remark
issuer
inspection
fitter pre
cutting
machining
al
treatment
penetran
inspection
chromic
acid
anodizing
al
treatment
primer
painting
top coat
painting
marking
final
inspection
48
4) Machining
Pada proses machining dengan proses pendesainan Catia lalu dibuat
program CNCnya. Kemudian CNC akan bergerak sesuai program dan
membentuk material sesuai dengan desain. Pada beberapa material dapat
langsung di forming (Cold Forming) tanpa melalui heat treatment.
5) Aluminium Treatment Inspection
Adalah proses pemeriksaan terhadap perlakuan yang diberikan pada
aluminium.
6) Penetran Inspection
penetran yaitu pengecekan material setelah part mengalami proses
machining. Penetran ini dapat mendeteksi adanya crack pada material
dengan menggunakan sinar ultraviolet.
7) Chromic Acid Anodizing
pelapisan menggunakan larutan elektrolit chromic acid dan menghasilkan
lapisan yang paling tipis, hanya sekitar 0,5 hingga 2,5 mikron. Pada saat
proses berlangsung, 50% Al2O3 terintegrasi ke dalam substrat dan 50%
pertumbuhan lapisan kearah luar. Dapat meningkatkan ketahanan korosi
pada alumunium. Lapisan yang
Dimana
dilakukan
pemeriksaan
menggunakan
coordinate
49
50
51
52
t
n
Dengan ketentuan:
T = Periode (sekon)
t = Waktu (sekon)
53
n = Jumlah getaran
2) Frekuensi Getaran
f=
n
t
Dengan ketentuan:
f = Frekuensi (Hz)
n = Jumlah getaran
t = Waktu (sekon)
3) Periode Getaran
T=
1
f
Dengan ketentuan:
T = periode getaran (sekon)
f = frekuensi(Hz)
4.3.4 Penyebab Vibrasi pada Proses Permesinan
1) Unbalance atau imbalance
Unbalance adalah terjadinya pergeseran titik pusat massa dari titik pusat
putarnya sehingga akan menimbulkan getaran yang tinggi. Besarnya
amplitudo getaran sebanding dengan besarnya putaran (merupakan kuadrat
dari putaranya).
2) Misalignment
Vibrasi yang disebabkan oleh penyambungan poros yang tidak simetris
dan besarannya tergantung dari ketidaksimetrisan penyambunganya,
semakin tidak simteris penyambungan poros pada sebuah peralatan maka
menyebabkan vibrasi akan semakin tinggi. Gejala vibrasi yang diakibatkan
oleh misalignment hampir sama dengan gejala unbalance akan tetapi dengan
menggunakan vibrimeter yang memadai akan lebih mudah membedakan
antara unbalance dan misalignment yaitu dari analisa sudut fasanya.
54
4) Mechanical looseness
Disebabkan oleh kerenggangan pada suatu mesin yang terjadi karena
adanya kerenggangan baut, kerenggangan bearing, keretakan di pondasi,
kerenggangan antara rotor dengan poros, dan sebagainya. Pada motor listrik
dan generator, kerenggangan dapat terjadi pada rotor bar atau gulungan rotor
maupun stator.
5) Oil whirl dan oil whip
Vibrasi ini terjadi pada journal bearing yaitu pada mesin-mesin dengan
sistem pelumasan minyak bertekanan, serta mesin putaran tinggi (di atas
putaran kritis pertama).
6) Gesekan (rubbing)
Gesekan antara bagian yang berputar dengan bagian yang tetap disebut
rubbing. Gesekan ini bisa terjadi secara terputus-putus (intermitent) atau
secara terus menerus (continue) selama berputar.
7) Feed Rate
Semakin besar nilai feed rate maka nilai amplitudo percepatan getaran
yang terjadi akan semakin besar
8) Depth of Cut
Bertambahnya nilai depth of cut menyebabkan nilai percepatan getaran
4.3.5 Vibrasi pada Mesin CNC DMC 210 U
55
Perhitungan
dengan
cara
menghitung ruas garis yang ada pada display vibrasi pada MPC,
diketahui jumlah ruas garis pada vibration meter berjumlah 45 garis,
dengan pembagian di masing-masing tingkatan yaitu :
56
Hijau
Kuning
Merah
Biru
= 12 strip
= 18 strip
= 11 strip
= 4 strip
Pada pengoperasiaannya setiap garis dalam vibration meter
4.4 Analisa Kecepatan Vibrasi Mesin CNC 5 AXIS DMC 210 U pada Media 2
1) Routing 32 R4 Short
Tabel 4.1
Dari tabel diatas didapat vibrasi yang terjadi 1.55 mm/s dan vibrasi yang
terjadi pada tool Routing 32 R4 Short aman karena masih dibawah batas
aman yaitu 6 mm/s.
2) SD 25 R4 Short Z3
Tabel 4.2
Dari tabel diatas didapat vibrasi yang terjadi 1.95 mm/s dan vibrasi yang
terjadi pada tool SD 25 R4 Short Z3 aman karena masih dibawah batas
aman yaitu 6 mm/s.
57
3) SD 20 R0 Short Z3
Tabel 4.3
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 2 mm/s dan vibrasi
yang terjadi pada tool SD 20 R0 Z3 aman karena masih dibawah batas
aman yaitu 6 mm/s.
4) Straight Drill 12
Tabel 4.4
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 0.46 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool Straight Drill 12 aman karena masih
dibawah batas aman yaitu 6 mm/s.
4.4 Analisa Kecepatan Vibrasi Mesin CNC 5 AXIS DMC 210 U pada
Media 3
1) Straight Driil 10
Tabel 4.5
58
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 0.53 mm/s vibrasi
yang terjadi pada tool Straight Drill 10 aman karena masih dibawah
batas aman yaitu 6 mm/s.
2) Routing 32 R4 Short
Tabel 4.6
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 1.7 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool Routing 32R4 Short aman karena masih
dibawah batas aman yaitu 6 mm/s.
3) SD 20 R4 Short
Tabel 4.7
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 1.57 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool SD 20 R4 Short aman karena masih
dibawah batas aman yaitu 6 mm/s.
4) SD 16 R4 Short
Tabel 4.8
59
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 1 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool SD 16 R4 Short aman karena masih
dibawah batas aman yaitu 6 mm/s.
5) T. Slot 20#8
Tabel 4.9
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 0.43 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool T. Slot 20#8 aman karena masih dibawah
batas aman yaitu 6 mm/s.
6) SD 10 R4
Tabel 4.10
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 0.683 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool SD 10 R4 aman karena masih dibawah
batas aman yaitu 6 mm/s.
7) CD 2.5 Extralong
Tabel 4.11
60
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 1 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool CD 2.5 Extralong aman karena masih
dibawah batas aman yaitu 6 mm/s.
8) TD 5.1
Tabel 4.12
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 0.45 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool TD 5.1 aman karena masih dibawah batas
aman yaitu 6 mm/s.
9) TD 6.35
Tabel 4.13
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 1 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool TD 6.35 aman karena masih dibawah
batas aman yaitu 6 mm/s.
10) Routing 32 R4 Short
Tabel 4.14
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 1.5 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool Routing 32 R4 Short aman karena masih
dibawah batas aman yaitu 6 mm/s.
61
11) SD 25 R0 Long Z3
Tabel 4.15
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 1 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool SD 25 R0 Long Z3 aman karena masih
dibawah batas aman yaitu 6 mm/s.
12) SD 25 R0 Short Z3
Tabel 4.16
Dari kedua table diatas didapat vibration yang terjadi 2.45 mm/s dan
vibrasi yang terjadi pada tool SD 25 R0 Short Z3 aman karena masih
dibawah batas aman yaitu 6 mm/s.
Dari semua tabel vibrasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa vibrasi yang
terjadi di semua tool dalam pengrjaan RIB AT D574-50022-203 di media 2 dan 3
aman, dan dapat dilihat dari tabel bi bawah ini :
62
Tabel 4.17