Anda di halaman 1dari 70

GETARAN

Ergonomic Centre Laboratory


Department of Industrial Engineering
Universitas Indonesia
Outline
Pendahuluan – Getaran di Lingkungan Kerja

Tingkat Paparan yang Diperbolehkan

Dampak Getaran

Pengukuran Getaran

Form Assessment Getaran

Pengendalian Getaran
Pendahuluan Getaran di
Lingkungan Kerja
Getaran adalah osilasi tubuh pada posisi acuan, dan bisa
dideskrispsikan seperti kebisingan, memiliki frekuensi dan
amplitudo

Satuan getaran adalah root mean square (rms) atau peak


acceleration dari osilasi.

Getaran di Getaran diukur menggunakan accelerometer yang diletakkan


di tempat kerja dan atau tempat duduk dimana pengukuran
Lingkungan pajanan diperlukan

Kerja Accelerometer diletakkan untuk mengukur getaran pada tiga


sumbu translasi (backwards and forwards, up dan down, dan
side to side) dan tiga sumbu rotasi (pitch, yaw and roll).

Vibrasi pada bidang vertikal biasanya memiliki bobot paling


tinggi (ISO 2631-1)
Getaran Lengan dan Tangan

Getaran lengan dan tangan disebabkan oleh getaran yang disalurkan ke


tangan dan lengan melalui telapak tangan dan jari.

Resiko pajanan getaran lengan dan tangan mempengaruhi berbagai bidang


industri dan pekerjaan.

Pekerja yang sering terpajan getaran lengan dan tangan dapat menderita
kerusakan jarikan tangan dan lengan, dimana hal ini menimbulkan gejala
secara kolektif yang disebut hand-arm vibration syndrome.
Tingkat getaran
berdasarkan alat
kerja
Getaran Seluruh Tubuh

Getaran lengan dan tangan disebabkan oleh getaran yang disalurkan ke


tangan dan lengan melalui telapak tangan dan jari.

Resiko pajanan getaran lengan dan tangan mempengaruhi berbagai bidang


industri dan pekerjaan.

Pekerja yang sering terpajan getaran lengan dan tangan dapat menderita
kerusakan jarikan tangan dan lengan, dimana hal ini menimbulkan gejala
secara kolektif yang disebut hand-arm vibration syndrome.
Tingkat getaran
berdasarkan
kendaraan kerja
Tingkat Paparan yang
Diperbolehkan
Tingkat Pajanan yang Diperbolehkan -
PER.13/MEN/X/2011
Getaran Lengan dan Tangan
Jumlah Waktu Pemaparan Nilai Percepatan pada Frekuensi Dominan
Per Hari Kerja Meter per Detik Gravitasi
Kuadrat (m/det2)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
Kurang dari 1 jam 12 1.22

Getaran Seluruh Tubuh – Maksimal 0.5 m/s2


Tingkat Pajanan yang Diperbolehkan –
HSE UK
Whole Body Vibration
Exposure action value of 0.5 m/s2 A(8) at which level employers should
introduce technical and organisational measures to reduce exposure.

Exposure limit value of 1.15 m/s2 A(8) which should not be exceeded.
Dampak Getaran
Dampak Getaran pada Performa

Getaran yang besar mempengaruhi gambar di


retina mata, sehingga gambar menjadi kabur.
Terutama jika yang bergetar adalah objek yang
dilihat.
Performa tracking pekerja yang sedang duduk
terganggu dengan adanya getaran.
Pekerjaan yang melibatkan sistem syaraf pusat
secara primer, reaction time, monitoring, dan
pattern recognition biasanya tidak terganggu
getaran.
Dampak Getaran pada Kesehatan
Permasalahan Dampak Getaran
Masalah punggung Microfracture vertebral endplate
Peningkatan tekanan cakram tulang belakang dengan aktivitas otot yang lebih tinggi
Berkurangnya tinggi cakram
Pembengkakan cakram
Postur buruk meningkatkan dampak getaran
Masalah gastrointestinal Peningkatan cairan asam yang menyebabkan sakit lambung akut

Hubungan dengan pemborokan lambung


Masalah urogenital Getaran seluruh tubuh mempengaruhi perempuan, walaupun bukti penelitian masih sedikit

Masalah cardiovascular White Finger, pada jari

Masalah pendengaran Getaran seluruh tubuh digabungkan dengan kebisingan menghilangkan kemampuan pendengaran
sebesar 6 dB
Masalah neurological Mengurangi kemampuan indera peraba
Masalah carpal tunnel Meningkatkan sindrom carpal tunnel
Masalah muscoskeletal Mengurangi kekuatan otot
Dampak Getaran pada Kesehatan
Pengukuran Getaran
Pengukuran Getaran Lengan dan
Tangan
Getaran dari setiap setiap sumbu diukur, untuk
mencari akselerasi rata-rata root-mean-square.

