2
b. Bagi perusahaan pembuatan sepeda motor mesin 4 tak (revo) bisa mengurangi
getaran sebesar 0,3 m/s2 pada bagian mesin agar tidak melebihi NAB yang sudah
ditentukan sebesar 0,5 m/s2.
c. Bagi semua pengguna sepeda motor 4 tak (revo) agar lebih memperhatikan
penggunaan kendaraan pada bagian mesin agar disesuaikan dengan waktu yang
benar, paparan selama 4 jam dan kurang dari 8 jam tidak melebihi NAB getaran.
d. Bagi semua pengguna sepeda motor bisa menggunakan sarung tangan dan
peredam kaki agar nyaman saat berkendara.
DAFTAR PUSTAKA

Anies, 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.


Anon., 2009. [Online]
Available at: http://vibrasi.wordpress.com/2009/03/13/bab-iv-pengukuran-getaran/
[Accessed 11 November 2015]

Anda mungkin juga menyukai