Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Getaran merupakan salah satu factor fisik yang dapat mempengaruhi seorang tenaga kerja,
bilamana pekerja tersebut bekerja dengan menggunakan alat yang dijalankan oleh mesin. Seperti
halnya kebisingan, getaran pun dapat diukur nilainya apakah sesuia atau malah melampaui NAB
yang telah ditentukan. Untuk mengukurnilai getaran pada suatu benda (alat), kita harus
menggunakan alat vibrasi meter.
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi apabila mesin atau alat yang digunakan dijalankan
oleh motor sehingga pengaruhnya bersifat mekanis.
Berdasarkan jenis pemajanannya, getaran dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu :
1. Getaran seluruh badan ( whole body vibration)
2. Getaran pada tangan dan lengan (hand and arm vibration)
Pengaruh whole body vibration memicu terjadinya :
Penglihatan kabur
Sakit kepala
Sakit pada persendian dan otot
Gemeteran (shakeness)
Kerusakan organ tubuh bagian dalam Pengaruh hand and arm vibration :
Sakit kepala
Sakit pada persendian dan otot lengan
Indera perasa pada jari-jari menurun fungsinya
Terbentuk noda putih pada punggung jari / telapak tangan (white finger syndrome)
Efek getaran :
Pengaruh getaran pada tenaga kerja
Gangguan kenikmatan dalam bekerja

Mempercepat terjadimya kelelahan


Gangguan kesehatan
Pengendalian getaran
1. secara teknis :
menggunakan peralatan dengan intensitas getaran yang rendah (dilengkapi dengan peredam)
menyisipkan damping / peredam diantara tangan dan alat
penempatan alat yang bergetar dengan baik
perawatan mesin atau alat kerja dengan baik
menggunakan remote control
2. secara administrative :
rotasi pekerja
mengurangi jam kerja sehingga sesuai NAB yang berlaku
secara medis yaitu pemeriksaan berkala sesuia keperluan
penggunaan APD
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat ditarik dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui Pengertian Dari Getaran
2. Mengetahui jenis-jenis getaran kerja
3. Mengetahui pengaruh getaran terhadap tenaga kerja
4. Mengetahu nilai ambang batas getaran
5. Mengetahui cara pengendalian getaran di tempat kerja

BAB II
PEMBAHASAN
1.1.Pengerian Getaran
a. Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangan (KEP-51/MEN/1999). Getaran terjadi saat mesin atau alatdijalankan
dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng Budiono,2003:35). Getaran ialah
gerakan ossilasi disekitar titik (J.M. Harrington, 1996:187). Vibrasiadalah gerakan, dapat
disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesinatau alat-alat mekanis
lainnya (J.F.Gabriel, 1996:96). Geteran merupakan efek suatu sumber yang memakai satuan
ukuran hertz(Depkes, 2003:21). Getaran adalah suatu factor fisik yangmenjalar ke tubuh
manusia, mulai dari tangan sampai keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran
peralatan mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim, 2002:253).
b. getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor,
sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. Getaran mekanis dibedakan berdasarkan jenis
pajanannya. Terdapat 2 bentuk yaitu:
1. Getaran seluruh badan (whole body vibration) Akibat goncangan dari mesin, kendaraan atau
traktor.
2.

Getaran alat-lengan (tool-hand vibration) atau getaran pada tangan dan lengan
(hand and arm vibration).
1.2. Jenis-Jenis Getaran Kerja
1. Getaran Umum (Whole body vibration )
Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh tenaga kerja
yang menopang seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk, punggung
saat bersandar, lengan saat bersandar. Getaran ini mempunyai frekwensi 5 20 Hz.
2. Getaran Setempat ( Hand arm vibration )
Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar. Getaran ini
mempunyai frekwensi 20 500 Hz.
1.2.Pengaruh Getaran Terhadap Tenaga Kerja
A. Getaran Umum ( wbv )

Sesusai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam :


Mengganggu kenyamanan kerja
Mempercepat timbulnya kelelahan kerja
Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja
Penentuan ke 3 macam tersebut berdasarkan 2 faktor yaitu :
a.