Rata-rata ini disebut sebagai ahw.

Nilai yang digunakan sebagai penilaian pajanan


merupakan nilai total getaran, yang
menggabungkan tiga nilai ahw pada sumbu x, y, dan
z.
Pengukuran
Getaran Lengan dan
Tangan – Sumbu
Pengukuran
Pengukuran Getaran Lengan dan
Tangan – Satu Mesin
Pajanan getaran harian, A(8), untuk seorang
pekerja yang menggunakan satu mesin atau
mengerjakan satu jenis proses dapat dihitung dari
besar dan waktu pajanan.
ahv adalah besar getaran (m/s2), T adalah durasi
harian pajanan, dan T0 adalah durasi acuan 8 jam
Pengukuran Getaran Lengan dan
Tangan – Satu Mesin
Pekerja hutan menggunakan mesin pemotong
semak belukar selama 4.5 jam sehari. Getaran
mesin adalah 4 m/s2. Pajanan hariannya adalah

3 m/s2 selama 4.5 jam di bawah nilai ambang batas


Pengukuran Getaran Lengan dan
Tangan – Banyak Mesin
Pajanan getaran harian, A(8), untuk seorang pekerja yang menggunakan
banyak mesin atau mengerjakan banyak jenis proses dapat dihitung dari
besar dan waktu pajanan per mesin atau proses.

Dimana A1(8), A2(8), A3(8), dan seterusnya adalah nilai pajanan getaran
parsial untuk sumber getaran yang berbeda-beda.
Contoh Pengukuran Getaran Lengan
dan Tangan – Banyak Mesin
Seorang pekerja menggunakan 3 alat dalam sehari:
Grinder, 4 m/s2 selama 2.5 jam
Cutter, 3 m/s2 selama 1 jam
Hammer, 20 m/s2 selama 15 menit
Pajanan getaran parsialnya adalah 

Dan pajanan getaran hariannya adalah:


Pengukuran
Getaran Seluruh
Badan – Sumbu
Pengukuran
Pengukuran Getaran Lengan dan
Tangan – Satu Mesin
Tentukan rms awx, awy, dan awz., dari data
manufaktur, atau pengukuran.

Tentukan pajanan harian dari sumbu x, y, dan z.


• Texp adalah waktu pajanan harian.
• T0 adalah waktu acuan 8 jam.

Nilai tertinggi dari Ax(8), Ay(8) dan Az(8) adalah


pajanan getaran harian.
Contoh Pengukuran Getaran Seluruh
Badan – Satu Mesin
Seorang pekerja menggunakan kendaraan selama 6.5 jam sehari.
Getaran masing-masing sumbu x, y, dan z adalah 0.2 m/s2, 0.4 m/s2,
0.25 m/s2. Maka, pajanan hariannya adalah.

Pajanan getaran harian, A(8) adalah nilai tertinggi dari nilai yang ada,
yaitu 0.5 m/s2.
Pengukuran Getaran Lengan dan
Tangan – Satu Mesin
Tentukan rms awx, awy, dan awz., dari data
manufaktur, atau pengukuran.
Tentukan pajanan harian dari sumbu x, y, dan z.
• Texp adalah waktu pajanan harian.
• T0 adalah waktu acuan 8 jam.

Untuk setiap sumbu (j), pajanan getaran harian


keseluruhan dapat dihitung dengan:

Dimana Aj1(8), Aj2(8), Aj3(8), dan seterusnya


adalah nilai pajanan parsial
Contoh Pengukuran Getaran Seluruh
Badan – Banyak Mesin
■ Seorang pekerja menggunakan forklift truck selama 1 jam dan delivery lorry selama 6
jam. Data getarannya adalah sebagai berikut.

