Anda di halaman 1dari 7

HIGIENE LINGKUNGAN KERJA

Dosen Pengampu :
Drs. Herry Koesyanto, M. S.

Disusun Oleh :
RAFLY BANGKIT NUR CAHYA
6411419127
KESEHATAN MASYARAKAT

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
PENGARUH GETARAN TERHADAP PEKERJA

Kegiatan di industri hampir selalu mempunyai faktor-faktor yang mengandungrisiko bahaya


yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja, salah satunya
adalah bahaya yang disebabkan dari penggunaan mesin atau alat-alat mekanis dalam bentuk
getaran mekanis
Proses industrialisasi yang semakin modern juga disertai dengan semakin meluasnya aplikasi
teknologi yang semakin maju, antara lain jelas nampak dari semakin banyaknya penggunaan
beraneka ragam jenis mesin dan peralatan mekanis yang dioperasikan oleh motor penggerak.
Alat-alat mekanis dan mesin kerja tersebut dapat menimbulkan getaran akibat penggunaan mesin
dan peralatan mekanis tersebut. Getaran sendiri merupakan suatu gerakan yang teratur yang
ditimbulkan dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari arah kedudukan
keseimbangannya.
Secara umum getaran dapat mengganggu kenyamanan dalam bekerja, dapat mempercepat
terjadinya kelelahan serta dapat menimbulkan masalah kesehatan. Getaran mekanis dapat
mencapai lengan tangan operator melalui getaran yang dihantarkan ke tubuh secara lokal melalui
tangan, sehingga getaran jenis ini disebut juga sebagai segmental vibration (Griffin, 2006).
Getaran lengan tangan disebut pula getaran setempat merupakan getaran yang merambat melalui
tangan sebagai akibat pemakaian peralatan yang bergetar. Gangguan akibat getaran yang
dirasakan oleh lengan tangan operator antara lain gangguan sirkulasi, gangguan persendian,
gangguan otot, gangguan syaraf dan gangguan sirkulasi lainnya. Gangguan-gangguan yang
dipicu oleh penggunaan mesin dan peralatan bergetar sehingga tangan terus menerus terpapar
diistilahkan sebagai Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs).
Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs) sudah dikenal sebagai penyakit akibat kerja
(occupational disease) oleh International Labour Office (ILO) dan the European Commission.
Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs) terdiri dari gejala pada pembuluh darah dan gejala
sensorineural yang diduga dapat timbul bersamaan maupun tidak. Apabila gejala awal yang
ditimbulkan berupa gejala vaskuler, maka akan cenderung berlanjut menjadi gejala neurologis.
Sebagian besar gejala sensorineural ditunjukan dengan kesemutan dan mati rasa.
Tingkat keparahan dari Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs) pada pekerja berdasarkan
gejala-gejala yang timbul akibat terpapar getaran dari mesin atau alat-alat yang menggetarkan
tangan setelah dilakukan pemeriksaan fisik dapat diklasifikasikan menggunakan Skala
Klasifikasi Stockholm. Skala klasifikasi stockholm berisi stadium dan derajat keparahan
berdasarkan gejala-gejala dari hasil pemeriksaan fisik.
Sesuai dengan Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja pada pasal 3 ayat
1(g) yaitu “Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan juga getaran”
dan seperti yang diketahui bahwa getaran ini dapat menyebar luas di lingkungan terutama
lingkungan kerja yang banyak terdapat mesin dan peralatan mekanis yang dimana peralatan dan
mesin tersebut merupakan sumber utama dari timbulnya getaran-getaran tersebut. Kekuatan
getaran mekanis sebagian besar memang disalurkan melalui tubuh 3 manusia atau pekerja yang
memang terpapar pekerjaan yang dilakukan atau memalui peralatan yang telah digunakan dalam
pekerjaan tersebut yang memang benar menimbulkan getaran mekanis yang kuat atau besar
sehingga berpengaruh terhadap kesehatan para pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut atau
menggunakan peralatan tersebut.
Getaran mekanis memang berbeda dengan getaran udara yang dimana getaran udara tersebut
menimbulkan pengaruh seperti akustik, sedangkan getaran mekanis sendiri menimbulkan
resonasi organ tubuh manusia dan juga jaringan tubuh manusia, sehingga menimbulkan pengaruh
pekerja atau manusia yang terpapar akibat pekerjaan atau alat tersebut menjadi bersifat mekanis.
Getaran mekanis sendiri apabila timbul dengan intensitas yang tinggi dan melebihi NAB (Nilai
Ambang Batas) yang telah ditetapkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada mausia atau
pekerja yang terpapar.
Sebagai contoh terdapat kasus di Amerika Serikat dimana terdapat 2,5 juta pekerja yang
menderita hand-arm vibration syndrome (HAVS) yaitu yang diakibatkan karena penggunaan
peralatan mekanis yang menimbulkan getaran setiap harinya yang ada di tempat kerja. Pada
umumnya getaran mekanis memang tidak pernah dikehendaki oleh siapapun termasuk oleh para
pekerja yang memang bekerja dengan menggunakan alat-alat yang menimbulkan getaran
mekanis, kecuali alat-alat tertentu seperti palu pneumatik, maka dari itu perlu adanya tindakan
yang lebih lanjut guna mengetahui seberapa besar dan berbahayanya efek-efek buruk dari adanya
getaran mekanis yang timbul dan dapat mempengaruhi pekerja khususnya pada kesehatan para
pekerja.
HAVS adalah penyakit kerja akibat getaran mekanis yang menyerang tangan dan lengan pekerja.
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala vaskuler, neurologi, dan muskuloskeletal pada jari,
tangan, dan lengan yang disebabkan penggunaan alat yang bergetar secara terus-menerus, seperti
penggunaan bor (drill), gerinda, bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton (jackhammer).
 
