Anda di halaman 1dari 7

Bahaya Getaran Pada Alat Kerja, Pekerja

Berisiko Terkena Hand-Arm Vibration


Syndrome

Pekerja yang tangannya terpapar alat-alat kerja yang bergetar dalam jangka waktu yang cukup lama
berpotensi besar mengalami gangguan fungsi tangan, salah satunya hand-arm vibration
syndrome (HAVS). Jika dibiarkan, para pekerja yang tangannya terpapar alat-alat tersebut bisa
mengalami kerusakan pembuluh darah, kehilangan sensoris secara permanen, kerusakan tulang dan
otot menjadi lemah.  

HAVS adalah penyakit kerja akibat getaran mekanis yang menyerang tangan dan lengan pekerja.
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala vaskuler, neurologi, dan muskuloskeletal pada jari, tangan,
dan lengan yang disebabkan penggunaan alat yang bergetar secara terus-menerus, seperti
penggunaan bor (drill), gerinda, bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton (jackhammer).

Gejala-gejala HAVS:
Gejala vaskuler
Gejala ini dikenal sebagai fenomena Raynaud. Gejala vaskuler ditandai dengan pemucatan jari (jari-
jari memutih) dan menjadi dingin, jari-jari tersebut kemudian berubah warna jadi kebiruan akibat
kurangnya suplai oksigen, dan kemudian jari-jari tersebut jadi memerah. Perubahan warna ini tidak
selalu dialami para penderita. Namun, keluhan tidak nyaman, jari pucat dan dingin tetap muncul.
 

Sumber: brushdestructor.com
 
Lamanya gejala bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala tersebut dapat
muncul bila dirangsang oleh udara dingin atau pekerja menyentuh benda dingin. Kondisi ini dapat
menimbulkan keluhan seperti kesemutan, kram, atau nyeri. Nyeri pada tangan biasanya timbul pada
malam hari, terkadang rasa nyeri menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher, serta rasa nyeri
yang dirasakan bisa mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan mengepal.
 
Gejala sensorineural
Gejala sensorineural yang timbul meliputi rasa baal dan/ atau kesemutan pada satu atau lebih jari.
Tingkat gejala sensorineural yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda. Pada gejala ringan, rasa
baal atau kesemutan pada jari sifatnya hilang timbul. Namun, jika gejala berlangsung lebih dari satu
jam, Anda perlu mewaspadainya.
Gejala yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila paparan terhadap alat bergetar terus
berlanjut dalam jangka waktu yang lama.
 

Mengapa pekerja bisa terkena HAVS?


Pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan peralatan atau mesin yang
menimbulkan getaran berisiko besar terkena HAVS. Getaran yang berasal dari peralatan atau mesin
tersebut akan ditransmisikan kepada tangan dan lengan pekerja. Bila pekerja terpapar getaran secara
terus-menerus, efek getaran dapat menimbulkan gangguan atau kelainan dalam peredaran darah dan
saraf, kerusakan ada persendian dan tulang, memengaruhi konsentrasi kerja dan mempercepat
kelelahan.
Efek getaran yang dirasakan pekerja bisa berbeda-beda tergantung dari intensitas getaran, frekuensi
getaran, dan durasi  getaran atau lamanya penggunaan alat. Semakin lama pekerja menggunakan
peralatan atau mesin yang bergetar dan semakin cepat getarannya, maka semakin tinggi pula risiko
pekerja tersebut terkena HAVS.
 

Siapa saja yang berisiko terkena HAVS?

HAVS biasanya dialami oleh seseorang yang bekerja di industri:

 Konstruksi dan pemeliharaan jalan raya atau jalur kereta api

 Konstruksi dan pembongkaran bangunan

 Kehutanan

 Pengecoran logam
 Manufaktur

 Pertambangan

 Perakitan dan perbaikan kendaraan bermotor

 Sarana publik (misalnya air, gas, listrik, telekomunikasi)

 Pembuatan dan perbaikan kapal.


 
Risiko HAVS juga bisa dialami pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan alat-alat
bergetar atau mesin bergetar seperti alat penghancur beton, gergaji mesin, mesin bor, mesin
gerinda, impact wrench, palu/ pahat listrik, dan peralatan mekanis lainnya. 
Perlu Anda ketahui, pekerja semakin berisiko tinggi terkena HAVS jika secara rutin mengoperasikan:

 Palu/pahat listrik atau bor listrik lebih dari 15 menit per hari

 Mesin berputar atau penggunaan peralatan/ mesin yang bergetar lainnya selama lebih dari 1
jam per hari.
 