■ Maka, pajanan x, y, dan z harian adalah:


Contoh Pengukuran Getaran Seluruh
Badan – Banyak Mesin
Pajanan harian untuk setiap sumbu adalah:

Maka, pajanan hariannya adalah Ay(8) atau AZ(8), 0.4 m/s2.


Human Vibration Meter

■ Human vibration meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pajanan
getaran.
■ Getaran lengan dan tangan, serta getaran seluruh tubuh dapat diketahui dengan alat ini.
Pengendalian Getaran
Human Vibration
Meter
■ Observasi atau survei reguler pekerja yang terpajan
penting untuk deteksi awal permasalahan.
■ Waktu pajanan bisa dikurangi dengan redesign tugas
pekerjaan.
■ Getaran dari peralatan atau mesin bisa diukur untuk
mengidentifikasi permasalahan yang menyebabkan
tingginya dosis getaran.
■ Menggunakan karet atau busa pada pegangan alat untuk
mengurangi getaran.
■ Pengurangan getaran pada alat juga dapat dikurangi
dengan menggunakan sarung tangan yang sesuai
■ Penggunaan alat bergetar pada tempat yang dingin perlu
dihindari.
Real Case - Case of Hand Arm
Vibration Syndrome (HAVS) in Motor
Company Case 1
■ An employee of a motor company’s bodyshop suffered from HAVS, having used a range of
vibrating tools over a 17 year period. He was diagnosed with early stage vibration white
finger (VWF) in 2001 - his first medical examination - and despite medical warnings his
workload increased along with his usage of vibrating machines and, as a consequence, his
condition deteriorated. Within two years he was diagnosed as having HAVS Stage 3 in both
hands and Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in both wrists.
■ Two Improvement Notices had been issued to the company in 2004, neither of which had been
contested. A short while before the investigation process commenced the bodyshop closed. The
investigating inspectors seized examples of the tools used by the employee. Subsequent tests by
the Health and Safety Laboratory revealed that the employee’s daily vibration exposure had
been around double (and often higher) than the 2.8 m/s2 A(8) Action level recommended in
HSE guidance at the time.
Outcome
■ The Company was fined £10,000 with costs of £ 28,000, and the case was given significant
media coverage.
SUARA DAN
KEBISINGAN
Ergonomic Centre Laboratory
Department of Industrial Engineering
Universitas Indonesia
Outline
Pendahuluan

Tingkat Pajanan yang Diperbolehkan

Dampak Kebisingan

Pengukuran Suara dan Kebisingan

Pengendalian Kebisingan
PENDAHULU
AN
Suara merupakan sensasi auditori yang
dihasilkan dari osilasi gelombang
akustik pada medium elastis.

Amplitudo dari gelombang akustik


dinyatakan dalam satuan Newton/m2
Suara atau Pascal.

Ambang batas pendengaran adalah


0.00002 N/m2 di frekuensi 1000 Hz.
Intensitas Suara

Amplitudo dari suara dapat diukur dengan menggunakan sound pressure level (SPL).

Rentang SPL yang masih sensitif di telinga manusia adalah dari 0.00002 hingga 20 N/m2.

Untuk memudahkan pengukuran, digunakan skala logaritma – skala Desibel.

Desibel merupakan satuan yang berhubungan dengan logaritma rasio dari SPL yang diukur
terhadap nilai referensi (biasanya menggunakan ambang batas pendengaran).
Sound Pressure Level
■ Sound Level Meter (SLM) merupakan alat untuk mengukur intensitas suara. SLM
komersil mengukur dan menunjukkan rms (root mean square) SPL, Lp, dimana:

■ Lp = sound pressure level dalam desibel


■ p = tekanan suara dalam N/m2
■ pr = sound pressure level referensi (0.00002 N/m2)
Contoh Penghitungan Sound Pressure
Level

■ Sebagai contoh, jika rms SPL adalah 2 N/m2, maka

Maka, Lp = 100 dB
Sumber aktivitas atau tempat SPL (dB)
140 (kerusakan
Mesin jet berjarak 30 meter
telinga)
130 (serangan rasa
Palu bertekanan udara
sakit)
Penghancur batu bertekanan udara 120
Mesin pemukul 115

