Anda di halaman 1dari 4

TOPIK 7

MENGATASI SECARA TEKNIS HAZARD GETARAN


DITEMPAT KERJA

A. DESKRIPSI  MATA KULIAH


Pada bab ini akan dibahas mengenai NAB getaran di tempat kerja, mengantisipasi
hazard getaran di tempat kerja. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan
dapat mengidentifikasi hazard bahan kimia, NAB bahan Kimia dan efek bahan kimia pada
kesehatan. Pada saat perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat berdiskusi mengenai NAB
getaran di tempat kerja, mengantisipasi hazard getaran di tempat kerja. Pada akhir bab
terdapat evaluasi formatif yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa agar lebih memahami
materi yang telah dipelajari
B. RELEVANSI
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik
dari kedudukan seimbang. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor
sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. Getaran ialah gerakan ossilasi disekitar sebuah
titik. Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis,
misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya. Getaran merupakan efek suatu sumber
yang memakai satuan ukuran hertz. Getaran (vibrasi) adalah suatu faktor fisik yang
menjalar ke tubuh manusia mulai dari tangan sampai ke seluruh tubuh turut bergetar
(oscilation) akibat getaran paralatan mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja.
Getaran adalah suatu factor fisik yang bekerja pada manusia dengan penjalaran
(transmission) dari pada tenaga mekanik yang berasal dari sumber goyangan (osilattor).
Getaran kerja adalah getaran mekanis yang ada ditempat kerja dan berpengaruh terhadap
tenaga kerja.

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN

D. MATERI
Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS) adalah penyakit kerja akibat getaran mekanis
yang menyerang tangan dan lengan pekerja. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala
vaskuler, neurologi, dan muskuloskeletal pada jari, tangan, dan lengan yang disebabkan
penggunaan alat yang bergetar secara terus-menerus, seperti penggunaan bor (drill),
gerinda, bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton (jackhammer).
1. Gejala-Gejala HAVS
a. Gejala Vaskuler
Gejala ini dikenal sebagai fenomena Raynaud. Gejala vaskuler ditandai
dengan pemucatan jari (jari-jari memutih) dan menjadi dingin, jari-jari tersebut
kemudian berubah warna jadi kebiruan akibat kurangnya suplai oksigen, dan
kemudian jari-jari tersebut jadi memerah. Perubahan warna ini tidak selalu dialami
para penderita. Namun, keluhan tidak nyaman, jari pucat dan dingin tetap muncul.
Lamanya gejala bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Gejala
tersebut dapat muncul bila dirangsang oleh udara dingin atau pekerja menyentuh
benda dingin. Kondisi ini dapat menimbulkan keluhan seperti kesemutan, kram,
atau nyeri. Nyeri pada tangan biasanya timbul pada malam hari, terkadang rasa
nyeri menjalar sampai lengan bawah, siku, dan leher, serta rasa nyeri yang
dirasakan bisa mengakibatkan sulit untuk menggenggam dan mengepal.
b. Gejala Sensorineural
Gejala sensorineural yang timbul meliputi rasa baal dan/ atau kesemutan pada
satu atau lebih jari. Tingkat gejala sensorineural yang dirasakan setiap penderita
bisa berbeda. Pada gejala ringan, rasa baal atau kesemutan pada jari sifatnya hilang
timbul. Namun, jika gejala berlangsung lebih dari satu jam, Anda perlu
mewaspadainya. Gejala yang dirasakan penderita bisa bertambah parah bila
paparan terhadap alat bergetar terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama.
2. Pekerja yang Dapat Terkena HAVS
Pekerja yang sehari-harinya menggunakan atau mengoperasikan peralatan atau
mesin yang menimbulkan getaran berisiko besar terkena HAVS. Getaran yang berasal
dari peralatan atau mesin tersebut akan ditransmisikan kepada tangan dan lengan
pekerja. Bila pekerja terpapar getaran secara terus-menerus, efek getaran dapat
menimbulkan gangguan atau kelainan dalam peredaran darah dan saraf, kerusakan
ada persendian dan tulang, memengaruhi konsentrasi kerja dan mempercepat
kelelahan.
Efek getaran yang dirasakan pekerja bisa berbeda-beda tergantung dari
intensitas getaran, frekuensi getaran, dan durasi  getaran atau lamanya penggunaan
alat. Semakin lama pekerja menggunakan peralatan atau mesin yang bergetar dan
semakin cepat getarannya, maka semakin tinggi pula risiko pekerja tersebut terkena
HAVS. HAVS biasanya dialami oleh seseorang yang bekerja di industri:
a. Konstruksi dan pemeliharaan jalan raya atau jalur kereta api
b. Konstruksi dan pembongkaran bangunan
c. Kehutanan
d. Pengecoran logam
e. Manufaktur
f. Pertambangan
g. Perakitan dan perbaikan kendaraan bermotor
h. Sarana publik (misalnya air, gas, listrik, telekomunikasi)
i. Pembuatan dan perbaikan kapal.
Risiko HAVS juga bisa dialami pekerja yang sehari-harinya menggunakan
atau mengoperasikan alat-alat bergetar atau mesin bergetar seperti alat penghancur
beton, gergaji mesin, mesin bor, mesin gerinda, impact wrench, palu/ pahat listrik, dan
peralatan mekanis lainnya. 
Perlu Anda ketahui, pekerja semakin berisiko tinggi terkena HAVS jika secara
rutin mengoperasikan: Palu/pahat listrik atau bor listrik lebih dari 15 menit per hari,
dan Mesin berputar atau penggunaan peralatan/ mesin yang bergetar lainnya selama
lebih dari 1 jam per hari.