Mengapa HAVS bisa berbahaya?


Frekuensi getaran yang merambat melalui tangan dan lengan akibat penggunaan peralatan yang bergetar
biasanya berkisar antara 20-500 Hz. Frekuensi paling berbahaya adalah pada 128 Hz. Meski begitu,
frekuensi getaran antara 5-20 Hz juga sebetulnya sudah membahayakan pekerja jika penggunaan alat
kerja dilakukan secara rutin dalam jangka waktu lama.
Paparan getaran pada tangan yang disebabkan peralatan atau mesin yang bergetar dalam waktu singkat
memang tidak akan berpengaruh, namun dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan gangguan
atau kelainan berupa:

 Kelainan pada peredaran darah dan syaraf. Kerusakan syaraf akan mengakibatkan
berkurangnya kepekaan pada motorik dan gangguan pada ketangkasan.

 Angioneurosis jari-jari tangan. Biasanya terjadi di daerah dingin, penderita akan merasakan


kebal pada jari-jari tangan saat bekerja atau sesaat setelah melakukan pekerjaan.

 Gangguan tulang, sendi, dan otot.


 
Jika dibiarkan, HAVS bisa membahayakan hidup pekerja. Efek HAVS ini bisa menyebabkan menurunnya
kualitas hidup pekerja karena penderita menjadi sulit berkonsentrasi, cepat lelah, sensibilitasnya jadi
berkurang, otot menjadi lemah, kehilangan koordinasi dari tangan, keterampilan berkurang, hingga
kehilangan sensoris secara permanen. 
 

Apa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah HAVS?


Dilansir dari hse.gov.uk, ada beberapa upaya pencegahan HAVS yang bisa dilakukan pekerja di
antaranya:

 Mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk meminimalisasi paparan pada tangan dan
lengan. Bila pendesainan ulang tidak memungkinkan, Anda bisa mengurangi efek getaran dengan
cara meredam getaran (damping). Damping adalah suatu mekanisme untuk meredam getaran
dengan cara menempelkan suatu sistem resonansi pada sumber getaran.

 Gunakan alat-alat yang bergetar tidak lebih dari 2 jam (tergantung nilai percepatan getaran).
Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran tergantung pada lama pemaparan. Untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya penyakit akibat getaran terhadap pekerja, maka ILO tahun 1978
menganjurkan waktu pemaparan tidak lebih dari 2 jam. Sedangkan di Indonesia, peraturan
mengenai batas waktu pemaparan getaran tertuang dalam Kepmenaker No: KEP-51/MEN/ 1999
tentang nilai ambang batas faktor fisika di tempat kerja.
 

Nilai percepatan pada frekuensi


Jumlah waktu pemaparan per hari dominan
kerja
(m/ det²)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4
2 jam dan kurang dari 4 jam 6
1 jam dan kurang dari 2 jam 8
kurang dari 2 jam 12
 
Tabel batas waktu pemaparan getaran pada tangan dan lengan pekerja
 
Nilai ambang batas (NAB) getaran untuk pemaparan lengan dan tangan di atas menunjukkan bahwa
semakin besar nilai percepatan getaran, maka waktu pemaparan per hari kerja yang diperbolehkan
semakin kecil. NAB getaran alat kerja baik kontak langsung atau tidak pada lengan dan tangan pekerja
ditetapkan sebesar 4 meter per detik kuadrat (m/ det²).
 

 Gunakan alat-alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan. Tujuannya agar pekerja bekerja lebih
efisien, cepat, dan mengurangi paparan getaran pada tangan dan lengan.

 Lakukan pemeriksaan pada alat-alat kerja secara berkala. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari peningkatan getaran yang disebabkan oleh kesalahan atau pemakaian umum dan
menjaga efek getaran pada alat tetap minimum.

 Pastikan mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya. Sebab, alat-alat yang tumpul akan
menimbulkan getaran lebih kuat dibandingkan alat-alat yang terjaga ketajamannya.

 Lakukan istirahat  10 menit setiap jam selama menggunakan alat-alat yang bergetar. Pekerja
yang menggunakan alat-alat yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk menghindari
paparan getaran secara terus menerus.

 Lakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pekerja yang ditempatkan pada pekerjaan yang
berisiko tinggi terkena HAVS perlu melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja dan perlu
diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis dan penanganan terhadap HAVS. Pekerja yang
memiliki riwayat sirkulasi darah abnormal, Raynaud's Syndrome, atau pekerja yang pernah
mendapat gejala HAVS sama sekali tidak boleh bersentuhan dengan alat yang bergetar apapun.

 Gunakan sarung tangan dengan multi lapisan dan berbahan kenyal (karet, karet busa, plastik
busa, wol) atau menggunakan sarung tangan anti getaran bila memungkinkan.

 Jagalah tangan Anda tetap hangat dan kering. Bila tangan Anda basah atau dingin, segera
keringkan dan gunakan sarung tangan sebelum terpapar getaran. Pekerja yang terpapar udara
dingin biasanya lebih rentan terkena HAVS.

 Hindari memegang alat-alat yang bergetar secara kuat. Semakin kuat memegang, maka
semakin kuat getaran yang disalurkan ke jari-jari dan tangan. Bila memungkinkan, selain
memegang dengan ringan, pekerja bisa memegangnya dengan posisi tangan bervariasi.

 Letakkan alat-alat yang bergetar di tempat yang tepat dan operasikan hanya bila perlu dan
dengan kecepatan yang minimum untuk mengurangi paparan getaran. 

 Pastikan Anda mendapatkan pelatihan dan memahami tentang bahaya getaran dan
pengendaliannya.

 Hindari merokok bila Anda bekerja dengan alat-alat yang bergetar setiap harinya. Pekerja yang
merokok lebih rentan terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok. Hal ini disebabkan
karena tembakau dapat memengaruhi aliran darah dan pekerja yang terkena HAVS dengan
merokok biasanya menderita lebih parah.

 Lakukan langkah-langkah pengendalian yang sudah diatur oleh perusahaan untuk mengurangi
risiko HAVS.
 
 
Semoga Bermanfaat, Salam Safety!
Sumber: www.SafetySign.co.id

Baca Juga
7 Oktober 2019
Pertolongan Pertama Pada Fraktur (Patah Tulang), Perhatikan Langkah-langkah Ini!
Mengapa cedera fraktur tak boleh dianggap remeh? Simak selengkapnya!

30 September 2019
Pertolongan Pertama Tersedak (Choking), Kenali Pendekatan "Five-and-Five"
Pada tahun 2015, terdapat 5.051 kasus kematian akibat tersedak, 2.848 di antaranya adalah lansia
berusia di atas 74. Bagaimana mengantisipasinya? Simak selengkapnya!

24 September 2019
Masih Marak Terjadi, Ini 4 Hal Tentang Kebakaran Akibat Kebocoran Gas LPG yang Penting Anda
Ketahui!
Selain akibat korsleting listrik, sebagian besar kebakaran diakibatkan oleh tabung gas yang bocor .Apa bila
langkah penanggulangannya terlambat dan tidak tepat bisa mengancam keselamatan dan kesehatan.
Selengkapnya!

17 September 2019
Bagaimana Cara Memilih Flame Resistant (FR) Coverall yang Tepat?
Setiap tahun tidak sedikit pekerja yang mengalami cedera bahkan kematian akibat kecelakaan
kerja.Pasalnya, ketika pekerja berada di area yang mengandung potensi bahaya tersebut, sering kali
mereka tidak mengenakan FR coverall atau pakaian pelindung tahan api yang tepat. Simak selengkapnya!

9 September 2019
Standar Baru Warna Safety Helmet untuk Konstruksi, Hanya Ada 4 Warna!
Semua pekerja diharuskan memakai safety helmet selama berada di area kerja, tetapi apakah Anda tahu
bahwa setiap warna safety helmet mewakili peran yang berbeda? Selengkapnya!

TENTANG KAMI

PT Safety Sign Indonesia 

Ruko Maple Kav E


Jl. Raya Gunung Batu No. 201
Bandung 40175
Jawa Barat - Indonesia

 Phone 1 : 022 8606 5300 

 Phone 2 : 022 601-0505

 Mobile 1 : 0817 215 215

 Mobile 2 : 0811 2257 997

 Fax       : 022 2003 684 

 Email    : marketing@safetysign.co.id
     

© Safety Sign Indonesia. All Rights Reserved.

PEMBAYARAN

No. Rek 777 – 0876553


An. PT SAFETY SIGN INDONESIA

INFORMATION

 TENTANG KAMI

 KLIEN KAMI

 ASSESSMENT REQUEST

 TESTIMONI

 KONTAK

 GRATIS
NEWSLETTER

A newsletter is a regularly distributed publication that is generally about one main topic of interest to its
subscribers.
Subscribe

 PRODUK KAMI

 TENTANG KAMI

 KLIEN KAMI

 ASSESSMENT REQUEST

 TESTIMONI

 KONTAK

 GRATIS

Anda mungkin juga menyukai