Intensitas Suara
Penghancur batu bertekanan hidro 115
Alat tenun tekstil 105
Mesin pemotong rumput 100

dari Berbagai Pencetak Koran


Mesin perkayuan
95
90

Sumber Truk diesel


Jalanan yang sangat bising
Ruangan yang ramai
85
80
75
Mobil penumpang di jarak 15 meter 70
Pembicaraan 60
Suara dalam mobil 55
Kantor pribadi 50
Ruangan sunyi 40
Perpustakaan 35
Berbisik dengan jarak 1 meter dari
20
telinga
Kebisingan

Kebisingan biasanya didefinisikan sebagai sebuah suara atau


kumpulan suara pada amplitudo tertentu yang dapat
menjengkelkan atau mengganggu komunikasi.
TINGKAT
PAJANAN YANG
DIPERBOLEHKA
N
Tingkat Pajanan yang Diperbolehkan –
Amerika Serikat & European Union

■ Di Amerika Serikat, Occupational ■ Selanjutnya, European Union


Safety and Health Administration menyatakan bahwa ketika kebisingan
(OSHA) sudah menyatakan bahwa 90 sudah mencapai 80 dB (A), aksi
dB (A) sebagai batas maksimal dari tingkat pertama perlu dilakukan, yaitu
pajanan kebisingan dalam 8 jam pekerja menggunakan pelindung
kerja. pendengaran.
■ Pelatihan perlindungan wajib ■ Pada tingkat kebisingan 85 dB (A),
dilakukan terhadap pekerja jika penggunaan pelindung menjadi wajib.
terpapar lebih dari 85 dB selama 8 pajanan kebisingan maksimum adalah
jam per hari. Kebisingan kontinu di 87 dB (A) per hari. Nilai ambang batas
atas 115 dB sudah tidak diizinkan. di Eropa adalah sebesar 135 dB
Waktu pajanan Intensitas kebisingan
per hari dalam dB (A)
8 Jam 85
4  Jam 88
2   91
Tingkat Pajanan yang 1   94

Diperbolehkan –  
30
 
Menit
 
97

Indonesia 15
14,06
 
 
100
118
7,03   121
3,52   124
1,76   127
0,88   130
0,44   133
0,22   136
0,11   139
DAMPAK
KEBISINGA
N
Dampak Kebisingan pada
Performa
■ Kebisingan kontinu bisa mengganggu kerja dengan menutupi
pendengaran dan inner speech.
■ Kebisingan terprediksi, seperti kebisingan latar ruangan, dapat
mengurangi akurasi tugas administrasi, tugas motorik yang rumit,
dan tugas keawasan, ketika sangat bising dan perlu multitasking.
Kebisingan tak terprediksi juga dapat mengurangi performa yang
telah disebutkan, dan yang melibatkan kalkulasi mental atau ingatan
jangka pendek.
Dampak stres non-spesifik Pada RAS, aktivasi sympathetic nervous system, adrenal
medulla,
cerebral cortex.

Dampak kardiovaskular Meningkatkan tekanan darah


Dampak ketika berkomunikasi Laryngopathies, laryngitis, vocal chord polyps.

Kejengkelan, isolasi sosial, kerjasama berkurang.

Dampak
Faktor-faktor yang meningkatkan Kebisingan dianggap tidak perlu
kejengkelan terhadap kebisingan
Sumber kebisingan dipersepsikan tidak mempedulikan
kenyamanan pendengar
Kebisingan dipersepsikan menyakitkan
Pendengar tidak memiliki kendali terhadap kebisingan
Kebisingan
Kebisingan diikuti dengan ketakutan pada
Dampak kebisingan terhadap tidur Kebisingan dapat memperpanjang waktu untuk mulai tidur

Kebisingan dapat membuat terbangun ketika sudah tidur


Kesehatan
Kebisingan dapat mengganggu ketika akan tidur lagi
Kebisingan dapat membuat tidur menjadi tidak berkualitas

Dampak pada kesehatan mental Gejala akut dapat diperburuk


Kejengkelan terhadap kebisingan menurunkan kesehatan
mental
Kebisingan dan Kepuasan Terhadap
Lingkungan
■ Jika suara berupa percakapan, isi percakapan merupakan
penyebab umum timbulnya ketidakpuasan, bukan nilai
dB-nya.
■ Jika tingkat kebisingan sangat tinggi percakapan akan
sulit dilakukan dan ketidakpuasan meningkat.
■ Jika tingkat kebisingan sangat rendah, kebisingan yang
terputus-putus akan mengganggu pendengar, seperti
percakapan, deringan telepon, suara jalan raya, dan
lainnya.
Tingkat Kebisingan Dampak
dB(A)
80 Percakapan sulit.
75 Percakapan telepon sulit. Perlu meningkatkan suara untuk
percakapan face to face.