3. Bahaya HAVS
Frekuensi getaran yang merambat melalui tangan dan lengan akibat
penggunaan peralatan yang bergetar biasanya berkisar antara 20-500 Hz. Frekuensi
paling berbahaya adalah pada 128 Hz. Meski begitu, frekuensi getaran antara 5-20 Hz
juga sebetulnya sudah membahayakan pekerja jika penggunaan alat kerja dilakukan
secara rutin dalam jangka waktu lama.
Paparan getaran pada tangan yang disebabkan peralatan atau mesin yang
bergetar dalam waktu singkat memang tidak akan berpengaruh, namun dalam jangka
waktu yang lama akan menimbulkan gangguan atau kelainan berupa:
a. Kelainan pada peredaran darah dan syaraf. Kerusakan syaraf akan mengakibatkan
berkurangnya kepekaan pada motorik dan gangguan pada ketangkasan.
b. Angioneurosis jari-jari tangan. Biasanya terjadi di daerah dingin, penderita akan
merasakan kebal pada jari-jari tangan saat bekerja atau sesaat setelah melakukan
pekerjaan.
c. Gangguan tulang, sendi, dan otot.
Jika dibiarkan, HAVS bisa membahayakan hidup pekerja. Efek HAVS ini bisa
menyebabkan menurunnya kualitas hidup pekerja karena penderita menjadi sulit
berkonsentrasi, cepat lelah, sensibilitasnya jadi berkurang, otot menjadi lemah,
kehilangan koordinasi dari tangan, keterampilan berkurang, hingga kehilangan
sensoris secara permanen. 

4. Upaya Pencegahan  HAVS


Ada beberapa upaya pencegahan HAVS yang bisa dilakukan pekerja di
antaranya:

a. Mendesain ulang alat-alat yang bergetar untuk meminimalisasi paparan pada


tangan dan lengan. Bila pendesainan ulang tidak memungkinkan, Anda bisa
mengurangi efek getaran dengan cara meredam getaran (damping). Damping
adalah suatu mekanisme untuk meredam getaran dengan cara menempelkan suatu
sistem resonansi pada sumber getaran.
b. Gunakan alat-alat yang bergetar tidak lebih dari 2 jam (tergantung nilai percepatan
getaran). Energi yang dipindahkan oleh suatu getaran tergantung pada lama
pemaparan. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit akibat getaran
terhadap pekerja, maka ILO tahun 1978 menganjurkan waktu pemaparan tidak
lebih dari 2 jam. Sedangkan di Indonesia, peraturan mengenai batas waktu
pemaparan getaran tertuang dalam Kepmenaker No: KEP-51/MEN/ 1999 tentang
nilai ambang batas faktor fisika di tempat kerja.

Tabel batas waktu pemaparan getaran pada tangan dan lengan pekerja

Jumlah waktu pemaparan per hari Nilai percepatan pada frekuensi dominan(m/
kerja det²)

4 jam dan kurang dari 8 jam 4

2 jam dan kurang dari 4 jam 6

1 jam dan kurang dari 2 jam 8

kurang dari 2 jam 12


 Nilai ambang batas (NAB) getaran untuk pemaparan lengan dan tangan di
atas menunjukkan bahwa semakin besar nilai percepatan getaran, maka waktu
pemaparan per hari kerja yang diperbolehkan semakin kecil. NAB getaran alat kerja
baik kontak langsung atau tidak pada lengan dan tangan pekerja ditetapkan sebesar 4
meter per detik kuadrat (m/ det²).

a. Gunakan alat-alat kerja yang tepat untuk setiap pekerjaan. Tujuannya agar pekerja bekerja
lebih efisien, cepat, dan mengurangi paparan getaran pada tangan dan lengan.
b. Lakukan pemeriksaan pada alat-alat kerja secara berkala. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari peningkatan getaran yang disebabkan oleh kesalahan atau pemakaian umum
dan menjaga efek getaran pada alat tetap minimum.
c. Pastikan mesin pemotong tetap terjaga ketajamannya. Sebab, alat-alat yang tumpul akan
menimbulkan getaran lebih kuat dibandingkan alat-alat yang terjaga ketajamannya.
d. Lakukan istirahat  10 menit setiap jam selama menggunakan alat-alat yang bergetar.
Pekerja yang menggunakan alat-alat yang bergetar perlu mengambil waktu istirahat untuk
menghindari paparan getaran secara terus menerus.
e. Lakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pekerja yang ditempatkan pada pekerjaan yang
berisiko tinggi terkena HAVS perlu melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja dan perlu
diperiksa oleh dokter yang memahami diagnosis dan penanganan terhadap HAVS. Pekerja
yang memiliki riwayat sirkulasi darah abnormal, Raynaud's Syndrome, atau pekerja yang
pernah mendapat gejala HAVS sama sekali tidak boleh bersentuhan dengan alat yang
bergetar apapun.
f. Gunakan sarung tangan dengan multi lapisan dan berbahan kenyal (karet, karet busa,
plastik busa, wol) atau menggunakan sarung tangan anti getaran bila memungkinkan.
g. Jagalah tangan Anda tetap hangat dan kering. Bila tangan Anda basah atau dingin, segera
keringkan dan gunakan sarung tangan sebelum terpapar getaran. Pekerja yang terpapar
udara dingin biasanya lebih rentan terkena HAVS.
h. Hindari memegang alat-alat yang bergetar secara kuat. Semakin kuat memegang, maka
semakin kuat getaran yang disalurkan ke jari-jari dan tangan. Bila memungkinkan, selain
memegang dengan ringan, pekerja bisa memegangnya dengan posisi tangan bervariasi.
i. Letakkan alat-alat yang bergetar di tempat yang tepat dan operasikan hanya bila perlu dan
dengan kecepatan yang minimum untuk mengurangi paparan getaran. 
j. Pastikan Anda mendapatkan pelatihan dan memahami tentang bahaya getaran dan
pengendaliannya.
k. Hindari merokok bila Anda bekerja dengan alat-alat yang bergetar setiap harinya. Pekerja
yang merokok lebih rentan terkena HAVS daripada mereka yang tidak merokok. Hal ini
disebabkan karena tembakau dapat memengaruhi aliran darah dan pekerja yang terkena
HAVS dengan merokok biasanya menderita lebih parah.
l. Lakukan langkah-langkah pengendalian yang sudah diatur oleh perusahaan untuk
mengurangi risiko HAVS.

Anda mungkin juga menyukai