ABSTRAK
Hopper adalah salah satu komponen tambahan pada mesin penggiling atau pembubuk
yang berfungsi sebagai tempat masuknya bahan baku sebelum terjadinya proses penggilingan
atau pembubukan. Hopper sangat membantu dalam proses penggilingan karena bentuknya yang
kerucut memudahkan masuknya bahan baku dalam proses penggilingan. Hopper juga biasa
ditambahkan komponen-komponen lain untuk menambah fungsi dari hopper itu sendiri. Dalam
proses pembuatan hopper digunakan beberapa mesin seperti mesin potong, mesin roll, dan mesin
las TIG (GTAW). Material yang digunakan adalah stainless steel 304 yang memiliki ketahana
karat yang sangat baik dan juga sudah banyak digunakan pada wadah makanan, tebal pelat yang
digunakan ialah 1.5 mm. Hopper yang dibuat disini memiliki dimensi (309 x 634 x 1.5) mm.
Hopper memiliki beberapa komponen yang harus dibentuk agar dapat membentuk hopper,
adapun komponen tersebut ialah sel, conus, ring, dan pipa. Pelat, pipa, dan kawat stainless steel
304 dipotong menggunakan grinda cutting mengikuti bentuk yang sudah digambar, kemudian
pelat yang sudah dipotong diroll menggunakan mesin roll sehingga membentuk sel dan conus,
setelah itu pelat yang sudah diroll direkatkan sisinya menggunakan mesin las TIG (GTAW)
menjadi sel dan conus yang sempurna. Sel dan conus yang sudah dilas kemudian disambungkan
menggunakan mesin las TIG (GTAW) kepada komponen yang lain secara bertahap, mulai dari
penyambungan sel dengan ring, conus dengan pipa, kemudian sel dengan conus disambungkan.
Setelah proses pengelasan selesai maka bekas jejak dari pengeladan dihilangkan menggunakan
gerinda tangan sampai jejak tersebut hilang, kemudian hopper difinishing hingga permukaan
luar dan dalam hopper menjadi mirror. Setelah semua proses selasai hopper dipacking
menggunakan plastik warp, kemudian dikirim kepada pelanggan.
Kata Kunci : Hopper, Sel, Conus, Stainless steel 304, Las TIG (GTAW)
PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin majunya perkembangan dunia industri dan kemajuan
teknologi saat ini, lebih-lebih di era globalisasi ini maka kita sebagai manusia dituntut
untuk lebih kreatif dan terampil di dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi
dengan tujuan mampu menciptakan suatu alat atau mesin yang bermanfaat dan bermutu,
khususnya bidang industri. Maka timbulah sebuah ide atau gagasan bagi seseorang untuk
dapat melakukan kegiatan produksinya dengan metode yang lebih efektif dan efisien.
Sebagai upaya yang paling mudah dan tepat untuk merealisasikan hal itu adalah dengan
menggunakan teknologi tepat guna agar sesuai dengan potensi bidang usaha yang dituju.
Mesin penggiling adalah suatu alat yang diperuntukkan untuk mempermudah proses
penghancuran / menghaluskan suatu bahan yang akan diproses. Mesin penggiling tidak
hanya digunakan pada bidang industri namun banyak juga digunakan dalam bidang
pertanian dan makanan. Pada suatu mesin penggiling terdapat komponen-komponen yang
baik yang meliputi mesin penggiling, poros penghubung dan penggerak, pulley, Hopper,
dan penampung.
Hopper adalah salah satu komponen pada mesin penggiling yang berfungsi sebagai
tempat masuknya bahan baku sebelum terjadinya proses penggilingan. Hopper sangat
membantu dalam proses penggilingan karena Hopper yang berbentuk kerucut
memudahkan masuknya bahan baku dalam proses penggilingan. Hopper juga biasa
ditambahkan komponen-komponen lain untuk menambah fungsi dari hopper itu sendiri.
TINJAUAN PUSTAKA
Hopper adalah suatu komponen yang terdapat pada mesin penggiling atau pembubuk
yang berfungsi sebagai tempat awal masuknya bahan baku yang ingin digiling atau
dibubuki menuju ke dalam mesin penggiling atau pembubuk. Hopper memiliki beberapa
bentuk yang digunakan pada suatu mesin, yaitu berbentuk prisma terpancung yang
disambung dengan kubus, dan berbentuk kerucut terpancung yang disambung dengan
silinder.
Pada hopper juga sering ditambahkan komponen lain seperti magnet yang berfungsi
untuk memisahkan biji besi yang tergabung pada bahan baku, dan juga outlate yang
berfungsi untuk mengeluarkan bahan-bahan yang bukan termasuk dalam bahan yang
ingin digiling atau dibubuki.
Stainless Steel merupakan salah satu logam yang memiliki ketahanan cukup tinggi
terhadap serangan korosi. tipe 304 adalah standar "8/18" stainless, itu adalah stainless
steel yang paling serbaguna dan paling banyak digunakan, tersedia dalam berbagai
produk, bentuk dan penyelesaian yang lebih luas daripada yang lain. Memiliki
karakteristik pembentukan dan pengelasan yang sangat baik. Struktur austenitik yang
seimbang dari tipe 304 memungkinkannya untuk ditarik sangat dalam tanpa anil
menengah, yang membuat kelas ini dominan dalam pembuatan bagian-bagian stainless
yang ditarik seperti wastafel, dan panci.
MESIN LAS TIG (TUNGSTEN INERT GAS) ATAU GTAW (GAS TUNGSTEN
ARC WELDING)
Stainless steel jenis 304 adalah variasi dari dasar 8-18 kelas, jenis 302, dengan
tinggi kromium dan kandungan karbon yang lebih rendah. Karbon yang lebih rendah
meminimalkan penendapan kromium karbida karena pengelasan dan kerentanan terhadap
korosi intergranular. Dalam banyak kasus, dapat digunakan dalam kondisi mengelas,
sedangkan jenis 302 harus anil untuk mempertahankan ketahanan korosi yang memadai.
Dalam proses perancangan hopper, terdapat beberapa komponen yang harus
dibuat terlebih dahulu, yaitu:
𝐾𝑙 = 2𝜋𝑟 = 2𝜋(𝑟 − 𝑡)
Dimana:
Kl = Keliling lingkaran
D = Diameter lingkaran
r = Jari-jari lingkara
t = Tebal plat
Rancangan tersebut sebagai berikut:
Kl = 2 x 3.14 x (300 – 1,5) = 932,6 mm ≈ 933 mm
Jadi panjang pola SEL adalah 933 mm
Gambar 7. Conus
Diketahui : t = 220 mm
r = 57 mm
R = 150 mm
T = 1.5 mm
s =√𝑡 2 + (𝑅 − 𝑟)2
= √2202 + 932
= √48400 + 8649
= √57049 = 238,8 𝑚𝑚 ≈ 239 𝑚𝑚
Jadi, jika conus dibuka bentuknya akan seperti dibawah ini :
Gambar 9. Pipa
D. Proses Perancangan Ring
Ring disini adalah bagian dari hopper yang mengelilingi bagian atas sel, ring
terbuat dari kawat stainless steel yang berdiameter 6 mm dan dipotong sepanjang 950
mm, seperti gambar dibawah ini :
KESIMPULAN
Metode-metode dalam proses produksi hopper berupa metode pengerolan dan pengelasan.
Material yang sudah dipotong sesuai dengan perhitungan dari gambar kemudian diroll
membentuk tabung (sel) dan kerucut terpancung (conus). Setelah semuanya sudah
terbentuk kemudian dilakukan pengelasaan atau penyambungan pada sisi-sisi yang akan
disambungkan dengan menggunakan mesin las TIG (GTAW), pengelasan ini dilakukan
bertahap hingga membentuk hopper. Dengan diameter besar 300 mm, diameter kecil 114
mm, tinggi keseluruhan 634 mm, dan tebal plat 1.5 mm..
DAFTAR PUSTAKA
Adi Prasetyo, Andreas. 2011. Proses Pembuatan Hopper dan Penampung Pada Mesin
Pencetak Pelet : Bagian Penerbit Fakultas Teknik Universitas Negri Yogyakarta.
AZoM. 2001. Stainless Steel Grade304 (UNS S30400) : AZoM
Anni Faridah., dkk. (2008). Teknik Pembentukan Pelat Jilid 3. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen. Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
AK Steel Corporation. 2007. 304/304L Stainless Steel Data Sheet : AK Steel Corporation