Dampak 70 Tingkat atas untuk percakapan normal. Percakapan telepon


sulit. Tidak cocok untuk pekerjaan kantoran.
Kebisingan 65 Tingkat atas yang diterima untuk lingkungan yang bising.
di Bawah 85 60 Tingkat yang diterima untuk kondisi kehidupan sehari-hari.
dB 55 Diterima oleh orang yang mengharapkan kesunyian.
Seperempat dari jumlah orang akan sulit tidur atau akan
terbangun.
40 Sangat diterima untuk konsentrasi. Beberapa orang akan
memiliki masalah tidur.
<30 Suara terputus-putus tingkat rendah akan mengganggu
PENGUKURA
N SUARA
DAN
KEBISINGAN
Pengukuran Suara dan Kebisingan
■ Sejumlah pengukuran dikembangkan
untuk memungkinkan pajanan
kebisingan harian pekerja untuk diukur.
■ Tingkat kebisingan ekivalen A-weighted
atau ‘LAeq’ dikembangkan untuk
situasi dimana tingkat kebisingan
berfluktuasi sepanjang hari, paling
sering digunakan.
■ C-weighted cocok untuk pengukuran
untuk SPL yang sangat tinggi, misalnya
pada jet pesawat tempur.
■ B-weighted berada di rentang antara A
dan C, namun jarang digunakan.
Pengukuran Suara dan Kebisingan - LAeq
■ Jika waktu pajanan pekerja terhadap tingkat kebisingan berbeda-beda
selama shift 8 jam kerja diketahui, LAeq dapat dihitung sebagai berikut:

■ Dimana T1 . . . Tn adalah waktu pajanan (dalam jam) pada tingkat suara


L1 . . . Ln.
■ Perlu dicatat bahwa waktu, T, yang dihabiskan pada tingkat suara tertentu
dinyatakan sebagai proporsi dari 8 jam kerja.
Contoh Penghitungan LAeq

Seorang pekerja terpapar suara dengan intensitas 80 dB selama 3 jam, 90 dB 3 jam


berikutnya, dan 70 dB selama 2 jam. Maka, LAeq-nya adalah:

LAeq = 10 * log10 (3/8*antilog 80/10 + 3/8*antilog 90/10 + 2/8*antilog 70/10)


= 10 * log10 (0.375*108 + 0.375*109 + 0.25*107)
= 10 * log10 (4.15*108)
= 10 * 8.618
= 86.18 dB
Pengukuran Suara dan Kebisingan – Sound Level
Meter

■ Dalam aplikasinya, pekerja menggunakan


perekam yang kecil atau sound level meter
LAeq dalam waktu kerja tertentu.
■ Alat ini akan terus-menerus mengukur
kebisingan yang terpapar terhadap pekerja.
■ Karena LA­eq bisa menghitung suara yang
tiba-tiba sangat bising, LAeq memberikan
pengukuran yang lebih baik pada
keseluruhan pajanan terhadap pekerja
daripada survei kebisingan yang dilakukan
tidak kontinu.
Pengukuran Suara dan Kebisingan - Dosis Kebisingan OSHA

■ Dosis kebisingan adalah jumlah pajanan terhadap setiap dB (A) Durasi


suara di atas 80 dBA selama 8 jam sehari.
90 8 jam
D = 100 x (C1/T1 + C2/T2 + … Cn/Tn)
95 4 jam
≤ 100 %
105 1 jam
■ Dimana,
D = dosis kebisingan selama 8 jam sehari, 115 15 menit
Ci = jam yang dihabiskan pada tingkat kebisingan tertentu,
Ti = jam yang diizinkan pada tingkat kebisingan tertentu

■ D harus berada di bawah 100%.


Contoh Penghitungan Dosis Kebisingan

Seorang pekerja terpapar suara dengan intensitas 90 dB selama 4


jam, 95 dB 2 jam berikutnya, dan 105 dB selama 0.5 jam. Maka,
total dosis kebisingannya adalah:

D = 100 x (4/8 + 2/4 + 0.5/1) = 150 %

Apakah pendengaran pekerja


tersebut beresiko rusak ?
Dosimeter
■ Sebuah dosimeter mengintegrasikan
kebisingan yang diukur dengan
menggunakan michrophone dalam periode
waktu tertentu dan menunjukkannya dalam
persentase dosis kebisingan harian yang
diperbolehkan.
■ Dosimeter bisa digunakan untuk
menentukan apakah pekerja terpapar pada
kebisingan yang berlebih, apakah butuh
perlindungan telinga, dan untuk
menentukan berapa lama per hari pekerja
boleh terpapar pada kebisingan tertentu.
Hidupkan alat ukur kebisingan.

Periksa kondisi baterai, pastikan bahwa keadaan power dalam kondisi


baik.

Prosedur Sesuaikan pembobotan waktu respon alat ukur dengan karakteristik


sumber bunyi yang diukur (S untuk sumber bunyi relative konstan atau F
Pengukuran untuk sumber bunyi kejut).
Posisikan microphone alat ukur setinggi posisi telinga manusia. Hindari
Kebisingan terjadinya refleksi bunyi dari tubuh atau penghalang sumber bunyi.

– SNI
Arahkan microphone alat ukur dengan sumber bunyi sesuai dengan
karakteristik microphone (microphone tegak lurus dengan sumber bunyi,
70o – 80o terhadap sumber bunyi).
7231:2009 Pilih tingkat tekanan bunyi (SPL) atau tingkat tekanan sinambung setara
(Leq). Sesuaikanlah dengan tujuan pengukuran.

Catat hasil pengukuran tingkat kebisingan.

Bila alat ukur ukur Sound Level Meter tidak memiliki fasilitas Leq maka
dihitung secara manual.
PENGENDALIA
N KEBISINGAN
Pengendalian Kebisingan

Menghilangkan ancaman terhadap pendengaran dengan merancang ulang


mesin atau menggunakan mesin yang kurang bising.

Memindahkan pekerja dari tempat yang bising.

Melindungi pekerja dengan ear plug atau membangun tempat yang


mampu melindungi dari kebisingan.
Hearing Protection Noise Reduction Rating

Noise Reduction Rating (NRR) merupakan unit pengukuran


dalam dB yang digunakan untuk menentukan efektifitas dari
proteksi pendengaran untuk mengurangi pajanan kebisingan.

NRR mengikuti standar American National Standards (ANSI)


dan Occupational Safety & Health Administration (OSHA).
Menghitung Reduksi Kebisingan
dengan NRR - Single

■ Reduksi kebisingan = (NRR-7)/2


Contoh :
Sebuah Ear Plug memiliki nilai NRR sebesar 33 dB. Maka
reduksi kebisingannya adalah sebesar (33-7)/2 = 13 dB.
Jika Ear Plug ini digunakan pada tempat dengan kebisingan
95 dB, maka dapat mengurangi kebisingan menjadi 82 dB.
Menghitung Reduksi Kebisingan dengan NRR -
Dual

■ NRR = Nilai NRR tertinggi + 5


■ Reduksi kebisingan = (NRR-7)/2
Contoh :
SOUND LEVEL
METER
Apa Itu Sound Level Meter ?

■ Alat atau instrumen yang berguna untuk mengukur tingkat


intensitas suara pada suatu daerah

Jangkauan Tingkat Kebisingan yang


Dapat Diukur oleh Sound Level
Meter
37 – 140 dB SPL
Komponen
Sound Level
Meter
Cara Penggunaan Sound Level Meter
Rakitlah microphone dan primplifier
seperti gambar di bawah
Tekan tombol
ini jika ingin
melepas
primplifier
Cara Penggunaan Sound Level
Meter

Nyalakan Sound Level Meter dengan


menekan tombol on

Tombol on

Lakukan kalibrasi alat


CARA MEMBACA TAMPILAN SOUND LEVEL
METER
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai