Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Getaran
 Getaran merupakan efek suatu sumber yang memakai satuan hertz (Depkes, 2003:21).
 Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik
dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan
motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35)
 Menurut Per. 13/MEN/X/2011 getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau
media dengan arah bolak balik dari kedudukan.
 Getaran terjadi menyebar pada lingkungan kerja dan disalurkan pada tubuh tenaga
kerja atau benda di tempat kerja atau lingkungan kerja pada seluruh tubuh dalam
bentuk getaran mekanis yang berasal dari mesin atau peralatan mekanis (Suma’mur,
2009)
2. Jenis Getaran
Getaran mekanik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Whole Body Vibration (Getaran pada Seluruh Tubuh)
getaran seluruh tubuh biasanya dihasilkan oleh mesin industri, pertanian, konstriksi
atau peralatan transportasi yang ditransmisikan pada seluruh tubuh, dapat dibagi
menjadi: Menurut Harrianto (2009)
1. Getaran frekunsi rendah, misalnya peralatan transportasi darat (bus, truk, dan
kereta api).
2. Getaran frekunsi tinggi, misalnya mesin industri, alat-alat berat (forklif,
traktor, traktor roda gigi, sikap elektrik, motor gandeng, bulldozer, peralatan
transportasi udara dan laut (helikopter dan kapal laut).
3. Syok, peralatan transportasi darat yang berjalan di jalanan yang tidak rata/
berlubang.
Besar paparan getaran yang termasuh dalam Whole Body Vibration adalah getaran
yang memiliki frekuensi 5-20 Hz.
b. Hand Arm Vibration (Getaran pada Lengan dan tangan)
Hand-Arm vibration adalah paparan getaran yang dihasilkan oleh peralatan mekanis
yang ditransmisikan terlokasir pada satu segmen tubuh (Harrianto, 2009). Hand Arm
Vibration terjadi ketika lengan atau tangan melakukan kontak langsung dengan alat
kerja yang bergetar. Peralatan yang dapat menimbulkan Hand Arm Vibration adalah
peralatan yang dipegang dengan tangan seperti bor dan gergaji. Getaran yang terjadi
ini tidak berpengaruh pada tangan jika hanya terpapar sebentar, namun dalam jangka
waktu yang cukup lama akan menimbulkan kelainan pada tangan berupa kelainan
pada peredaran darah dan persarafan. Kerusakan pada persendian tulang, Phenomena
Raynaud (terjadi pada frekuensi 30-40) (Gabriel, 2013).
3. Efek Getaran
a. Whole Body Vibration
Getaran seluruh tubuh dapat menyebabkan kelelahan, insomnia, perut bermasalah,
sakit kepala, dan bergoyang segera setelah atau selama terpapar. Beberapa studi
terhadap pengemudi bus dan truk menemukan bahwa pemaparan 9 vibrasi seluruh
tubuh berkontribusi pada akibat terhadap sirkulasi darah, usus, pencernaan, kelainan
muscular, dan tulang belakang. Getaran seluruh tubuh dapat menaikkan denyut
jantung, kebutuhan oksigen, kecepatan pernapasan, dan dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan urin dan darah (Soedirman, 2009).
b. Hand Arm Vibration
Getaran pada lengan dan tangan dalam jangka waktu paparan yang lama dapat
mengakibatkan kelainan peredaran darah dan syaraf di tangan, kerusakan persendian
tangan, serta Phenomena Raynaud (Gabriel, 2013).

4. Pengukuran
Pengukuran paparan getaran yang diterima oleh pekerja dapat menggunakan alat yang
bernama Vibration Meter. Pengukuran dilakukan dengan cara melakukan kontak
langsung dengan alat penghasil getaran.
5. Nilai Ambang Batas Getaran
Nilai ambang batas getaran sudah diatur dalam Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No. 05
tahun 2018 Tentang K3 Lingkungna Kerja. Nilai Ambang Batas tetang getaran dibagi
menjadi NAB getaran seluruh tubuh dan getaran pada lengan dan tangan
a. NAB getaran pada untuk pemaparan lengan dan tangan

Jumlah Waktu Pajanan Resultan Percepatan di Sb. X, Sb. Y, dan


Per Hari Kerja (Jam) Sb. z
Meter per detik kuadrat (m/det2)
6 jam sampai dengan 8 jam 5
4 jam dan kurang dari 6 jam 6
2 jam dan kurang dari 4 jam 7
1 jam dan kurang dari 2 jam 10
0,5 jam dan kurang dari 1 jam 14
Kurang dari0,5 jam 20

b. NAB getaran pada pemaparan seluruh tubuh

Jumlah Waktu Pajanan Resultan Percepatan di Sb. X, Sb. Y, dan


Per Hari Kerja (Jam) Sb. z
Meter per detik kuadrat (m/det2)
0,5 3,4644
1 2,4497
2 1,7322
4 1,2249
8 0,8661

6. Faktor yang memperngaruhi besar paparan Getaran


Menurut Harrianto (2009), faktor yang mempengaruhi besaran akselerasi getaran yang
ditimbulkan peralatan atau mesin mekanis di lingkungan kerja adalah sebagai berikut:
1. Baik/buruknya pemeliharaan mesin/peralatan
2. Duduk dengan sikap janggal yang berkepanjangan.
3. Licin atau tidak rata jalanan yang digunakan
4. Baik/ buruknya desain ergonomik ruang tempat duduk, dudukan pedal, kemudi.
5. Pengarahan tenaga atau pergerakan berulang yang berlebihan untuk jangka waktu yang
lama.
7. Bagaimana pekerja terpapar getaran
a. Kontak langsung dengan sumber getaran
Pekerja dapat terpapar getaran ketika memegang atau kontak langsung dengan
peralatan kerja yang menimbulkan getaran, seperti memegang bor, gergaji listrik.

b. Kontak dengan objek/ tempat yang terkena getaran


Pekerja tidak memegang langsung alat yang menjadi sumber getaran, tapi kontak
dengan objek lain yang terkena getaran. Contohnya ketika seorang pekerja berdiri
dilandasan yang bergetar akibat adanya mesin atau alat di dekatnya.
B. Perundang Undangan
1. Permenaker No. 05 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
2. Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
3. Undang Undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970

Anda mungkin juga menyukai