Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KESELAMATAN KERJA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR

Dosen Pengampu :

Arif Zaenal, SH

Disusun oleh:

Helvy Nauroh Nadzifah R0218051

Nur Kholifah Putri T R0218085

PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019

1
DAFTAR ISI

Halaman judul ……………………………………………………………………………… 1

Daftar isi …………………………………………………………………………………… 2

BAB 1 ( Pendahuluan)

Latar Belakang …………………………………………………………………………….. 3

Tujuan ………. …………………………………………………………………………….. 4

Dasar teori ………………………………………………………………………………….. 4

BAB III (Pembahasan)

Analisis Pengamatan ……. …………………….…………………………………………. 5

Waktu pelaksanaan ……………………………………………………………………….. 5

Hasil Pengamatan ………………………………………………………………………… 5

BAB IV ( Simpulan Dan Saran )

Simpulan …………………………………………………………………………………… 7

Saran ……………………………………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………8

Lampiran …………………………………………………………………………………… 9

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering
disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan
karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
atau disingkat (PAK). .

Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa


yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau
kerugian terhadap proses produksi yang menghambat jalannya suatu produksi.
Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden
(incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-
accident”, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan
keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak
harta benda atau kerugian terhadap proses.

Pengumpulan sampah merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan


pada proses pengelolaan sampah. Aktivitas ini dapat menimbulkan potensi risiko yang
cukup tinggi mengingat bahaya yang dapat muncul saat kontak langsung dengan
sampah maupun aktivitas yang dilakukan. Secara umum, para pekerja memerlukan
alat pelindung diri dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
Langkah-langkah peningkatan perilaku hidup sehat, penggunaan alat pelindung diri
dan pengembangan metode kerja berdasarkan prinsip ergonomi harus senantiasa
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi potensi risiko kesehatan
dan keselamatan pada pekerja pengumpul sampah manual.

B. Tujuan
1. Menganalisis keselamatan pekerja yang bekerja di TPA putri cempo.
2. Mengetahui apakah pekerja disana mengutamakan keselamatan kerja atau tidak.
C. Dasar Teori

3
Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari
penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Definisi lain “Keselamatan
kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara–cara
melakukan pekerjaan.” Penggunaan alat kerja harus benar-benar di perhatikan oleh
setiap perusahaan. Alat keselamatan kerja juga harus memenuhi standar kesehatan dan
keselamatan kerja nasional seperti penggunaan helm safety, jacket safety dan
juga sepatu safety.
Kecelakaan akibat pekerjaan dapat terjadi secara tiba-tiba yang jarang
diantisipasi dengan baik sehingga dapat mendorong terjadinya kerugian ataupun
kerusakan baik pada pekerja itu sendiri maupun pada lingkungan sekitarnya. Terkait
dengan hal tersebut, maka petugas sampah dapat dikategorikan sebagai salah satu
pekerjaan yang sangat berbahaya karena terkait dengan karakteristik sampah yang
telah terbukti banyak mengandung bahaya kimia, fisika dan biologi.
Faktor-Faktor penyebab kecelakaan kerja terdiri dari :
1. Kecerobohan personal.
2. Lingkungan fisik.
3. Kecenderungan terjadinya kecelakaan.
4. Kehidupan kerja yang berkualitas rendah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Pengamatan

4
Sampah padat yang dibuang jarang ditempatkan dalam suatu wadah yang tertutup tetapi
dibuang ke tanah secara langsung di beberapa negara berkembang. Sehingga, hal ini
mendorong para petugas pengumpul sampah melakukan pengambilan sampah secara manual
dan tradisional dengan menggunakan tangan . Para pengumpul sampah ini mempunyai
potensi risiko yang cukup besar dalam pekerjaannya saat mengambil sampah dari rumah
tangga.

Para pengumpul sampah ini mempunyai potensi risiko yang cukup besar dalam
pekerjaannya saat mengambil sampah dari rumah tangga. Beberapa contoh yang juga dapat
memberikan ilustrasi dari risiko tersebut antara lain pecahan kaca, tepian kaleng yang tidak
terpotong dengan aman . Kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat, tidak aman dan tidak
digunakannya alat pelindung diri (APD) merupakan faktorfaktor terjadinya peningkatan
kecelakaan kerja. Penggunaan APD oleh setiap tenaga kerja dimaksudkan untuk melindungi
sebagian atau seluruh tubuhnya terhadap adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
Beberapa alat pelindung diri tersebut mempunyai perbedaan yang disesuaikan dengan fungsi
masing-masing. Oleh sebab itu, penggunaan APD bagi petugas pengumpul sampah sudah
seyogyanya digunakan dalam rangka melindungi dirinya dari adanya risiko bahaya kerja.

B. Waktu Penelitan
Hari/ Tanggal : Jum’at, 1 Maret 2019
Waktu : 10.00 WIB
Tempat: TPA Putri Cempo Mojosongo
C. Hasil Penelitian
Hasil pengamatan yang kami lakukan, terlihat banyak pekerja yang belum
menerapkan keselamatan kerja di lingkungan kerja. Seperti tidak menggunaikan sepatu
boots, masker, sarung tangan dan baju yang tertutup.
Di tempat tersebut menimbulkan bau yamg tidak sedap dan banyak sekali tumpukan
sampah yang menggunung, tumpukan sampah tersebut bisa saja longsor dan menimbun
pekerja yang ada di bawahnya. Sehingga keselamatan pekerja terlalaikan.
Kecelakaan yang mungkin terjadi disana juga cukup banyak, kecelakaan kerja akibat
kelalaian ataupun penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat. Kecelakaan kerja yang
dapat terjadi yaitu terperosok dari gunung sampah, terkena pecahan kaca/kaleng, dan
masih banyak lagi. Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja
diantaranya gangguan pernapasan, diare, penyakit kulit, dan masih banyak lagi.
Faktor ergonomi juga merupakan salah satu faktor dari keselamatan kerja. Di sana
banyak pekerja yang memikul sampah ataupun memindahkan sampah secara manual dan

5
terus menerus sehingga menyebabkan gangguan fungsi otot. Hal tersebut dapat
mempengaruhi produktivitas pekerja.
Di tempat kerja tersebut juga tidak ada rambu – rambu keselamatan kerja, hal itu
berarti bahwa keselamatan pekerja disana masih minim jadi tidak salah jika terjadi
kecelakaan kerja. Kurangnya kesadaran pekerja juga masih kurang, terbukti dengan
pekerja yang menggunakan kaos dan celana pendek, padahal hal itu dapat menyebakan
penyakit.
Pekerja-pekerja disana juga banyak yang merokok dan membuang putung rokok nya
sembarang, hal itu dapat menyebabkan kebakaran karena sampah disana mudah terbakar.
Jika terjadi kebakaran pekerja yang tidak mengerti jalur evakuasi akan terjebak dalam
kobaran api.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Keselamatan kerja pada lingkungan kerja di Tempat Pembuangan akhir
Mojonsongo masih sangat kurang, dikarenakan banyak pekerja yang tidak tahu akan
pentingnya keselamatan kerja. Dilihat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD),

6
pekerja pengangkut sampat tidak mennggunakannya. Dari kondisi lingkungan pun
sangat memungkinkan pekerja terdampak penyakit karena lingkungan yang kurang
sehat. Tidak adanya rambu-rambu keselamatan kerja pun juga menjadi salah satu
faktor keselamatan kerja belum terlaksanakan.

B. Saran
1. Pekerja sebaiknya meggunakan APD yang sesuai dengan lingkungan kerja.
2. Pengelola TPA diharapkan dapat memberikan rambu rambu keselamatan kerja di
lingkungan kerja.
3. Pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih kepada pekerja pengumpul
sampah karena mereka yang bekerja sangat beresiko terkena penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Rimantho D. (2015). IDENTIFIKASI RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN


KERJA PADA PEKERJA PENGUMPUL SAMPAH MANUAL DI JAKARTA
SELATAN. Jurnal Optimasi Sistem Industri, 14(1), 1- 15

Waruwu, S., & Yuamita, F. (2016). Analisis Faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
yang Signifikan Mempengaruhi Kecelakaan Kerja pada Proyek Pembangunan
Apartement Student Castle. Spektrum Industri: Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan
Penerapan Teknik Industri, 14(1), 63-78.

7
Liswanti, Y. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) Serta Kaitannya Terhadap Status Kesehatan Pada Petugas
Pengumpul Sampah Rumah Tangga di Kota Tasikmalaya Tahun 2014. Jurnal Kesehatan
Bakti Tunas Husada, 13(1).

Lampiran

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai