secara umum, mesin-mesin yang harus diperhatikan adalah berdasarkan tingkat kepentingan
sebuah mesin tersebut antara lain :
a. Mesin yang cukup mahal, besar, dan susah diperbaiki jika terjadi kerusakan
b. Mesin yang memberikan dampak yang besar terhadap produksi sebuah pembangkit (plant)
c. Mesin yang diketahui sering kali mengalami kerusakan
d. Mesin yang sedang diukur kehandalannya
e. Mesin yang memberikan dampak keselamatan terhadap manusia maupun peralatan
lain (safety)
Standard
Mounting
Drive
Category
Mounting
Drive
Category
Rigid
Mounting
Rigid Drive
Rigid Drive
II
Flex Drive
II
Rigid
Mounting
Flex Drive
III
Flexible
Mounting
Rigid Drive
II
Rigid Drive
III
Flex Drive
III
Flexible
Mounting
Flex Drive
IV
BAB II GETARAN
1:18 AM Fajar No comments
2.1. PENGANTAR
Dalam proses industri, banyak dijumpai adanya bermacam bentuk serta ukuran mesin, yang
selain kerjanya rumit juga bernilai mahal. Kerusakan yang tedadi secara mendadak dari
mesin-mesin yang sedang dioperasikan akan berakibat terhentinya proses produksi,
terbuangnya jam kerja karyawan serta pengeluaran biaya perbaikan yang mahal.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, diperlukan usaha perawatan serta mengetahui
kondisi-kondisi dan batas dari mesin yang dioperasikan, sehingga tindakan penyelamatan
dapat cepat diambil jika kondisi batas tersebut dicapai dan kerusakan lebih parah dapat
dihindari.
Sifat-sifat getaran yang ditimbulkan pada suatu mesin dapat menggambarkan kondisi
gerakan-gerakan yang tidak diinginkan pada komponen - komponen mesin, sehingga
pengukuran, dan analisa getaran dapat dipergunakan untuk mendiagnosa kondisi suatu mesin,
sebagai contoh - adanya roda gigi yang telah aus akan menimbulkan getaran dengan
amplitude yang tinggi pada frekuensi sesuai dengan frekuensi toothmesh (RPM kali jumlah
gigi). Adanya unbalance (ketidakseimbangan) putaran akan menimbulkan getaran dengan
level tinggi pada frekuensi yang sama dengan rpm poros itu sendiri.
Sejak tahun-tahun terakhir ini, teknologi pengukuran getaran telah berkembang dengan pesat
dan bisa dipakai untuk menyelidiki dan memonitor kondisi mesin-mesin modern yang
mempunyai putaran tinggi. Dengan teknik ini suatu mesin yang berputar dapat dimonitor
pada posisi tertentu untuk mengetahui kondisinya. Tujuan utamanya adalah untuk
mengamankan mesin dan memprediksi kerusakan yang akan mungkin terjadi.
2.2. Getaran
Getaran mesin adalah gerakan suatu bagian mesin maju dan mundur (bolak-balik) dari
keadaan diam /netral, (F=0). Contoh sederhana untuk menunjukkan suatu getaran adalah
pegas.
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Pegas tersebut tidak akan bergerak/bergetar sebelum ada gaya yang diberikan terhadapnya.
Setelah gaya tarik (F) dilepas maka pegas akan bergetar, bergerak bolak-balik disekitar posisi
netral.
2.3. Karakteristik Getaran
Kondisi suatu mesin dan masalah-masalah mekanik yang terjadi dapat diketahui dengan
mengukur karakteristik getaran pada mesin tersebut. Karakteristik- karakteristik getaran yang
penting antara lain adalah
Frekuensi Getaran
Perpindahan Getaran. (Vibration Displacement)
Kecepatan Getaran (Vibration Velocity)
Percepatan Getaran (Vibration Acceleration)
Phase Getaran
Dengan mengacu pada gerakan pegas, kita dapat mempelajari karakteristik suatu getaran
dengan memetakan gerakan dari pegas tersebut terhadap fungsi waktu.
Gambar 2.3
Gerakan bandul pegas dari posisi netral ke batas atas dan kembali lagi ke posisi netral dan
dilanjutkan ke batas bawah, dan kembali lagi ke posisi netral, disebut satu siklus getaran (satu
periode).
2.3.1. Frekuensi Getaran
Gerakan periodik atau getaran selalu berhubungan dengan frekuensi yang menyatakan
banyaknya gerakan bolak-balik (satu siklus penuh) tiap satuan waktu. Hubungan antara
frekuensi dan periode suatu getaran dapat dinyatakan dengan rumus sederhana:
frekuensi = 1/periode
frekuensi dari getaran tersebut biasanya dinyatakan sebagai jumlah siklus getaran yang terjadi
tiap menit (CPM = Cycles per minute). Sebagai contoh sebuah mesin bergetar 60 kali (siklus;
dalam 1 menit maka frekwensi getaran mesin tersebut adalah 60 CPM. Frekuensi bisa juga
dinyatakan dalam CPS (cycles per second) atau Hertz dan putaran dinyatakandalam
revolution per minute (RPM).
