Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PERAGA SIMULASI GETARAN PADA


POROS BERPUTAR DENGAN VARIASI PUTARAN DAN VARIASI

BEBAN LENGKUNG

Disusun oleh:

1. Aswari Andhika 21050114060006


2. Imam Prasetyo 21050114060012
3. Afizal Nur Gustin I 21050114060013
4. Indrajati Saputra 21050114060025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI

SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017

HALAMAN PENGESAHAN
1. JUDUL TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Alat Peraga Simulasi Getaran Pada Poros Berputar Dengan

Variasi Putaran dan Variasi Beban Lengkung

2. PELAKSANA TUGAS AKHIR

Pelaksana I Pelaksana II
Nama : Aswari Andhika Nama : Imam Prasetyo
NIM : 21050114060006 NIM : 21050114060012
No. HP : 0857-7212-7883 No. HP : 0895-6131-43491
Email : Email
aswariandhika@yahoo.co.id :imamprasetyo1996@gmail.com

Pelaksana III Pelaksana IV


Nama : Afizal Nur Gustin Isnanda Nama : Indrajati Saputra
NIM : 21050114060013 NIM : 21050114060025
No. HP : 0815-6774-9741 No. HP : 0857-2467-7903
Email : Email : indrajati.saputra@yahoo.co.id
afizalnur.gustin@gmail.com
3. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 3 BULAN

Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana

Bambang Setyoko, ST., M.Eng Afizal Nur Gustin Isnanda


NIP. 196809011998021001 NIM. 21050114060013
Ketua PSD III Teknik Mesin
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro

Bambang Setyoko, ST., M.Eng


NIP. 196809011998021001

4. PENDAHULUAN
Getaran adalah suatu hal yang tidak pasti keberadaannya dalam sebuah

sistem kerja pada suatu instalasi mesin, tetapi getaran yang berlebihan sangat

tidak diharapkan dalam suatu instalasi mesin. Pengukuran getaran merupakan

kegiatan yang paling umum dilakukan dalam perawatan prediktif. Untuk itu

pembuatan dan pengukuran getaran alat peraga simulasi getaran pada poros

berputar dengan variasi putaran dan variasi beban lengkung. Dilakukan untuk

mengambil data tentang getaran yang mengambil beberapa variasi putaran dan

variasi beban lengkung pada poros.

5. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Alasan pemilihan judul ini adalah untuk membuat alat peraga simulasi

getaran pada poros berputar dengan variasi putaran dan variasi beban lengkung

yang sebelumnya belum ada di laboratorium Program Studi Diploma III Teknik

Mesin Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro yang berfungsi untuk


menambah pengetahuan tentang pengaruh putaran dan beban terhadap poros

berputar dan menambah pengetahuan mahasiswa terhadap miss alignment.

6. TUJUAN TUGAS AKHIR


Adapun tujuan dari Rancang Bangun Alat Peraga Simulasi Getaran

Pada Poros Berputar Dengan Variasi Putaran dan Variasi Beban Lengkung

adalah sebagai berikut :


a. Merancang dan membuat alat peraga simulasi getaran pada poros berputar

dengan variasi putaran dan variasi beban lengkung.


b. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan baik secara

teori maupun praktik.


c. Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Program

Studi Diploma III Teknik Mesin Departemen Teknologi Industri Sekolah

Vokasi Universitas Diponegoro.

7. RUMUSAN MASALAH

Sehubungan dengan judul dan pembatasan masalah di atas dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana mendesain alat peraga simulasi getaran pada poros berputar

dengan variasi beban lengkung dan variasi putaran.


b. Bagaimana cara melakukan perhitungan, konstruksi dan gaya yang terjadi

sesuai dengan standar ASTM (American Society of Testing Material).


c. Bagaimana cara pengujian performa alat dan menganalisisnya.

Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan, saran dan prasarana

8. TINJAUAN PUSTAKA

Fatigue (kelelahan) pada logam dapat diartikan sebagai patahnya logam

akibat pembebanan berulang dalam sejumlah siklus. Menurut ASTM


(American Society of Testing Material ), fatigue didefinisikan sebagai proses

perubahan yang progresif pada struktur secara permanen di lokasi tertentu atau

terlokalisir yang disebabkan oleh siklus beban berulang (stress atau strain),

dengan akumulasi dari perubahan ini akan mengakibatkan retak (crack)

ataupun patah (fracture).

Rotating machine merupakan alat uji kelelahan yang memiliki prinsip

kerja pembebanan pada spesimen uji yang beputar.

Gambar 1. Skema Rotating Machine

Komponen-komponen rotary machine :

a. Motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik

sehingga dapat memutarkan poros.


b. Empat bantalan utama dimana dua bantalan sebagai penyokong dan dua

bantalan sebagai tempat dimana beban dipasang.


c. Sensor jarak yang mendeteksi kelengkungan pada poros dan mengirimkan

sinyal ke digital counter.


d. Sensor putaran yang berfungsi mengukur kecepatan pada poros dan

mengirimkan sinyal ke digital counter.

Cara kerja machine


Poros dengan diameter tertentu dipasang pada bantalan yang sudah

terhubung ke motor listrik kemudian bantalan bebas diberikan beban tertentu.

Motor listrik dihidupkan dengan frekuensi tertentu sehingga menghasilkan

putaran yang bervariasi. Kecepatan putaran pada poros akan terdeteksi oleh

sensor putaran yang sudah terpasang. Apabila terjadi lengkungan pada poros,

maka akan terdeteksi oleh sensor jarak yang sudah terpasang.

Karakteristik Getaran

Kondisi suatu mesin dan masalah-masalah mekanik yang terjadi dapat

diketahui dengan mengukur karakteristik getaran pada mesin tersebut.

Karakteristik-karakteristik getaran yang penting antara lain adalah :

a. Frekuensi getaran

b. Perpindahan getaran (vibration displacement)

c. Kecepatan getaran (vibration velocity)

d. Percepatan getaran (vibration acceleration)

e. Phase getaran

Dengan mengacu pada gerakan pegas, kita dapat mempelajari karakteristik

suatu getaran dengan memetakan gerakan daei pegas tersebut terhadap fungsi

waktu.
(Sumber : http://www.google.com/)
Gambar 2. Karakteristik Dari Getaran

a. Frekuensi getaran

Gerakan periodic atau getaran selalau berhubungan dengan frekuensi

yang menyatakan banyaknya gerakan bolak-balik ( satu siklus penuh ) tiap

satuan waktu. Hubungan antara frekuensi dan periode suatu getaran dapat

dinyatakan dengan rumus sederhana :

Frekuensi = 1 / periode

Frekuensi dari getaran tersebut biasanya dinyatakan sebagai jumlah

siklus getaran yang terjadi tiap menit ( CPM = Cycles per Minute). Sebagai

contoh sebuah mesin bergetar 60 kali ( siklus dalam 1 menit maka frekuensi

getaran mesin tersebut adalah 60 CPM ).

b. Perpindahan getaran ( Vibration Displacement )

Jarak yang ditempuh dari suatu puncak ke puncak yang lainnya disebut

dengan perpindahan dari puncak ke puncak atau yang disebut dengan peak to
peak displacement. Perpindahan tersebut pada umunya dinyatakan dalam

satuan micron ( m ) atau mils.

1 m = 0,001 mm

I mils = 0,001 inch

Parameter ini didapatkan dengan melakukan pengukuran jarak pergeseran titik

putar piringan yang disebabkan oleh gaya sentripetal melalui persamaan :

Displacement () = A Sin ( 2ft )

Dimana: A = Panjang jarak radius pergeseran. ()

f = Frekuensi gerakan bolak-balik. (Hertz)

t = Waktu. (second)

Dalam pengukuran vibrasi, parameter displacement hanya dapat

mengukur peak to peak displacement, yaitu jarak dari positif maximum ke

negatif maximum atau sama dengan 2 x A

c. Kecepatan getaran ( vibration velocity )

Kerena getaran merupakan suatu gerakan, maka getaran tersebut pasti

mempunyai kecepatan. Kecepatan getaran ini biasanya dalam satuan mm/det

(peak). Karena kecepatan ini selalu berubah secara sinusoida, maka seringkali

digunakan pula satuan mm/sec (rms). Nilai peak = 1,414 x nilai rms. Kadang-

kadang digunakan juga satuan inch/sec (peak) atau inc/sec ( rms ) 1 inch = 25,4

mm. Parameter kecepatan selalu berubah sepanjang jarak yang ditempuhnya,

dimana pada posisi positif maximum dan negatif maximum kecepatan adalah
nol, sedangkan pada posisi gerakan melewati daerah netral kecepatan adalah

maximum. Kecepatan vibrasi dapat ditentukan melalui persamaan.

Velocity (mm/s) = 2fA Cos (2ft)

(Sumber : http://archives.sensorsmag.com/)

Gambar 3 Hubungan Fase Antara Displacement, Velocity, dan


Acceleration

d. Percepatan getaran ( Acceleration Vibration )

Acceleration vibration adalah percepatan gerak secara bolak-balik pada

suatu periode waktu tertentu Karakteristik getaran lain dan juga penting adalah

percepatan. Secara teknis percepatan adalah laju perubahan dari kecepatan.

Percepatan getaran pada umumnya dinyatakan dalam satuan g peak, dimana

satu g adalah percepatan yang disebabkan oleh gaya gravitasi pada

permukaan bumi. Sesuai dengan perjanjian internaasional satuan gravitasi pada

permuaan bumi adalah 980,665 cm/det2.


Percepatan selalu berubah sepanjang jarak yang ditempuhnya, dimana

maximum pada saat displacement mencapai positif maximum atau mendekati

negatif maximum. Percepatan vibrasi dapat ditentukan melalui persamaan.

Acceleration (mm/s2) = (2f)2 A Sin (2ft)

e. Phase getaran

Pengukuran phase getaran memberikan informasi untuk menentukan

bagaimana suatu bagian bergetar relatif terhadap bagian yang lain, atau untuk

menentukan posisi suatu bagian yang bergetar pada suatu saat, terhadap suatu

referensi atau terhadap bagian lain yang bergetar dengan frekuensi yang sama.

Beberapa contoh pengukuran phase :

(Sumber : http://www.google.com/)

Gambar 4 Contoh Pengukuran Phasa Dua Bandul

Dua bandul pada Gambar 4 bergetar dengan frekuensi dan displacement

yang sama, bandul A berada pada posisi batas atas dan bandul B pada waktu

yang sama berada pada batas bawah. Kita dapat menggunakan phase untuk
menyatakan perbandingan tersebut. Dengan memetakan gerakan kedua bandul

tersebut pada satu siklus penuh, kita dapat melihat bahwa titik puncak

displacement kedua bandul tersebut terpisah dengan sudut 180 (satu siklus

penuh = 360 ). Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa kedua bandul

tersebut bergetar.dengan beda phase 180.

(Sumber : http://www.google.com/)

Gambar 5 Pengukuran Phasa Dengan Waktu yang Sama Beringan

Pada gambar 5 bandul A berada pada posisi batas atas dan bandul B

pada waktu yang sama berada pada posisi netral bergerak menuju ke batas

bawah.Sehingga kita dapat mengatakan bahwa kedua bandul tersebut bergetar

dengan beds phase 90.

(Sumber : http://www.google.com/)

Gambar 6 Pengukuran Phasa dengan waktu yang sama


Pada gambar 6 pada waktu yang sama kedua bandul A dan B berada

pada batas atas. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa kedua bandul

tersebut bergetar dengan sudut phase 0 atau se-phase.

Satuan-satuan Pengukuran Getaran

Ada beberapa satuan-satuan yang digunakan dalam suatu pengukuran

getaran. Harga Peak-to-peak : adalah harga amplitudo dari gelombang

sinusoida mulai dari batas atas sampai ke batas bawah. Pengukuran

displacement suatu getaran biasanya menggunakan harga peak-to-peak dengan

satuan mils atau mikron. Harga Peak : adalah harga peak-to-peak dibagi dua

atau setengah dari harga peak-to-peak. Harga RMS (root-means-square) : harga

ini sering digunakan untuk mengklasifikasikan keparahan getaran dari suatu

mesin. Harga RMS ini mengukur harga energi efektif yang dipakai untuk

menghasilkan getaran pada suatu mesin. Untuk gerak sinusoidal harga RMS

adalah 0.707 X peak. Sedangkan Harga Average dari suatu gelombang

sinusoidal adalah 0.637 X harga peak.

Tabel: 1 Satuan Pengukur Getaran

CONVERSION FACTOR PEAK TO PEAK PEAK RMS AVERAGE

PEAK TO PEAK 1 0.5 0.354 0.318

PEAK 2 1 0.71 0.64

RMS 2.83 1.414 1 0.90

AVERAGE 3.14 1.571 1.111 1

(Fajar (2012))

9. METODOLOGI

9.1 Alat dan Bahan yang Digunakan


Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :

fsotor Listrik
a. Inverter
b. Bearing
c. Shaft
d. Coupling
e. Akcelometer / Vibrometer
f. Kerangka Besi
g. Baut
h. Meja Dudukan
i. Beban
j. Karet Peredam Getaran

9.2 Cara Pengujian

Dalam pengujian alat peraga simulasi getaran ini, pengujian dilakukan di

dua tempat yaitu pada main bearing bagian depan dan belakang. Pegujian

dilakukan pada 3 titik di setiap bagiannya, yaitu pada titik aksial dan radial

baik secara horizontal dan vertikal. Pada titik pengukuran secara vertikal, yaitu

menempatkan alat pada posisi vertikal berbanding 90 dengan arah horizontal

pada main bearing, dan axial sejajar garis lurus dengan poros. Pengambilan

tiga sumbu berfungsi untuk melihat kondisi vibrasi pada masing-masing

sumbu, karena disetiap sumbu mempunyai vibrasi yang berbeda. Dan pada

setiap kondisi ditentukan karakteristik dengan melihat sinyal vibrasi dari

masing-masing sumbu. Kemudian dianalisa seberapa besar pengaruh beban

pada getaran yang terjadi.


(Sumber : http://www.google.com)

Gambar 7 Titik Pengukuran Pada Main Bearing

9.2 Desain

Gambar 8 Desan Alat Peraga Simulasi Getaran pada Poros Berputar Terhadap

Variasi Putaran dan Variasi Beban Lengkung


10. WAKTU PELAKSANAAN

Bulan I Bulan II Bulan III


No. Tahapan Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Pustaka

2 Survey

3 PembuatanAlat

4 Perhitungan

5 Pembuatan Laporan

11. PERINCIAN BIAYA

No Jumla Harga per


Macam Pengeluaran Harga
. h Satuan
Motor Listrik
1 1 Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
(1 phasa, 1 Hp)
3 Bearing 4 RP 150.000 Rp 600.000
4 Shaft 1 Rp 200.000 Rp 200.000
5 Coupling 1 Rp 200.000 Rp 200.000
7 Kerangka Besi 1 Rp 800.000 Rp 800.000
8 Baut Rp 50.000 Rp 50.000
9 Meja Dudukan 1 Rp 500.000 Rp 500.000
10 Dudukan Bearing 2 Rp 300.000 Rp 300.000
11 Beban 3 Rp 100.000 Rp 300.000
12 Karet Peredam Rp 50.000 Rp 50.000
Proposal 2 Rp 10.000 Rp 20.000

13 Laporan 4 Rp 60.000 Rp 240.000

14 Lain-lain Rp 500.000 Rp 500.000


Jumlah Total Biaya Rp 4.960.000

12. PENUTUP
Demikian proposal Tugas Akhir ini kami buat. Besar harapan kami agar

kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan sukses. Atas perhatiannya kami

ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai