OLEH:
KELOMPOK IV
Mutiara Indah Sari 70200117051
Siti Naorah Aprilia Putri 70200117052
Tri Nur Wahyuningsih B 70200117058
Qanitah Sausan Abdul Mukti 70200117112
Nur Rachmatullah Amin 70200117114
Nini Wahyuni 70200117115
Ade Nur’ Adni 70200117120
Penulis
Kelompok IV
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
1. Definisi Getaran
tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang
(Kep.MENLH.No:KEP-49/MENLH/11/1996).
pada tubuh tenaga kerja atau benda di tempat kerja atau lingkungan kerja
pada seluruh tubuh dalam bentuk getaran mekanis yang berasal dari mesin
faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai
2. Klasifikasi Getaran
2
1) Getaran frekunsi rendah, misalnya peralatan transportasi darat (bus,
laut).
rata/ berlubang.
tubuh. HAV biasanya pada lengan dan tangan yang melakukan kontak
nilai ambang batas getaran ini dibuat untuk menjaga kondisi pekerja dari
resiko yang ditimbulkan oleh getaran mekanis. Jenis pajanan getar yang
dapat diterima pekerja berupa getaran tangan dan lengan serta getaran
seluruh tubuh. Nilai Ambang Batas pajanan getaran pada tangan dan
3
mewakili kondisi dimana hampir semua pekerja terpajan getaranberulang-
getaran tangan dan lengan untuk 8 jam kerja per hari adalah sebesar 5
meter/detik2.
Dominan (meter/detik2)
8 jam 5
4 jam 7
2 jam 10
1 jam 14
kecil. Pada pekerjaan normal dengan kerja 8 jam, paparan getaran dibatasi
sebesar 5 m/s2.
melalui kaki/tungkai pada orang yang bekerja berdiri dan melalui bokong
perut bermasalah, sakit kepala, dan bergoyang segera setelah atau selama
4
sirkulasi darah, usus, pencernaan, kelainan muscular, dan tulang belakang.
perubahan urin dan darah. Akan tetapi, getaran tidak berpengaruh pada
tangan tetapi dalam jangka waktu yang cukup lama akan menimbulkan
kelainan pada tangan berupa kelainan pada peredaran darah dan persarafan
sebagai berikut:
a. Kurangi transmisi
daya pegas.
istirahat.
B. Tujuan Praktikum
5
Untuk mengukur tingkat getaran pada mahasiswa yang sedang
1. Alat:
Vibration Meter
Sepeda motor
2. Bahan: -
E. Cara Kerja
getaran
layar alat
6
BAB II
A. Hasil
Parkiran FKIK
UIN Alauddin
10 00202 03680 01941
Makassar
menit
B. Pembahasan
getaran pada mahasiswa yang sedang mengendarai sepeda motor adalah 00202
m/s2 dan maksimal 03680 m/s2. Hal ini menunjukkan bahwa nilai getaran yang
telah dilakukan pengukuran di area parkir FKIK UIN Alauddin Makassar tidak
melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan
1. Durasi waktu yang sangat singkat menjadi faktor nilai getaran tidak
7
Nilai percepatan getaran dihitung dengan metode root mean square dan
oleh
8
getaran yang bersifat stabil dan terus menerus. Sedangkan, nilai Value Dose
getaran Vibration
(m/s2) (VDV)
kerja.
8
Berdasarkan aturan standar mengenai getaran yang diakui secara
dilakukan tergolong rendah atau masuk dalam kategori low, karna nilai rata-
rata yang diperoleh adalah 01941 m/s2 dimana paparan getaran masih di bawah
zona sehingga kasus penyakit akibat kerja belum pernah ditemui pada nilai
9
Kesimpulan
keadaan setimbang terhadap suatu titik acuan, sedangkan yang dimaksud dengan
getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan
getaran pada mahasiswa yang sedang mengendarai sepeda motor adalah 00202
m/s2 dan maksimal 03680 m/s2. Hal ini menunjukkan bahwa nilai getaran yang
telah dilakukan pengukuran di area parkir FKIK UIN Alauddin Makassar tidak
Saran
dilakukan pengukuran.
Daftar Pustaka
Gunung Agung.
Suma’mur, 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Sagung
Seto.
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
1. Definisi Karbondioksida
Karbon dioksida atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia
yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan
sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan
standar dan hadir di atmosfer bumi. Campuran kimia yang amat dikenal
bagian dari atmosfir bumi, merupakan gas yang kita keluarkan pada saat
Dioksida juga adalah gas yang sama bentuk cairan maupun gas, dan juga
dalam bentuk padatnya yang umumnya dikenal dengan nama dry ice (es
tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca
organisme yang mendapat tenaga dari penguraian gula atau lemak dengan
12
oksigen sebagai bagian dari metabolisme mereka, dalam proses yang
13
kebanyakan fungi dan sebagian bakteri. Dalam hewan tingkat tnggi,
sekitar 350 ppm, dalam udara dihembus keluar sekitar 4,5%. Apabila
dihirup dalam konsentrasi tinggi sekitar 5%, akan beracun bagi manusia dan
hewan.
2. Ciri-Ciri Karbondioksida
berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih
mulut dan di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan
lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah
minum air berkarbonasi (misalnya Coca Cola). Konsentrasi yang lebih besar
dari 5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih
menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen
3. Manfaat karbondioksida
fotosintesis, pembuatan dry ice, sumber tenaga listrik, dan sebagainya. Pada
13
tumbuhan tidak dapat bernafas dengan baik. Bagi tanaman atau tumbuhan
ini karbondioksida memiliki fungsi yang dapat membantu kerja aktif dari
akar yang ada pada tumbuhan tersebut. Tidak hanya pada bagian akar,
karbondioksida ini juga masih memiliki fungsi dan manfaat yang akan
juga proses salinitas tanah pada tumbuhan yang biasanya terjadi akan
berkurang. Bahkan polusi udara yang biasanya akan merusak tanaman juga
buruk dan tumbuhan pun akan cepat rusak dan mati pada akhirnya.
4. Dampak Karbondioksida
bumi. Hal itu yang mengakibatkan suhu udara di bawah lapisan gas CO 2 dan
14
hidup. Sifat gas CO2 seperti diatas itu dikenal dengan istilah efek rumah
menjadi metanol.
Karbondioksida.
B. Tujuan Praktikum
15
D. Alat dan Bahan
Bahan :-
E. Cara Kerja
3. Tunggu hingga angka stabil (kurang lebih 1 menit) pada tempat yang akan
dilakukan pengukuran
(pada tempat kerja biasanya dilakukan selama jam kerja/per 10 menit per
jam)
7. Tekan kembali tombol “power” untuk mematikan alat dan simpan kembali
16
BAB II
A. Hasil
No Rata-
Waktu Tempat Nilai Min. Nilai Max.
. Rata
Rabu, 4
– 16:12
Hasil dari pengukuran CO2 Rabu, 4 Desember 2019 pada pukul 16:01 – 16:12
WITA yang dilakukan di parkiran FKIK UIN Alauddin Makassar dengan suhu
30℃ diperoleh nilai maksimum 388 PPM dan nilai minimum 908 PPM.
B. Pembahasan
adalah 621 ppm dengan nilaiminimum 426 ppm. Dalam keadaan hujan jumlah
426 ppm. Sedangkan pada keadaan variasi penghuni dan variasi ventilasi
memiliki nilai maksimum karbondioksida 1535 ppm dan nilai minimum 467
ppm. Dalam konsentrasi yang tinggi atau jumlah yang banyak gas
yang ringan dapat ditandai dengan cepat lelah, mengantuk, leher tegang dan
17
Health Administration (OSHA) nilai ambang batas zat pencemar
18
8 jam kerja. Kadar pencemar diudara selain dipengaruhi oleh sumber
ruangan. SNI 19-0232-2005 mengenai nilai ambang batas zat kimia di tempat
kerja menetapkan nilai ambang batas karbon dioksida di tempat kerja adalah
<5000 ppm.
Alauddin Makassar Rabu, 4 Desember 2019 pada pukul 16:01 – 16:12 WITA
dengan suhu 30℃ menggunakan alat CO2 Meter diperoleh kadar CO2 minimal
388 ppm dan kadar maksimum 908 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa kadar
18
CO2 di FKIK UIN Alauddin Makassar dalam keadaan aman untuk paparan
yang normal.
proses fotosintesis pada tumbuhan, Akan tetapi jika jumlah CO2 di udara
terlalu banyak dan tumbuhan tiap tahun makin berkurang maka CO 2 tidak akan
bisa diserap lagi oleh tumbuhan dan akan sangat membahayakan bagi manusia
jika itu terjadi. CO2 dengan kadar tinggi tadi yang tidak bisa diserap oleh
tumbuhan maka akan naik ke atmosfer dan menghali pemancaran panas dari
kembali ke bumi lagi, dampaknya bumi akan menjadi sangat panas dan
fenomena ini diesbut dengan efek rumah kaca atau global warming. Tidak
hanya ada diluar ruangan, CO2 bisa masuk kedalam ruangan terutama di rumah
ataupun gedung. CO2 dalam ruangan sangat berbahaya karena tidak adanya
atau gedung.
19
Kesimpulan
Karbon dioksida atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang
terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom
karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir
di atmosfer bumi. Campuran kimia yang amat dikenal luas, sering disebut dengan
rumus kimianya CO2. Sifat kimia dan fisika karbondioksida adalah gas yang tidak
Alauddin Makassar Rabu, 4 Desember 2019 pada pukul 16:01 – 16:12 WITA
dengan suhu 30℃ menggunakan alat CO2 Meter diperoleh kadar CO2 minimal
388 ppm dan kadar maksimum 908 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa kadar CO 2
di FKIK UIN Alauddin Makassar dalam keadaan aman untuk paparan yang
normal.
Saran
berkumpul pada satu tempat pengukuran agar hasil pengukuran yang didapatkan
normal.
Daftar Pustaka
20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
1. Pengertian Oksigen
adalah oksigen.
berwarna dan tak berasa dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen
dengan dua ikatan tiga elektron. Kadar oksigen bisa juga digunakan sebagai
22
Standar Tekanan Udara
12%-14% Proses pernapasan mulai berat, laju napas mulai naik, dan mulai
10%-12% Laju pernapasan makin cepat dan dalam, penilaian makin buruk
8%-10% Gagal mental, tidak sadar, pingsan, pucat, bibir biru, mual,
meninggal
Salah satunya adalah di dalam tubuh manusia ada bakteri aerob yang
23
c. Membantu sistem peredaran darah
Oksigen yang cukup pada tubuh membuat sel-sel berfungsi secara normal
a. Rasa lelah
c. Nyeri otot
d. Gangguan mata
f. Serangan jantung
buruk pada tiga ogan yang sangat vital, yaitu pada sistem syaraf yang
mengakibatkan kejang-kejang dan tidak sadar (Paul Bert effect). Pada paru-
prau yang mengakibatkan sesak nafas dan salut dada (Larrain smith effect),
24
B. Tujuan Praktikum
Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu pada hari Rabu
Alauddin Makassar.
Bahan :-
E. Prosedur Kerja
c. Tunggu sekitar 3 menit pada ruangan atau tempat yang ingin diukur
(parkiran dosen FKIK), untuk tempat kerja waktu yang diperlukan untuk
Akan tetapi praktikum kali ini hanya memakan waktu sekitar 10 menit.
25
BAB II
A. Hasil
Tempat Kadar O2
Waktu Rata-
No pengambila
pengambilan max min rata
n
Hasil dari pengukuran Oksigen (O2) Rabu, 4 Desember 2019 pada pukul
B. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui nilai atau kadar oksigen bebas
di udara. Prinsip kerja dari alat O2 meter ini adalah menggunakan sensor yang
nilai ambang batas untuk Oksigen (O2) adalah 20.95%. Nilai ini merupakan
kerja.
Dari hasil pengukuran kadar Oksigen ini, rata-rata 12.4%. Hal ini
polusi/gas kendaraan. Adapun Dampak bagi kesehatan jika dilihat dari rata-rata
kadar O2 ini adalah Proses pernapasan mulai berat, laju napas mulai naik, dan
26
Kesimpulan
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia yang mempunyai lambing O
dan nomor atom 8. Dalam tabel periodik, oksigen merupakan unsur nonlogam
golongan VIA (kalkogen) dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir
Semakin tinggi kadar oksigen maka kualitas udara suatu lingkungan semakin
bagus.
Dari hasil pengukuran kadar Oksigen ini, rata-rata 12.4%. Hal ini
menujukkan bahwa kadar O2 di dalam udara bebas (parkiran dosen FKIK) dalam
keadaan tidak aman atau kurang bagus, yang dapat berdampak bagi kesehatan.
Saran
dilakukan pengukuran.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen. diakses pada 5 desember 2019
Klernfelter, wood. 1984. Ilmu kimia untuk universitas edisi keenam jilid I.
Jakarta:Erlangga
27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang
secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini,
terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom
tinggi ketika terdapat karbon yang berlebih. Dalam sebuah oven, udara
dialirkan melalui kokas. CO2 yang pertama kali dihasilkan akan mengalami
oleh
29
pembakaran tidak sempurna di luar tubuh, gas CO juga dihasilkan dalam
masuknya oksigen yang dibutuhkan tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas
darah.
organik, dan peroksidasi lipid lipid membran sel) dan dari metabolisme
dihalomethanes lainnya).
30
b. Karbon monoksida eksogen
Karbon monoksida yang di dapat di luar tubuh baik secara alami maupun
kebakaran hutan.
ramai.
3) Karbon monoksida dari asap rokok, baik sebagai perokok atau dari
perokok pasif.
kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin. Reaksi toksik yang timbul
karena darah tak cukup mengandung O2. Hal ini pertama kali dibuktikan
oleh Haldane pada tahun 1895. Jika seekor tikus diberikan O2 dengan
tekanan dua atmosfir, maka darah akan mengandung cukup banyak O2 yang
31
larut dalam plasma untuk memenuhi kebutuhan metabolisme sel-sel
jaringan. Dalam keadaan ini seluruh hemoglobin dapat berada dalam bentuk
konsentrasi semula (half life), adalah 250 menit. Jika sebagai ganti udara
menjadi dari semula hanya berlangsung 40 menit. Jika pada O 2 ini ditambah
CO2 5%, waktu yang dibutuhkan akan berkurang lagi menjadi 13,7 menit.
disebabkan oleh hypoxia. Oleh karena itu, beratnya kelainan ditentukan oleh
lama serta derajat hypoxia ini. Yang terkena terutama ialah jaringan yaang
paling peka terhadap pengurangan O2, seperti : susunan saraf pusat, jantung
pada 351 kasus kematian yang disebabkan intoksikasi CO. Didapatkan tiga
viscera(7%).
32
c. Hemorrhagi pada : paru-paru (7%), pleura (1%), otak (2%).
sakit kepala, mual, muntah, pusing, penglihatan kabur, dan kadang kadang
bibir dan kulit merah seperti buah cherry, sakit kepala dan pusing adalah
penyakit virus seperti flu, keracunan karbon monoksida ringan sering salah
adalah sama seperti pada orang dewasa. Keracunan karbon monoksida akut
pada tingkat keparahan paparan karbon monoksida pada ibu dan usia janin
33
2) Membuat pemanas pembakaran kayu tertentu dan perapian yang
vented benar.
mungkin terjadi.
menghindari asap dari rokok dan cerutu sejak asap mengandung karbon
monoksida.
yang sibuk.
B. Tujuan Praktikum
Makassar
34
C. Waktu dan Tempat
Alat : CO Meter
Bahan : -
E. Cara Kerja
3. Tunggu sekitar 3 menit pada ruangan atau tempat yang ingin diukur,
35
BAB II
A. Hasil
Min Max
16:46 WITA 2)
2019 pada Pukul 16:43 - 16:46 WITA yang dilakukan di Kampus UIN
B. Pembahasan
Kampus UIN Alauddin Makassar dalam keadaan aman untuk paparan yang
tentang faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja nilai ambang batas untuk
36
1. Kurangnya kendaraan yang lewat pada saat praktikum, karena banyaknya
lalu lintas kendaraan umumnya memiliki tingkat kadar CO yang lebih tinggi
2. Durasi waktu yang sangat singkat juga menjadi faktor kadar CO tidak
Gas karbon monoksida ini merupakan salah satu gas yang berbahaya.
Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, beracun dan berbahaya. CO
seperti sakit kepala, mual, muntah, pusing, penglihatan kabur, dan kadang
kadang bibir dan kulit merah seperti buah cherry, sakit kepala dan pusing.
paru noncardiogenic, kejang, dan koma yang mengancam jiwa. Pada penderita
dapat beradaptasi cepat saat kekurangan O2. Selain efek langsung, gejala yang
dan Parkinsonisme.
37
Kesimpulan
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak
berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen
berikatan dengan satu atom oksigen. Menurut Akmal (2009), karbon monoksida
(CO) jika terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan
menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan tubuh. Hal ini dapat terjadi
karena gas CO bersifat racun dan ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah.
ppm dan maksimal 2 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa kadar CO di Kampus
UIN Alauddin Makassar dalam keadaan aman untuk paparan yang normal atau
Saran
dilakukan pengukuran.
Daftar Pustaka
No. 13 Tahun 2011. Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di
Tempat Kerja
Suma’mur, 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Sagung
Seto.
38
39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
1. Definisi
sinar atau terang (dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan, lampu)
dihindari pada saat cahaya alami tidak tersedia, atau di dalam ruangan tanpa
seperti:
40
c. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti.
41
2. Sumber Cahaya
a. Sunlight
sudut penyebaran cahaya yang sempit. Cahaya jenis ini harus selalu di
b. Daylight
sampai dengan rendah dan sudut penyebaran cahaya yang lebar. Cahaya
buatan yaitu dapat mendistribusikan cahaya lebih merata dan cahaya yang
kondisi cuaca dan kondisi terang langit. Adapun sumber cahaya buatan
41
a. Lampu Incandescent
yang berpijar untuk menghasilkan cahaya. Terdiri dari lampu pijar dan
halogen.
pada saat turun kembali. Terdiri dari lampu fluoresen dan high intensity
discharge.
Desain terhadap intensitas pencahayaan yang tidak baik dan tidak sesuai
objek dengan baik dan mengenali sumber bahaya secara jelas. Pada
pipa, tanda peringatan, dsb. Warna tersebut akan berubah jika desain
42
1) Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan effisiensi kerja.
43
energi yang efisien. Tingkat pencahayaan rata-rata, untuk ruang kuliah atau
Tabel. 1
No. 1405/MENKES/SK/XI/2002
Tingkat
Minimal (Lux)
halus.
44
Tabel. 1 (Lanjutan)
Tingkat
Minimal (Lux)
bayangan
Tabel. 2
Tingkat Pencahayaan
Fungsi Ruangan
(Lux)
Rumah tinggal
Teras 60
Dapur 250
Garasi 60
45
Tabel. 2 (Lanjutan)
Tingkat Pencahayaan
Fungsi Ruangan
(Lux)
Perkantoran
Lembaga Pendidikan
Perpustakaan 300
Laboratorium 500
Kantin 200
Kafetaria 200
Dapur 300
46
Tabel. 2 (Lanjutan)
Tingkat Pencahayaan
Fungsi Ruangan
(Lux)
Laboratorium 500
(misalnya mobil)
dll).
47
Tabel. 2 (Lanjutan)
Tingkat Pencahayaan
Fungsi Ruangan
(Lux)
Industri (Umum)
Gudang 100
Rumah ibadah
Masjid 200
Gereja 200
Vihara 200
B. Tujuan Pratikum
Lingkungan.
ukur luxmeter.
48
C. Waktu dan Tempat
Alauddin Makassar.
Bahan :-
E. Cara Kerja
3. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat
penerangan.
49
BAB II
A. Hasil
Pencahayaan Pencahayaan
NO. Tempat
Alami Buatan
1. Ruangan Kuliah 1
67 lux 132 lux
FKIK
2. Ruangan Kuliah 2
24 lux 85 lux
FKIK
FKIK dan ruang kuliah 2 FKIK yaitu 67 lux, dan 24 lux. Sedangkan untuk
B. Pembahasan
luxmeter. Alat ini mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, kemudian
energi listrik dalam bentuk arus listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca
pada layer monitor. Selain luxmeter juga ada brightnesmeter untuk luminensi
50
Hasil pengukuran tingkat pencahayaan yang dilakukan dengan
ruangan
51
kuliah 2 FKIK dengan sumber pemcahayaan alami 67 lux dan 24 lux,
lux dan 85 lux. Hanya di ruang kuliah 1 FKIK yang memenuhi standar
min.100 lux dengan sumber pencahayaan buatan di ruang kuliah tersebut 132 lux,
pencahayaan ruangan kerja min. 100 lux dan SNI 03-6179-2000 standar
pencahayaannya yang ditetapkan dalam ruangan kuliah atau kelas yaitu 250
FKIK UIN Alauddin Makassar, karena pada saat itu kami melakukan pratikum
tersebut sekitar jam 16.00 WITA sehingga menyebabkan cahaya yang masuk
diruangan tersebut terbatas, sehingga tidak memenuhi nilai standar yang telah
ditentukan.
51
Kesimpulan
jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan
menggunakan alat ukur luxmeter, Hanya di ruang kuliah 1 FKIK yang memenuhi
min.100 lux dengan sumber pencahayaan buatan di ruang kuliah tersebut 132 lux, tetapi
1405/MENKES/SK/XI/2002, yaitu standar pencahayaan ruangan kerja min. 100 lux dan
atau kelas yaitu 250 lux. Penyebab rendahnya nilai standar ruangan pencahayaan
yang berada di FKIK UIN Alauddin Makassar, karena kami melakukan pratikum
tersebut sekitar jam 16.00 WITA sehingga menyebabkan cahaya yang masuk
diruangan tersebut terbatas, sehingga tidak memenuhi nilai standar yang telah
ditentukan.
Saran
52
Daftar Pustaka
KBBI IV. 2019. Pengertian cahaya. Diakses pada tanggal 16 Desember 2019
dikutip di https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/cahaya.html
53
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
1. Definisi
a. Iklim Kerja
kecepatan Gerakan dan suhu radiasi. Kombinasi dari keempat faktor ini
Gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari
kesehatan terhadap tenaga kerja bila berada pada kondisi yang ekstrim
panas dan dingin dengan kadar yang melebihi Nilai Ambang Batas
yang tidak nyaman dan tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan dapat
produktifitas kerja
b. Suhu
dengan benda yang suhunya lebih rendah dari suhu tubuh atau kulit.
panas yang hilang tergantung pada besarnya perbedaan antara suhu kulit
dengan media
55
penghantar. Misalnya, air adalah konduktor yang lebih baik dari udara.
Jadi tubuh lebih cepat kehilangan panas dalam air dingin daripada dalam
udara pada suhu yang sama. Akan tetapi kehilangan panas tubuh dengan
c. Kelembaban
perubahan sifat zat dari bentuk air menjadi gas (uap). Pada tubuh
suhu tubuh, namun terjadi bila ada penguapan. Pada lingkungan dengan
d. Kecepatan Angin
terdapat di lapisan dekat kulit dapat diganti oleh udara yang suhunya
rendah dan lebih kering. Proses pertukaran panas antara tubuh dan
pada konveksi biasanya adalah udara atau air. Kecepatan aliran udara
56
pertukaran panas lebih cepat terjadi. Sedangkan pada bagian tubuh yang
tertutup pakaian terdapat lapisan udara yang tidak bergerak, yang juga
tubuh yang lebih panas dan lembab yang berada di permukaan kulit
e. Panas radiasi
panas. Radiasi dapat terjadi tanpa melalui media penghantar dan dengan
tertentu yang dapat berupa iklim kerja panas dan iklim kerja dingin.
molekul yang secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil
57
kelingkungan sekitar melalui kulit dengan cara konduksi, konveksi,
Salah satu kondisi yang disebabkan oleh iklim kerja yang terlalu tinggi
adalah apa yang dinamakan dengan heat stress (tekanan panas). Tekanan
tekanan uap air, pergerakan udara, perubahan panas radiasi) dan faktor
1) Dehidrasi
tingkat awal aliran darah akan menurun dan otak akan kekurangan
oksigen.
2) Heat Rash
Yang paling umum adalah prickly heat yang terlihat sebagai papula
merah, hal ini terjadi akibat sumbatan kelenjar keringat dan retensi
3) Heat Fatigue
4) Heat Cramps
5) Heat Exhaustio
58
6) Heat Sincope
7) Heat Stroke
pengatur suhu tubuh. Pada kondisi ini mekanisme pengatur suhu tidak
satu faktor yang pengaruhnya cukup dominan terhadap kinerja sumber daya
dapat lebih jauh lagi, yaitu pada kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk itu
parameter indeks suhu basah dan bola. Standar pengukuran iklim kerja
(panas) dengan parameter indeks suhu basah dan bola dimaksudkan untuk
mempunyai potensi bahaya bagi tenaga kerja yang bersumber dari iklim
basa dan bola dilaksanakan bersamaan dengan perhitungan beban kerja yang
59
Keputusan Mentari Tenaga Kerja No. Kep. 51/Men/1999 tentang Nilai
berikut:
Tabel
Waktu
Waktu Kerja Ringan Sedang Berat
Istirahat
(8 jam/hari)
atau Indeks Suhu Basah dan Bola (SNI 16-7061-2004). ISBB adalah
perhitungan antara suhu udara kering (Dry Buld Temperature), suhu basah
ISBB = 0,7 X Suhu basah + 0,2 X Suhu bola + 0,1 X Suhu Kering
60
2. Untuk pekerjaan di dalam Gedung
B. Tujuan Praktikum
2. Untuk mengetahui tata cara penggunaan alat pengukur iklim kerja dalam
Bahan : Aquades
E. Cara Kerja
1. Pasangkan Globe Ball, Wet Ball, dan Dry Ball pada masing-masing
hasilnya.
61
BAB II
A. Hasil
HASIL PENGUKURAN
Indoor Outdoor
DB 30.5 oC
GT 32.9 oC
WBGT 28.4 oC
basah dan bola diperoleh nilai Wet Bulb Globe Temperature Index (WBGT)
indoor yaitu 28.8 oC. Sedangkan hasil pengukuran outdoor nilai yang
diperoleh dari Wet Bulb (WB) 27.1 oC, Dry Buld (DB) 30.5 oC, Globe
Temperature (GT) 32.9 oC, dan Wet Bulb Globe Temperature Index (WBGT)
B. Pembahasan
indeks suhu basah dan bola yang dilakukan di lapangan basket Kampus II UIN
Alauddin Makassar dari pengukuran tersebut diperoleh hasil Wet Bulb Globe
Temperature Index (WBGT) indoor yaitu 28.8 oC. Sedangkan hasil pengukuran
62
outdoor nilai yang diperoleh dari Wet Bulb (WB) 27.1 oC, Dry Buld (DB) 30.5
o
C, Globe Temperature (GT) 32.9 oC, dan Wet Bulb Globe Temperature Index
63
(WBGT) yaitu 28.4 oC. Karena kami mengadakan pratikum di luar Gedung
maka kami berfokus ke nilai out WBGT yang dihasilkan yaitu 28.4 oC.
Dari hasil tersebut bila dibandingkan dengan nilai NAB ISBB dalam
waktu kerja 8 jam, maka hasil tersebut dapat dinyatakan tidak melebihi Nilai
63
Kesimpulan
adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan Gerakan udara dan
panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai
akibat pekerjaannnya.
indeks suhu basah dan bola yang dilakukan di lapangan basket Kampus II UIN
Alauddin Makassar dari pengukuran tersebut diperoleh hasil Wet Bulb Globe
Temperature Index (WBGT) indoor yaitu 28.8 oC. Sedangkan hasil pengukuran
outdoor nilai yang diperoleh dari Wet Bulb (WB) 27.1 oC, Dry Buld (DB) 30.5 oC,
Globe Temperature (GT) 32.9 oC, dan Wet Bulb Globe Temperature Index
(WBGT) yaitu 28.4 oC. Karena kami mengadakan pratikum di luar Gedung maka
kami berfokus ke nilai out WBGT yang dihasilkan yaitu 28.4 oC.
Dari hasil tersebut bila dibandingkan dengan nilai NAB ISBB dalam
waktu kerja 8 jam, maka hasil tersebut dapat dinyatakan tidak melebihi Nilai
Saran
melakukan pratikum tersebut bukan hanya diluar ruangan tetapi di dalam ruangan
juga.
Daftar Pustaka
Kerja (Panas) Dengan Parameter Indeks Suhu Basah dan Bola. Jakarta:
64
Depnakertrans RI. 2011. PER 13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas
65
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
1. Pengertian Radiasi
bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda
radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray),
radiasiakustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat
garis lurus kesegalaarah) dari suatu sumber. Geometri ini secara alami
mengarah pada system pengukuran dan unit fisik yang sama berlaku untuk
2. Sinar Radiasi
bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu
dari mereka menjadi positif, salah satu dari mereka bersikap netral, dan
salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini, Rutherford
menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Dia member nama yang
diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan
gamma.
66
a. Radiasi alpha
'meluruh') menjadi atom dengan nomor massa 4 kurang dan nomor atom
2 kurang.
sedikit energy dan jarak yang rendah, partikel alfa dapat dihentikan
b. Radiasi beta
67
dari sebuah elektron yang penuh energi. Radiasi ini kurang terionisasi
dari pada alfa, tetapi lebih dari pada sinar gamma. Elektron seringkali
Radiasi beta plus (β+) adala hemisipositron. Jadi, tidak seperti β⁻,
energi, massa neutron lebih besar dari pada massa proton. peluruhan β+
hanya dapat terjadi di dalam nukleus ketika nilai energi yang mengikat
dari nukleus induk lebih kecil dari nukleus. Perbedaan antara energy ini
c. Radiasi gamma
positron. Radiasi gamma terdiri dari foton dengan frekuensi lebih besar
dari 1019 Hz. Radiasi gamma bukan electron atau neutron sehingga tidak
68
gamma lebih efektif pada materi dengan nomor atom dan kepadatan yang
3. Jenis-jenis Radiasi
a. Radiasi non-ionisasi
tidak membawa energi yang cukup per foton untuk mengionisasi atom
atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih
mikro, radiasi terahertz, cahaya infra merah, dan cahaya yang tampak).
Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya baru-baru ini
radiasi non-ionisasi
1) Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron
dengan inti atom dari berbagai elemen, membuat isotop yang tidak
69
sebelumnya non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai aktivasi
neutron.
2) Radiasi elektromagnetik
jendela kecil frekuensi, yang disebut spektrum yang dapat dilihat atau
materi.
b. Cahaya
750 nm. Lebih luas lagi, fisik awan menganggap cahaya sebagai radiasi
maupun tidak.
c. Radiasi termal
70
Radiasi termal dalah proses dimana permukaan benda memancarkan
merah dari radiator rumah tangga biasa atau peman asli strika adalah
contoh radiasi termal, seperti panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh
dan untuk benda hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck.
a. Kedokteran
b. Komunikasi
71
c. Teknologi
bahan yang dulu bagian dari organisme hidup. Usia bahan tersebut dapat
yang disebut analisis aktivasi neutron. Dalam proses ini, para ilmuwan
Efek radiasi bagi kesehatan manusia di bagi menjadi 4 antara lain (Wiharto,
a. Efek genetik atau pewarisan adalah efek radiasi yang dirasakan oleh
b. Efek somatic yaitu jika akibat radiasi dapat langsung dirasakan oleh
72
Yang termasuk efek stokastik antara lain, kanker, leukemia (efek
Efek non stokastik ini meliputi beberapa efek somatik seperti luka bakar,
dalam Rahim).
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
menjelaskan bahwa definisi dari dari Nilai Ambang Batas (NAB) adalah
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima tenaga kerja
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu.
dengan Panjang gelombang 180 nano meter sampai 400 nano meter (nm).
73
Tabel
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
8 jam 0,0001
4 jam 0,0002
2 jam 0,0004
1 jam 0,0008
30 menit 0,0017
15 menit 0,0033
10 menit 0,005
5 menit 0,01
1 menit 0,05
30 detik 0,1
74
10 detik 0,3
1 detik 3
0.5 detik 6
0,1 detik 30
B. Tujuan Pratikum
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu Analisis Kesehatan
Lingkungan.
Bahan :-
E. Cara Kerja
2. Selanjutnya diamkan selama 1 menit agar nilai yang dihasilkan dari alat
75
3. Kemudian alat tersebut diarahkan ke sumber radiasi, ketika ingin
display monitor.
76
BAB II
A. Hasil
Waktu
Pengambilan Tempat Pengambilan Nilai Maks.
B. Pembahasan
1 menit yaitu 1.14 µW/cm2. Jika mengacu pada Waktu Pemaparan Radiasi
diperkenankan yaitu 0.05 µW/cm2. Tetapi hasil yang di dapat yaitu 1.14
µW/cm2, artinya radiasi yang ada disekitar ruang jurusan kesehatan masyarakat
dapatkan yang melebihi nilai ambang batas yang ditentukan, karena banyaknya
76
adanya sumber radiasi yang lain pada saat melakukan pengukuran intensitas
radiasi.
77
Kesimpulan
melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.Radiasi
dengan frekuensi 30 Kilo Hertz sampai 300 Giga Hertz. Radiasi ultra ungu
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja,
dalam 1 menit waktu pemamparan yang diperkenankan yaitu 0.05 µW/cm2. Tetapi
hasil yang di dapat yaitu 1.14 µW/cm2, artinya radiasi yang ada disekitar ruang
jurusan kesehatan masyarakat melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan.
dapatkan yang melebihi nilai ambang batas yang ditentukan, karena banyaknya
adanya sumber radiasi yang lain pada saat melakukan pengukuran intensitas
radiasi.
Saran
jangka waktu yang lama karena mengingat bahwa barang -barang seperti alat
eletronik itu memiliki intensitas radiasi yang tinggi ketika digunakan dalam
2. Untuk mahasiswa agar kiranya selalu menjaga alat-alat tersebut pada saat
77
DOKUMENTASI
78
Pengukuran Kualitas Udara CO2 (Karbondioksida) menggunakan CO2
Meter
79
Pengukuran Kualitas Udara O2 (Oksigen) menggunakan O2 Meter
80
Pengukuran Kualitas Udara CO (Karbon Monoksida) menggunakan
CO Meter
81
Pengukuran Pencahayaan Menggunakan Lux Meter
82
Pengukuran Iklim Kerja (Panas) menggunakan Alat Ukur
83
Pengukuran Radiasi menggunakan Alat Ukur Electromagnetic Field Meter
84