Gejala-gejala HAVS:
a. Gejala vaskuler
Gejala ini dikenal sebagai fenomena Raynaud. Gejala vaskuler ditandai dengan pemucatan jari
(jari-jari memutih) dan menjadi dingin, jari-jari tersebut kemudian berubah warna jadi kebiruan
akibat kurangnya suplai oksigen, dan kemudian jari-jari tersebut jadi memerah. Perubahan warna
ini tidak selalu dialami para penderita. Namun, keluhan tidak nyaman, jari pucat dan dingin tetap
muncul.
Lamanya gejala bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala tersebut dapat
muncul bila dirangsang oleh udara dingin atau pekerja menyentuh benda dingin. Kondisi ini
dapat menimbulkan keluhan seperti kesemutan, kram, atau nyeri. Nyeri pada tangan biasanya
timbul pada malam hari, terkadang rasa nyeri menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher,
serta rasa nyeri yang dirasakan bisa mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan mengepal.
b. Gejala sensorineural
Gejala sensorineural yang timbul meliputi rasa baal dan/ atau kesemutan pada satu atau lebih
jari. Tingkat gejala sensorineural yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda. Pada gejala
ringan, rasa baal atau kesemutan pada jari sifatnya hilang timbul. Namun, jika gejala berlangsung
lebih dari satu jam, Anda perlu mewaspadainya.
Gejala yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila paparan terhadap alat bergetar terus
berlanjut dalam jangka waktu yang lama.
 
Mengapa pekerja bisa terkena HAVS?
Pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan peralatan atau mesin yang
menimbulkan getaran berisiko besar terkena HAVS. Getaran yang berasal dari peralatan atau
mesin tersebut akan ditransmisikan kepada tangan dan lengan pekerja. Bila pekerja terpapar
getaran secara terus-menerus, efek getaran dapat menimbulkan gangguan atau kelainan dalam
peredaran darah dan saraf, kerusakan ada persendian dan tulang, memengaruhi konsentrasi kerja
dan mempercepat kelelahan.
Efek getaran yang dirasakan pekerja bisa berbeda-beda tergantung dari intensitas getaran,
frekuensi getaran, dan durasi  getaran atau lamanya penggunaan alat. Semakin lama pekerja
menggunakan peralatan atau mesin yang bergetar dan semakin cepat getarannya, maka semakin
tinggi pula risiko pekerja tersebut terkena HAVS.
 
Siapa saja yang berisiko terkena HAVS?
HAVS biasanya dialami oleh seseorang yang bekerja di industri:

 Konstruksi dan pemeliharaan jalan raya atau jalur kereta api

 Konstruksi dan pembongkaran bangunan

 Kehutanan

 Pengecoran logam

 Manufaktur
 Pertambangan

 Perakitan dan perbaikan kendaraan bermotor

 Sarana publik (misalnya air, gas, listrik, telekomunikasi)

 Pembuatan dan perbaikan kapal.

Risiko HAVS juga bisa dialami pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan
alat-alat bergetar atau mesin bergetar seperti alat penghancur beton, gergaji mesin, mesin bor,
mesin gerinda, impact wrench, palu/ pahat listrik, dan peralatan mekanis lainnya. 
Pekerja semakin berisiko tinggi terkena HAVS jika secara rutin mengoperasikan:

 Palu/pahat listrik atau bor listrik lebih dari 15 menit per hari

 Mesin berputar atau penggunaan peralatan/ mesin yang bergetar lainnya selama lebih dari
1 jam per hari.
 
