ANALISA PERHITUNGAN
timbul pada tangki tersebut. Data-data yang ada adalah sebagai berikut :
Tebal plat : 4 mm
Dimana :
Dimana :
Dimana :
pengaruh tebal plat sangat menunjang dalam perencanaan tangki, yaitu harus
mampu menahan beban yang ada, mampu menahan guncangan pada saat
Dimana :
dimensi plat yang akan digunakan untuk bahan tangki dan kemudian dilakukan
pemotongan bahan.
Dimana :
Sehingga panjang plat yang akan diproses pada proses rolling adalah :
Karena plat yang dipakai untuk badan tangki ada di pasaran dengan
dimensi panjang 5,5 m, lebar 2.20 m dan tebal 4 mm, maka plat dipakai dua
lekukan.
Sesuai dengan dasar teori yang ada serta praktek yang sering digunakan
Dengan pertimbangan :
macam.
2 Bahan bakar lebih murah dan nyala api lebih tinggi bila
1. Plat terhindar dari keretakan, hal ini lebih baik bila dibandingkan
pendek atau jauh maka hasil yang didapat tidak maksimal karena
pemotongan.
Tabel
dengan ukuran yang telah direncanakan, jadi proses ini memproses dimana plat
yang datar dirubah menjadi lengkung. Tegangan pada plat pada saat proses
pengerolan haruslah melebihi yield strength bahan (dalam hal ini Stainless Steel
Plat dengan panjang (L) ditumpu oleh dua buah roll dan mendapat gaya
tekan sebesar P dari roll bagian atas maka plat akan mengalami tegangan, bila roll
atas diperbesar maka plat akan mengalami perubahan dari tegangan elastis
menjadi tegangan plastis. Karena roll berputar maka seluruh luasan plat mendapat
gaya tekan secara merata dan sama besarnya sehingga didapatkan bentuk dan
diameter yang sama. Gaya tekan diberikan sedikit demi sedikit agar hasilnya halus
dan tidak merusak plat selain itu juga memperpanjang umur roll.
= 324 mm
= 160 + 4 + 796
= 960 mm
Segitiga AEC
B’D = B’F + FD
= 290,8764 mm
Jadi jarak penurunan roll dari awal proses sampai dengan akhir proses
= 324 – 290,8764
= 33,12 mm 33 mm
pada penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan 5 tahap pengerolan, terdiri
dari 4 tahap menggunakan penurunan roll sejauh 7 mm. Sedang 1 tahap lagi
menggunakan jarak penurunan roll sejauh 5 mm. Adapun perhitungan proses roll
a. Perhitungan tahap I
A2 + B2 = C2
14R = 60309
R1 = 4307,78 mm
Dimana :
= (4307,78 – 4)
= 4303,78 mm
Dimana :
Dimana :
b. Perhitungan tahap II
A2 + B2 = C2
28R = 58216
R1 = 2079,14 mm
Dimana :
= (2079,14 – 4)
= 2075,14 mm
Dimana :
Dimana :
A2 + B2 = C2
-42R = 56221
R1 = 1338,59 mm
Dimana :
Dimana :
Dimana :
d. Perhitungan Tahap IV
A2 + B2 = C2
R1 = 970,07 mm
Dimana :
Dimana :
Dimana :
A2 + B2 = C2
-70R = 53029
R1 = 757,55mm
Dimana :
Dimana :
Dimana :
efisiensi yang tinggi, baik ditinjau dari segi waktu, tenaga dan penghematan
energi.
bagian-bagian yang telah disiapkan, dilakukan dengan las pendek pada tempat
tertentu untuk keperluan penyetelan. Hal ini dimaksudkan supaya tidak terjadi
penyetelan pada waktu pengelasan utama. Jarak antara las ikat yang satu dengan
yang lainnya sekitar 200 mm dengan panjang pengelasan 60 mm (Prof. DR. Ir.
Untuk las ikat digunakan pengelasan las busur listrik elektroda terbungkus.
Pengelasan ini bisa dipakai dengan tangan juga bisa digunakan secara otomatis.
Las busur listrik bisa juga dipakai untuk pengelasan baja, besi cor, paduan,
dengan fluks yang sewaktu pengelasan ikut mencair. Sedangkan sumber panasnya
menggunakan besar nyala listrik untuk mencairkan logam. Dalam ppengelasan ini
fluks yang mencair mempunyai berat jenis lebih ringan dari bahan metal yang
mengisolasi metal untuk beroksidasi dengan udara luar dan sewaktu membeku
fluks juga ikut membeku dan tetap melindungi metal dari reaksi oksidasi.
Berdasarkan Welding Hand Book, hal 268, untuk plat dengan ketebalan 4
mm dengan jenis pengelasan busur redam, bentuk alur yang dianjurkan adalah I
= 10 buah
panjang 1144 mm
membentuk 3 buah silinder menjadi tangki harus menyambung ketiga plat yang
berbentuk silinder tersebut. Jumlah las ikat yang dibutuhkan untuk menyambung
= 16.28
Perhitungan pengelasan
= 26 buah
= 38 buah
= 64 buah
= 3840 mm
= 1,5 x 2
= 3 mm2
= 11520 mm3
f. Pengelasan inti
Pengelasan inti dibagi menjadi dua pengelasan yaitu pengelasan luar dan
pengelasan dalam.
1. Pengelasan luar
= 15592 mm
= 1,5 . 2 = 3 mm2
= 46776 mm3
2. Pengelasan dalam
= 8734,28 mm
= 1,5 .2 = 3 mm2
= 26202,84 mm3
g. Kekuatan las
Jadi , maka kondisi diatas memenuhi syarat.
agar pada saat proses drawing tidak terjadi salah ukuran. Karena digunakan untuk
Untuk mencari diameter plat yang akan di drawing, dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
Dimana :
= 0.1 * 1600
= 160 mm
Tebal plat = 4 mm
Karena hasil pembagian adalah 10, maka rumus yang digunakan adalah
ho = 214,35
h1 = 3,5 . t
= 3,5 . 4 = 14
H = ho + h1
= 214,35 + 14
= 228,35
kerja atau plat ditekan oleh sebuah punch dengan besar dan gaya yang telah
ditentukan.
Keterangan :
penekanan adalah 50%, tetapi pada prakteknya akan lebih baik jika prosentase
pengurangan maksimum 40% umtuk satu kali penekanan. Prosentase
Dimana :
E = Prosentase reduksi ( % )
maka :
E = 100 . ( 1 – 1600/2005,3)%
= 20,2%
Dimana :
F = Gaya drawing ( kg )
Maka :
=
Dimana :
F = gaya drawing ( Kg )
A = . Dluar tangki . t
= 3.14 . 1600 . 4
= 20096 mm2
Maka
=
=
= 29,32 Kg/mm2
Yield stress ( 24 Kg/mm2 ) < < Tensile strength ( 53 kg/mm2 ). Maka bahan
tangki.
= 38,64 = 38
= 1,5 . 2
= 3 mm2
1. Pengelasan luar
= 10048 mm
= 1,5 . 2
= 3 mm
= 30144 mm3
2. Pengelasan dalam
= 9997,76 mm
= 1,5 . 2
= 3 mm2
Volume pengelasan = 9997,76 . 3
= 29993,28 mm3