Tingkat Accelerasi / percepatan getaran

b. Frekwensi getaran
a.1. Tingkat Accelerasi / percepatan getaran
Mengganggu kenyamanan : 0,01 0,1 m/d t 2
Mempercepat timbulnya kelelahan : 0,1 1,1 m/d t 2
Gangguan kesehatan ; 1 10 m/d t 2
Tingkat percepatan ini diperbolehkan dengan batas waktu tertentu misalnya :
1

1,5 m/dt2

: 4 jam

1,5 3 m/dt2

: 2,5 jam

5 m/dt2

: 1 jam

6 m/dt2

: 25 menit

6,3 10 m/dt2

: 1 menit

diatas 10 m/dt2 sama sekali tidak diperkenankan


b.1. Frekwensi getaran : berpengaruh terhadap tubuh yaitu :
Sumbu Z : arah kaki kepala atau sebaliknya yaitu 4 8 Hz
Sumbu X : arah depan kebelakang atau sebaliknya
Sumbu Y : arah kanan kekiri atau sebaliknya
Sumbu X dan sumbu Y yaitu : 1 2 Hz
Gangguan kesehatan yang ditimbulkan Wbv yaitu :
Gangguan aliran darah
Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf.
Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru
Gangguan pada otot atau persendian
Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-pegal, kaki kesemutan. Mesinmesin yang menghasilkan Wbv biasanya berkisar antara 1 20 Hz Efek terhadap gangguan
kesehatan berlangsung jangka panjang.

Pada Stadium I
Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus
gangguan penglihatan : mata berkunang kunang
gangguan syaraf

: insomnia, gangguan keseimbangan

Pada Stadium II
Terjadi gangguan

: pada otot / sendi

B. Getaran Setempat ( Hav )


Sensitivitas maximum pada frekwensi 12 16 Hz.
Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS ( white fingers syndrome )
Gangguan dapat berupa penyempiten pembuluh darah, gangguan syaraf perifer, gangguan
tulang sendi dan otot. Gejala yang timbul berupa jari-jari pucat dan kaku, mati rasa
terhadap suhu / sentuhan. Terjadinya gejala tersebut memerlukan jangka waktu 3 6
tahun dengan melalui beberapa stadium yaitu :
Stadium I

: Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau bangun tidur.

Stadium II

: Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku.

Stadium III

: Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat

1.3. Nilai Ambang Batas Getaran


Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika di tempat Kerja, untuk Getaran adalah :
Lama Pemaparan
4-8 Jam
2-4 Jam
1-2 Jam
< 1 Jam

Acceleration ( m/dtk2 )
4
6
8
12

1.4. Cara Pengendalian Getaran Di Tempat Kerja


1. Pengendalian secara teknis
Menggunakan peralatan kerja yang rendah intensitasnya(dilengkapi dengan damping/peredam).
Menambah/menyisipkan damping diantara tangan dan alat, misalnya membalut pegangan alat
dengan karet.

Memelihara/merawat peralatan dengan baik


Dengan mengganti bagian-bagian yang aus atau memberi pelumasan.
Meletakkan peralatan dengan teratur.
Alat yang diletakkan di atas meja yang tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan getaran di
sekelilingnya.
Menggunakan remote control.
Tenaga kerja tidak terkena paparan getaran, karena dikendalikan dari jauh.
2. Pengendalian Secara Administrative
Yaitu dengan Cara mengatur waktu kerja, misalnya:
Merotasi pekerjaan. Apabila terdapat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh 3 orang, maka dengan
mengacu pada NAB yang ada, paparan getaran tidak sepenuhnya mengenai salah seorang, tetapi
bergantian.
Mengurangi jam kerja, sehingga sesuai dengan NAB yang berlaku.
3. Pengendalian Secara Medis
Pada saat awal, dan kemudian pemeriksaan berkala setiap 5 tahun sekali. Sedangakan untuk
kasus yang berlanjut, maka interval yang diambil adalah 2-3 tahun sekali.
4. Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd)
Pengurangan paparan dapat dilakukan dengan menggunakan sarung tangan yang telah dilengkapi
peredam getar (busa).
1.5. Efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh:
3-9 Hz

: Akan timbul resonansi pada dada dan perut.

6-10Hz

: Dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung,

pemakaian O2 dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat
banyak perubahan sistem peredaran darah.
10 Hz

: Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.

13-15 Hz

: Tenggorokan akan mengalami resonansi.

< 20 Hz

: Tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot

menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.


Beberapa jenis getaran dan akibatnya pada kesehatan, antara lain meliputi getaran pada seluruh
tubuh dan getaran pada lengan. Getaran seluruh tubuh biasanya dialami pengemudi kendaraan
dengan akibat yang timbul tergantung kepada jaringan manusia, seperti pada getaran 3 6 Hz
untuk bagian thorax (dada dan perut), pada getaran 20-30 Hz untuk bagian kepala, dan pada
getaran 100-150 Hz untuk rahang. Selain berakibat pada rasa tidak nyaman efek getaran pada
organ tubuh yang berlangsung lama, menurut beberapa penelitian dapat menyebabkan

orteoartritis tulang belakang. Getaran tangan-lengan, dapat menyebabkan antara lain timbulnya
kelainan pada peredaran darah dan persyarafan,serta kerusakan pada persendian dan tulangtulang.
1.6. Dampak Getaran Bagi Kesehatan Dan Lingkungan
Dampak getaran yang berasal dari industri berat ataupun bangunan bertingkat dengan pancang
tiang, yang cukup jauh dan dalam menusuk perut bumi, bagi kesehatan manusia memang tak
secara langsung, namun bila kita cermati fenomena yang saat ini terjadi adanya penurunan
permukaan tanah pada area prumahan perkotaan, tanpa disadari jalan dan bangunan rumah bisa
terjadi keretakan, terjadi proses keretakan akibat getaran dari atas bumi terus berjalan dan ini
akan merusak berbagai bangunan yang ada, dan secara tak langsung akan mengganggu
lingkungan yang ada dan akhirnya kesehatan manusia juga yang akan terancam.
Sementara getaran mekanis secara langsung bisa dirasakan oleh individu atau pekerja pada lokasi
industri, yaitu melalui getaran mesin-mesin yang bekerja lalu terjadi perambatan pada individu
melalui kaki pada tanah, ataupun kontak langsung melalui tangan ( misal sebagai operator teknis
dalam industri tsersebut), dan bagi pekerja yang demikian bila terjadi secara kontinu akan
berpengaruh pada peradangan kulit, gangguan syaraf dan gangguan persendian pada tulang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi apabila mesin atau alat yang digunakan
dijalankan oleh motor sehingga pengaruhnya bersifat mekanis.

Jenis-Jenis Getaran Kerja:


1. Getaran Umum (Whole body vibration ),
2. Getaran Setempat ( Hand arm vibration )

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999 tentang


Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat Kerja, untuk Getaran adalah :
Lama Pemaparan
4-8 Jam
2-4 Jam
1-2 Jam
< 1 Jam

1.
2.
3.
4.

Acceleration ( m/dtk2 )
4
6
8
12

Cara Pengendalian Getaran Di Tempat Kerja

Pengendalian secara teknis


Pengendalian Secara Administrative
Pengendalian Secara Medis
Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd)

DAFTAR PUSTAKA
Aditama,Tj.Y.2006.Kesehatan dan Keselamatan Kerja.UI-Press.Jakarta
Harrington & F.S Gill. 2005.Buku Saku Kesehatan Kerja.Edisi 3. Penerbit EGCCetakan I.
Jakarta.
Sucofindo. 2001.Buku Saku K3.PT (Persero) Sucofindo. Jakarta.
Sumamur, PK. 1993. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.CV. Haji Masagung Jakarta.
Anies. 2005.Penyakit Akibat Kerja. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Angraini, A. 2005.Perbedaan Tekanan Darah Tenaga Kerja pada Tingkat Getaran yang Berbeda.
Skripsi FKM-Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai