BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PEDAHULUAN
Pada Bab II ini akan menjelaskan teori tentang vibrasi, beberapa parameter yang berkaitan
dengan karakteristik getaran menurut illustrated vibration diagnostic chart (technical
associates of charlotte) dan penjelasan mengenai pompa sentrifugal & motor AC.
Terjadinya getaran pada mesin/alat menunjukan ada sesuatu yang tidak balance pada alat
tersebut. Getaran bisa terjadi baik pada mesin yang memiliki getaran putar maupun yang
memiliki gerakan lurus. Pada gerak putar getaran terjadi karena distribusi gaya sentrifugal
yang tidak merata, sedangkan pada gerakan lurus umumnya disebabkan oleh adanya
gerakan bolak balik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Getaran hanya terjadi bila terdapat gaya yang bersifat siklus (berulang). Getaran tidak
diharapkan terjadi pada mesin/alat karena banyak akibat yang merugikan bisa terjadi.
Getaran bisa mengakibatkan kelelahan material komponen mesin, mengendorkan alat
pengikat (mur, baut, dan sebagainya), bahkan mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan oleh mesin/alat.
Disitu terlihat suatu masa tertentu dihubungkan dengan pegas dan damping
(peredam). Pada masa tersebut dipasang piranti penulis yang bersentuhan dengan kertas
diagram.kertas diagram digerakan kearah kanan dengan kecepatan rendah dan tetap.
Apabila masa ditahan dengan satu posisi untuk kemudian dilepas, masa akan
bergerak bolak-balik keatas dan kebawah disekitar posisi awalnya (posisi keseimbangan).
Pengerakan masa pada posisi seimbang satu kali keatas dan satu kali kebawah disebut satu
siklus (cycles) getaran. Waktu yang diperlukan untuk melakukan gerakan satu siklus
disebut satu priode getaran.sedangkan jumlah getaran yang dilakukan dalam satu waktu
tertentu, misalnya dalam satu menit disebut frekuensi getaran. Nilai frekuensi biasanya
dinyatakan dalam siklus permenit (cycles per menute = cpm) atau siklus perdetik (cycles
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
per second = cps), dan untuk menghormati ilmuwan Jerman bernama Hertz maka satuan
siklus perdetik disebut 1 hertz (Hz).
Kondisi suatu mesin dan masalah-masalah mekanik yang terjadi dapat diketahui dengan
mengukur karakteristik getaran pada mesin tersebut. Karakteristik- karakteristik getaran
yang penting antara lain adalah:
Frekuensi Getaran.
Perpindahan Getaran (Vibration Displacement).
Kecepatan Getaran (Vibration Velocity).
Percepatan Getaran (Vibration Acceleration).
Phase Getaran.
Spike energy (Vibration enveloping).
Dengan mengacu pada gerakan pegas, kita dapat mempelajari karakteristik suatu
getaran dengan memetakan gerakan dari pegas tersebut terhadap fungsi waktu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Gerakan bandul pegas dari posisi netral ke batas atas dan kembali lagi ke posisi netral dan
dilanjutkan ke batas bawah, dan kembali lagi ke posisi netral, disebut satu siklus getaran
(satu periode).
Gerakan periodik atau getaran selalu berhubungan dengan frekuensi yang menyatakan
banyaknya gerakan bolak-balik (satu siklus penuh) tiap satuan waktu. Hubungan antara
frekuensi dan periode suatu getaran dapat dinyatakan dengan rumus sederhana: frekuensi
= 1/periode.
Frekuensi dari getaran tersebut biasanya dinyatakan sebagai jumlah siklus getaran
yang terjadi tiap menit (CPM = Cycle Per Minute). Sebagai contoh sebuah mesin bergetar
60 kali (siklus dalam 1 menit maka frekuensi getaran mesin tersebut adalah 60 CPM.
Frekuensi bisa juga dinyatakan dalam Cycles Per Second (CPS) atau Hertz dan putaran
dinyatakan dalam Revolution Per Minute (RPM).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Jarak yang ditempuh dari suatu puncak ke puncak yang lain disebut perpindahan dari
puncak ke puncak (peak to peak displacement). Perpindahan tersebut pada umumnya
dinyatakan dalam satuan micron (μm) atau mils.
Satuan yang digunakan adalah mils untuk sistem satuan imperial atau microns untuk
sistem satuan metric.
Sebagian besar kegagalan mesin yang disebabkan oleh masalah getaran gangguan
kelelahan. Dan, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kegagalan kelelahan ditentukan
oleh seberapa jauh suatu objek dibelokkan (perpindahan) dan tingkat di mana objek
tersebut dibelokkan (frekuensi). Tentu saja, perpindahan hanyalah sebuah ukuran dari
jarak yang ditempuh dan frekuensi adalah ukuran dari jumlah kali "perjalanan" diambil
dalam periode waktu tertentu seperti satu menit atau detik. Jika diketahui seberapa jauh
seseorang harus melakukan perjalanan dalam periode waktu tertentu, itu adalah masalah
sederhana untuk menghitung kecepatan atau kecepatan yang diperlukan. Dengan
demikian, ukuran kecepatan getaran adalah ukuran langsung dari kelelahan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Kesimpulan:
Fatigue = Displacement x Frekuensi
Velocity = Displacement x Frekuensi
Demikian: Velocity = Fatigue
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Fakta bahwa kecepatan getaran merupakan indikator langsung kelelahan dan getaran
keparahan jelas ditunjukkan oleh General Machinery Severity Chart, (lampiran A dan B).
Perhatikan bahwa garis diagonal yang memisahkan berbagai daerah keparahan adalah
nilai-nilai kecepatan konstan. Misalnya, garis membagi wilayah "kasar" dan "sangat
kasar" memiliki nilai kecepatan 0,628 in / sec-peak (16 mm / detik-pk). Dengan demikian,
mesin yang memiliki kecepatan getaran diukur lebih dari 0,628 in / sec-peak (16 mm /
detik-pk), akan dianggap "sangat kasar", terlepas dari frekuensi getaran.
Karena alasan yang tercantum di atas, kecepatan getaran telah menjadi standar
industri untuk mengevaluasi kondisi mesin berdasarkan getaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Grafik ini tidak dimaksudkan untuk digunakan untuk menetapkan kriteria penerimaan
getaran untuk mesin dibangun kembali atau baru diinstal. Mereka yang akan digunakan
untuk mengevaluasi kondisi "keseluruhan" dari mesin yang sudah diinstal umum atau dan
beroperasi. Bagi mereka menyiapkan program pemeliharaan prediktif, kurang
pengalaman atau sejarah data, tabel ini akan berfungsi sebagai panduan yang sangat baik
untuk memulai.
Gambar 2.6 menunjukkan bahwa kecepatan atau kecepatan dari objek bergetar terus
berubah. Pada batas ekstrim perjalanan kecepatan adalah nol (0) karena objek harus
berhenti sebentar untuk mengubah arah. Tentu saja, setiap kali objek datang untuk
berhenti di batas perjalanan, ia harus "mempercepat" untuk menambah kecepatan karena
perjalanan menuju batas ekstrim lain dari perjalanan. Getaran percepatan adalah
karakteristik penting dari getaran yang dapat digunakan untuk mengekspresikan
amplitudo atau besarnya getaran. Secara teknis, percepatan hanyalah laju perubahan
kecepatan.
Mengacu plot waktu gelombang dari sistem pegas-massa bergetar pada Gambar
2.7, percepatan berat maksimum atau nilai puncaknya di batas atas dari perjalanan di
mana kecepatan adalah nol (0). Sebagai kecepatan lipatan berat dilaju perubahan
kecepatan atau percepatan menurun. Pada posisi netral, berat badan telah mencapai
kecepatan maksimum atau puncaknya dan pada titik ini, percepatan adalah nol (0).
Setelah berat melewati posisi netral, itu harus mulai memperlambat atau "mengurangi
kecepatan" karena mendekati batas bawah dari perjalanan. Pada batas bawah dari
perjalanan laju perubahan kecepatan (akselerasi), sekali lagi, pada nilai puncaknya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Seperti kecepatan, karena nilai percepatan getaran terus berubah, yang tertinggi atau
puncak percepatan dipilih untuk pengukuran.
Perlu diingat bahwa gaya gravitasi bumi (G) tak ada hubungannya dengan
amplitudo getaran mesin ini. Sebuah mesin dengan masalah nasional mekanis dan / atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
operational akan bergetar terlepas dari mana itu terletak-on Earth atau di luar angkasa
gravitasi-bebas. praktek diterima mengungkapkan getaran percepatan amplitudo di G
adalah hanya salah satu kenyamanan dan kebiasaan.
Hal ini juga harus dicatat bahwa percepatan getaran keparahan grafik pada
lampiran 6 hanya mencakup frekuensi getaran yang tinggi-di atas 18.000 CPM.
Dapat dilihat pada grafik di bawah ini dua gelombang yang mempunyai amplitudo
dan frekuensi yang sama tetapi mempunyai perbedaan posisi/timing yang berbeda relatif
satu sama lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Dapat dilihat pada grafik di bawah ini, gelombang hitam mencapai puncaknya
180° setelah gelombang biru. Oleh kaaena itu dikatakan 180° out of phase.
Karakteristik lain dari getaran yang agak khusus adalah pengukuran spike energy.
Besaran dari spike energy ini agak abstrak karena tidak dapat dijelaskan dengan gambar
dari getaran bandul. Pengukuran spike energy adalah pengukuran getaran frekuensi tinggi
akibat adanya pulsa dari energi getaran. Pulsa dari energi getaran yang terjadi pada mesin
sebagai akibat dari:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Harga Root Means Square (RMS) harga ini sering digunakan untuk mengklasifikasikan
keparahan getaran dari suatu mesin. Harga RMS ini mengukur harga energi efektif yang
dipakai untuk menghasilkan getaran pada suatu mesin. Untuk gerak sinusoidal harga
RMS adalah 0.707 X peak. Sedangkan Harga Average dari suatu gelombang sinusoidal
adalah 0.637 X harga peak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Mengukur suatu getaran mesin dibutuhkan suatu transducer getaran yang berfungsi untuk
mengolah sinyal getaran menjadi sinyal lain, dalam hal ini sinyal listrik. Transduser
getaran yang umum digunakan adalah Velocity pickup, accelerometer dan non-contact
pickup. Masing-masing transducer tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian dalam
aplikasinya. Tidak ada satupun transducer yang dapat memberikan semua kebutuhan
pengukuran yang diperlukan, sehingga kita harus memilih transducer yang paling cocok
untuk pekerjaan yang akan dilakukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
a) Prinsip kerja
Gambar 2.12 menunjukan skematik dari velocity pickup dan bagian-bagiannya. Sistem
tersebut terdiri dari velocity pickup dan bagian-bagiannya. Sistem tersebut terdiri dari
masa yang dililiti oleh suatu kumparan yang dihubungkan dengan pegas dan damper, dan
suatu magnet permanen yang memberikan medan magnet yang cukup kuat dipasang
mengelilingi kumparan tersebut.
Pinsip kerja dari transduser ini berdasarkan hokum fisika bahwa ‘’Apabila suatu
konduktor digerakan melalui suatu medan magnet, maka akan timbul suatu tegangan
induksi pada konduktor tersebut. Apabila transducer ini dtempatkan pada bagian mesin
yang bergetar, maka transduser inipun akan ikut bergetar, sehingga kumparan yang ada
didalamnya akan bergerak relatif terhadap medan magnet akan menghasilkan tegangan
listrik pada ujung kawat kumparannya. Sinyal listrik yang dihasilkan sebanding dengan
kecepatan getaran mesin tersebut. Dengan mengolah/ mengukur dan menganalisa sinyal
listrik dari transducer, maka getaran mesin dapat diukur / diketahui karakteristiknya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Velocity transducer biasanya lebh umum digunakan untuk pengukuran maupun analisa
vibrasi. Karena transducer ini cukup kuat, mudah dalam pemakaiannya, dan transducer
ini juga mempunyai level output listrik yang relatif tinggi. Serta tidak membutuhkan daya
listrik untuk mengaktifkannya. Seperti transducer lainnya, velocity transducer
mempunyai batas maksimum dan minimum untuk daerah yang dapat diukur, baik itu
amplitude maupun frekwensi getaran. Dapat dilihat di gambar 2.11 untuk daerah
pengukuran velocity.
b) Aplikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
a) Prinsip Kerja
Gambar 2.13 adalah diagram sederhana dari tipe accelerometer dengan sebuah penguat
didalamnya. Apabila transducer ini ditempelkan pada bagian mesin yang bergetar, maka
getaran mekanis tersebut diteruskan melalui case insulator ke bahan piezoelectric,
sehingga bahan tersebut mengalami tekanan sebanding dengan getarannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
yang ditimbulkan langsung oleh bahan piezoelectric begitu kecil jika dibandingkan
dengan output velocity transducer. Karena muatan listrik yang ditimbulkan langsung oleh
bahan piezoelectric begitu kecil, maka didalam transducer ini dibuat rangkaian penguat
electronic untuk memperkuat muatan listrik yang dihasilkan piezoelectric, tersebut.
Besarnya muatan yang dihasilkan langsung oleh bahan piezoelectric biasanya dalam
picocolumbs per g. Sedangkan besarnya sinyal yang dihasilkan setelah melalui penguat,
mempunyai sensitifitas 50 mV per g.
b) Karakteristik
Transducer accelerometer umumnya mempunyai bentuk yang cukup kecil dan ringan,
serta range temperature dan frekuensi kerjanya cukup lebar. Accelerometer adalah
merupakan sensor yang dapat digunakan sebagai system monitor getaran maupun untuk
analisis getaran.
c) Aplikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
a) Prinsip kerja
Sebagai ilustrasi pada gambar 2.14, sensor non contact membutuhkan rangkaian
electronik, eksternal untuk membangkitkan suatu sinyal ac dengan frekuensi yang sangat
tinnggi dan sinyal ac ini yng digunakan untuk mendeteksi getaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Pada mesin berputar, non contact pickup untuk mengukur getaran poros tanpa menyentuh
poros tersebut. Sinyal ac dengan frekuensi yang sangat tinggi (disebut carrier sinyal)
dikirimkan pada coil. Suatu permukaan logam (dalam hal ini poros) yang dekat dengan
koil akan menyerap energi dari medan magnet tersebut dan akan mengurangi amplitude
sinyal carrier.
Apabila jarak antara poros dengan ujung koil berubah-ubah, maka amplitude
sinyal carrier juga akan berubah-ubah sebanding dengan jarak antara poros dengan
koiltersebut. Transducer non-contact dipasang pada suatu mesin dengan jarak tertentu,
jarak antara ujung transducer dengan poros disebut gap. Gap ini diatur sesuai dengan
karakteristik transducer dan mesin yang akan digunakan. Transducer ini sangat baik
untuk memantau getaran poros pada mesin mesin yang berputar dengan kecepatan tinggi
dan menggunakn sleeve bearing.
b) Aplikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Seperti yang telah kita ketahui bahwa tidak ada satupun transducer yang cocok digunakan
untuk semua pemakaian, sehingga kita perlu memahami transducer mana yang paling
cocok yang akan kita gunakan untuk keperluan kita.
Ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pemilihan
transducer ini. Pemilihan transducer ini adalah langkah yang paling penting dalam proses
mendapatkan data vibrasi yang benar dan akurat. Tiap-tiap mesin mempunyai
karakteristik getaran yang berbeda-beda dan spesifik, sebagai contoh: sebuah gearbox
dengan ball bearing akan mempunyai karakteristik getaran pada frekuensi tinggi, hal
tersebut jarang didapati pada motor yang menggerakan fan dengan kecepatan rendah.
Contoh lain adalah sebuah pompa besar atau kompresor dengan sleeve bearing dimana
kita menginginkan meniliti gerakan poros mesin tersebut (mobiuse institute, 2005).
Dari dua contoh diatas terdapat perbedaan parameter yang harus diukur, sehingga
dibutuhkan transducer yang berbeda untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Pada mesin yang beroperasi dalam kondisi paling baik sekalipun, pemantauan sinyal
getaran akan memunculkan amplitudo, meskipun berada pada tingkat getaran yang dapat
diterima. Suatu perubahan adalah dampak yang wajar dari adanya perubahan kondisi
operasi, misalnya: perubahan suhu, perubahan beban, keausan, dan fluktuasi dari
lingkungan mesin. Dan pada saat amplitudo berada diatas baseline, maka trend perlu
dicermati oleh teknisi agar tetap secara kontiniu menguji kebutuhan potensial terhadap:
Kenaikan amplitudo sinyal getaran terhadap waktu dapat dilihat pada gambar 2.14
sebagai berikut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Ketika tingkat getaran mesin mulai bertambah melampaui tingkat baseline, seperti yang
dapat dilihat pada Gambar 2.15, hal ini menandakan masalah pada mesin mulai timbul,
dan pertambahan pada tingkat getaran seringkali bukan merupakan gejala dari masalah
tersembunyi. Perhatian diberikan pada mesin yang mulai menunjukkan kenaikan pada
tingkat getarannya.
Data baseline yang dimaksud adalah sekumpulan data yang diukur atau
diobservasi pada saat mesin beroperasi dan dapat diterima dan stabil. Hasil pengukuran
dapat dibandingkan dengan nilai baseline untuk mendeteksi adanya perubahan. Data
baseline hendaknya secara akurat mendefinisikan kondisi stabil dari mesin, terutama
kondisi operasi normalnya. Oleh karena itu pada mesin dengan kondisi operasi berbeda,
baseline untuk perbedaan kondisi ini juga berbeda. Untuk mesin baru atau telah
diperbaiki, maka akan ada periode keausan. Sehingga, umumnya akan terlihat perubahan
nilai yang diukur selama beberapa hari atau minggu selama beroperasi. Maka, perlu
diberikan waktu untuk terjadinya keausan sebelum data baseline diambil.
Sedangkan untuk mesin yang telah beroperasi pada periode waktu yang cukup
lama, dan baru pertama kali dipantau, baseline dapat diambil sebagai titik referensi
adanya trend. Untuk mengevaluasi tingkat keparahan (severity) dari sinyal getaran pada
mesin berputar. International Organization for Standardization (ISO) telah menerbitkan
suatu standar untuk mengevaluasi berdasarkan kelas dan tipe dari mesin yang disajikan
pada Tabel 2.3 sebagai berikut:
Tabel 2.3 Kriteria Zona Evaluasi Tingkat Getaran Tipikal (ISO 10816-1)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Pada standar tersebut, parameter yang diukur adalah kecepatan getaran dan dibandingkan
nilai RMS kecepatan berdasarkan klasifikasi daya mesin yaitu:
a) Zona A, yaitu getaran pada mesin yang baru dipasang dan akan diserah terimakan.
b) Zona B, yaitu getaran pada mesin yang dapat diterima dengan syarat mesin tidak
boleh dioperasikan secara terus-menerus/lama.
c) Zona C, yaitu getara pada mesin yang dianggap tidak memuaskan untuk
pengoperasian terus menerus untuk waktu yang lama. Umumnya mesin
dioperasikan untuk waktu yang terbatas pada kondisi ini. Sampai kesempatan
untuk tindakan perbaikan dilakukan.
d) Zona D, yaitu nilai getaran yang dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin.
Untuk mesin-mesin yang didesain dengan jam operasi yang panjang/lama maka
diberikan secara praktis ISO 10816-3 yang memberikan batasan getaran operasional,
yaitu alarms dan trips. Alarms merupakan nilai batas dari getaran yang ditentukan untuk
memberikan peringatan dini bahwa getaran sudah mencapai ataupun ada perubahan yang
signifikan. Apabila batas alarms terjadi, pengoperasian mesin dapat dilanjutkan untuk
sementara waktu sambil dilakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab
perubahan getaran dan menentukan tindakan perbaikannya. Nilai batas alarm pada
standar adalah 1,25 kali di atas batas zona B.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Ide dasar dari transformasi Fourier adalah fungsi suatu sinyal domain waktu dapat
dibangun dari penjumlahan fungsi sinus dengan distribusi berkelanjutan dari frekuensi,
mulai dari nol sampai kepada frekuensi yang diinginkan. Pada sinyal getaran periodic
yang berulang atau pada periode tertentu, deret Fourier dapat diaplikasikan dan jumlah
komponen sinus hanya pada frekuensi diskrit yang merupakan perkalian integer, n = 1,
2, dst. dari frekuensi dasar. Meskipun getaran mesin sering memiliki jumlah komponen
harmonik signifikan yang terbatas, frekuensi tersebut sering pula bukan merupakan
perkalian integer dari frekuensi dasar, dan oleh karena itu transformasi Fourier, dan
bukan deret Fourier, adalah alat yang memadai untuk melacak sinyal getaran mesin dari
domain waktu menjadi domain frekuensi.
Hubungan antara sinyal fungsi waktu, X (t) dan spektrum frekuensi atau transformasi
Fourier, dapat dilihat pada Gambar 2.16. Dengan mentransformasikan sinyal domain
waktu menjadi domain frekuensi, komponen yang mempengaruhi sinyal getaran tersebut
dapat diidentifikasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Analisa spektrum sinyal berbasis waktu digunakan untuk kebutuhan berbagai investigasi,
terutama untuk mendiagnosa dan menyelesaikan masalah getaran seperti dapat dilihat
pada Gambar 2.17.
Gambar 2.17 Kegagalan Pada Elemen Mesin Akan Memunculkan Amplitudo Pada
Frekuensi Tertentu
Frekuensi vibrasi yang biasa muncul dan kemungkinan penyebabnya untuk masing-
masing frekuensi indetifikasi vibrasi. Berikut ini akan dibahas mengenai pemasalahan
yang dapat dilihat dari vibrasi:
Kondisi dimana pada suatu piringan yang seimbang terdapat masa tak seimbang yang
terletak diluar sumbu putar. Kondisi dimana pusat masa benda terletak diluar sumbu
putar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Kerusakan lain yang sering diduga sebagai unbalance adalah misalignment, poros
bengkok atau bantalan yang tidak mapan dan bagian kendor atau kurang kencang sering
ditandai dengan munculnya harmonik 1x Rpm yang dominan.
2.8.2 Misalignment
Misalinment pada mesin dapat terjadi akibat poros bengkok (bent shaft) dan sumbu poros
pada kopling tidak segaris.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Kelonggaran mekanik dapat terjadi bila tutup bantalan tidak kencang (longgar) ataupun
ikatan mesin kepondasi tidak kokoh.
Cacat pada bantalan gelinding dapat dikelompokan dalam dua kategori yaitu cacat lokal
dan cacat terdistribusi.
Jenis cacat yang termasuk dalam cacat lokal adalah adanya getaran, keausan
ataupun pecah pada lintasan dalam, lintasan luar dan bola. Sinyal yang dibangkitkan
karena cacat lokal ini berupa impuls, yaitu pada saat elemen rotasi bersentuhan dengan
cacat lokal tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Frekuensi eksitasi impuls akibat adanya cacat lokal pada lintasan dalam bantalan disebut
Ball Pass Frequency Inner Race (BPFI), yang dinyatakan dalam persamaan sebagai
berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Dimana:
Frekuensi eksitasi impuls akibat adanya cacat lokal pada lintasan luar bantalan disebut
Ball Pass frequency Outer Race (BPFO), yang dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
Bila terdapat cacat pada bola, maka frekuensi impuls yang terjadi disebut Ball Spin
Frequency (BSF). Besarnya data dihitung dengan persamaan berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Frekuensi akibat adanya cacat pada pemisah (cage) disebut Fundamental Train
Frequency (FTF). Besarnya FTF dapat dihitung dengan persamaan:
Fundamental Train Frequency ini sama dengan kecepatan putar cage atau sama
dengan kecepatan sumbu putar bola terhadap sumbu poros.
Jika geometri bantalan tidak diketahui, tetapi jumlah bola dan kecepatan putar
mesin diketaui maka dapat digunakan pendekatan sebagai berikut:
.
FTF = fr x ( - ) (2.5)
Apabila pada bantalan gelinding terdapat cacat terdistribusi, maka gaya kontaknya
akan berubah secara periodik. Jenis cacat ang termasuk dalam kategori cacat terdistribusi
ini adalah ketidakbulatan lintasan luar dari lintasan luar dan lintasan dalam,
ketidaksamaan sumbu (misalignment) antara sumbu lintasan luar dan lintasan dalam,
serta ketidaksamaan dimensi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Tahap I
Bantalan masih baik namun mulai muncul ‘micropitting’ terutama di load zone. Tahap
ini dapat dikenali dari emisi akustik pada daerah ultarsonik. Inspeksi fisik pada tahap ini
mungkin tidak akan ditemukan adanya cacat. Sensor spectral emitted energy (SEE) sangat
sesuai untuk mendeteksi tahap ini. Sisa umur bantalan 10% - 20%.
Tahap II
Tahap ini dapat dikenali dengan munculnya harmonik dari frekuensi dasar kerusakan
komponen bantalan. Pada tahap ini laju kerusakan masih linier. Teknik enveloping dan
demodulasi sangat berguna untuk mendeteksi kerusakan pada tahap ini. Sisa umur
bantalan 5% - 10%.
Tahap III
Tahap ini dapat dikenali dengan munculnya frekuensi dasar kerusakan komponen beserta
harmonik-harmoniknya yang sering disertai dengan side-band dari putaran poros. Sisa
umur bantalan 1% - 5% dan bantalan harus segera diganti.
Tahap IV
Pada tahap ini bantalan membutuhkan penggantian segera. Dikenali dengan adanya
‘broad-band noise’ di daerah frekuensi cacat bantala. Juga ditandai dengan munculnya
side band dari harmonik putaran poros di frekuensi harmonik cacat bantalan. Sisa umur
bantalan 1 jam – 1% dan dapat terjadi kerusakan fatal bantalan kapan saja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Pompa sentrifugal adalah pompa yang memperbesar energi fluida melalui prinsip gaya
sentrifugal. Pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros
menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head tekanan,
head kecepatan dan head potensial pada fluida yang mengalir kontiniu. Bentuk dari
pompa sentrifugal ini dapat dilihat pada gambar 2.23 berikut ini:
Aliran fluida masuk ke sudu yang berputar memiliki percepatan, sehingga aliran
fluida tercampak keluar dari sudu-sudu dan berubah menjadi energi tekanan di sudu
penyearah (di rumah spiral pompa) dihubungkan ke katup hisap dan katup buang. Proses
tercampaknya fluida keluar dari sudu-sudu, mengakibatkan bergeraknya fluida di katup
kempa melalui katup hisap dengan arah aliran terus-menerus (tidak terputus-putus).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam berbagai
jenis pompa. Gambar 2.25 memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi:
Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal jet
pump oleh tekanan buatan;
Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga
menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan
tinggi.
Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan
cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi
kinetic menjadi energi tekanan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
2.10 MOTOR AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara
teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik:
stator dan rotor seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.26. Stator merupakan komponen
listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/