2.3.2. Perpindahan Getaran ( Vibration Displacement )
Jarak yang ditempuh dari suatu puncak (A) ke puncak yang lain (C) disebut perpindahan dari
puncak ke puncak (peak to peak displacement).
Perpindahan tersebut pada umumnya dinyatakan dalam satuan mikron (m) atau mils.
1 m 0.001 mm
1 mils 0.001 inch
2.3.3. Kecepatan Getaran ( Vibration Velocity )
Karena getaran merupakan suatu gerakan, maka getaran tersebut pasti mempunyai kecepatan.
Pada gerak periodik (getaran) seperti pada gambar 2.2; kecepatan maksimum terjadi pada
titik B (posisi netral) sedangkan kecepatan minimum (=O) terjadi pada titik A dan titik C.
Kecepatan getaran ini biasanya dalam satuan mm/det (peak). Karena kecepatan ini selalu
berubah secara sinusoida, maka seringkali digunakan pula satuan mm/sec (rms). nilai peak =
1,414 x nilai rms
Kadang-kadang digunakan juga satuan inch/sec (peak) atau inch/sec (rms)
1 inch = 25,4 mm
2.3.4. Percepatan Getaran ( Acceleration )
Karakteristik getaran lain dan juga penting adalah percepatan. Pada gambar 1.2, dititik A atau
C kecepatan getaran adalah nol tetapi pada bagian-bagian tersebut akan mengalami
percepatan yang maksimum. Sedang pada titik B (netral) percepatan getaran adalah nol.
Secara teknis percepatan adalah laju perubahan dari kecepatan. Percepatan getaran pada
umumnya dinyatakan dalam, satuan "g's' peak, dimana satu "g" adalah percepatan yang
disebabkan oleh gaya gravitasi pada permukaan bumi. Sesuai dengan perjanjian intemasional
satuan gravitasi pada permukaan bumi adalah 980,665cm/det2(386,087inc/det2 atau 32,1739
feet/40).
2.3.5. Phase Getaran
Pengukuran phase getaran memberikan informasi untuk menentukan bagaimana suatu bagian
bergetar relatif terhadap bagian yang lain, atau untuk menentukan posisi suatu bagian yang
bergetar pada suatu saat, terhadap suatu referensi atau terhadap bagian lain yang bergetar
dengan frekuensi yang sama.
Beberapa contoh pengukuran phase :
Gambar 2.4.
Dua bandul pada Gambar 2.4 bergetar dengan frekuensi dan displacement yang sama, bandul
A berada pada posisi batas atas dan bandul B pada waktu yang sama berada pada batas
bawah. Kita dapat menggunakan phase untuk menyatakan perbandingan tersebut. Dengan
memetakan gerakan kedua bandul tersebut pada satu siklus penuh, kita dapat melihat bahwa
titik puncak displacement kedua bandul tersebut terpisah dengan sudut 180 (satu siklus penuh
= 360 ). Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa kedua bandul tersebut bergetar.dengan
beda phase 180.
Gambar 2.5
Pada gambar 2.5 bandul A berada pada posisi batas atas dan bandul B pada waktu yang sama
berada pada posisi netral bergerak menuju ke batas bawah.
Sehingga kita dapat mengatakan bahwa kedua bandul tersebut bergetar dengan beds phase 90.
Gambar 2.6
Pada gambar 2.6 pada waktu yang sama kedua bandul A dan B berada pada batas atas. Oleh
karena itu kita dapat mengatakan bahwa kedua bandul tersebut bergetar dengan sudut phase 0
atau se-phase.
2.3.6. Spike Energy
Karakteristik lain dari getaran yang agak khusus adalah pengukuran SPIKE ENERGY.
Besaran dari spike energi ini agak abstrak karena tidak dapat dijelaskan dengan gambar dari
getaran bandul.
Pengukuran spike energy adalah pengukuran getaran frekuensi tinggi akibat adanya pulsa dari
energi getaran. Pulsa dari energi getaran yang terjadi pada mesin sebagai akibat dari:
0.5
0.354
0.318
PEAK
0.71
0.64
RMS
2.83
1.414
0.90
AVERAGE
Tabel 2.1
3.14
1.571 1.111
Table-1
H
MNDE
MDE
FDE
FNDE
V
74/1.8
80/2.0
59/1.3
79/1.8
A
99/2.2
13.6/0.4
94/2.0
79/1.7
112/2.2
Note
pk-pk /
mm/s pk
10.1/0.3
58/2.0
50/1.6
Synchronous speeds of AC motors for some current and historical utility frequencies
Poles
RPM at
RPM at
RPM at
RPM at
RPM at
RPM at
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
13313 Hz
8,000
4,000
2,666.7
2,000
1,600
1,333.3
1142.9
1,000
888.9
800
60 Hz
3,600
1,800
1,200
900
720
600
514.3
450
400
360
50 Hz
3,000
1,500
1,000
750
600
500
428.6
375
33313
300
40 Hz
2,400
1,200
800
600
480
400
342.8
300
26623
240
25 Hz
1,500
750
500
375
300
250
214.3
187.5
16623
150
1623 Hz
1,000
500
333.3
250
200
166.7
142.9
125
111.1
100