Mengapa HAVS bisa berbahaya?
Frekuensi getaran yang merambat melalui tangan dan lengan akibat penggunaan peralatan yang
bergetar biasanya berkisar antara 20-500 Hz. Frekuensi paling berbahaya adalah pada 128 Hz.
Meski begitu, frekuensi getaran antara 5-20 Hz juga sebetulnya sudah membahayakan pekerja
jika penggunaan alat kerja dilakukan secara rutin dalam jangka waktu lama.
Paparan getaran pada tangan yang disebabkan peralatan atau mesin yang bergetar dalam waktu
singkat memang tidak akan berpengaruh, namun dalam jangka waktu yang lama akan
menimbulkan gangguan atau kelainan berupa:

 Kelainan pada peredaran darah dan syaraf. Kerusakan syaraf akan mengakibatkan
berkurangnya kepekaan pada motorik dan gangguan pada ketangkasan.

 Angioneurosis jari-jari tangan. Biasanya terjadi di daerah dingin, penderita akan


merasakan kebal pada jari-jari tangan saat bekerja atau sesaat setelah melakukan
pekerjaan.

 Gangguan tulang, sendi, dan otot.

Jika dibiarkan, HAVS bisa membahayakan hidup pekerja. Efek HAVS ini bisa menyebabkan
menurunnya kualitas hidup pekerja karena penderita menjadi sulit berkonsentrasi, cepat lelah,
sensibilitasnya jadi berkurang, otot menjadi lemah, kehilangan koordinasi dari tangan,
keterampilan berkurang, hingga kehilangan sensoris secara permanen. 
Upaya pencegahan HAVS?
Ada beberapa upaya pencegahan HAVS yang bisa dilakukan pekerja di antaranya:

 Mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk meminimalisasi paparan pada tangan dan
lengan. Bila pendesainan ulang tidak memungkinkan, Anda bisa mengurangi efek getaran
dengan cara meredam getaran (damping). Damping adalah suatu mekanisme untuk
meredam getaran dengan cara menempelkan suatu sistem resonansi pada sumber getaran.

 Gunakan alat-alat yang bergetar tidak lebih dari 2 jam (tergantung nilai percepatan
getaran). Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran tergantung pada lama pemaparan.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit akibat getaran terhadap pekerja,
maka ILO tahun 1978 menganjurkan waktu pemaparan tidak lebih dari 2 jam. Sedangkan
di Indonesia, peraturan mengenai batas waktu pemaparan getaran tertuang dalam
Kepmenaker No: KEP-51/MEN/ 1999 tentang nilai ambang batas faktor fisika di tempat
kerja.

 Gunakan alat-alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan. Tujuannya agar pekerja
bekerja lebih efisien, cepat, dan mengurangi paparan getaran pada tangan dan lengan.

 Lakukan pemeriksaan pada alat-alat kerja secara berkala. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari peningkatan getaran yang disebabkan oleh kesalahan atau pemakaian umum
dan menjaga efek getaran pada alat tetap minimum.

 Pastikan mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya. Sebab, alat-alat yang tumpul akan
menimbulkan getaran lebih kuat dibandingkan alat-alat yang terjaga ketajamannya.

 Lakukan istirahat 10 menit setiap jam selama menggunakan alat-alat yang bergetar.
Pekerja yang menggunakan alat-alat yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk
menghindari paparan getaran secara terus menerus.

 Lakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pekerja yang ditempatkan pada pekerjaan
yang berisiko tinggi terkena HAVS perlu melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja
dan perlu diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis dan penanganan terhadap
HAVS. Pekerja yang memiliki riwayat sirkulasi darah abnormal, Raynaud's Syndrome,
atau pekerja yang pernah mendapat gejala HAVS sama sekali tidak boleh bersentuhan
dengan alat yang bergetar apapun.

 Gunakan sarung tangan dengan multi lapisan dan berbahan kenyal (karet, karet busa,
plastik busa, wol) atau menggunakan sarung tangan anti getaran bila memungkinkan.
 menjaga tangan tetap hangat dan kering. Bila tangan Anda basah atau dingin, segera
keringkan dan gunakan sarung tangan sebelum terpapar getaran. Pekerja yang terpapar
udara dingin biasanya lebih rentan terkena HAVS.

 Hindari memegang alat-alat yang bergetar secara kuat. Semakin kuat memegang, maka
semakin kuat getaran yang disalurkan ke jari-jari dan tangan. Bila memungkinkan, selain
memegang dengan ringan, pekerja bisa memegangnya dengan posisi tangan bervariasi.

 Letakkan alat-alat yang bergetar di tempat yang tepat dan operasikan hanya bila perlu dan
dengan kecepatan yang minimum untuk mengurangi paparan getaran.

 Pastikan pekerja mendapatkan pelatihan dan memahami tentang bahaya getaran dan
pengendaliannya.

 Hindari merokok bila bekerja dengan alat-alat yang bergetar setiap harinya. Pekerja yang
merokok lebih rentan terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok. Hal ini
disebabkan karena tembakau dapat memengaruhi aliran darah dan pekerja yang terkena
HAVS dengan merokok biasanya menderita lebih parah.

 Lakukan langkah-langkah pengendalian yang sudah diatur oleh perusahaan untuk


mengurangi risiko HAVS.

Anda mungkin juga menyukai