A. Pengertian getaran
Getaran dapat diartikan sebagai gerakan dari suatu sistem bolak
balik, gerakan tersebut dapat berupa gerakan yang harmonis sederhana
dapat pula kompleks. Sifatnya dapat periodik atau random; steady-state
atau transient; kontinyu atau intermitten (Sjahrul, 1990). Getaran terjadi
saat mesin atau alat dijalankan dengan motor sehingga pengaruhnya
bersifat mekanis (Budiono, 2003) Menurut definisi yang dikeluarkan oleh
Depkes pada tahun 2003, getaran adalah efek suatu sumber yang memakai
satuan hertz. Jika dirunut lebih dalam maka kita akan menemukan didalam
Per. 13/MEN/X/2011 getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau
media dengan arah bolak balik dari kedudukan keseimbangan.
B. Jenis Getaran
a. Getaran karena gerakan udara
Menurut Gierke dan Nixon yang dikutip oleh J.F.Gabriel
(1996:96), getaran udara juga disebabkan melalui udara sehingga akan
mencapai telinga. Getaran dengan frekuensi 1-20 Hz tidak akan
menyebabkan gangguan vestibulur yaitu gangguan orientasi,
kehilangan keseimbangan dan mual-mual. Akan tetapi dapat
menimbulkan nyeri pada telinga, nyeri dada, dan biasa terjadi getaran
seluruh tubuh.
b. Getaran karena getaran mekanis, mengakibatkan resonansi atau turut
Bergetarnya alat-alat tubuh. Getaran mekanis dapat diartikan
sebagai getaran-getaran yang ditimbulkan oleh alat-alat mekanis yang
sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh dan dapat menimbulkan
akibat-akibat yang tidak diinginkan pada tubuh kita. Getaran mekanis
dapat dibedakan berdasarkan pajanannya. Terdapat dua bentuk yaitu
getaran seluruh badan dan getaran pada lengan dan tangan
(J.F.Gabriel, 1996:97)
1. Getaran seluruh badan
4. Vibration meter
Vibration meter biasanya bentuknya kecil dan ringan sehingga mudah
dibawa dan dioperasikan dengan battery serta dapat mengambil data
getaran pada suatu mesin dengan cepat. Pada umumnya terdiri dari sebuah
probe, kabel dan meter untuk menampilkan harga getaran. Alat ini juga
dilengkapi dengan switch selector untuk memilih parameter getaran yang
akan diukur. Vibration meter ini hanya membaca harga overall (besarnya
level getaran) tanpa memberikan informasi mengenai frekuensi dari
getaran tersebut. Pemakaian alat ini cukup mudah sehingga tidak
diperlukan seorang operator yang harus ahli dalam bidang getaran. Pada
umumnya alat ini digunakan untuk memonitor trend getaran dari suatu
mesin. Jika trend getaran suatu mesin menunjukkan kenaikan melebihi
level getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan analisa lebih
lanjut dengan menggunakan alat yang lebih lengkap.
Getaran diukur dengan menggunakan alat vibration meter. Dengan
pengukuran menggunakan vibration meter maka akan mendapatkan hasil
yang akan dibandingkan dengan nilai ambang batas sesuai dengan
peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 13 (PER 13/MEN/X/2011).
Teknik ini dilakukan untuk mengambil data-data mengenai tingkat
paparan getaran pada pekerja pencukur rambut. Untuk langkah-langkah
pengukurannya adalah :
1. Sebelum pengukuran
Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan
2. Pengecekan alat ukur
a. Mengecek kondisi baterai (power)
b. Mengkalibrasi alat pengukur intensitas getaran
3. Pengukuran
a. Pilih sensor atau tranducer untuk lengan dan tangan
b. Sambungkan kabel konektor sensor dengan unit vibrasi meter
c. Pastikan kondisi batere baik
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2005. Penyakit akibat Kerja, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Habsari, N.D. 2003. Aspek Penerangan, Kebisingan, dan Getaran di Tempat Kerja
dan Pengendaliannya. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.